Latar Belakang: Tingginya kasus tuberkulosis (TB) dan rendahnya angka
capaian pengobatan yang salah satunya diakibatkan putus obat menyebabkan pengobatan memakan waktu yang lebih lama. Selain itu, dapat menyebabkan tingginya kasus Multi Drug Resistance (MDR) dan komplikasi lebih lanjut. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif cross sectional pada 69 responden dengan teknik total sampling di dua Puskesmas dibawah Dinas Kesehatan Tangerang Selatan pada bulan Juni 2014. Pengumpulan data menggunakan dua instrumen, yaitu kuesioner kepatuhan Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS) dan kuesioner dukungan keluarga. Analisis: Analisis data menggunakan analisis univariat dan uji Chi Square pada analisis bivariat. Hasil: Persentase responden yang memiliki dukungan baik sebesar 60,9%, dukungan buruk sebesar 39,1%. Persentase responden yang patuh sebesar 73,9%, dan tidak patuh sebesar 26,1%. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p value = 0,00 yakni lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan: hitungan statistik bermakna atau ada hubungan antara variabel dukungan keluarga terhadap variabel kepatuhan minum obat. Sehingga disarankan untuk melibatkan keluarga dalam pengobatan.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, Tuberkulosis Daftar