Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KESELAMATAN

PASIEN
KELOMPOK : 2

HAYATUN NUFUS 22235101007


NURUL AKMA 22235101016
ZAKIA ULFA 22235101024
REZA MARFUZA 22235101022
BAITUL MAKMUR 22235101001
Dosen pembimbing : Ns. Lisa Rahmi, S.kep, M.Si
DEFINISI PATIENT
SAFETY
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko
Tujuan, Isu, Elemen dan Penyebab Kesalahan
Sistem Patient Safety

Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah:


a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
b. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan
masyarakat
c. Menurunnya KTD di Rumah Sakit
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD
ISU

a. keselamatan pasien
b. keselamatan pekerja (nakes)
c. keselamatan fasilitas (bangunan, peralatan)
d. keselamatan lingkungan
e. keselamatan bisnis.

Elemen

a. ketidakcocokan obat/kesalahan pengobatan


b. kendali penggunaan
c. infeksi nosokomial
d. kecelakaan operasi
e. tekanan ulkus
f. keamanan produk darah/administrasi
g. resistensi antimikroba
h. program imunisasi )
Penyebab Kesalahan

a. Masalah komunikasi
b. Arus informasi yang tidak memadai
C. Masalah manusia
d. Isu berkenaan dengan pasien
e. Organisasi transfer pengetahuan
f. Pola staf/alur kerja
g. Kesalahan teknis
h. Kebijakan dan prosedur yang tidak memadai
Tujuh Standar Keselamatan Pasien
1. Hak pasien
Standarnya adalah pasien & keluarganya mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana & hasil pelayanan termasuk
kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).
2. Mendidik pasien dan keluarga
Standarnya adalah RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang
kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. Kriterianya
adalah keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan
dengan keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standarnya adalah RS menjamin kesinambungan
pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standarnya adalah : RS harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi
kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standarnya adalah:
a. Pimpinan dorong & jamin implementasi program KP melalui penerapan “7 Langkah Menuju KP RS”.
b. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko KP & program mengurangi KTD. untuk men

6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien , Standarnya adalah:


a. RS memiliki proses pendidikan pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara

jelas .
b. RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan & memelihara kompetensi staf serta
mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien ingkatkan kinerja .
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien , Standarnya adalah:
a. RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal.
b. Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat
Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Solusi keselamatan pasien adalah sistem atau intervensi yang dibuat, mampu mencegah atau
mengurangi cedera pada pasien yang berasal dari proses pelayanan kesehatan.

• Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) menerapkan Sembilan Solusi Life-Saving Keselamatan
Pasien Rumah Sakit antara lain :
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip
2. Pastikan Identifikasi Pasien
3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima/Pengoperan Pasien.
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated)
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube)
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi Nosokomial.
. Indikator Patient Safety
• Indikator patient safety merupakan ukuran yang digunakan untuk
mengetahui tingkat keselamatan pasien selama dirawat di rumah
sakit. Indikator ini dapat digunakan bersama dengan data pasien
rawat inap yang sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
• Indikator patient safety bermanfaat untuk menggambarkan besarnya
masalah yang dialami pasien selama dirawat di rumah sakit,
khususnya yang berkaitan dengan berbagai tindakan medik yang
berpotensi menimbulkan risiko di sisi pasien.
Secara umum IPS terdiri atas 2 jenis, yaitu

1. Indikator tingkat rumah sakit (hospital level indicator) digunakan


untuk mengukur potensi komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah
saat pasien mendapatkan berbagai tindakan medik di rumah sakit.
Indikator ini hanya mencakup kasus-kasus yang merupakan diagnosis
sekunder akibat terjadinya risiko pasca tindakan medik.
2. Indikator tingkat area mencakup semua risiko komplikasi akibat
tindakan medik yang didokumentasikan di tingkat pelayanan setempat
(kabupaten/kota). Indikator ini mencakup diagnosis utama maupun
diagnosis sekunder untuk komplikasi akibat tindakan medik.
Tujuan penggunaan Indikator patient safety (IPS)

1. Mengidentifikasi area-area pelayanan yang memerlukan pengamatan.


2. Adanya penurunan mutu pelayanan dari waktu ke waktu.
3. Bahwa suatu area pelayanan ternyata tidak memenuhi standar klinik atau
terapi sebagaimana yang diharapkan
4. Tingginya variasi antar rumah sakit dan antar pemberi pelayanan
5. Disparitas geografi antar unit-unit pelayanan kesehatan.
Pengembangan Budaya Patient Safety

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien


2. Mencatat tindakan-tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya
dengan mencatat tindakan-tindakan yang menyelamatkan pasien
3. Dibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk mempelajari dan
mengikuti perkembangan kualitas dari waktu ke waktu.
4. Keselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jawab individual ,
Pengembangan hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat.
5. Staf juga membutuhkan motivasi dan dukungan untuk mengembangkan
metodologi, sistem berfikir, dan implementasi program.
6. Keterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat
memberikan pengaruh yang positif.
7. Prioritisasi keselamatan pasien, pembangunan sistem untuk pengumpulan
data-data berkualitas tinggi, mendorong budaya tidak saling menyalahkan,
memotivasi staf, dan melibatkan pasien dalam lingkungan kerja bukanlah
sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam
Kesimpulan

• Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana


rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
• Isu penting terkait keselamatan (hospital risk) yaitu: keselamatan
pasien; keselamatan pekerja (nakes); keselamatan fasilitas (bangunan,
peralatan); keselamatan lingkungan; keselamatan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai