Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN DX DIFTERI
kelompok : 2
Zakia Ulfa
Misna Maisarah
Nurul Akma
Safira
Hayatun nufus

Dosen pembimbing : Ns. Isni hijriana ,m.KEP


Definisi
◦ Difteri adalah Suatu penyakit infeksi akut yang mudah
menular, dan yang sering diserang terutama saluran
pernafasan bagian atas dengan tanda khas timbulnya
“pseudomembran”. Kuman juga melepaskan eksotoksin yang
dapat menimbulkan gejala umum local. Penyebab penyakit ini
adalah kuman Corynebacterium diptheriae yang bersifat gram
positif dan polimorf, tidak bergerak, dan tidak membentuk
spora. Bakteri dapat ditemukan dalam sediaan langsung yang
diambil dari hapusan tenggorok atau hidung, basil difteria
akan mati pada suhu 60 derajat celcius selama 10 menit tapi
tahan hidup sampai beberapa minggu dalam es, air, susu, dan
lendir yang telah mengering.
Etiologi
◦ Corynebacterium diptheriae merupakan kuman batang gram positif,
tidak bergerak, pleomorfik, tidak berkapsul, tidak membentuk spora,
mati dalam pemanasan 60 derajat celcius, tahan dalam keadaan beku
dan kering. Dengan pewarnaan, kuman bisa tampak dalam susunan
palisade bentuk L atau V atau merupakan kelompok dengan formasi
mirip huruf cina.Kuman tumbuh secara aerob bisa dalam keadaan
media yang mengandung K-tellurit atau media Loeffler. Pada
membrane mukosa manusia, Corynebacterium diptheriae dapat
hidup bersama – sama dengan kuman diphtheroid saprofid yang
mempunyai morfologi serupa sehingga membedakannya kadang –
kadang diperlukan pemeriksaan khusus dengan cara fermentasi
glikogen, kanji, glukosa, maltose, dan sukrosa.
lanjutan

◦ Penularan difteri dari penderita terjadi secara langsung melalui


air ludah, maupun secara tidak langsung melalui sapu tangan
dan berbagai benda lain yang tercemar ludah penderita.
Penularan melalui air susu dan debu dapat juga terjadi dan
manusia merupakan satu – satunya sumber infeksi difteri bagi
manusia lainnya.
Tanda dan gejala

◦ Gejala umum : demam tidak terlalu tinggi, lesu pucat, nyeri kepala
dan anoreksia.
◦ Gejala ringan : pilek, secret yang keluar terkadang bercampur darah,
radang selaput lender.
◦ Gejala berat : radang akut tenggorokan, suhu tinggi, nafas berbau,
pembengkakan kelenjar getah bening, suara serak, sesak nafas dan
sianosis.
Manifestasi klinis

◦ Pada saluran nafas atas dengan disertai gejala sakit tenggorok,


disfagia, limfadenitis, demam yang tidak tinggi, malaise dan sakit
kepala.Membran adheren yang terbentuk pada nasofaring dapat
berakibat fatal karena bisa menyebabkan obstruksi saluran
nafas.Efek sistermik berat meliputi miokarditis, neuritis, dan
kerusakan ginjal akibat exotoksin.C.diphtheriae (sering pada strain
yang nontoksigenik) dapat menyebabkan difteri kutaneus pada
orang dengan standar hegienis yang buruk (contoh pengguna obat
dan alkohol) untuk cenderung terjadi kolonisasi (dikulit lebih sering
terjadi dibandingkan faring).
Komplikasi

◦ Pada saluran pernafasan : terjadi obstruksi jalan nafas


dengan segala akibatnya, bronkopneumonia, atelectasis.
◦ Kardiovaskular : miokarditis, yang dapat terjadi akibat
toksin yang membentuk kuman difteria.
◦ Kelainan pada ginjal (nefritis)
◦ Kelainan saraf (kira – kira 10 % pasien difteria mengalami
komplikasi yang mengenai susunan saraf terutama system
motoric).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai