■ Preparasi Sampel
■ Pengenceran
■ Penanaman ke media
■ Inkubasi
1. Preparasi sampel
- Sampel Cair :
Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan
dalam akuades steril.
Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah
melarutkan atau melepaskan mikroba dari
substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah
penanganannya
- Sampel Padat :
Menggunakan mortal steril / stainless steel blender
Preparasi tergantung pada bentuk sampel
1. Swab (ulas)
• Dilakukan menggunakan cotton bud steril pada
sampel yang memiliki permukaan luas dan pada
umumnya sulit dipindahkan (alat, rectal, throat dsb)
• Caranya dengan mengusapkan cotton bud memutar
sehingga seluruh permukaan kapas dari cotton bud
kontak dengan permukaan sampel.
• Swab akan lebih baik jika cotton bud dicelupkan
terlebih dahulu ke dalam larutan pepton water.
2. Rinse (bilas)
■ Untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel
pada permukaan substrat yang luas tapi relatif
berukuran kecil, misalnya daun bunga.
■ Prosedur kerja : dengan mencelupkan sampel ke
dalam akuades dengan perbandingan 1 : 9 (w/v).
■ Contohnya sampel daun diambil dan ditimbang 5 g
kemudian dibilas dengan akuades 45 ml yang
terdapat dalam beaker glass.
3. Maserasi (pengancuran)
• sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuk
dengan mortar sehingga mikroba yang ada
dipermukaan atau di dalam dapat terlepas
kemudian dilarutkan ke dalam air.
• Perbandingan antar berat sampel dengan
pengenceran pertama adalah 1 : 9 (w/v)
2. Pengenceran
■ Menggunakan larutan pengencer yang berfungsi
untuk menggiatkan kembali sel-sel bakteri yang
mungkin kehilangan vitalitasnya karena kondisi di
dalam sampel yang kurang menguntungkan.
■ Pengencer : peptone water 0,1%, buffer fosfat atau
larutan ringers (4 kali kuat), dan peptone 0,1%
plus NaCL 0,85% (ISO 6887:1983)
Pengenceran bertingkat
Cara kerja :
· Sentuhkan inokulum loop pada koloni dan gores secara
kontinyu sampai setengah permukaan agar.
· Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC lanjutkan
goresan sampai habis.
Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk
mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke
cawan atau medium baru.
2. Goresan T
Cara kerja :
· Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol
marker
· Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag
· Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin,
kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2
(streak pada gambar). Cawan diputar untuk
memperoleh goresan yang sempurna
· Lakukan hal yang sama pada daerah 3
3. Goresan Kuadran (Streak quadrant)
Cara kerja :
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola
goresan yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1
merupakan goresan awal sehingga masih
mengandung banyak sel mikroorganisma.Goresan
selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari
goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit
dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
4. Inkubasi dan
pengamatan
■ Inkubasi dilakukan pada suhu dan lama yang
sesuai dan kondisi dibuat sedemikian rupa
disesuaikan dengan sifat mikroba (kondisi aerob
atau anaerob) :
■ · 0 -10 0C untuk bakteri Psikrotrof dan Psikrofil
■ · 20-32 0C untuk bakteri Saprophtic mesophiles
■ · 35-37 0C (atau 450C) untuk bakteri parasites
mesofil
■ · 55-630C atau lebih tinggi untuk bakteri
Termofilik
Pewarnaan gram
■ Selain isolasi dan identifikasi dilakukan
juga pewarnaan Gram langsung terhadap
koloni, baik Gram positif maupun Gram
negatif
E.
Coli
Pewarnaan gram pada bakteri Gram
positif (B.Anthracis) dan Gram negatif
B. (E.Coli)
Anthracis
KOLONI BAKTERI PADA
BEBERAPA MEDIA
SELEKTIF
Terimakasih!