Anda di halaman 1dari 5

Materi Masa Dewasa Akhir

Seiring dengan pertumbuhan seseorang, usia merekapun juga bertambah. Dari anak-anak,
remaja awal, remaja akhir, dewasa awal, dewasa madya, dan dewasa akhir. Perubahn ini juga
diikuti dengan perubahan lainnya, yaitu perubahan fisik dan perubahan intelektual. Perubahan
Fisik yang semakin menua akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya
dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya.
Keadaan ini mengakibatkan  menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini
secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran
ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen. Perubahan intelektual,
pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami
kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia. Kecepatan dalam memproses
informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Selain itu, orang-orang dewasa lanjut
kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya.
Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang akan mengalami penurunan pada
masa dewasa akhir.

Pengertian Masa Dewasa Akhir

Dewasa akhir adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran
dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Usia tua adalah
periode penutup dalam rentang hidup seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu
yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Badan kesehatan dunia
(WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung
secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu: usia pertengahan (midle age) 45-59 tahun, lanjut
usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas
90 tahun. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera
dan terintegrasi. Perubahan yang paling mennjol dari masa dewasa akhir adalah fisik yang
dibandingkan dengan perubahan psikologis. Bagi pria yang memasuki periode ini di tandai
dengan memasuki fase klimakterium, sedangkan wanita ditandai dengan fase menopause.
Ketidakseimbangan fisiologis akan berdampak pada terganggunya keseimbangan emosi, seperti
stress dan depresi.

Menurut J.W. Santrock, ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau lansia,
yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat yang
tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana
usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan
orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun
karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-
ciri penuaan.
Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi usia
lanjut dini yang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuh puluh tahun dan usia lanjut yang
dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang. Orangtua muda atau usia
tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua atau usia tua akhir (75 tahun atau lebih) dan
orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orang dewasa lanjut yang lebih muda.

Ciri-Ciri Dewasa Akhir

1. Adanya periode penurunan atau kemunduran yang disebabkan oleh faktor fisik dan
psikologis
2. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua tidaklah
menyenangkan
3. Mempunyai status kelompok minoritas
4. Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang lebih
muda.
5. Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negative yang
disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
6. Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara unutk memperlambat
penuaan.

Tugas Perkembangan Dewasa Akhir

1. Menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik. Misalnya adanya perubahan penampilan


pada wajah wanita, menggunakan kosmetik pada wajah wanita untuk menutupi tanda-
tanda penuaan pada wajahnya. Pada bagian tubuh, khususnya pada kerangka tubuh
mengerasnya tulang sehingga tulang menjadi mengapur dan mudah retak atau patah.
2. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes dan harmonis.
3. Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan.
4. Membina kehidupan rutin yang menyenangkan
5. Saling merawat sebagai suami-istri
6. Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasangan dengan sikap yang Positif
7. Melakukan hubungan dengan anak dan cucu-cucu.
8. Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.

Perkembangan yang terjadi pada masa dewasa akhir

1. Perkembangan Fisik

Perubahan fisik pada masa dewasa akhir

a. Perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa akhir adalah bertambahnya berat badan
rontoknya rambut dan beruban, kulir wajah, leher, lengan dan tangan makin keriput,
mengendurnya otot sekitar dagu, lengan dan perut, gigi mulai copot dan berwarna
kuning, mata kurang bersinar dan mengeluarkan kotoran mata.
b. Menurunnya fungsi fisiologis

Perubahan tubuh bagian kuar terjadi seiring perubahan tubuh bagian dalam, seperti pada
dinding saluran arteri menjadi rapuh, naiknnya tekanan darah, komplikasi penyakit jantung.
Berkurangnyaa tingkat metabolisme dan menurunnya kekuaan otot-otot juga mengakibatkan
pengaturan suhu badan menjadi sulit. Selain itu juga, pada usia lanjut terjadi penurunan dalam
jumlah waktu tidur yang diperlukan dan kenyenyakan tidurnya. Orang usia lanjut pada umumnya
mengalami gangguan susah tidur (insomnia).

Usia dewasa akhir ditandai dengan menurunnya kesegaran fisik secara umum da
memburuknya kondisi kesehatan. Mulai usia pertengahan 40-an tahun peningkatan
ketidakmampuan fisik semakin cepat. Masalah-masalah kesehatan yang sering muncul yaitu
mudah lelah dan telinga mendengung, sakit otot, sangat peka pada kulit, sering mengalami
pusing, konstifasi, sendawa, asam lambung, berkurangnya selera makan, dan sulit tidur.

c. Menurunnya kemampuan indera

Pada usia lanjut fungsi seluruh organ pengindraan kurang mempunyai sensitifitas dan
efisiensi kerja dibandingkan yang dimiliki oleh orang yang lebih muda. Seperti penurunan pada
fungsi penglihatan dikuti dengan katarak, menjadi tuli, daya penciuman, dan daya rasa makin
turun.

d. Menurunnya daya seksual

Kemunduran daya seksual sebagian besar adalah akibat kondisi kesehatan yang semakin
buruk dan defisiensi gonad. Pada usia 50-an tahun secara berangsur-angsur aktifitas dari gonad
akan mengalami kemunduran. Namun, pada usia 70-an sampai 80-an tahun pria masih mampu
membuahi. Awal masa menopause rata-rata terjadi pada usia 49 tahun. Sementara pada pria akan
muncul sindrom klimakterium, namun kondisi ini muncul pada usia 50 sampai 70 tahun.

e. Munculnya sindrom-sindrom menjelang menopause

Sindrom terhadap berhentinya haid. Berhentinya menstruasi dapat terjadi tiba-tiba.


Iregularitas bertambah dengan jarak periode yang lebih jauh atau siklus yang pendek dengan arus
yang lancar dan deras. Sindrom pada system reproduksi yang menurun dan berhenti. Ditandai
dengan terhentinya reproduksi ovarium, hormone ovarium dan hormone progesterone. Sindrom
pada ketidak nyamanan fisik. Ketidaknyamanan fisik yang dialami masa menopause ialah rasa
tegang dan linu yang tiba-tiba di sekujur tubuh, termasuk pada leher, pada bagian atas dan
keringat, gejala panas, tegang, pening, lelah, jengkel, cepat marah, dan jantung berdebar-debar.
Sindrom terhadap bertambahnya berat badan. Bertambahnya berat badan selama menopause
akibat banyaknya lemak yan g menumpuk, terutama pada bagian perut dan paha sehingga wanita
kelihatan lebih berat daripada sebenarnya. Penampilan kewanitaan menurun. Hormone ovarium
dan seks sekunder berkurang, namun bulu di wajah bertambah kasar, suara menjadi mendalam,
lekuk tubuh rata, payu dara lembek, bulu kemaluan dan aksial semakin tipis.  Sindrom perubahan
emosi, cepar marah dan suka mengkritik.

f. Perubahan minat pada usia lanjut

Seperti pada perubahan fisik mental, gaya hidup pada orang-orang berusia lanjut, juga terjadi
perubahan minat dan keinginan yang tidak dapat dihindari, seperti lebih condong kepada diri
sendiri (egois) dsb.

g. Perkembangan Kognitif

Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Orang pada
masa dewasa akhir kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam
ingatanya.  Terkait dengan perbaikan fungsi kognitif diantara orang-orang dewasa lanjut ini yang
harus diperhatikan adalah berolahraga. Memilih jenis olahraga yang akan dijalani juga harus
diperhatikan dan harus disesuaikan dengan usia subjek dalam arti kondisi fisik individu. Oleh
karena itu, aktivitas berolahraga diannjurkan untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis
yang kompeten dalam masalah ini. Pendidikan, pekerjaan dan kesehatan adalah tiga komponen
yang paling berpengaruh dalam fungsi kognitif dari orang-orang dewasa lanjut. Pada saat ini
mereka telah memperoleh pendidikan yang lebih baik. Sedangkan kesehatan yang buruk
berkaitan dengan tes-tes intelegensi pada masa dewasa akhir. Olahraga terkait dengan perbaikan
fungsi kognitif diantara orang-orang dewasa usia lanjut. Penalaran mekanik dan penalaran
pragmatis orang dewasa akhir Penalaran mekanik merupakan perangkat keras dari pikiran dan
merefleksikan rancangan neurofisiologis dari otak yang berkembang secara evolutif. Pada
tingkat operasional, penalaran kognitif melibatkan kecepatan dan ketepatan memproses,
termasuk masukan sensoris, ingatan visual dan motorik, pembedaan, perbandingan, dan
pengkategorian. Karena pengaruh yang kuat dari faktor biologis, hereditas dan kesehatan pada
penalaran mekankik menjadi mungkin sering dengan proses penuaan. Sebaliknya penalaran
pragmatis merujuk pada dasar kultural “perangkat lunak” dari pikiran. Pada tingkat operasional,
penalaran pragmatis termasuk ketrampilan membaca, menulis, berbahasa, kualifikasi pendidikan,
ketrampilan-ketrampilan profesional, dan juga tipe-tipe pengetahuan mengenai diri dan
ketrampilan- ketrampilan hidup yang membantu kita untuk menguasai dan mengatasi kehidupan.

2. Perkembangan Psikologis dan intelektual

Menurut David Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental merupakan
bagian dari proses penuaan organisme secara umum, hampir sebagian besar penelitian
menunjukkan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45- 55 tahun, kebanyakan
kemampuan sesorang secara terus-menerus mengalami penurunan. Hal ini juga berlaku bagi
lansia. Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatu atau yang tidak
dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor seperti penyakit, kecemasan dan depresi. Tapi
kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor
tersebut adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih
ketrampilan intelektual mereka.

3. Perkembangan Emosional

Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap untuk menghadapi dan menyikapi
masa tua tersebut, sehingg menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan
memcahkan masalah yang dihadapi. Munculnya rasa terisisih, tidak dibutuhkan lagi,
ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tak kunjung sembuh, kematian
pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak perasaan yang tidak
enak yang harus dihadapi dewasa akhir.

Anda mungkin juga menyukai