Anda di halaman 1dari 32

BAKTERIOLOGI :

BAKTERI COCCUS GRAM NEGATIF


Neisseria gonorrhoeae
Neisseria meningitidis

Burhannuddin, S.Si., M.Biomed.


NEISSERIA

• Diplokokus gram negatif


• Nonmotil
• Diameter : 0,8 μm
• Kokus tunggal berbentuk ginjal ; ketika berpasangan, sisi
datar atau konkafnya berdekatan
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN

• Koloni berbentuk konveks, mengkilat, meninggi, mukoid, dengan


diameter 1-5 μm
• Koloni bersifat transparan , opak, tidak berpigmen, dan tidak
hemolitik
• Beberapa spesies (N. flavescens, N. cinera, N. subflava, N.
lactanica) dapat berpigmen kuning
• N. sisca membentuk koloni : opak, rapuh, berkerut
• N. catarrahalis : opak abu-abu kemerahmudaan atau tidak
berpigme
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN

• Tumbuh paling baik pada kondisi aerob


• Sebagian besar mengoksidasi karbohidrat, menghasilkan asam, tetapi
tidak menghasilkan gas
• Oksidase positif
• Meningokokus dan gonokokus tumbuh baik pada media yang
mengandung darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan, CO2 5 %
• Pertumbuhan dihambat oleh asam lemak atau garam
• Mati dengan cepat oleh pengeringan, cahaya matahari, panas lembab,
dan berbagai disinfektan
STRUKTUR ANTIGEN : NEISSERIA

• Fimbrae (common pili) –


meningkatkan kemampuan
adhesi
• Lipooligosaccharide:
• endoksin
• Capsule
• Cell membrane
proteins
• IgA protease – memecah
IgA pada permukaan
mukosa
KARAKTERISTIK FERMENTASI KARBOHIDRAT
NEISSERIA
Neisseria gonorrhoeae

• Patogen obligat pada manusia


• Penyebab penyakit kencing nanah (gonore) yang ditularkan
melalui transmisi seksual
• Menginfeksi : lapisan dalam urethra, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan konjungtiva
• Dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh
lainnya kulit dan persendian
Neisseria gonorrhoeae

• Gram negatif, nonmotil, tidak membentuk spora


• Hanya mengoksidasi glukosa dan berbeda secara antigenik
dari Neisseria lainnya
• Menghasilkan koloni yang lebih kecil
• Pada subkultur selektif : koloni kecil, berpili
• Pada subkultur tidak selektif : koloni lebih besar, tidak
berpili
• Koloni : opak dan transparan
STRUKTUR ANTIGEN

•Memperkuat
penempelan ke
Pili (Fimbria) sel pejamu
•Resisten terhadap
fagositosis
•Menjulur melalui
membran sel
Protein Por •Membentuk
lubang pada
dinding sel bakteri

•Berfungsi dalam
Protein OPA adhesi
STRUKTUR ANTIGEN

•Berhubungan
dengan protein
por
Rmp (Protein III) •Pembentukan
pori-pori pada
permukaan sel
•Tidak
mempunyai
Lipooligosakarida rantai samping
(LOS) antigen O
•Memiliki efek
endotoksik
•Lip (H8)
Protein lainnya •Fbp
(ferric-binding
protein)
PATOGENITAS : N.
GONORRHOEAE

•Menyerang membran mukosa

•Menimbulkan supurasi akut invasi jaringan

•Inflamasi kronis uretritis

Saluran
Bacterimia lesi
genitourinaria, mata,
kulit, tenosinovitis,
rektum, faring
artritis supuratif
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

SPESIMEN APUSAN
• Pus dan sekret : • Pewarnaan gram eksudat urethra
atau endoserviks : diplokokus
- urethra diantara sel-sel pus

- serviks • Apusan eksudat urethra :


sensitifitas 90 %, spesifisitas 99 %
- rektum • Apusan eksudat endoserviks :
sensitifitas 50 %, spesifisitas 95 %
- konjungtiva
- cairan sinovial
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Morphology
• Gram-negative, kidney-bean–shaped diplococci
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

AMPLIFIKASI ASAM
KULTUR NUKLEAT (PCR)
• Menggunakan media selektif • Sensitifitas dan spesifisitas
yang diperkaya (media Thayer tinggi pada populasi dengan
martin yang dimodifikasi) prevalensi tinggi dan
simtomatis
• Inkubasi 37 oC, C02 5 %
• Deteksi lebih cepat
• Identifikasi : pewarnaan gram,
• Kemungkinan ada reaksi silang
test oksidase, koaglutinasi,
pewarnaan imunoflorsens • Tidak direkomendasikan untuk
menyatakan sembuh
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

KULTUR
• Menggunakan media selektif
yang diperkaya (media Thayer
martin yang dimodifikasi)
• Inkubasi 37 oC, C02 5 %
• Identifikasi : pewarnaan gram,
test oksidase, koaglutinasi,
pewarnaan imunoflorsens
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Oxidase Test
• Menggunakan filter paper atau langsung pada plate
• Oxidase reagent =Dimethyl or tetramethyl oxidase reagent
• Hasil positif : warna ungu
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Fermentasi karbohidrat
• Cystine trypticase agar
(CTA)
• mengandung 1%
gula-gula :
• Glucose, maltose, lactose,
sucrose

• Phenol red sebagai pH


indikator
• Baca setelah 24-72 jam
inkubasi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

UJI SEROLOGI
• Serum dan cairan genitalia
mengandung antibodi IgG dan
IgA terhadap pili, protein
membran luar, LOS
• Pemeriksaan : imunobloting,
radioaimmuno assay, ELISA
• Tidak direkomendasikan
sebagai alat diagnostik
Neisseria meningitidis

• N. meningitidis adalah agen etiologi penyakit meningokokus :


bakteremia dan meningitis
• Berkapsul : reaktivitas imunologi dari kapsul polisakarida
digunakan untuk identifikasi serogroup
• Serogroup yang paling umum menyebabkan penyakit adalah tipe
A, B, C, Y, dan W135
• Serogrup B dan C umumnya menimbulkan meningokokus di
Amerika dan Eropa.
• Serogrup A :meningokokus di Afrika dan beberapa bagian Asia.
STRUKTUR ANTIGEN

• Antigen meningokokus dapat ditemukan dalam darah dan cairan


serebrospinal dari pasien dengan penyakit aktif
• Antigen bisa berupa polisakarida, protein OMP (outer membran
protein), protein opa, LPS
• Polisakarida tipe A tersusun atas polimer N-acetylmannosamine
fosfat ; polisakrida tipe C merupakan polimer asam
N-asetil-O-acetylneuraminic
• Protein OMP membentuk pori pada dinding sel
• LPS : menimbulkan efek toksik (endotoksin)
PATOGENESIS

• Manusia adalah satu-satunya hospes alami


• Bakteri dapat masuk melalui nasofaring, menempel pada sel epitel
dengan bantuan pili tanpa menimbulkan gejala
• Dari nasofaring, bakteri dapat mencapai aliran darah, menyebabkan
bakteremia
• Pada kondisi yang lebih parah, dapat terjadi meningococcemia
fulminan, yang ditandai dengan demam tinggi dan ruam hemoragik.
• Infeksi dapat meluas secara intravaskuler dan menyebabkan kolaps
sirkulasi yang fatal
PATOGENESIS

• Meningitis adalah komplikasi yang paling umum dari


meningococcemia
• Dapat terjadi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan sakit
kepala yang intens, muntah, dan leher kaku, dan dapat
berkembang menjadi koma dalam beberapa jam
• Selama meningococcemia tersebut, terjadi trombosis
pembuluh darah kecil pada banyak organ, yang disertai
dengan infiltrasi perivaskular dan perdarahan petekie
PATOGENESIS

• Dapat juga terdapat miokarditis interstitial, arthritis, dan


lesi kulit.
• Pada kasus meningitis, meninges mengalami peradangan
yang akut dengan trombosis pembuluh darah dan eksudasi
leukosit polimorfonuklear, sehingga permukaan otak
ditutupi dengan eksudat purulen yang tebal
PATOGENESIS

• Transformasi infeksi yang asimtomatik dari nasofaring ke


meningococcemia dan meningitis pada dasarnya dapat dicegah
dengan antibodi yang spesifik terhadap serotype yang
menginfeksi.
• Bakteremia oleh N. mengitidis terjadi karena tidak ada atau
rendahnya antibodi IgM dan IgG, adanya penghambatan
bakterisida karena blocking antibodi IgA, dan defisiensi
complement C5, C6, C7, atau C8.
• Meningokokus dapat segera difagosit oleh sel-sel imun jika
terdapat opsonin yang spesifik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Spesimen : darah, cairan serebrospinal, cairan sumsum


tulang belakang, dan swab tenggorakan
• Pemeriksaan : pewarnaan gram, kultur bakteri, uji biokimia,
dan uji imunoserologi
• Hasil pewarnaan gram : gram negative dengan ciri khas sel
yang berbentuk diplokokus menyerupai biji kopi atau ginjal.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Hasil kultur : uji oksidase, uji aglutinasi untuk menentukan


serogroup, dan uji biokimia gula-gula.
• Uji oksidase dilakukan untuk menentukan keberadaan sitokrom
oksidase
• Uji aglutinasi dilakukan untuk menentukan serogroup kuman,
dapat berdasarkan tipe antigen polisakarida atau kelas protein
OMP.
• Pada uji gula-gula N. meningitidis menunjukkan reaksi positif
dengan glukosa dan maltosa, sedangkan negatif dengan laktosa
dan sukrosa.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Gram-stained smear
of CSF showing the
extra cellular and
intracellular
gram-negative
diplococci
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Hasil kultur pada agar


darah & chocolate agar
yang diinkubasi dengan
kadar CO2 5%
• Morofologi koloni
• Kecil
• Abu-abu
• Smooth Neisseria meningitidis growing
on sheep blood agar (right) and
chocolate agar (left)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Oksidase positif

• glucosa+ , maltosa+
SKEMA PEMERIKSAAN
LABORATORIUM N.
meningitidis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai