Disusun oleh
Semester 1 kelas Profesi Bidan :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai kerukunan antar umat beragama. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Ni Wayan Armini, SST.,M.Keb selaku dosen mata kuliah Anatomi
Fisiologi yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar
penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat untuk kami dan untuk
pemba
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi ginjal, ureter vesika urinaria, dan uretra................................. 6
B. Fisiologi ureter, vesika urinaria dan ureter............................................. 18
C. Kelainan-kelainan pada sistem perkemihan .......................................... 37
D. Hubungan sistem perkemihan dengan reproduksi wanita.......................50
E. Proses berkemih dan hal dan hal yang mempengaruhinya……………..8
F. Bahan-bahan yang diekresi dan tidak dieksreksi kedalam urine………..9
A. Simpulan................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Normalnya setiap orang pasti mengeluarkan zat yang bersifat racun yang sudah
tidak dibutuhkan oleh tubuh disebut dengan Ekskresi. Sistem eksresi adalah proses
pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Sisa
metabolisme ini berupa senyawa yang bersifat toksik (racun) yang sangat berbahaya
apabila tidak dikeluarkan karena akan menyebabkan gangguan fungsi pada suatu
organ. Organ-organ penting yang berperan dalam sistem ekskresi adalah paru-paru,
hati, kulit dan ginjal. Masing-masing organ tersebut bertanggung jawab
mengeluarkan sisa metabolisme yang berbeda, paru-paru mengeluarkan gas CO2, hati
mengeekskresikan getah empedu, kulit mengekskresikan keringat, dan ginjal
mengekskresikan urin. Dari keempat organ tersebut salah satu organ terpenting dalam
sistem ekskresi manusia adalah Ginjal. Ginjal memiliki fungsi yang sangat kompleks
yaitu menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh. Maka dari
itu pada makalah ini penulis akan membahas secara rinci mengenai sistem
perkemihan atau sistem urinaria
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian ginjal?
2. Bagaimana fisisologi ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra?
3. Bagaimana hubungan sistem perkemihan dengan reproduksi wanita?
4. Bagaimana proses berkemih?
5. Apa saja yang mempengaruhi proses berkemih?
6. Apa saja bahan-bahan yang diekskresi dan tidak diekskresi kedala urine?
C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian ginjal
2. Dapat mengetahui fisiologi ureter, vesika urinaria dan iretra
3. Dapat memahami hubugan sistem perkemihan dengan alat reproduksi wanita
4. Dapat mengetahui proses berkemih
5. Dapat memahami hal apa saja yang mempengaruhi proses berkemih
6. Dapat mengetahui bahan-bahan yang dieksresikan dan tidak diekskresikan
pada urine
D. Metode
Kami mengumpulkan data dengan cara menggunakan metode studi pustaka.
Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan mencari dari sumber
referensi dan buku yang berhubungan dengan Anatomi ginjal,ureter,vesika
urinaria dan uretra. Tidak hanya itu kami juga mempergunakan media
elektronik yaitu internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi ginjal
Ginjal sebelah kiri letaknya terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan letak
ginjal sebelah kanan, hal ini disebabkan karena pada bagian atas ginjal sebelah kanan
ada organ hati yang menempati hampir semua bagian di dalam rongga perut.
Sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-anatomi-ginjal/
Gambar 2 Nefron
Sumber : http://gurupintar.com/threads/jelaskan-bagian-bagian-nefron-dan-sebutkan-
fungsinya.6137/
Ginjal tersusun dari dua lapisan. Pada bagian lapisan luar dinamakan sebagai
korteks, sedangkan pada bagian lapisan dalam dinamakan sebagai medula. Struktur
ginjal yang bertanggung jawab untuk penyaringan darah sebenarnya adalah nefron.
Nefron memanjang melalui daerah korteks dan medula ginjal. Ada lebih dari satu juta
nefron di setiap ginjal. Sebuah nefron terdiri dari glomerulus, yang merupakan
gugusan kapiler, dan tubulus nefron yang dikelilingi oleh bad kapiler tambahan.
Semua zat – zat seperti gula, garam, air dan juga zat sampah yang berasal dari
darah akan masuk ke bagian nefron. Kemudian ketika sudah masuk ke bagian dalam
nefron, darah akan berubah menjadi bertekanan tinggi.
Darah akan bekerja dengan cepat mengalir ke bagian kapiler yang ada di
dalam nefron. Kumpulan dari kapiler – kapiler yang ada di dalam nefron dinamakan
sebagai glomerulus yang bisa ditemukan di bagian dalam dari korteks. Akibat dari
kondisi tekanan darah yang tinggi, maka zat – zat seperti vitamin, glukosa, air, asam
urat, protein berukuran kecil, garam, asam amino, urea, dan juga ion – ion lainnya
akan berusaha menembus bagian kapiler untuk masuk ke bagian dalam nefron yang
dinamakan sebagai kapsula bowman.
Cairan yang ada di dalam kapsula bowman akan mengalir ke bagian tubulus
kontrotus proksimal dan juga ke bagian ansa henle. Ansa henle merupakan saluran
sempit yang mempunyai bentuk menyerupai huruf U. Selama cairan tersebut masih
ada di sepanjang bagian saluran-saluran ini, maka sebagian besar dari ion, semua
glukosa, air, asam amino, dan juga protein yang mempunyai ukuran kecil secara
otomatis akan diserap kembali ke bagian dalam dari aliran darah.
Pada anatomi ginjal, zat lain seperti misalnya ion – ion, akan secara otomatis
dikembalikan ke bagian kapiler melalui cara transport aktif. Transport aktif
merupakan suatu gerakan yang dilakukan oleh molekul – molekul dari satu larutan ke
larutan lainnya dengan memakai bantuan energi.
Banyak kapiler yang di dalamnya terdapat isi zat yang kemudian diserap
kembali dan bersatu akan mengalami pembentukan vena kecil. Vena-vena kecil yang
sudah bersatu tersebut, akan mengalami tahap berikutnya yakni membentuk vena
ginjal. Vena ginjal selanjutnya akan mengembalikan darah dalam kondisi sudah
disaring ke bagian sistem peredaran darah.
Di samping kejadian yang ada di atas tadi, pada bagian dalam saluran
pengumpul akan mengalami proses lainnya seperti halnya proses masuknya zat-zat
sampah dan sudah tidak digunakan lagi dari bagian pembuluh darah. Zat-zat sampah
ialah suatu zat sampah yang terdapat sisa, namun tidak dipakai lagi di bagian dalam
pembuluh darah saat terjadi proses filtrasi. Dengan adanya proses tersebut
berlangsung, maka urin di bagian dalam saluran pengumpul akan menjadi lebih pekat
lagi.
Setelah proses penyerapan kembali selesai, maka cairan yang masih tersisa
yang berada di bagian dalam saluran merupakan suatu cairan yang dinamakan sebagai
urine, terdapat kandungan garam dan juga zat – zat sampah lainnya. Selanjutnya
cairan urin ini akan mengalir ke bagian saluran pengumpul yang terdapat di ginjal
yang posisinya berada di bagian medula.
Keseluruhan dari proses penyaringan terhadap cairan urine yang sedang
berlangsung di dalam masing-masing bagian saluran pengumpul akan mengalir ke
suatu tempat yang mempunyai bentuk menyerupai cerobong asap. Bagian tersebut
dinamakan sebagai pelvis atau sering disebut dengan piala ginjal. Saluran ini lalu
akan berlanjut ke bagian ureter. Ureter merupakan suatu saluran yang mempunyai
pangkal mulai dari ginjal dan akan bergerak menuju bagian kantung kemih.
1. Fungsi Ginjal
B. Anatomi Ureter
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalihkan
urine dari pileum ginjal kedalam buli-buli. Pada orang dewasa panjangnya kurang
lebih 20 cm. dinding terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel sel transisional, otot
polos sirkiulair dan longitudinal yang dapat melakukan peristaltic guna mengeluarkan
urine ke buli-buli.( Wayan Ariyani dkk. 2015)
(Saifuddin,2012) Ureter terdiri dari dua buah saluran, masing-masing
bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya 25-30cm,
dengan penampang 0,5cm, mempuyai 3 jepitan di sepanjang jalan.
Lapisan Ureter terdiri dari :
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa/serosa)
2. Lapisan tengah (otot polos/muscular)
3. Lapisan sebelah dalam (mukosa)
Terdapat dalam visura seminalis bagian atas disilang oleh ductus deferens,
dikelilingi plekus vesikalis. Ureter ini berjalan secara obliqus sepanjang 2cm
menuju vesika urinary, bagian dinding atas dan bawahnya tertutup. Hal ini
akan dapat mencegah terjadinya pengambilan urine dari vesika urinaria ke
ureter saat urine penuh. .( Wayan Ariyani dkk. 2015)
Ada tiga tempat yang penting dari ureter tempat mudah terjadi penyumbatan:
Sumber : sterlingcare.com
Sumber : https://ritaelfianis.com/pengertian-fungsi-struktur-dan-bagian-bagian-
vesika-urinaria-kandung-kemih/
3. Permukaan posterior
Gambar 6: Vesika Urinaria
Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos, tersususun dan saling berkaitan
disebut Muskulus detrusor visika. Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri
vesikalis superior dan inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna.
(Saifuddin,2012)
D. Anatomi Uretra
1. Uretra prostatia.
2. Uretra membranosa.
3. Uretra kavernosa
Pada wanita uretra terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring seikit ke arah
atas, panjanngnya kurang lebih 3 sampai 4 cm.
Muara uretra pada wanita terletak di sebalah atas vagina (antara klitoris dan vagina)
dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
A. FISIOLOGI URETER
Ureter berjalan hampir vertical ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan
dilapisi oleh peritoneum. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan
pelvis renlis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe berasal dari pembuluh
sekitarnya mempunyai saraf sensorik.
a. Ureter pada pria
Terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh duktus deferens dan
dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm
di dalam dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu
menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan
pada waktu vesika urinaria penuh akan membentuk katup (valvula) dan mencegah
pengambilan urine dari vesika urinaria. ( http://giziklinikku.blogspot.com, sistem
urinaria)
Gambar 9: ureter pada pria dan wanita ( kiri wanita, kanan pria)
Sumber: https://plus.kapanlagi.com
d. Persarafan ureter
Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior, pleksus
spermatikus, dan pleksu pelvis; seperti dari nervus, rantai eferens dan nervus
vagusrantai eferen dari nervus torakalis ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1, dan
nervus vagus mempunyai rantai aferen untuk ureter.
Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang ± 0,5
cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam
rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari :
1) Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2) Lapisan tengah otot polos
3) Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
(Evelyn C. Pearce, 1992) Vesika urinaria atau kandung kemih bekerja sebagai
penampung urin yang dapat mengembang dan mengempis. Organ ini berbentuk bauh
pir atau kendi. Letaknya di dalam panggul besar, di depan isi lainnya, dan di belakang
simfisis pubis. Pada bayi letaknya lebih tinggi. Bagian vesika urinaria antara lain:
1. Fundus yaitu, bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian
ini terpisah dari rectum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh
jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostat
2. Korpus yaitu, bagia dari verteks dan fundus
3. Verteks yaitu, bagian yang runcing kerah muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis
Tiga saluran bersambung dengan vesika urinaria. Dia saluran ureter bermuara
secara oblik di sebelah basis, letak oblik ini menghindarkan urine mengalir kembali
ke dalam ureter. Uretra keluar dari vesiak urinaria sebelah depan. Daerah segitiga
antara dua lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kencung (trigonum
vesiak ureinarius). Pada wanita vesika uirnaria terletak antara simfisis pubis, uterus
dan vagina. Dari uterus ia dipisahkan oelh lipatan peritoneum-ruang utero-vesikal
atau ruang Douglas. (Evelyn C. Pearce, 1992)
Gambar 11:
vesika urinaria
pada wanita
Sumber: http://hadijah-arsyad.blogspot.com
Gambar 12: vesika urinaria pada laki-laki
Sumber: http://medicina-islamica-lg.blogspot.com
C. FISIOLOGI URETRA
(Evelyn C. Peacre, 1992) uretra ialah sebuah saluran yang berjalan dari leher
vesika uriaria ke lubang luar, dilapisi membrane mukosa yang bersambung dengan
membrane yang melapisi vesika urinaria. Meatus urinarius terdiri atas serabut otot
lingkar, yang membentuk sfinkter uretrae.
1. Uretra prostatia
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari: lapisan mukosa (paling dalam), dan lapisan
sub mukosa.
Pada perempuan uretra terletak dibelakang simfisis pubis berjalan miring sedikit
ke arah atas, panjangnya 3-4cm. Lapisan uretra wanita terdiri dari, tunika muskularis
(bagian luar) , lapisan spongeosa merupaka pleksus dari vena-vena, dan lapisan
mukosa (bagian dalam). Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina
(antara klitoris dan vagina) da uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis
di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada
dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua
buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya
ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita
Fungsi Ginjal :
a. Mengatur volume air (cairan dalam tubuh). Kelebihan air dalam tubuh akan
diekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah
besar, kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang
diekskresi berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan
volume cairan tubuh dapat dipertahankan relatif normal.
b. Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan keseimbangan ion
yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit). Bila terjadi
pemasukan/pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang
berlebihan/penyakit perdarahan (diare, muntah) ginjal akan meningkatkan
ekskresi ion-ion yang penting (mis. Na, K, Cl, Ca dan posfat).
c. Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh bergantung pada apa yang
dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat agak asam, pH
kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism protein. Apabila banyak
makan sayur-sayuran, urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4,8-
8,2. Ginjal menyekresi urine sesuai dengan perubahan pH darah.
d. Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat toksik,
obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia asing (pestisida).
e. Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal menyekresi hormon renin yang
mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah (sistem renin
angiotensin aldesteron) membentuk eritripoiesis mempunyai peranan penting
untuk memproses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis). Di samping
itu ginjal juga membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif)
yang diperlukan untuk absorsi ion kalsium di usus.
C. Filtrasi Glomerulus
Dari gambar diatas, glomerulus merupakan suatu saringan yang ada di dalam
ginjal. Glomerulus memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat penyaringan darah
yang akan dibuang dalam bentuk air seni. Glomerulus terletak di korteks pada
bagian ginjal. Glomerulus terdiri dari suatu anyaman kapiler yang diliputi oleh
kapsula bowman, yang kemudian membentuk badan malphigi. Gelung
glomerulus yang terdiri atas anyaman kapiler tersebut, ditunjang oleh jaringan
yang disebut dengan mesangium. Kapiler – kapiler yang terdapat di glomerulus
dibatasi oleh sel – sel endotel, mempunyai sitoplasma yang sangat tipis,
mengandung banyak lubang yang disebut fenestra. Glomerulus ada 2 macam,
yaitu :
Glomerulus korteks, berada di bagian luar korteks.
Glomerulus jukstamedular (berupa tubulus – tubulus), glomerulus semacam ini
terdapat di perbatasan korteks dan medulla.
E. Fungsi Tubulus
Dari gambar diatas, di dalam ginjal terdapat tiga tubulus, yaitu tubulus kontortus
proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus koligentes.
A. Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut sistem urogenital adalah suatu
sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-
zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam
air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Adapun susunan sistem perkemihan
(sistemurinaria) di dalam tubuh manusia terdiri atas Ren (ginjal) yang
mengeluarkan sekret urine, Ureter yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung
kencing, Vesika urinaria yang bekerja sebagai penampung, dan Uretra yang
menyalurkan urine dari kandung kencing.
b. Kelainan pada ureter
1). Ekstra ureter
2). Misplaced ureter
3). Ureter yang melebar atau menyempit
Air kemih bisa mengalir balik dari kandung kemih ke dalam ureter yang
abnormal, sehingga mudah terjadi infeksi ginjal (pielonefritis). Ureter yang
menyempit bisa menghalangi aliran air kemih dari ginjal ke kandung kemih dan
bisa menyebabkan ginjal membesar (hidronefrosis) serta menyebabkan kerusakan
ginjal
c. Kelainan pada Kandung Kemih
Sejumlah kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada kandung kemih :
1) Ekstrofi : kandung kemih tidak terbentuk secara sempurna sehingga terbuka ke
permukaan perut
2).Hipospadia adalah suatu keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian
bawah, bukan di ujung penis. Kebanyakan lubang uretra terletak di dekat ujung
penis, yaitu pada glans penis. Bentuk hipospadia yang lebih berat terjadi jika
lubang uretra terdapat di tengah batang penis atau pada pangkal penis, dan kadang
pada skrotum atau di bawah skrotum.
Gambar 25: Kelainan Hipospidia
Sumber: http://tanyakunurse.blogspot.com/2015/08/hipospadia-dan-epispadia.html
b.Glomerulonefritis Akut
Glomerulonefritis akut adalah peradangan glomerulus secara mendadak.
Peradangan akut glomerulus terjadi akibat peradangan komplek antigen dan antibodi
di kapiler – kapiler glomerulus. Komplek biasanya terbentuk 7 – 10 hari setelah
infeksi faring atau kulit oleh Streptococcus (glomerulonefritis pascastreptococcus )
tetapi dapat timbul setelah infeksi lain ( Corwin, Elizabeth J, 2000 ).
c. Glomerulonefritis Kronik
Glomerulonefritis kronik adalah peradangan yang lama dari sel – sel
glomerulus. Kelainan ini dapat terjadi akibat glomerulonefritis akut yang tidak
membaik atau timbul secara spontan. Glomerulonefritis kronik sering timbul
beberapa tahun setelah cidera dan peradangan glomerulus sub klinis yang disertai
oleh hematuria (darah dalam urin) dan proteinuria ( protein dalam urin ) ringan, yang
sering menjadi penyebab adalah diabetes mellitus dan hipertensi kronik. Hasil akhir
dari peradangan adalah pembentukan jaringan parut dan menurunnya fungsi
glomerulus. Pada pengidap diabetes yang mengalami hipertensi ringan, memiliki
prognosis fungsi ginjal jangka panjang yang kurang baik ( Corwin, Elizabeth, J.
2000).
d. Pielonefritis Akut
Pielonefritis akut adalah infeksi pada ginjal yang biasanya terjadi akibat
infeksi kandung kemih, dapat terjadi di satu atau ke dua ginjal. Gejala – gejala
umumnya timbul secara cepat dalam beberapa jam atau hari dan mencakup demam
yang sering 103 F atau lebih, menggigil kedinginan, nyeri pinggang dan disuria
( Corwin, Elizabeth, J. 2000 ).
e. Pielonefritis Kronik
Pielonefritis kronik adalah infeksi pada ginjal itu sendiri, dapat terjadi akibat
infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada penderita batu. Gejala–gejala umum
seperti demam, menggigil, nyeri pinggang, dan disuria. Atau memperlihatkan
gambaran mirip dengan pielonefritis akut, tetapi juga menimbulkan hipertensi dan
gagal ginjal ( Corwin, Elizabeth, J. 2000 ).
f.Sistitis
Sistitis adalah infeksi kandung kemih, merupakan tempat tersering untuk
infeksi. Gejala yang timbul yaitu disuria ( nyeri waktu berkemih ). Peningkatan
frekuensi berkemih, perasaan ingin berkemih, adanya sel – sel darah putih dalam urin,
nyeri punggung bawah / suprapubis, demam yang disertai adanya darah dalam urin
pada kasus yang parah ( Corwin, Elizabeth , J. 2000 ).
g.Gagal ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam
hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat
kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urin. Gagal
ginjal yang terjadi secara mendadak adalah gagal ginjal akut. Gagal ginjal yang
berkaitan dengan menurunnya fungsi ginjal secara progresif irreversible disebut gagal
ginjal kronik, biasanya timbul beberapa tahun setelah penyakit atau kerusakan ginjal
(Corwin, Elizabeth, J . 2000).
h. Batu Ginjal
Batu di ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari zat yang ada di air
kencing. Prosesnya disebut nephrolithiasis. Penyakit batu ginjal atau kencing batu ini
biasanya berukuran sangat kecil atau bisa mencapai sekitar beberapa inci. Ukuran
batu yang lebih besar yang mengisi saluran yang membawa kencing dari ginjal ke
kandung kemih disebut batu staghorn.
Penyebab batu ginjal atau kencing batu bisa terbentuk jika urin atau air
kencing yang mengandung terlalu banyak bahan kimia. Bahan kimia tersebut seperti
kalsium, asam urat, sistin, atau struvite (campuran fosfat, magnesium, dan
ammonium). Melakukan diet yang sangat tinggi protein dan meminum terlalu sedikit
air akan meningkatkan risiko penyebab batu ginjal muncul. Sekitar 85% batu di ginjal
penyebab kencing batu terbuat dari zat kalsium. Batu ginjal terbentuk lebih sering di
dalam urin yang terinfeksi (batu infeksi). Penderita harus menghindari makanan atau
minuman yang mengandung banyak kafein atau soda, kalsium, kaya akan sodium,
kaya akan lemak, dan alkohol
3.Massa/Tumor/Karsinoma pada Sistem Perkemihan
a. Tumor Jinak
Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru
ketika tubuh memerlukan mereka. Ketika sel-sel tumbuh menua, mereka mati, dan
sel-sel baru mengambil tempat mereka. Adakalanya proses yang teratur ini berjalan
salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tua
tidak mati ketika mereka seharusnya mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu
massa dari jaringan yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.
1). Hamartoma Ginjal
Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang
terdiri atas komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos. Tumor jinak ini
biasanya bulat atau lonjong. Tumor ini lebih banyak menyerang wanita
daripada pria dengan perbandingan 4 : 1
2) . Fibroma Renalis
Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis
atau tumor sel interstisial reno-medulari. Tumor ini biasanya ditemukan
secara tidak sengaja sewaktu melakukan autopsi, tanpa adanya tanda ataupun
gejala klinis yang signifikan. Fibroma renalis berupa benjolan massa yang
kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula
atau papilla. Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan
mengelilingi tubulus di dekatnya.
4). Onkositoma
Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma
granulernya (tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan
mengalami distorsi) banyak ditemukan. Onkositoma kadang-kadang dapat
begitu besar sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.
b. Albuminaria
Kelainan ginjal yang diakibatkan oleh naiknya tingkat permeabilitas
membrane glomerulus. Permeabilitas bisa naik karena adanya luka di
membran glomerulus akibat kenaikan darah, iritasi pada sel-sel ginjal akiba
teter, bakteri, logam berat, dan zat lainnya. Penyakit pada ginjal ini bias
diketahui dengan adanya protein albumin pada urine.
Albuminuria adalah simtoma terdapatnya sejumlah konsentrasi albumin di
dalam urin. Albumin yang mencapai ginjal melalui pembuluh darah pada
umumnya akan mengalami filtrasi pada glomerulus dan diserap kembali
oleh tubula proksimal menuju sirkulasi darah. Laju albumin yang terlepas dari
penyerapan proksimal ke dalam urin, yang melebihi 150 miligram/24 jam
telah dianggap secara medis sebagai patologis.
c. Bilirubinaria
Kelainan pada ginjal ini memiliki ciri-ciri zat warna empedu atau
bilirubin yang berlebihan pada urine. Kondisi ini bisa diakibatkan adanya
penguraian hemoglobin yang berlebihan atau akibat disfungsi hati.
d. Disuria
Disuria adalah istilah medis yang berarti nyeri pada saat buang air
kecil, terasa tidak nyaman atau terasa panas perih saat buang air kecil.
Dalam bahasa masyarakat kita dikenal dengan istilah anyang-anyangan.
Keluhan ini bisa terjadi pada anak-anak sampai orang tua, baik laki-laki
ataupun perempuan. Disuria bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu
gejala dari penyakit lain, misalnya infeksi saluran kencing. Oleh karena
itu, pengobatan yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk meredakan
keluhan nyeri saat berkemih saja, melainkan untuk mengatasi
penyebabnya. Beberapa gejala yang bisa menyertai disuria antara lain:
Demam. Nyeri pinggang, misalnya pada radang ginjal. Keluar bercak
nanah (pria) atau keputihan (wanita), misalnya pada gonore (GO). Gejala
iritasi kandung kemih, berupa sering buang air kecil (frekuensi) dan tidak
tertahankan (urgensi), Obstruksi atau buang air kecil tidak lancar seolah-
oleh tertahan dan tidak lampias. Penyebab Disuria dan Faktor Resikonya
Disuria seringkali dikaitkan dengan adanya infeksi pada sistem kemih,
namun sebenarnya dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit.
e. Hematuria
Hematuria adalah kehadiran sel-sel darah merah (eritrosit) dalam urin.
Ini mungkin idiopatik atau jinak, dapat menjadi tanda bahwa ada batu
ginjal atau tumor dalam saluran kemih (ginjal, ureter, kandung
kemih, prostat, dan uretra, mulai dari yang sepele hingga yang mematikan.
Jika sel-sel darah putih ditemukan di samping sel-sel darah merah, maka
itu adalah tanda infeksi saluran kemih.
f. Leukoria
Keputihan abnormal, atau yang dikenal sebagai leukoria, adalah suatu
kondisi di mana vagina mengeluarkan cairan tidak normal yang berbau.
Cairan tersebut memiliki tekstur yang tidak biasa dan dapat menyebabkan
rasa gatal atau nyeri. Hal ini sering kali merupakan pertanda dari sesuatu
yang tidak benar pada tubuh.
Cairan vagina meliputi cairan dan sel vagina yang secara terus
menerus meluruh. Peluruhan ini normal, yang berarti tubuh mengganti sel-
sel lama dengan yang baru. Cairan vagina yang tidak berbau dan tidak
berkaitan dengan gejala lain adalah hal yang normal. Cairan tersebut
memiliki peran penting dalam sistem reproduksi wanita dengan menjaga
vagina bersih dan bebas infeksi. Apabila cairan vagina menjadi tidak
normal, hal tersebut dapat menjadi indikasi terhadap infeksi atau penyakit
yang dapat menginfeksi tubuh.
A. DEFINISI UTERUS
Uterus (rahim) merupakan bagian dari suatu sistem reproduksi
seorang wanita yang berongga berbetuk buah pear, tempat dimana
seorang bayi tumbuh. Pada wanita usia produktif, lapisan uterus
tumbuh dan menebal setiap bulan untuk mempersiapkan kehamilan.
Jika seorang wanita tidak menjadi hamil, lapisan yang tebal, berdarah
mengalir keluar dari tubuh melalu vagina. Pengeluaran ini disebut
menstruasi (datang bulan).
Gambar 26 : Uterus
Sumber https://www.google.co.id/search?q=uterus&safe :
Uterus berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedikit
gepeng kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan
mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran
panjang uterus adalah 7 – 7,5 cm, lebar di atas 5, 25 cm, tebal 2,5 cm,
beratnya sekitar 60kg dan tebel dinding uterus adalah 1,25 cm. Bentuk
dan ukuran uterus sangat berbeda-beda, tergantung pada usia dan pernah
melahirkan anak atau belumnya. Terletak di rongga pelvis antara
kandung kemih dan rectum. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut dengan serviks
uteri).
3. Serviks uteri
Serviks menonjol ke dalam vagina melalui dinding anteriornya,dan
bermuara ke dalamnya berupa ostium eksternum. Servik uteri terdiri
dari:
a. Pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio
b. Pars supravaginalis servisis uteri yaitu bagian serviks yang berada
di atas vagina
Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikal
berbentuk sebagai saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. saluran ini
dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks, berbentuk sel-sel torak bersilia
dan berfungsi sebagai reseptakulum reminis. Pintu saluran serviks
sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina
disebut ostium uteri eksternum. Secara histologis, dinding uterus
terdiri atas :
3. Perimetrium
Perimetrium yakni lapisan serosa / terdiri atas peritoneum
viserale yang meliputi dinding uterus bagian luar. Ke anterior
peritoneum menutupi fundus dan korpus, kemudian membalik ke atas
permukaan kandung kemih. Lipatan peritoneum ini membentuk
kantung vesikouterina. Ke posterior, peritoneum menutupi menutupi
fundus, korpus dan serviks, kemudian melipat pada rektum dan
membentuk kantung rekto-uterin. Ke lateral, hanya fundus yang
ditutupi karena peritoneum membentuk lipatan ganda dengan tuba
uterin pada batas atas yang bebas. Lipatan ganda ini adalah ligamentum
latum yang melekatkan uterus pada sisi pelvis.
Uterus sebenarnya terapung dialam rongga pelvis dengan jaringan ikat
dan ligamenta yang menyokongnya, sehingga terfiksasi dengan baik.
- Racun-racun/Toxins
- Obat-obat/Drugs
b) Pengaturan homeostasis :
- Keseimbangan air
- Elektrolit
- Tekanan darah
- Mengaktifkan vitamin D
3. SusunanSistemPerkemihan
a) Ginjal (Ren)
1) Fungsi ginjal
a) Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau
racun,
b) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
c) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,
d) Mengeluarkan sisa - sisa metabolisme akhir dari protein ureum,
kreatinin dan amoniak.
2) Persarafan Ginjal
3. Augmentasi
d) Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki – laki panjangnya kira - kira 13,7 - 16,2 cm, terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra
externa)
3. Urethra pars spongiosa.
Urethra pada wanita panjangnya kira - kira 3,7 - 6,2 cm
(Taylor), 3 - 5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina
(antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
1. Reaksi asam, bila lama - lama menjadi alkalis, juga tergantung dari
pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi
reaksi asam).
a) Komposisi air kemih, terdiri dari:
1. Air kemih terdiri dari kira - kira 95% air.
2. Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea,
amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
5. Toksin.
6. Hormon.
f) Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
a) Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada
dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi
bila telah tertimbun 170 - 230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan
tahap ke 2.
b) Adanya reflex saraf (disebut reflex mikturisi) yang akan
mengosongkan kandung kemih. (Syaifuddin, 1992).
a. Cokelat tua
Jika urine Anda berwarna cokelat tua atau pun cokelat bisa
menandakan Anda sedang bermasalah dengan organ hati dan ini pun
menandakan Anda sedang mengalami dehidrasi. Sedangkan dehidrasi sendiri
bisa terjadi karena tubuh sedang mengalami kehilangan lebih banyak cairan
jika dibandingkan dengan yang sudah masuk ke dalam tubuh.
b. Orange
Jika urine Anda berwarna jingga atau orange itu menandakan adanya
beberapa masalah. Seperti masalah kesehatan, dehidrasi serta konsumsi obat
tertentu. Selain itu obat yang biasanya membuat warna urine seperti obat
kemoterapi, obat anti inflamasi atau sulfasalazine, obat pencahar dan juga
pyridium.
Selain itu, untuk kondisi kesehatan yang bisa membuat warna urine
orang yang merupakan gangguan pada hati atau pun saluran empedu yang
diikuti oleh warna feses yang kelihatan pucat.
c. Pink atau merah muda
Jika warna urine Anda berwarna pink atau merah muda maka
perhatikanlah gejala yang lain. Karena bisa saja warna ini dihasilkan oleh
makanan atau obat yang Anda konsumsi, darah atau pun terdapat penyakit
tertentu.Sebagai contohnya, terdapat infeksi saluran kemih, tumor, penyakit
ginjal serta masalah prostat. Selain itu, obat-obatan seperti obat untuk infeksi
saluran kemih serta antibiotic rifampin yang dapat memberikan warna merah
mudah pada urine.
Hijau atau biru merupakan warna urine yang mungkin bisa membuat
Anda cukup terperanjat karenanya. Memang bisa dibilang warna seperti ini
bisa disebabkan oleh adanya kondisi medis yang memang jarang terjadi.
Tetapi hal ini pun bisa disebabkan oleh konsumsi obat asma dan propofol
anestesi. Jika warna urine Anda tak kunjung normal maka sebaiknya hubungi
dokter.
1. Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah
dipindah ammonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-
rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap seratus
ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang dimakan dan
fungsi hati dalam pembentukan ureum.
2. Asam urat. Pada normal asam urat di dalam darah adalah 2 – 3 mg setiap 100 cm,
sedagkan 1,5 – 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.
3. Keratin adalah hasil buangan keratin dalam otot. Produk metabolisme lain
mencakup benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan uratik.
4. Elektrolit atau garam, seperti natrium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut.
Tabel. Perlakuan ginjal terhadap beberapa komponen plasma manusia dewasa normal
dengan diet biasa.
(mmol)
Kreatini 12 14 14 12
n (mmol)
Asam 50 49 4 5 98 P
Urat
(mmol)
Tabel Kader beberapa zat yang peting secara fisiologis dalam urine dan plasma.
Kadar dalam
Urea 900 15 60
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Urine terbentuk setelah melalui proses penyaringan darah di ginjal.
Proses pembentukan urine di ginjal tepatnya terjadi di neuron. Berdasarkan tiga
rangkaian proses pembentukan urine ada beberapa bahan yang diekskresikan ke
dalam urine dan ada juga bahan yang tidak diekskresikan kedalam urine. Tujuan
ekskresi dalam proses pembentukan urine adalah untuk membuang sisa metabolisme
dan benda yang tidak dikehendaki atau tidak berguna agar tidak menghambat
jalannya proses lainnya. Zat-zat yang harus dikeluarkan terutama meliputi produk
akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat, dan urea. Di samping itu banyak
zat lain yang, seperti ion natrium, ion kalium, ion klorida dan ion hydrogen
cenderung terkumpul di dalam tubuh dalam jumlah berlebihan; nefron tersebut juga
berfungsi untuk membersihkan plasma dari kelebihan ini.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak kekurangan
yang perlu diperbaiki untuk itu diharapkan kritik serta saran dari pembaca guna
terwujudnya makalah yang lebih sempurna kedepannya. Dan diharapkan pembaca
mampu memahami mengenai bahan-bahan yang diekskresi dan tidak diekskresi
kedalam urine.
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenbiologi.com/manusia/anatomi-ginjal diakses pada tanggal 11 oktober
2018 pada pukul 08:39
http://gurupintar.com/threads/jelaskan-bagian-bagian-nefron-dan-sebutkan-
fungsinya.6137/ diakses pada tanggal 11 oktober 2018 pada pukul 09:42
Drs. Syaifuddin, B.Ac. 1994. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran
Wayan Ariyani, Sri Erawati, Ketut Somoyani. 2015. Modul Praktek Anatomi.. :
Denpasar: Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Kebidanan.
R.Putz & R. Pabst, 2003. Atlas Anatomi Sobotta Batang badan, Panggul,Ekstremitas
Bawah. Edisi 21. : EGC.
https://ritaelfianis.com/pengertian-fungsi-struktur-dan-bagian-bagian-vesika-urinaria-
kandung-kemih/ Diakses : Kamis, 11 Oktober 2018
https://www.google.co.id/search?
q=ureter+pada+pria&safe=strict&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=Fj5O_I7mP
LXrkM%253A%252CrQsCDakHIqslqM%252C
https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=1356&bih=602&tbm=isch&sa
Diakses : Kamis, 11 Okober 2018
https://ritaelfianis.com/pengertian-fungsi-struktur-dan-bagian-bagian-vesika-urinaria-
kandung-kemih/
Diakses : Kamis, 11 O
https://plus.kapanlagi.com/infeksi-saluran-kemih-kenali-dulu-gejala-dan-
penyebabnya-e376e7.html (saluran perkemihan) diakses pada tanggal 19 Oktober
2018
http://giziklinikku.blogspot.com/2016/06/sistem-urinaria-sistem-perkemihan.html
(sistem perkemihan) diakses pada tanggal 19 Oktober 2019
https://www.medkes.com/2015/07/kanker-kandung-kemih-gejala-penyebab-
pengobatan.html (kandung kemih) 21 Oktober 2019
https://id.scribd.com/doc/13417100/Mekanisme-Kerja-Ginjal-Berdasarkan-Tahapan-
Filtrasi
https://rebanas.com
www.hrysains.wordpress.com
Broom, Bryan. 2005. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Duenhoelter, Johanan H. 1988. Ginekologi Greenhill. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Guyton, Arthur C. 1976. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka
Syaifuddin. 1992. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin. 2017. Anatomi Fisiologi Untuk Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta:
PenerbitBukuKedokteran EGC
https://laporanipa.wordpress.com/2013/02/28/penyakit-dan-kelanan-pada-urinaria/
https://doktersehat.com/macam-macam-penyakit-dan-kelainan-ginjal/
(Diakses Kamis, 11 Oktober 2018)
Drs. Syaifuddin, B, Ac., AnatomiFisiologiUntukSiswaPerawat. 1992.
BukuKedoktean EGC. Jakarta.
https://zumrohhasanah.wordpress.com/2010/07/06/mekanisme-buang-air-kecil/
Diaksespadatanggal : 11 Oktober 2018
Guyton Arthur C. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC
http://ienris.blogspot.com/p/bahan-bahan-yang-diekskresi-dan-tidak.html
Sumber gambar:
Gambar 1:https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-anatomi-
ginjal/
Gambar 2: http://gurupintar.com/threads/jelaskan-bagian-bagian-nefron-dan-
sebutkan-fungsinya.6137/
Gambar 3: 2014/01/anatomifisiologi-normal-0-false-false.html
Gambar 4: sterlingcare.com
Gambar 5: https://ritaelfianis.com/pengertian-fungsi-struktur-dan-bagian-
bagian-vesika-urinaria-kandung-kemih/
Gambar 6: Sobotta, R.Putz & R. Pabst 2003
Gambar 7: medical science.com
Gambar 8: https://www.gettyimages.com
Gambar 9: https://plus.kapanlagi.com
Gambar 10: https://plus.kapanlagi.com
Gambar 11: https://plus.kapanlagi.com
Gambar 12: http://medicina-islamica-lg.blogspot.com
Gambar 13: https://www.datuopinion.com/uretritis
Gambar 14: http://www.mikirbae.com
Gambar 15: http://abimanyuu25.blogspot.com
Gambar 16: www.hrysains.wordpress.com
http://repository.ump.ac.id/4265/3/Suyatni%20BAB%20II.pdf