DISUSUN OLEH
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah Mekanisme Kerja Ginjal dalam Sistem
Uropoetik tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Sistem Model .......................................................................................................3
2.2 Sumber-sumber Teori Betty Neuman ..................................................................7
2.3 Perspektif Paradigma Keperawatan Teori “Sistem Model” .................................8
2.4 Aplikasi Teori “Sistem Model” Dalam Pelayanan Keperawatan ........................10
BAB III : PENUTUP ...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada
pemeliharaan kosentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal.
Kelangsungan hidup sel juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat
sisa metabolism toksik dan dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi semi
kelangsungan hidupnya. Dalam mempertahankan hidupnya, manusia perlu
mempertahankan homeostatis tubuhnya, seperti stabilitas konsentrasi garam, asam,
elektrolit dalamlingkungan cairan internal. Jika keseimbangan cairan tubuh sesorang
terganggu, maka sel-sel dalam tubuh orang tersebut akan terganggu atau mati. Sel-sel
yang rusak atau mati berpengaruh besar terhadap keutuhan suatu jaringan dan organ dan
suatuindividu. Maka dari itu, homeostatis yang terganggu dapat berakibat fatal bagi suatu
individu dan dapat menyebabkan kematian.
Traktus urinarius merupakan system yang terdiri dari organ-organ dan struktur-
struktur yang menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting
mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma,
terutama elektrolit dan air dan dengan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.Ginjal
mengeluarkan bahan yang tidak diinginkan atau berlebih di dalam tubuh manusia, dan
dikeluarkan melalui urin. Dalam pembahasan di bawah ini, akan dibahas mengenai
struktur ginjal, mekanisme kerja ginjal (filtrasi, reabsorbsi, sekresi) dan mekanisme
pembentukan urine.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari ginjal?
1.2.2 Bagaimana anatomi dan fisiologi organ ginjal?
1.2.3 Bagaimana mekanisme kerja ginjal dalam sistem uropoetik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari ginjal.
1.3.2 Mengetahui anatomi dan fisiologi organ ginjal.
1.3.3 Mengetahui mekanisme kerja ginjal dalam sistem uropoetik.
BAB II
PEMBAHASAN
.
Selain itu, menurut Prabowo (2014), ginjal juga memiliki fungsi
sebagai berikut :
a) Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh.
b) Mengekskresikan gula kelebihan dalam darah
c) Membantu keseimbangan air dalam tubuh
d) Mengatur konsentrasi garam dalam darah.
e) Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui
pertukaran ion hidronium dan hidroksil.
Ginjal mendapatkan darah yang harus disaring dari arteri. Ginjal
kemudian akan mengambil zat-zat yang berbahaya dari darah. Zat-zat yang
diambil dari darah pun diubah menjadi urin. Urin lalu akan dikumpulkan
dan dialirkan ke ureter. Setelah ureter, urin akan ditampung terlebih dahulu
di kandung kemih. Bila orang tersebut merasakan keinginan berkemih dan
keadaan memungkinkan, maka urin yang ditampung dikandung kemih akan
di keluarkan lewat uretra (Sherwood, 2011).
2.3 Mekanisme Kerja Ginjal
Tiga proses utama akan terjadi di nefron dalam pembentukan urin, yaitu filtrasi,
reabsorpsi, dan augmentasi.
2.3.1 Filtrasi
Filtrasi adalah penyaringan darah yang dibawa arteri aferen ke dalam
struktur nefron yang berupa kapsula bowman. Hasil dari filtrasi berupa urine
primer.Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan yang
hampir bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowman.
Kebanyakan zat dalam plasma, kecuali protein, di filtrasi secara bebas
sehingga konsentrasinya pada filtrat glomerulus dalam kapsula bowman
hampir sama dengan plasma. Awalnya zat akan difiltrasi secara bebas oleh
kapiler glomerulus tetapi tidak difiltrasi, kemudian di reabsorpsi parsial,
reabsorpsi lengkap dan kemudian akan dieksresi (Sherwood, 2011). Cairan
yang menyerupai plasma difiltrasi melalui dinding kapiler glomelurus ke
tubulus renalis di ginjal (filtrasi glomerulus).
2.3.2 Reabsorpsi
Reabsorpsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih
dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari proses ini berupa urine sekunder. Dalam
perjalanannya sepanjang tubulus ginjal, volume cairan filtrat ini akan
berkurang dan komposisinya berubah akibat proses reabsorpsi tubulus
(penyerapan kembali air dan zat terlarut dari cairan tubulus) dan proses
sekresi tubulus (sekresi zat terlarut ke dalam cairan tubulus) untuk
membentuk kemih (urine) yang akan di salurkan ke dalam pelvis renalis. Air
serta elektrolit dan metabolik penting lainnya akan diserap kembali.
2.3.3 Augmentasi
Augmentasi adalah penambahan zat-zat seperti urea dan zat warna ke
dalam urine sekunder sehingga dihasilkannya urine sebenarnya. Selanjutnya,
komposisi urine dapat mengalami berbagai perubahan, dan terdapat banyak
mekanisme pengaturan homeostatis yang memperkecil atau mencegah
perubahan komposisi cairan ekstrasel (CES) dengan cara mengubah
kandungan air dan zat terlarut tertantu yang di ekskresikan melalui urine.
Urine sebenarnya akan ditampung dalam tubulus kolektivus dan akan terus
mengalir melalui uretra. Dari pelvis renalis, urine mengalir ke dalam vesika
urinaria (kandung kemih, buli-buli) untuk kemudian dikeluarkan melalui
proses berkemih, atau miksi.
Dhany Nugraha Ramdhany, Dkk. 2009. Diagnosis Gangguan Sistem Urinari Pada Anjing
Dan Kucing Menggunakan Vfi 5. Jakarta : Fakultas Ilmu Komputer Dan Informasi
Muslim Suardi, Dkk. 2013. Tinjauan Akumulasi Seftriakson Dari Data Urin
Menggunakan Elektroforesis Kapiler Pada Pasien Gangguan Fungsi Ginjal Stadium IV.
Padang : Fakultas Farmasi Universitas Andalas