MEDICATION SAFETY
DISUSUN OLEH :
(1810913210005)
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2019
A. Pengertian
Medication safety practice (MSP) merupakan praktik prosedur yang aman
dalam pengobatan. Dengan MSP, sistem pengobatan berjalan sesuai dengan
prosedur, tujuan yang jelas, serta mempelajari kejadian ME yang terjadi dalam
lingkungan pelayanan pengobatan.
Patient safety incident adalah insiden yang tidak disengaja atau tidak
diharapkan yang bisa mengakibatkan harm bagi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan. Istilah ini adalah istilah payung yang bisa digunakan untuk
mendeskripsikan satu insiden atau satu rangkaian insiden yang terjadi pada suatu
waktu.
Seven steps (tujuh langkah) menuju patient safety pada praktek dokter umum
adalah sebagai berikut:
a. Bangun kultur safety: membangun budaya yang terbuka dan adil.
Lakukan audit untuk menilai budaya safety tim anda.
Soroti keberhasilan dan pencapaian dalam meningkatkan
safety, serta bersikap terbuka dan jujur bila ada kesalahan yang
terjadi.
Berikan perhatian yang sama pada semua aspek safety,
termasuk pelaporan dan penyelidikan suatu kejadian, keluhan,
kesehatan dan safety, perlindungan staf, audit, dan penjaminan
mutu klinis.
Medication error merupakan patient safety incident yang melibatkan obat, yang
dapat terjadi di semua sistem pelayanan kesehatan. Error yang serius bisa
membahayakan pasien dan memaparkan tenaga profesional kesehatan pada tuntutan
kriminal.
Berdasarkan definisi ini, medication error bisa dicegah. Sebagian besar error
tidak mengakibatkan harm bagi pasien. Namun, jumlah insiden error adalah indikator
penting untuk medication safety dalam suatu organisasi, karena itu tidak bisa
diabaikan. Beberapa medication error menyebabkan adverse drug reaction atau efek
samping bagi pasien. Karena itu, adverse drug reaction yang terjadi sesudah
medication error bisa dicegah.
1. Benar obat
2. Benar waktu dan frekuensi pemberian
3. Benar dosis
4. Benar rute pemberian
5. Benar identitas pasien
Kebenaran nama pasien
Kebenaran nomor rekam medis pasien
Kebenaran umur/tanggal lahir pasien
Kebenaran alamat rumah pasien
Nama DPJP
6. Benar informasi
7. Benar dokumentasi
5. Pemberian Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert) di Ruang
Perawatan
a) Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali (double check)
secara independen :
Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/instruksi dokter.
Ketepatan perhitungan dosis obat.
Identitas pasien.
b) Obat high alert infus harus dipastikan :
Ketepatan kecepatan pompa infus (infuse pump).
Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada
syringe pump dan di setiap ujung jalur selang.
c) Obat high alert elektrolit konsentrasi tinggi harus diberikan sesuai
perhitungan standar yang telah baku, yang berlaku di semua ruang
perawatan.
d) Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar
menjelaskan kepada perawat penerima pasien bahwa pasien
mendapatkan obat high alert, dan menyerahkan formulir pencatatan
obat.
e) Dalam keadaan emergency yang dapat menyebabkan pelabelan dan
tindakan pencegahan terjadinya kesalahan obat high alert dapat
mengakibatkan tertundanya pemberian terapi dan memberikan
dampak yang buruk pada pasien, maka dokter dan perawat harus
memastikan terlebih dahulu keadaan klinis pasien yang
membutuhkan terapi segera (cito) sehingga double check dapat tidak
dilakukan, namun sesaat sebelum memberikan obat, perawat harus
menyebutkan secara lantang semua jenis obat yang diberikan kepada
pasien sehingga diketahui dan didokumentasikan dengan baik oleh
perawat yang lainnya.
1. Mulai pengobatan
2. Minum obat
3. Menambahkan obat
4. Meninjau pengobatan
5. Menghentikan pengobatan
Alat 5 Moments for Medication Safety dapat diterapkan pada berbagai
tingkat perawatan dan dalam pengaturan dan konteks yang berbeda. Ini dapat
digunakan ketika pasien: