KESELAMATAN PASIEN
DALAM KEPERAWATAN
NS. IDA DJUBAEDAH,S.KEP
PENDAHULUAN
• Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. . ( Menurut Peraturam Mentri 2017)
CONT………….
1. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident adalah setiap kejadian
atausituasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm
(penyakit, cedera, cacat, kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi.
2. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event adalah suatu kejadian yan
mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”), bukan karena “underlying
disease” atau kondisi pasien.
CONT……………
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss adalah suatu insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien.
4. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena “keberuntungan” (misal: pasien
terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau “peringanan”
(suatu obat dengan reaksi alergi diberikan , diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya).
CONT…….
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
1. HAK PASIEN
Standarnya adalah pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan tedrjadinya insiden.
Kriterianya adalah terdiri dari :
a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
(contohnya: dokter menulis pada asessmen medik atau catatan pasien
terintegrasi pada rekam medis pasien)
GAMBAR
Sumber:https://www.google.co.id/hak+pasien+dan+keluarga+di+rumah+sakit
2. MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGA
Standarnya adalah fasilitas pelayanan kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya
tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
• Kriterianya adalah keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di
fasilitas pelayanan kesehatan harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
DENGAN PENDIDIKAN TERSEBUT DIHARAPKAN
PASIEN DAN KELUARGA DAPAT:
• a. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur
• b. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
• c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
• d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
• e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan fasilitas pelayanan
kesehatan
• f. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
• g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
3. KESELAMATAN PASIEN DAN KESINAMBUNGAN
PELAYANAN
• Standarnya adalah fasilitas pelayanan kesehatan menjamin keselamatan pasien dalam
kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
KRITERIANYA ADALAH TERDIRI DARI :
a. Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien masuk
pemeriksaan, diagnosis, perencanaan pelayanan, tindakan pengobatan, rujukan dan
saat pasien keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan
kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap
pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar.
c. Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk
memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial,
konsultasi dan rujukan, pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya.
CONT…………..
d. Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat
tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif.
PENGGUNAAN METODE-METODE PENINGKATAN KINERJA UNTUK MELAKUKAN
EVALUASI DAN PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN
SASARAN III:
Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications)
SASARAN IV
Kepastian tepat-lokasi,tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
SASARAN V:
Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
SASARAN VI: Pengurangan risiko pasien jatuh
KARS versi 2012
STANDAR SKP.I.
MAKSUD DAN TUJUAN SKP I :
Maksud sasaran SKP I adalah suatu cara yang dapat dipercaya/reliable untuk :
1. Mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksudkan untuk mendapatkan
pelayanan atau pengobatan
2. Untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut.
Contoh 1:
WRONG IDENTIFICATION WRONG PERSON OPERATION
Contoh 2:
KESALAHAN IDENTIFIKASI SALAH
SPERMA
33
Sutoto.KARS
WARNA GELANG PASIEN
34
GELANG IDENTITAS
• Biru: Laki Laki
• Pink: Perempuan
GELANG PENANDA:
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate
Sutoto.KARS
IDENTIFIKASI PASIEN PADA KONDISI TERTENTU
1. Pasien yang tidak dapat berkomunikasi:
Terpasang ventilator / Usia ( Bayi ) / Pasien tidak sadar /
Gangguan mental :
Identifikasi dilakukan dengan mencocokan identitas gelang pasien
dengan identitas pada berkas rekam medis
2. Kesadaran menurun & tidak ada keluarga: Gelang identitas
mencantumkan :
Tn. X. / Nn. X , tanggal, jam masuk RS dan nomor rekam medis
3. Tidak punya ekstrimitas atas / luka bakar:
PASANG DI KAKI atau Identifikasi dilakukan dengan menempelkan
stiker identitas di baju pasien
Penempelan foto pada berkas rekam medis (hubungi Bag
Informasi untuk melakukan pengambilan foto sesegera mungkin)
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
36
1. Identitas pasien melekat pada pasien
Gelang Identifikasi
2. Identitas pasien tak bisa/tak mudah
berubah
3. Identifikasi Pasien : menggunakan dua
identitas dari minimal tiga identitas
1. nama pasien ( e KTP)
2. tanggal lahir atau
3. nomor rekam medis
• !!!! dilarang identifikasi dg nomor
kamar pasien atau lokasi
Sutoto.KARS
Sutoto.KARS CARA IDENTIFIKASI PASIEN
37
Langkah ke 1
Langkah ke 2
STANDAR SKP.II.
Standar SKP.II.
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
50
51
• .
• S (Situation) melaporkan situasi pasien, meliputi: nama pasien, umur, lokasi, masalah
• yang ingin disampaikan, tanda-tanda vital pasien, kekhawatiran petugas terhadap
• kondisi pasien.
• - B (Background) menyampaikan latar belakang atau masalah pasien sebelumnya
• - A (Assessment) menyampaikan penilaian terhadap kondisi pasien dengan
• menyampaikan masalah saat ini
• - R Recommendation) menyampaikan rekomendasi berupa saran, pemeriksaan
• tambahan, atau perubahan tatalaksana jika diperlukan
STANDAR SKP.III.
Standar SKP.III.
58
• Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan KTD
atau kejadian sentinel;
• HIGH ALERT
• ELEKTROLIT KONSENTRAT
• NORUM/LASA (Nama Obat Rupa Ucapan
Mirip/Look alike sound alike)
• Kesalahan bisa terjadi:
Secara tidak sengaja
Bila perawat tidak mendapatkan orientasi dengan
sebelum ditugaskan
Pada keadaan gawat darurat
TUJUAN PENERAPAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN MENINGKATKAN
KEAMANAN OBAT-OBATAN YANG PERLU DIWASPADAI
(Sumber: http://lancastria.net/blog/wpcontent/
uploads/2010/11/Hydralazine_lancastria.jpg)
Sutoto.KARS
LOOK ALIKE SOUND ALIKE
63
LAS LAS
A A
KELOMPOK OBAT YANG MEMILIKI NAMA
MIRIP (SOUND-ALIKE)
• 1) LASA (look alike sound alike) merupakan sebuah peringatan (warning) untuk
keselamatan pasien (patient safety) : obat-obatan yang bentuk / rupanya mirip dan
pengucapannya / namanya mirip tidak boleh diletakkan berdekatan.
• 2) Walaupun terletak pada kelompok abjad yang sama harus diselingi dengan minimal
(dua) obat dengan kategori LASA diantara atau ditengahnya.
• 3) Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat memberi/menerima
instruksi
CEK 7 (TUJUH) BENAR OBAT PASIEN
• 1 ) Benar obat
•2) Benar waktu dan frekuensi pemberian.
•3) Benar dosis.
•4) Benar rute pemberian.
CONT…………….