Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

JARINGAN ANATOMI PADA TUBUH


Dosen Pengampu : Sri Hartini.,S.Kep.,M.Kes

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4

1. Aliffia Ayu Putri Selviani (202101003)


2. Amida Urfah Mujtahidah (202101005)
3. Arini Widyastuti (202101007)
4. Hendi Maulana (202101019)
5. Mohammad Reyhan Difa Taufiqurrahman (202101030)
6. Muhammad Noor Ainun Ludfi (202101031)
7. Sania Septarani (202101041)
8. Sela Novalina (202101048)

PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN STIKES CENDEKIA
UTAMA KUDUS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam
proses penyusunan makalah. Makalah ini kami buat dalam rangka menyelesaikan tugas
mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1 yang diberikan kepada kelompok kami. Di dalam
makalah ini terdapat informasi tentang “Jaringan Anatomi Pada Tubuh”.
Dalam proses penyelesaian makalah ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Dan dengan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kami kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Sri Hartini.,S.Kep.,M.Kes. Selaku dosen mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1.
3. Dan pihak-pihak lain yang tidak saya sebutkan satu-persatu.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna membengun untuk
penulisan makalah selanjutnya.
Demikian saya harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kudus, 8 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 3
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 3
C. TUJUAN MASALAH ............................................................................................................ 3
BAB II................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 4
A. SISTEM PERKEMIHAN ....................................................................................................... 4
B. SISTEM INTEGUMEN.......................................................................................................... 8
C. SISTEM MUSCULOSKELETAL ........................................................................................ 13
D. SISTEM PERNAFASAN ..................................................................................................... 19
E. SISTEM KARDIOVASKULER........................................................................................... 23
F. SISTEM PENCERNAAN DAN METABOLISME TUBUH .............................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 36

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organ tubuh adalah seluruh anggota tubuh manusia, baik organ tubuh manusia
bagian luar maupun organ tubuh dalam manusia. Organ Tubuh manusia bagian dalam itu
antaralain: Adrenalin, Appendiks, Duodenum, Esofagus, Ginjal, Hati, Jantung, Kandung
empedu, Kandung kemih, Kulit, Kunci paha, Limpa, Mata, Otak, Ovarium, Pankreas,
Paratiroid, Paru-paru, Lambung, Pituitari, Prostat, Rahim, Thymus, Tiroid, Usus, Vena,
Zakar. Dari keseluruhan organ Dalam manusian. Tubuh mahkluk hidup terdiri atas satuan-
satuan biologis yang mencakup satuan fisik, kimiawi, dan biologis. Sel-sel membentuk
jaringan, jaringan membentuk organ, dan organ-organyang bekerja bersama-sama
membentuk sistem. Keterkaitan, keharmonisan, dan keterpaduan fungsi komponen-
komponen nilai yang merupakan keunikan sifat mahkluk hidup yang disebut manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belaakang masalah di atas terdapat beberapa masalah yang di atas
terdapat beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Jelaskan apa itu sistem perkemihan?
2. Jelaskan apa itu sistem integumen?
3. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ-organ dalam sistem musculoskeletal?
4. Jelaskan sistem pernafasan?
5. Jelaskan sistem kardiovaskuler?
6. Jelaskan sistem pencernaan dan metabolisme tubuh?

C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem perkemihan.
2. Untuk mengetahui sistem integumen.
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi organ-organ dalam sistem
musculoskeletal.
4. Untuk mengetahui sistem pernafasan.
5. Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler.
6. Untuk mengetahui sistem pencernaan dan metabolisme tubuh.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM PERKEMIHAN
a. Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
b. Fungsi Sistem Perkemihan
1) Membuang sisa metabolisme:
 Sisa metabolisme Nitrogenous : ureum, creatinin, uric acid.
 Racun-racun/Toxins
 Obat-obat/Drugs
2) Pengaturan homeostasis:
 Keseimbangan air
 Elektrolit
 Keseimbangan asam-basa darah
 Tekanan darah
 Produksi darah merah
 Mengaktifkan vitamin D
c. Organ Sistem Perkemihan
1. Ginjal
Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5
cm, terletak di ruang belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas.
Ginjal kanan terletak lebih ke bawah dibandingkan ginjal kiri. Ginjal (Gb-2)
dibungkus oleh simpai jaringan fibrosa yang tipis. Pada sisi medial terdapat
cekungan, dikenal sebagai hilus, yang merupakan tempat keluar masuk pembuluh
darah dan keluarnya ureter. Bagian ureter atas melebar dan mengisi hilus ginjal,
dikenal sebagai piala ginjal (pelvis renalis). Pelvis renalis akan terbagi lagi
menjadi mangkuk besar dan kecil yang disebut kaliks mayor (2 buah) dan kaliks
minor (8-12 buah). Setiap kaliks minor meliputi tonjolan jaringan ginjal berbentuk
kerucut yang disebut papila ginjal. Pada potongan vertikal ginjal tampak bahwa
tiap papila merupakan puncak daerah piramid yang meluas dari hilus menuju ke

4
kapsula. Pada papila ini bermuara 10-25 buah duktus koligens. Satu piramid
dengan bagian korteks yang melingkupinya dianggap sebagai satu lobus ginjal.
Secara histologi ginjal terbungkus dalam kapsul atau simpai jaringan
lemak dan simpai jaringan ikat kolagen. Organ ini terdiri atas bagian korteks dan
medula yang satu sama lain tidak dibatasi oleh jaringan pembatas khusus, ada
bagian medula yang masuk ke korteks dan ada bagian korteks yang masuk ke
medula. Bangunan- bangunan (Gb-3) yang terdapat pada korteks dan medula
ginjal adalah:
Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan yaitu :
1) Korpus Malphigi terdiri atas kapsula Bowman (bangunan berbentuk cangkir)
dan glomerulus (jumbai /gulungan kapiler).
Korpus Malphigi terdiri atas 2 macam bangunan yaitu kapsul Bowman dan
glomerulus. Kapsul Bowman sebenarnya merupakan pelebaran ujung
proksimal saluran keluar ginjal (nefron) yang dibatasi epitel. Bagian ini
diinvaginasi oleh jumbai kapiler (glomerulus) sampai mendapatkan bentuk
seperti cangkir yang berdinding ganda. Dinding sebelah luar disebut lapis
parietal (pars parietal) sedangkan dinding dalam disebut lapis viseral (pars
viseralis) yang melekat erat pada jumbai glomerulus (Gb-4 dan 5). Ruang
diantara ke dua lapisan ini sebut ruang Bowman yang berisi cairan
ultrafiltrasi. Dari ruang ini cairan ultra filtrasi akan masuk ke dalam tubulus
kontortus proksimal.
Glomerulus merupakan bangunan yang berbentuk khas, bundar
dengan warna yang lebih tua daripada sekitarnya karena sel-selnya tersusun
lebih padat. Glomerulus merupakan gulungan pembuluh kapiler.
Glomerulus ini akan diliputi oleh epitel pars viseralis kapsul Bowman. Di
sebelah luar terdapat ruang Bowman yang akan menampung cairan ultra
filtrasi dan meneruskannya ke tubulus kontortus proksimal. Ruang ini
dibungkus oleh epitel pars parietal kapsul Bowman.
2) Bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dan tubulus
kontortus distal.

5
Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir
sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (pars desendens Ansa Henle).
Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas-batas yang sukar
dilihat. Inti sel bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak berjauhan satu
sama lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan). Permukaan sel
yang menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus
ini terletak di korteks ginjal.
Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat
glomerulus 80-85 persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa
natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti bikarbonat, akan
diresorpsi.
Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya
disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas antar sel yang lebih jelas
dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Inti sel bundar dan bewarna biru.
Jarak antar inti sel berdekatan. Sitoplasma sel bewarna basofil (kebiruan)
dan permukaan sel yang mengahadap lumen tidak mempunyai paras sikat.
Bagian ini terletak di korteks ginjal. Fungsi bagian ini juga berperan dalam
pemekatan urin.
Medula ginjal terdiri atas beberapa bangunan yang merupakan bagian sistim
tubulus yaitu pars descendens dan descendens ansa Henle, bagian tipis ansa
Henle, duktus ekskretorius (duktus koligens) dan duktus papilaris Bellini.
Fungsi ginjal yaitu:
 Membuang bahan sisa terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan
kreatinin yang dihasilkan dari metabolisme makanan oleh tubuh, bahan
asing dan produk sisa
 Mengatur keseimbangan air dan elektrolit
 Mengatur keseimbangan asam dan basa
 Menghasilkan renin yang berperan dalam pengaturan tekanan darah
 Menghasilkan eritropoietin yang mempunyai peran dalam proses
pembentukan eritrosit di sumsum tulang.
 Produksi dan ekskresi urin
2. Ureter
Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan

6
adventisia. Lapisan mukosa terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh
lamina propria. Epitel transisional ini terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel permukaan
bervariasi dalam hal bentuk mulai dari kuboid (bila kandung kemih kosong atau
tidak teregang) sampai gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan
penuh/teregang). Sel-sel permukaan ini mempunyai batas konveks (cekung) pada
lumen dan dapat berinti dua. Sel-sel permukaan ini dikenal sebagai sel payung.
Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa yang relatif padat dengan banyak serat
elastin. Lumen pada potongan melintang tampak berbentuk bintang yang
disebabkan adanya lipatan mukosa yang memanjang. Lipatan ini terjadi akibat
longgarnya lapis luar lamina propria, adanya jaringan elastin dan muskularis.
Lipatan ini akan menghilang bila ureter diregangkan.
Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal
disebelah dalam dan sirkular di sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos
di saluran cerna).
Lapisan adventisia atau serosa terdiri atas lapisan jaringan ikat
fibroelsatin.Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke
dalam kandung kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan
mukosa dan merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri
yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu ureter akan berguling-gulung,
keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter.
3. Kandung kemih
Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan
serosa/adventisia. Mukosanya dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal
dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang
membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-
berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak
membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat
longgar. Tunika adventisianya terdiri atas jaringan fibroelastik.
Fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan
kedunia luar melalui uretra.
d. Proses Berkemih
 Suatu proses refleks yang diatur oleh pusat-pusat refleks di otak.

7
 Rangsang (impuls) yang terjadi akibat teregangnya dinding VU dihantarkan oleh
neuron-neuron sensoris viseral aferen melalui n. splanchnicus memasuki medulla
spinalis segmen sacral 2,3,dan 4.
 Rangsang saraf menyebabkan otot-otot polos VU berkontraksi, m. sphincter vesicae
melemas. Neuron-neuron eferen para simpatis mengambil jalan melalui n.
pudendus (S2,3, dan 4) menuju ke sphincter urethra.
 Pengontrolan berkemih anak-anak mulai umur 3-4 tahun.
e. Tahap Pembentukan Urin
1. Proses Filtrasi, di glomerulus
Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali
protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari
glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal.
cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi.
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa,
sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif
(obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi
kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan
terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.

B. SISTEM INTEGUMEN
a. Pengertian Integumen
Berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Sistem
integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu,
sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).
1. Kulit
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Pada vertebrata struktur kulit
dibagi menjadi 2 bagian, bagian terluar disebut epidermis, dan bagian dalam
dermis.

8
Epidermis merupakan lapisan luar yang selalu terdiri dari jaringan epitel berlapis
banyak dan berasal dari derivat ectoderm.
2. Dermis atau torium. Di dalam dermis terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah, ujung-ujung saraf dan kantung rambut.
 Kulit dibagi kedalam dua kategori :
1. Kulit Tebal
Dapat dijumpai pada telapak tangan dan telapak kaki. Terbentuknya kulit tebal
antara lain :
 Mula-mula terjadi pembelahan mitos pada stratum germinativum.
 Dilanjutkan denga pedorongan sel-sel hasil pembelahan mitosis ini keluar.
 Sel-sel yang terdorong keluar ini akan mengalami proses penandukan
(kornivikasi) Kemudian sel-sel yang telah mengalami penandukan akan
terlepaskan.
 Lapisan epidermis kulit tebal : Stratum germinativum, lapisan in terdiri 2
lapisan : Lapisan basal , Stratum corneum
 Lapisan dermis kulit tebal : a) Stratum papilare, lapisan ini membentuk
penjorokan-penjorokan ke epidermis yang disebut papilla dermis. b) Stratum
retikulare , sifatnya lebih padat daripada stratum papillare, elemen seluler
lebih sedikit di bandingkan lapisan di atasnnya .
2. Kulit Tipis
Kulit tipis meliput semua permukaan kulit kecuali pada telapak tangan dan kaki,
kulit yang paling tipis terdapat pada kelopak mata, sedangkan yang tertebal di
bagian punggung. Pada kulit tipis dapat di jumpai : kelenjar keringat, kelenjar
lemak atau minyak yang berhubungan dan tidak berhubungan dengan akar
rambut.
 Struktur yang membangun epidermis tipis, terdiri dari :
 Stratum germinativum
 Stratum spinosum
 Stratum granulosum
 Stratum korneum juga tipis, stratum lusidum tidak ada.
 Fungsi Kulit
Melindungi tubuh, menjaga suhu tubuh, menyimpan lemak, menghasilkan vitamin D
alami, menjadi indra peraba. Didalam kulit terdapat butir-butir melanin, terutama
pada stratum germinativum pada bagian epidermis. Fungsi dari melanin adalah

9
melindungi tubuh dari bahaya sinar ultra violet. Cara terjadinya pembentukan
melanin, adalah sebagai berikut :
 Sel-sel yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut
melanobast
 Di dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase . darah membawa asam
amino tyrosin.
3. Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel
rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut
trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Fungsi rambut:
a) Isolator , pengatur suhu tubuh
b) Organ indera misalnya pada vibrissae atau rambut sinus. Dalam fase
pertumbuhan rambut terbagi menjadi 3 tahap, yaitu:
 Fase Anagen : dapat disebut juga fase pertumbuhan rambut. Masa
pertumbuhan ini lamanya 2-6 tahun.
 Katagen: merupakan fase peralihan dari fase berhentinya pertumbuhan
rambut menuju fase istirahat folikel. Masa peralihan berlangsung selama
2-3 minggu.
 Fase Telogen : Merupakan masa istirahat folikel rambut. Setelah beberapa
minggu, folikel lambat laun akan terdorong keluar dan terjadilah proses
kerontokan rambut.
4. Bulu atau feather
Bulu adalah struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan
dianggap sebagai modifikasi dari sisik. Pertumbuhan awal bulu sama denga
pertumbuhan awal sisik, dengan papilla dermis sebagai struktur permulaan.
Macam-macam jenis bulu:
a) Pennae: Hanya terdapat pada daerah tertentu dari tubuh , yaitu daerah
pterylae.
b) Plumula: Merupakan bulu-bulu yang kecil dengan rachis yang banyak.
c) Filoplumae: Merupakan bulu-bulu rambut yang sangat halus , terdiri ari
rechis dan rami, kalamus yang telah tereduksi.
5. Sisik

10
Sisik secara umum berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai,
seperti pada ikan, ular atau kaki ayam.
Macam-macam sisik:
a) Sisik kosmoid: Sisik kosmoid adalah sisik yang diannggap paling primitif,
terdapat pada osteichtyes.. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan
terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis
tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa
email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar
terdapat lapisan keratin. Ikancoelacanth memiliki semacam sisik kosmoid
yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis
dari sisik kosmoid sejati.
b) Sisik paleoniskoid: Relative tebal dan terdiri dari 3 lapisan yaitu: lapisan
ganoin, lapisan kosmin, lapisan tulang berlamela
c) Sisik ganoid: Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah
lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini
berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
6. Kuku
Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai
tumbuh dari ujung jari. Kuku jari tangan tumbuh lebih cepat dibandingkakn kuku
jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik
sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau
menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat
saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut
yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di
bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku
merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
7. Kelenjar
Kelenjar adalah alat tubuh yang menghasilkan getah atau sekret tertentu.
a) Kelenjar keringat
Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan
berbentuk pori-pori halus. Produksi keringat dimulai dari kapiler darah,

11
kelenjar keringat menyerap air dengan larutan NaCl dan sedikit urea . air
beserta larutannya di keluarkan melalui pori-pori kulit, yaitu tempat air
dikeluarkan dan merupakan penyerapan panas tubuh. Kegiatan kelenjar
keringat di bawah pengaruh pesat pengatur suhu badan sistem saraf pusat,
kecuali pengeluaran keringat yang tidak rutin. Sekresi kelenjar keringat
disebut keringat atau sudor. Secara histologis kelenjar keringat termasuk tipe
tubuler bergelung dan mirokrin.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat, antara lain:
1) pancaran terik matahari
2) pada waktu berolah raga
3) rangsangan saraf yang kuat, dan lain sebagainya.
4) kelenjar lemak atau kelenjar sebaceous
5) Pada kelenjar lemak terdapat butir sekresi yang disebut sebolina. Secara
histologi tergolong dalam tipe alveolar / achiner bergelung dan
holokrin,serta mempunyai fungsi sebagai proteksi .
Fungsi Sistem Integumen
1. Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet dan
mekanik, kimia, atau suhu
2. Penerima sensasi, sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu
3. Pengatur suhu, menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan
meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
Kelainan pada Sistem Integumen
 Pyoderma : Umumnya terjadi akibat infeksi bakteri. Tanda paling umum
pyoderma adalah adanya scale, alopesia, dan kulit kemerahan.
 Impetigo : Infeksi bakteri pada kulit superfisial yang tidak berambut,
kemungkinan terkait dengan predisposisi penyakit atau faktor lain, seperti
endoparasit, ektoparasit, gizi buruk atau lingkungan yang kotor.
 Ulcer (Luka pada sisik ikan) : Penyakit ini biasanya disebabkan oleh
perilaku ikan hias itu sendiri biasanya akibat stress
 Lesi pada ular derik pigmy : Menyebabkan peradangan granulomatosa
yang disebabkan oleh patogen berupa jamur, bakteri dan parasitus.
 Jerawat : adalah salah satu masalah kulit yang disebabkan karena ada
gangguan pada bagian kelenjar kulit. Kelenjar kulit terhubung secara
langsung dengan bagian pori-pori kulit. Kelenjar minyak yang ada di

12
bagian bawah kulit dapat terkena infeksi dari kotoran luar yang masuk
lewat pori-pori, sel-sel kulit mati dan bakteri atau virus.
 Panu : termasuk macam-macam penyakit kulit yang disebabkan karena
infeksi jamur yang menyerang pada bagian pigmen kulit. Infeksi panu
yang terjadi akan menyebabkan bercak putih yang akan terlihat karena
berbeda dengan bagian kulit yang lain.

C. SISTEM MUSCULOSKELETAL
Muskuloskeletal terdiri atas :
Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen
Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi
a. Otot
1. Otot
Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat
lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan
pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di
bawah permukaan kulit.
2. Fungsi sistem muskuler/otot:

 Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut


melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
 Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk
terhadap gaya gravitasi.
 Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas
untuk mepertahankan suhu tubuh normal.
3. Ciri-ciri sistem muskuler/otot:

 Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak
melibatkan pemendekan otot.
 Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh
impuls saraf.
 Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi
panjang otot saat rileks.

13
 Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi
atau meregang.
4. Jenis-jenis otot
Otot rangka merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.

 Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan


lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
 Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.

 Kontraksinya sangat cepat dan kuat.

5. Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka


• Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabutserabut
berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.
• Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak
nukleus ditepinya.
• Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-
macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan
myofibril.
• Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda
ukurannya :
1) yang kasar terdiri dari protein myosin

2) yang halus terdiri dari protein aktin/actin.

a. Otot Polos
1. Otot Polos
merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada
dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba,
seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem
sirkulasi darah.
 Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.

 Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh


darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
 Kontraksinya kuat dan lamban.

2. Struktur Mikroskopis Otot Polos


Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamenmyofilamen.

14
3. Jenis otot polos
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk
berkontraksi.
 Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada
jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa
dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor pili rambut.
 Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding
organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi
sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan
tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik
spontan.
b. Otot Jantung
1. Otot Jantung
merupakan otot lurik disebut juga otot seran lintang involunter otot ini hanya
terdapat pada jantung bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot
jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
2. Struktur Mikroskopis Otot Jantung
Mirip dengan otot skelet

Gambar .1

Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung

3. Kerja Otot
Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)

Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)

Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan)

Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)

Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)

15
Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)

c. Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang
terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan tulang dengan
otot atau otot dengan otot.
Gambar.2

Tendon

d. Ligamen
1. ligamen
Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan
jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus tulang
dengan tulang yang diikat oleh sendi.
2. Beberapa tipe ligamen :

 Ligamen Tipis

Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligament kolateral


yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan.

 Ligamen jaringan elastik kuning.

Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus dan


memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.

Gambar.3
Ligamen

16
e. Skeletal (Tulang/ Rangka)
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh
kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang
belakang.
1. Fungsi Sistem Skeletal :

 Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.

 Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan


otototot yang.
 Melekat pada tulang

 Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu
jaringan pembentuk darah.
 Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium daridalam
darah misalnya.
 Hemopoesis

2. Struktur Tulang
 Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup
(matriks).
 Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang).

 Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan garam mineral.

 Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru akan dibentuk.

 Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel
tulang dewasa).
 Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan
tulang).

17
3. Jaringan tulang terdiri atas :

 Kompak (sistem harvesian matrik dan lacuna, lamella intersisialis)

 Spongiosa (trabecula yang mengandung sumsum tulang dan pembuluh


darah)

4. Klasifikasi Tulang berdasarkan penyusunnya


1. Tulang Kompak

a. Padat, halus dan homogen

b. Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung ’yellow


bone marrow”.
c. Tersusun atas unit : Osteon Haversian System

d. Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat


pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik
(lamellae).
e. Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh membran tipis yang disebut
periosteur, membran ini mengandung:
Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang
Osteoblas
2. Tulang Spongiosa

a. Tersusun atas ”honeycomb” network yang disebut trabekula.

b. Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan.

c. Rongga antara trebakula terisi ”red bone marrow” yang mengandung


pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang.
d. Contoh, tulang pelvis, rusuk,tulang belakang, tengkorak dan pada ujung
tulang lengan dan paha.
5. Klasifikasi Tulang berdasarkan Bentuknya
1) Tulang panjang, contoh: humerus, femur, radius, ulna

2) Tulang pendek, contoh: tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki

3) Tulang pipih, contoh: tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum

4) Tulang tidak beraturan: contoh: vertebra, tulang muka, pelvis

18
6. Pembagian Sistem Skeletal
1) Axial / rangka aksial, terdiri dari :

a) tengkorak kepala / cranium dan tulang-tulang muka

b) columna vertebralis / batang tulang belakang

c) costae / tulang-tulang rusuk

d) sternum / tulang dada

2) Appendicular / rangka tambahan, terdiri dari :

tulang extremitas superior

a) korset pectoralis, terdiri dari scapula (tulang berbentuk segitiga) dan


clavicula (tulang berbentuk lengkung).
b) lengan atas, mulai dari bahu sampai ke siku.

c) lengan bawah, mulai dari siku sampai pergelangan tangan.

d) tangan

tulang extremitas inferior: korset pelvis, paha, tungkai bawah, kaki.

f. Sendi
Persendian adalah hubungan antar dua tulang sedemikian rupa, sehingga dimaksudkan
untuk memudahkan terjadinya gerakan.
1. Synarthrosis (suture) Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat
digerakkan, strukturnya terdiri atas fibrosa. Contoh: Hubungan antara tulang di
tengkorak.

2. Amphiarthrosis Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan,


strukturnya adalah kartilago. Contoh: Tulang belakang

3. Diarthrosis Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang


terdiri dari struktur sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi
engsel (siku), sendi putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari).

D. SISTEM PERNAFASAN
a. Pengertian Sistem Pernafasan

Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang,mengandung


(oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak memngandung karbondioksida

19
sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi. Sistem respirasi berperan dalam menjamin
ketersediaan oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran
gas. Melalaui peran sistem respirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk
ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di alveoli,
selanjutnya oksigen akan di difusi masuk kapiler darah untuk di manfaatkan oleh sel
dalam proses metabolisme.

b. Anatomi Sistem Pernafasan


Berikut anatomi system pernafasan sebagai berikut :
1) Rongga Hidung
Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung
berhubungan dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara melalui proses pernapasan. Selain itu hidung juga berfungsi
untuk mempertahankan dan menghangatkan udara yang masuk, sebagai filter
dalam membersihkan benda asing yang masuk dan berperan untuk resonansi
suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.
2) Faring
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan
makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan
mulut sebelah depan ruas tulang leher.
3) Laring
Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan
trakea , fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara, membersihkan
jalan masuknya makanan ke esofagus dan sebagai produksi suara.

Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :

- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring


selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
4) Trakhea
Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak paru,
panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi servikal 6-torakal 5 Disebut juga batang
tenggorokan Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

20
5) Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu- paru
kanan dan paru-paru kiri.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar
diameternya.Bronkus kiri lebih horizontal, lebih panjang dan lebih sempit.
1) Bronkus
- Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Disebut bronkus lobaris kanan (3
lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus).
- Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus
lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental.
- Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi subsegmental yang
dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf.
2) Bronkiolus
- Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus.
- Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi yang
membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan
napas.
3) Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang
tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia).
4) Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori Bronkiolus
respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas
konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
5) Paru Paru
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada pada
rongga dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk
dan di bagianb bawah di batasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut Terletak dalam rongga
dada atau toraks Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang
berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar Setiap paru mempunyai
apeks dan basis Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh
fisura interlobaris Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus Lobos-
lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan
segmen bronkusnya.
21
6) Alveolus
Merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan bertanggung
jawab akan struktur paru-paru yang menyerupai kantong kecil terbuka
pada salah satu sisinya dan tempat pertukaran O2 dan CO2 Terdapat
sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70
m2.
c. Fisiologi Sistem Pernafasan
Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.Pada
pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui
hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa
bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler
pulmonaris. Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang
memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh
hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri
ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen 100
mm Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme,
menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui
pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-
paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak
darah datang di paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2;
jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri
bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar
kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2
dan memungut lebih banyak O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah menjenuhkan
hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan
akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan
memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan
darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.
d. Penyakit Pada Sistem Pernafasan

22
Sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan
yang mempengaruhi sistem itu sendiri.Berikut ini adalah macam- macam jenis
gangguan system pernafasan pada manusia :
1) Faringitis
2) Asma
3) Influenza (Flu)
4) Sinusitis
5) Tuberculosis (TBC)
6) Pneumonia
7) Difteri

E. SISTEM KARDIOVASKULER
a. Pengertian
Sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem yang secara umum berperan
mengedarkan darah ke seluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua
jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem ini melibatkan jantung,
pembuluh darah dan darah. Jantung adalah organ berongga dan berotot yang memompa
semua darah; sebanyak lebih kurang lima liter; ke seluruh tubuh sekitar satu putaran per menit
atau lebih cepat di saat berolahraga. Darah mengalir melalui jaringan pembuluh yang
mencapai semua bagian tubuh. Arteri membawa darah dari jantung ke pembuluhpembuluh
yang lebih kecil, lalu ke kapiler- kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan vena,
yang membawa darah kembali ke jantung.
b. Fungsi sistem kardiovaskuler antara lain:
1) sebagai alat transportasi, mengangkut bahan-bahan yang dibutuhkan sel
seperti oksigen, glukosa, dan lain-lain, serta membawa bahan sisa seperti
CO2, urea untuk dibuang;
2) sebagai pengatur/regulasi, yang berperan dalam meyampaikan hormone ke
organ target, serta berperan dalam regulasi suhu;
3) sebagai proteksi, ikut berperan dalam sistem imunitas tubuh dan
pembekuan darah.
c. Pembuluh Darah
Fungsi pembuluh darah adalah sebagai alat transpor darah menuju
organ-organ, seperti paru- paru untuk terjadi pertukaran CO2 dengan O2
melalui kapiler; organ intestinal untuk mengabsorbsi nutrisi dalam bentuk cair;
kelenjar endokrin, dimana hormon berjalan melalui dindingnya dan pembuluh

23
darah akan mendistribusikan ke sel tujuan; organ sekresi seperti ginjal,
intestinal, paru-paru dan kulit.
1) Tipe Pembuluh Darah Arteri
Arteri berfungsi membawa darah dari jantung dan
mendistribusikannya ke bagian tubuh lain. Pembuluh arteri berdinding
tebal, berotot, dan elastis untuk menahan tingginya tekanan darah yang
dipompa dari jantung. Dinding arteri mempunyai 3 (tiga) lapisan, yang
dapat mengembang dan berkontraksi yaitu tunica adventitia, tunica
media dan tunica intima. Lapisan yang terdiri dari otot polos
mempunyai kemampuan kontraksi yang besar sedangkan lapisan
dengan jaringan konektif hanya dapat berkontraksi sedikit.
Kerusakan pada tunica intima yaitu pada lapisan endotelium
dapat mengakibatkan tertimbunnya zat-zat yang dapat menghalangi
lancarnya aliran darah atau bahkan menyumbat lumen pembuluh darah.
Keadaan ini disebut dengan atherosclerosis. Timbunan bahan-bahan
pada dinding endotel yang disebut dengan plak dapat berasal dari sel-
sel lemak, sel-sel radang dan lain-lain. Akibat dari keadaan ini maka
jaringan dapat Tunica Adventitia (lapisan terluar) Jaringan konektif :
pelindung Tunica Media (lapisan tengah) Otot polos : jaringan konektif
fibroelastik Tunica Intima (lapisan terdalam) Endothelium: lapisan
licin mengalami kekurangan suplai oksigen dan nutrisi sehingga
mengakibatkan matinya.
Kelainan yang lain adalah aneurysma, yaitu tipisnya salahsatu
lapisan dari dinding arteri. Keadaan ini dapat menjadi fatal jika dinding
arteri yang menipis tersebut pecah akibat tekanan darah yang naik tiba-
tiba.
Berdasarkan besar dan struktur dindingnya, terdapat 3 (tiga) jenis arteri
yaitu : arteri elastik, muskularis dan arteriol.
1) Arteri elastik, merupakan jenis arteri terbesar. Dindingnya terdiri
dari serat elastis yg menghilangkan tekanan dan mengurangi
kecepatan aliran darah yang dipompakan oleh jantung. Termasuk
dalam jenis arteri ini adalah arteri yang paling dekat alirannya
dengan jantung yaitu : aorta, arteri pulmonalis, arteri anonima,
arteri carotis communis dan arteri subclavia

24
2) Arteri muskularik, arteri yang mempunyai ukuran medium.
Dindingnya terutama terdiri dari serat otot polos. Pengaturannya
dikontrol oleh sistem saraf otonom. Arteri jenis ini meliputi
percabangan dari aorta, misalnya arteri coronaria, arteri renalis dan
lain-lain.
3) Arteriol arteri yang mempunyai ukuran terkecil. Mempunyai lumen
yang relatif sempit dan dinding otot yang tebal. Tekanannya
terutama diatur oleh derajat tonus otot polos pada dindingnya.
Arteriol merupakan cabang akhir dari arteri yang langsung
terhubung dengan jaringan dan akan membentuk kapiler bersama
dengan venula.
2) Tipe Pembuluh Darah Vena
Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah
kembali ke jantung. Vena berdinding lebih tipis dan mudah teregang,
memungkinkannya mengembang dan membawa darah berjumlah besar
saat tubuh sedang beristirahat. Dinding dalam pada banyak vena
mempunyai lipatan yang berperan sebagai katup searah untuk
mencegah darah bergerak ke arah yang salah. Biasanya berdampingan
erat dengan arteri sebagai satu pasang atau lebih (vena komitans).
Vena membawa darah venosa yang bewarna kehitaman karena
mengandung CO2, kecuali vena pulmonalis yang bewarna lebih terang
karena mengandung O2.
o Venula, vena dengan ukuran terkecil, merupakan cabang paling
akhir dari vena yang langsung terhubung dengan jaringan dan
akan membentuk kapiler bersama dengan arteriol.
o Kerusakan pada dinding vena timbul diawali dengan kerusakan
dari katup-katup vena (valve). Akibatnya darah mengalir dari
dalam ke permukaan karena tidak ada lagi tahanan yang
menghalangi dan mencegah darah bergerak ke arah yang salah,
sehingga dinding vena terdesak dan melebar serta berkelok-
kelok. Kelainan ini disebut dengan varices.

25
3) Tipe Pembuluh Darah Kapiler
Terdiri dari jaringan anastomosis yang disebut selimut kapiler.
Tersebar di seluruh tubuh dan bersentuhan langsung dengan sel
jaringan. Menghubungkan arteriol dengan venula. Pada kapiler terjadi
pertukaran bahan terlarut secara difusi melintasi dinding endothel
arteriol ke ruang jaringan, dan dari jaringan ke darah melalui dinding
venula. Kapiler tidak dijumpai pada cornea, epidermis dan cartilago
hyalin.
Jenis- Jenis Pembuluh Darah Kapiler
 Kapiler kontinyu
Jenis pembuluh darah ini memiliki celah kecil anatara sel-sel.
 Kapiler fenestrasi
Jenis pembuluh kapiler ini memiliki celah kecil antarsel sekaligus
pori-pori kecil pada bagian didingnya sehingga memungkinkan
mengalirnya molekul yang lebih besar.
 Kapiler Sinusoid
Lebih luas daripada kapiler dan bentuk lebih tidak
beraturan. Sinusoid merupakan pengganti kapiler pd hepar, lien,
sumsum tulang merah, corpus caroticus, adeno hypophisis, cortex
supra renal dan glandula parathyroid. Dindingnya terutama terdiri
dari sel fagosit. Merupakan bagian dari sistem retikuloendothel,
berhubungan dengan pembentukan fagositosis dan antibodi.
d. Jantung
Jantung merupakan organ berongga dan berotot yang memompa darah
melalui sirkulasi pulmonal dan sistemik. Jantung menerima darah venosa di
dalam atrium kanan dan menyalurkannya ke ventrikel kanan untuk selanjutnya
ke paru-paru untuk proses oksigenasi. Selanjutnya menerima darah
teroksigenasi di atrium kiri dan menyalurkannya ke ventrikel kiri dan akhirnya
memompakan darah ke seluruh tubuh. Jantung mempunyai kemampuan yang
mengagumkan karena dapat memompakan darah sebanyak lebih dari 6000
liter ke seluruh tubuh setiap hari serta berdenyut lebih dari 40 juta kali
pertahun selama kita hidup. Bentuk dan ukuran jantung. Jantung mempunyai

26
bentuk seperti kerucut dengan bagian puncak yang disebut dengan apex
cordis terletak di lateral kiri depan dari dinding dada, sedangkan bagian basis
terletak pada bagian posterior. Jantung mempunyai berat sekitar 300 gr dengan
ukuran pada saat kontraksi sebesar 12,5 x 3,5 x 2,5 cm (sebesar tinju). Jantung
terbagi dalam 4 (empat) ruangan, yaitu atrium kanan dan kiri serta ventrikel
kanan dan kiri. Mempunyai sekat jantung yang disebut septum
interventriculorum yang memisahkan jantung bagian kiri dan kanan.
Mempunyai selaput pembungkus disebut pericardium.
1. Dinding jantung.
Dinding jantung dari luar ke dalam terdiri dari lapisan epicardium,
myocardium (otot) dan endocardium. Myocardium pada atrium
mempunyai dua lapisan yaitu lapisan luar dengan arah serabut transversal
dan lapisan dalam dengan arah serabut sirkuler. Myocardium pada
ventrikel mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan luar dengan arah serabut
longitudinal, lapisan tengah yang merupakan lapisan paling tebal dengan
arah serabut silindris dan alpisan dalam dengan arah serabut longitudinal.
Batas antara myocardium atrium dan ventrikel disebut sulcus coronarius.
2. Katup jantung
Jantung mempunyai dua katup yang memisahkan atrium dengan
ventrikel yaitu valvula tricuspidalis pada bagian kanan dan valvula
bicuspidalis/ mitralis pada bagian kiri.
1. Atrium
Atrium mempunyai auricula cordis yang menjadi bagian luarnya,
didalamnya terdapat musculus pectinati.
2. Ventrikel
Terdapat otot jantung yaitu musculus papillaris yang terhubung
dengan valvula melalui corda tendinea. Terdapat dua pembuluh arteri
besar yang keluar dari ventrikel, yaitu truncus/ arteri pulmonalis yang
keluar dari ventrikel kanan, dan aorta yang keluar dari ventrikel kiri.
Kedua pembuluh tersebut mempunyai katup disebut valvula semilunaris.
e. Peredaran Darah
Jantung memompa darah ke dua sirkulasi yang saling berkait: sirkulasi
pulmonal (paru) dan sirkulasi sistemik.
 Sirkulasi pulmonal

27
membawa darah dari ventrikel kanan yang tak beroksigen ke paru- paru
melalui arteri pulmonalis, tempat ia menyerap oksigen dan melepas karbon
dioksida (gas buangan) melalui jaringan kapiler, lalu darah beroksigen
dibawa kembali ke atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis. „
Sirkulasi sistemik tubuh membawa darah beroksigen dari ventrikel kiri
melalui aorta ke semua jaringan tubuh, di mana ia melepas oksigen dan
zat-zat gizi melalui dinding kapiler; dan karbon dioksida serta buangan
lain berpindah dari jaringan ke aliran darah, lalu darah tak beroksigen itu
kembali ke atrium kanan jantung melalui vena cava superior & inferior.
Juga termasuk pembuluh getah bening (pembuluh lymphe).

Gambar 14. Skema peredaran darah

 Sirkulasi portal hepatik merupakan bagian dari sirkulasi sistemik yang


membawa darah dari organ pencernaan (intestinal) menuju vena porta
untuk selanjutnya masuk ke liver dan keluar melalui vena hepatica dan
masuk ke dalam vena cava inferior. Aorta yang keluar dari ventrikel kiri
jantung akan membentuk arcus aorta (lengkung aorta), dan akan bercabang
tiga yaitu arteri anonima (brachiocephalica), arteri carotis communis
sinistra dan arteri subclavia sinistra.
 Sirkulasi Fetal
Pada fetus/janin oksigenasi darah terjadi di placenta, tidak di dalam
paru-paru. Sebelum lahir terdapat tiga jalan pintas (shunts) secara parsial
yg melampaui paru-paru dan hepar yaitu foramen ovale, ductus arteriosus

28
botalli dan ductus venosus arantii
 Foramen Ovale merupakan jalan pintas darah dari atrium kanan ke atrium
kiri, tanpa melalui paru-paru. Setelah lahir akan menutup dan membentuk
fossa ovale. Ductus arteriosus Botalli merupakan jalan pintas darah dari
truncus pulmonalis ke aorta, tanpa melalui paru-paru (sirkulasi pulmonal).
Setelah lahir akan membentuk ligamentum arteriosus.
 Ductus Arteriosus Botalli merupakan pembawa darah akan oksigen
dari vena kava inferior yang menuju ke atrium dan ventrikel kanan,
hanya sebagian kecil yang diteruskan ke paru.
 Ductus Venosus Arantii merupakan jalan pintas darah yang kaya oksigen
dari vena umbilicalis (kembali dari placenta) ke vena cava inferior tanpa
melalui hepar. Setelah lahir akan membentuk ligamentum venosum.

