Azda A. Fajri
012116343
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. BM
Usia
: 5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat
: Jangkungharjo, Grobogan
Nama Ortu
: Ny. F
Pekerjaan
: Bidan
Bangsal
: Anggrek
No RM
: 318648
ANAMNESA
Keluhan Utama
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Demam : (+)
Kejang : (-)
Batuk Pilek
: (+)
Diare
: (-)
Riwayat Imunisasi
Hepatitis B
DPT+HiB : (+)
BCG
Campak : (+)
Polio
Kesan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata :
Keadaan Umum
Kesadaran
: Kurang Aktif
: Compos Mentis
Tanda Vital
Nadi
: 116 x/menit
Respiration Rate
: 36 x/menit
Suhu
: 37,7oC
Kepala
Thorax
Pulmo
Inspeksi
: Retraksi costa (-)
Palpasi : Tidak ada krepitasi
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi
: Ronkhi (-/-), stridor (-/-)
Cor
Inspeksi
: Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS V medial linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi
: Bunyi jantung I dan II reguler, gallop
tidak ditemukan,
murmur tidak ditemukan
Abdomen
Inspeksi
: Cembung
Auskultasi
: Bising Usus (+)
Perkusi : Timpani
Palpasi : Hepar dan lien dalam batas normal
Ekstremitas
Akral dingin
: Superior (-/-) Inferior (-/-)
Oedem Extremitas
: Superior (-/-) Inferior (-/-)
Cap. refill
:
<2
<2
Status Gizi
Berat Badan
Tinggi
: 20 Kg
: 107 cm
Z-Score BB/TB (WHO)
: 18.7 (+1 SD)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Swab Lidah dengan pengecatan Neisser
Darah Rutin
Hb
: 10.9 g%
Leukosit: 5400/mm3
Eosinofil
:0
Basofil : 0
Staf
:0
Segment
Limfosit
: 42
: 41
Monosit: 17
Eritrosit : 4.330.000/mm3
Trombosit
: 447.000/mm3
Ht: 34.3%
Kesan
: Limfositosis
Daftar masalah
Demam 4 hari
Nyeri tenggorokan, susah saat makan
dan minum
pseudomembran putih pada lidah dan
menyebar sampai ke arkus faring,
membran mudah dilepas dan berdarah
apabila tersentuh
Pembesaran KGB Submental dan
Submandibula
DIAGNOSA BANDING
Difteri
Stomatitis Aphtous
Mononukleosus infeksiosa
DIAGNOSIS KERJA
Difteri
Initial Planning
Initial Terapi
Istirahat total ditempat isolasi
ADS IV 80.000 IU dalam 100cc RL selama 2
jam
Penisilin prokain IV 1.000.0000IU/hari selama
3 hari
Paracetamol IV 30ml prn
Prednison PO 20mg 2x1 selama 3 minggu
RL 4 tpm
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Quo Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Quo Ad Sanam: Dubia ad Bonam
Komplikasi
Gagal Nafas e.c. Obstruksi Jalan Nafas
PEMBAHASAN
DEFINISI
Patogenesis
Basil hidup dan berkembang biak pada traktus
Diagnosis
Diagnosis
baku
dibuat
dengan
ditemukannya
Corynebacterium diphteriae pada preparat biakan. Untuk
pengobatan
tidaklah
dibenarkan
menunggu
hasil
pemeriksaan preparat langsung atau biakan, tetapi bila
secara klinis terdapat persangkaan yang kuat adanya
difteria, maka penderita harus diobati sebagai penderita
difteria
Adanya membran tenggorok sebenarnya tidak terlalu
spesifik untuk difteri, karena beberapa penyakit lain juga
dapat ditemui adanya membran. Tetapi membran pada
difteri agak berbeda dengan membran penyakit lain, warna
membran pada difteri lebih gelap dan lebih keabu-abuan
disertai dengan lebih banyak fibrin dan melekat dengan
mukosa di bawahnya. Bila diangkat terjadi perdarahan.
Biasanya dimulai dari tonsil dan menyebar ke uvula
Diagnosa Banding
Stomatitis
Tonsilitis folikularis atau lakunaris
Pengobatan
Pengobatan umum
Pengobatan spesifik
Anti diphteria serum (ADS) diberikan sebanyak 20.000
Komplikasi
Saluran pernafasan
Obstruksi jalan nafas dengan segala akibatnya,
bronkopneumonia, dan atelektasis
Kardiovaskular
Miokarditis akibat toksin yang dibentuk kuman penyakit ini
Urogenital
Dapat terjadi nefritis
Susunan saraf
Kira-kira 10% penderita difteria akan mengalami komplikasi yang
mengenai sistem susunan saraf terutam sistem motorik
Prognosis
Nelson berpendapat kematian difteria sebesar
3-5% dan sangat bergantung kepada :
Umur penderita, karena makin muda umur anak
Daftar Pustaka
WHO.2008.Buku Saku Pelayanan Kesehatan