Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengkajian
1. Pengkajian seksual
Anamnesa Riwayat Seksual
Pertanyaan yang berkaitan dengan seks untuk menentukan apakah klien
mempunyai masalah atau kekhawatiran seksual yang mencakup tentang :
 Pola seksual biasanya
 Kepuasan (individu, pasangan)
 Pengetahuan seksual
 Masalah (seksual, kesehatan)
 Suasana hati, tingkat energi
Anamnesa yang baik dilakukan pada klien harus berpedoman pada aspek
psikoseksual yaitu :
 Gunakan bahasa yang saling menguntungkan dan memuaskan
 Gunakan pertanyaan campuran antara terbuka dan teutup
 Mendapatkan gambaran yang akurat tentang apa yang sebenarnya salah
 Uraikan dengan panjang lebar permasalahanya
 Dapatkan latar belakang medis mencakup daftar lengkap tentang obat-obatan
yang dikonsumsi oieh pasien.
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan dihadapan pasangannya. Anamnese harus
rinci, meliputi awitan, jenis maupun intensitas gangguan yang dirasakan. Anamnese
juga meliputi tentang ganguan sistemik maupun organik yang dirasakan. Penelaahan
tentang gangguan psikologik, kognitif harus dilakukan dan juga tentang obat-obatan
yang dikonsumsi klien.

Berdasarkan kasus, Tn. Tomi memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes mellitus
yang memungkinkan adanya pengaruh pada fungsi seksual. Tn. Tomi juga sedang
dalam fase pengobatan dengan mengkonsumsi asparin dan antihipertensi serta
melakukan program diet dan program rehabilitasi cardiac. Tn. Tomi mengaku
memiliki kesulitan dalam melakukan hubungan suami istri.

2. Pengkajian fisik
 Inspeksi dan palpasi
 Beberapa riwayat kesehatan yang memerlukan pengkajian fisik misalnya adanya
sekret yang tidak normal dari genital, perubahan warna pada genital, gangguan
fungsi urinaria, dan lain-lain
 Identifikasi klien yang berisiko
Klien yang berisiko mengalami gangguan seksual misalnya :
- Riwayat penganiayaan seksual, penyalahgunaan seksual
- Kondisi yang tidak menyenangkan seperti luka bakar, tanda lahir, dan adanya
ostomi pada tubuh
- Terapi medikasi spesifik yang dapat menyebabkan masalah seksual;
kurangnya pengetahuan/salah informasi tentang fungsi dan ekspresi seksual
- Konflik nilai-nilai antara kepercayaan pribadi dengan aturan religi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh/fungsi yang ditandai
dengan perubahan dalam mencapai kepuasan seksual
2. Ketidakefektifan pola seksualitas berhubungan dengan penyakit atau terapi medis.

C. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Disfungsi Pasien dapat  Bantu pasien untuk  Agar pasien
seksual menerima perubahan mengekspresikan lebih bisa
berhubungan struktur tubuh perubahan fungsi tubuh menerima
dengan terutama pada fungsi termasuk organ seksual perubahan
perubahan seksual yang seiring dengan tersebut
struktur dialaminya bertambahnya usia.  Menambah
tubuh/fungsi Kriteria hasil:  Berikan pendidikan pemahaman
yang ditandai  Mengekspresikan kesehatan tentang klien tentang
dengan kenyamanan penurunan fungsi semua
perubahan  Mengekspresikan seksual. perubahan yang
dalam kepercayaan diri  Motivasi klien untuk di alami nya
mencapai mengkonsumsi makanan agar penurunan
kepuasan yang rendah lemak, fungsi seksuel
seksual rendah kolestrol, dan tidak menjadi
berupa diet vegetarian beban pikiran
 Makanan
bergizi
dianjurkan
untuk menjaga
daya tahan
tubuh karena
biasanya pada
lansia daya
tahan tubuhnya
menurun
2. Ketidak- Pasien dapat  Kaji factor-faktor  Penting untuk
efektifan pola menerima perubahan penyebab dan membantu
seksualitas pola seksualitas yang penunjang, yang dalam
berhubungan disebabkan masalah meliputi : intervensi
dengan kesehatannya. - Kelelahan selanjutnya
penyakit atau Kriteria Hasil : - Nyeri  Untuk
terapi medis.  Mengidentifikasi - Nafas Pendek menghilangkan
keterbatasannya - Keterbatasan suplai atau
pada aktivitas oksigen mengurangi
seksual yang - Kurang informasi factor-faktor
disebabkan yang tepat penyebab
masalah kesehatan  Ajarkan pentingnya  Agar klien
 Mengidentifikasi mentaati aturan medis lebih mengerti
modifikasi yang dibuat untuk dan bisa
kegiatan seksual mengontrol gejala menerima
yang pantas dalam penyakit bahkan tidak
respon terhadap  Berikan informasi yang memaksakan
keterbatasannya tepat pada pasien dan diri karena
pasangannya tentang keterbatasan
keterbatasan fungsi yang di
seksual yang disebabkan sebabkan oleh
oleh keadaan sakit penyakit
 Ajarkan modifikasi yang  Meminimalkan
mungkin dalam kegiatan rasa sakit tau
seksual untuk membantu rasa tidak
penyesuaian dengan nyaman saat
keterbatasan akibat sakit berhubungan
karena penyakit

Anda mungkin juga menyukai