F. SISTEM PENCERNAAN DAN METABOLISME TUBUH


a. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu, Ana: Bagian, memisahkan. Tomi (tomie):
Iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis (Physis): Alam atau cara kerja. Logos(logi): ilmu
pengetahuan. Dari kata tersebut dapat disimpulkan pengertian Anatomi dan Fisiologi adalah
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat
tubuh itu bekerja.
b. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses – proses berikut :
 Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut. Pemotongan dan
penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Peristaltik adalah
gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
 Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
 Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik.
c. Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan

29
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
d. Susunan Saluran Pencernaan
1. Rongga Mulut
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Rongga mulut dibatasi oleh
beberapa bagian, yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan langit-langit (palatum),
sebelah kiri dan kanan oleh otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah.
Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut yaitu Pencernaan mekanik,
Pencernaan kimiawi.
2. Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata.
Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk
melakukan banyak tugasAkar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur
pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp
dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.
3. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah
juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik
makanan dalam mulut. Lidah dibagi atas tiga bagian
1) Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi untuk
menutup jalan napas pada waktu kitamenelan makanan, supaya makanan
jangan masukn ke jalan napas.
2) Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap atau ujung
saraf pengecap.
4. Faring (tekak/tenggorokan)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal
dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil
(amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan
nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,
didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari
bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung), bagian media (bagian

30
yang sma tinggi dengan mulut) dan bagian inferior nasofaring, pada nasofaring
bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian
media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akarvlidah bagian
inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian
depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan
dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus
piriformis masuk ke esophagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan
menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama
jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah
berkontraksi secara bersamaan.
5. Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg
letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai
dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari
dalam ke luar : lppisan selaput lender (mukosa),lapisan submukosa, lapisan otot
melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak di
belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah mellui toraks menembus
diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. Fungsi dari
esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan
tiap2 ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier
terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.
6. Gaster (lambung)
Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat
mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari
bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik,
terletak di bawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel di sebelah
kiri fundus uteri. Bagian lambung terdiri dari :
1) Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah osteum
kardium dan biasanya penuh berisi gas.
2) Korpus Ventrikuli, setinggi osteum kardium, sesuatu lekukan pada bagian
bawah kurva tura minor.
3) Antrum Pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang
tebal membentuk sfingter pylorus.

31
4) Kurvatura Minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum
kardiak sampai pylorus.
5) Kurvatura Mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi
kiri osteum kardiak melalui fundus fentrikuli menuju ke kanan sampai
pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas
kurvatura mayor sampai ke limpa.
6) Osteum Kardiak, merupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke
lambung. Pada bagian ini terdapat Orivisium Pilorik.
Fungsi dari lambung:
 Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh
peristaltic lambung dan getah lambung.
 Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun
yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan
makanan agar mudah dicerna.
7. Intestinum minor
Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari system pencrnaan
makanan yang berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m,
merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil
pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan mukosa [sebelah dalam]
lapisan otot melingkar [M.sirkuler], lapisan otot memanjang [M.longitudinal]
lapisan serosa [sebelah luar]). Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Fungsi usus halus:
1) Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap
melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
2) Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
3) Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
4) Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah
usus yang menyempurnakan makanan
5) Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
6) Eriksin menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam
amino.

32
7) Lactase mengubah lactase menjadi monosakrida
8) Maltose mengubah maltose menjadi monosakarida
9) Sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida.
Usus halus terdiri dari tiga bagian :
 Usus dua belas jari (duodenum)
Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang
berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Panjang
duodenum adalah 20 cm.
 Usus kosong (jejunum)
Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”. Menempati 2/5
sebelah atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi. Panjang dari
jejunum adalah 2,5 m
 Usus penyerapan (ileum)
Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki
panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5
bagian akhir usus halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.
8. Intestinum Mayor
Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m, lebarnya 5-6 cm.
Intestinum mayor terdiri dari :
 Sekum
Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang
terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di
bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing
sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya ± 6 cm.
 Kolon Asendens
Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah
kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri,
lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
 Kolon Transversum
Panjangnya ±38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens
berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri
terdapat fleksura lienalis.
 Kolon desendens

33
Panjangnya ±25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke
bawah dan fleksura lienalisbsampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon
sigmoid.
 Kolon Sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam
rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan
dengan rectum.
9. Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan
yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
10. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar –
BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

34
BAB III
PENUTUP

A. PENUTUP
Tubuh mahkluk hidup terdiri atas satuan-satuan biologis yang mencakup satuan fisik,
kimiawi, dan biologis. Sel-sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, dan organ-
organ yang bekerja bersama-sama membentuk sistem. Keterkaitan, keharmonisan, dan
keterpaduan fungsi komponen-komponen nilai yang merupakan keunikan sifat mahkluk
hidup yang disebut manusia.

B. SARAN
Dengan terbitnya makalah ini maka kami berwasiat kepada para pembaca dan diri
kami sendiri pada khususnya bahwa kita hendaknya dapat memahami fungus dari organ-
organ tubuh kita sendiri agar nantinya kita dapat menjaga tubuh dengan baik dengan cara
berolahraga rutin danmengkonsumsi makanan yang bergisi alias seimbang.

35
DAFTAR PUSTAKA

36

Anda mungkin juga menyukai