1
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GRAND FAMILY
NOMOR : 162/SK/DIR/RSIAGF/V/2018
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 02 Mei 2018
Direktur
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya Panduan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dan Ketidaksesuaian
Pelayanan dapat selesai tepat pada waktunya. Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi
tuntutan yang prioritas dari pasien, maka harus diterapkan disemua unit pelayanan di rumah
sakit sehingga tidak terjadi insiden keselamatan pasien.
Panduan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dan Ketidaksesuaian
Pelayanan disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit
sebagaimana telah ditetapkan dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit. Selain itu pandiuan ini
juga dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan program keselamatan pasien di rumah
sakit.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan kondisi rumah sakit.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim
Penyusun yang dengan segala upaya telah berhadil menyusun pedoman ini yang merupakan
kerjasama dari berbagai pihak di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand Family.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN DIREKTUR
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I DEFINISI
1
A. Pengertian
3
B. Tujuan
BAB II. RUANG LINGKUP 2
A. Tugas dan Tanggung Jawab 3
B. Ruang Lingkup
BAB III. TATA LAKSANA
A. Tata Cara 5
B. Tata Laksana Untuk Pasien Rawat Jalan 5
ii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GRAND FAMILY
TANGGAL : 02 Mei 2018
NOMOR : 161/SK/DIR/RSIAGF/V/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di Rumah Sakit
maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien di rumah sakit sangatlah penting. Melalui
kegiatan ini di harapkan terjadi penekanan/penurunan insiden sehingga dapat lebih
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit di Indonesia.
Program keselamatan pasien merupakan never ending proses, karena itu diperlukan budaya
termasuk motivasi yang cukup tinggi untuk bersedia melaksanakan program keselmatan
pasien secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
Salah satu peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah melakukan pencatatan dan
pelaporan semua kejadian yang terkait dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cidera,
Kejadian Tidak Cidera, Kejadian Tidak Diharapkan, Kondisi Potensial Cidera, dan Kejadian
Sentinel) pada formulir yang sudah disedianakan oleh rumah sakit. Agar terdapat
keseragaman pada sistem pencatatan dan pelaporan insiden, seluruh staf RS harus mengikuti
standar pencatatan dan pelaporan IKP yang berdasarkan KKPRS-PERSI.
BAB II
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
A. Tujuan Pelaporan Insiden
Tujuan Umum
Menurunnya keselamatan pasien dan meningkatnya mutu pelayanan dan
kesehatan pasien.
Tujuan Khusus
1. RS (Internal)
Terlaksananya system pelaporan dan pencatatan insiden
keselamatan pasien di RS.
Dikletahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah.
Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
pasien.
2. KKP-RS (Eksternal)
Diperolehnya data/peta nasional angka insiden keselamatan
pasien.
Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien bagi RS lain.
Ditetapknnya langkah-langkah praktis keselamatan pasein untuk
RS di Indonesia.
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisis kuantitatif untuk menentukan
derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasinya.
I. Grading Insiden Keselamatan Pasien
a. Probabilitas/ Frekuensi/ Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas/ frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden
tersebut terjadi (tabel. 1)
b. Dampak (Consequences)
Penilaian dampak/akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang di alami
pasien mulai dari tidak ada cidera sampai dengan meninggal (tabel.2),
b. Bands Risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : biru,
hijau, kuning, dan merah. Warna bands akan menetukan investigasi yang akan di
lakukan.
Bands Biru dan Hijau : Investigasi sederhana
Bands Kuning dan Merah : Investigasi komprehensif/ RCA
Warna Bands : Hasil pertemuan dari nilai dampak yang di urut ke bawah dan nilai
probabilitas yang di urut ke samping kanan.
Contoh
Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS x terjadi pada 2 tahun
yang lalu:
Nilai dampak : 5 (katastropik) karena pasien meninggal.
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi 2 tahun
yang lalu.
Skoring risiko : 5x3= 15
Warna Bands : merah (ekstrime)
Skoring warna bands akan menentukan rangking prioritas risiko dan cara investigasi lebih
lanjut yaitu:
1 2 3 4 5
Deskriptor Rare/ Jarang Unlikely/ Possible/ Sering Almost Certain/
Likely/ Sangat
terjadi Mungkin terjadi Terjadi Sangat jarang sekali
Sering Terjadi
Tidak bisa
Tidak Kadang-kadang Kuat Ini diperkirakan
percaya
diharapkan dapat terjadi, kemungkinan sering terjadi /
kejadian ini
terjadi, tetapi telah terjadi bahwa hal ini dalam banyak
akan terjadi -
ada potensi - sebelumnya – dapat terjadi - keadaan - lebih
hanya akan
Frequency tidak mungkin kemungkinan mungkin terjadi mungkin terjadi
terjadi dalam
terjadi yang wajar untuk daripada tidak
keadaan luar
terjadi
biasa
(beberapa kali
(1 / 2-5 Tahun) (1x / 1-2 Tahun) setahun) (tiap minggu/bulan)
(1x / >5 tahun)
A. Di Rumah Sakit
Pengukuran insiden keselamatan pasien (insiden) dilaksanakan secara swanilai
(self assessment)
Penilaian dilaksanakan setiap hari yang dikompilasi secara bulanan
Hasil penilaian dijadikan sebagai bahan rapat bulanan oleh Direktur RS
Analisa yang dilakukan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah
kebutuhan dari setiap bagian/ instalasi terpenuhi.
B. Di Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi dan PERSI Daerah melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit wilayah kerjanya.
C. Di Pusat
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di rumah sakit-rumah sakit
2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahun sekali.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama : ……………………………………………………………………...
No MR : …………………………… Ruangan : ……………………………
Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun
> 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun
> 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun
> 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien:
Pribadi Asuransi Swasta
Pemerintah Perusahaan
BPJS Lain-lain
Tangggal Masuk RS : ……………………………… Jam …………………………….
II. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : ………………………… Jam ……………………….
2. Insiden : ………………………………………………………………
3. Kronologis Insiden :
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
4. Jenis Insiden * :
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event)
Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden *
Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping Pasien
Pengunjung
Lain-lain …………………………………….………..……………… (sebutkan)
6. Insiden terjadi pada * :
Pasien
Lain-lain ……………………………………………………………… (sebutkan)
Mis : Karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 RS
7. Insiden menyangkut pasien
Pasien rawat inap
Pasien rawat jalan
Pasien UGD
Lain-lain ……………………………………………………………….(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ………………………………………………………… (sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
Anak dan Subspesialisasinya
Bedah dan Subspesialisasinya
Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya
THT dan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
Saraf dan Subspesialisasinya
Anestesi dan Subspesialisasinya
Kulit & kelamin dan Subspesialisasinya
Jantung dan Subspesialisasinya
Paru dan Subspesialisasinya
Jiwa dan Subspesialisasinya
Lokasi kejadian ………………………………...................………………
(sebutkan)
10. Unit terkait yang menyebabkan insien
Unit kerja penyebab …………………………....................……………… (sebutkan)
11. Akibat Insiden Terhadap Pasien *
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Reversibel / Cedera Sedang
Cedera Ringan
Tidak ada cedera
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
…..……..…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
13. Tindakan dilakukan oleh *
Tim : terdiri dari : ………..………….……………………………….
Dokter
Perawat
Petugas lainnya : ……….………………………………………………
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain ? *
Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut
untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama ?
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….
Pembuat Laporan : ………………….. Penerima Laporan : …………………..
Lampiran 3.
LAPORAN KETIDAKSESUAIAN (NON CONFORMITY REPORT/NCR)
MASALAH/RISIKO
Dokumen no: Tgl. Terbit: Revisi no : Halaman
Jika disetujui, buat tindak lanjut dengan Investigasi Sederhana, RCA atau FMEA; lampirkan dalam
dokumen ini sebagai bukti.
POIN BERIKUT DIISI SETELAH ADA TINDAK LANJUT
(lihat di kolom Bukti Penyelesaian dalam Investigasi Sederhana/RCA/FMEA)
Hasil verifikasi:
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Tindakan telah diverifikasi tgl. _______________________
Auditor/yang menemukan masalah: ________________ Paraf : ________________
Direktur/MR: ___________________________________ Paraf : ________________
Rekomendasi:
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Lampiran 4.
FORM LAPORAN INVESTIGASI SEDERHANA