SGD 6
KETUA : DICCA B TARIGAN
SEKRETARIS : RIA VARERINA
ANGGOTA :
•KANIA INDRYANI FAUHAN
•TOMMY ADHI WIJAYA
•DESSY SERI ULINA GINTING
•NESTI INDRIKA
•NANDA TERIN IBRENA SEMBIRING
•GEMPITA CAHAYA AULIA TAMBUNAN
•KALAY WANI
•WINLY FELICIA
•ANDRE JONATHAN SAMUEL GULTOM
•GILBERT LISTER
Skenario pemicu
Seorang buruh bangunan laki-laki 25 tahun, datang ke
praktek dokter umum dengan keluhan utama telinga
kanan mengeluarkan cairan berwarna kuning, kental
dan berbau busuk secara terus-menerus selama 2 bulan
terakhir. Pasien juga mengeluh telinga terasa penuh,
telinga berdenging, dan pendengaran menjadi
berkurang. Satu tahun yang lalu, os pernah mengalami
keluar cairan dari telinga kanan yang encer dan jernih.
Riwayat batuk dan pilek dijumpai. Pasien sejak remaja
sering pilek, bersin-bersin, dan disertai dengan hidung
tersumbat bergantian kanan dan kiri terutama jika
terpapar debu dan udara dingin. Apa yang harus
dilakukan pada pasien tersebut?
More info
Pada pemerikasaan tanda vital dijumpai TD 120/80
mmHg; HR 80 x/I; Temp 37,6c; RR 20x/i. pada
pemeriksaan otoskopi telinga kanan didapatkan
perforasi subtotal dengan sekret mukopurulen (+) dan
jaringan granulasi (+). Pada pemeriksaan rinoskopi
anterior dijumpai discharge seromukous (+), konka
inferior hipertrofi (+), dan livide (+) pada kedua
kavum nasi. Pada pemeriksaan rinoskopi posterior
didapatkan post nasal drip (+). Apa yang terjadi
terhadap pasien ini dan apa yang harus dilakukan
dokter selanjutnya?
I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Otoskopi : pemeriksaan pada telinga yang menggunakan
alat otoskop (untuk melihat membran timpani)
2. Mukoupurulen : sekret yang berwarna kekuning-kuningan
3. Jaringan granulasi : jaringan fibrosa yang terbentuk dalam
bekuan darah
4. Rinoskopi anterior : pemeriksaan rongga hidung dengan
spekulum melalui nasofaring
5. Discharge seromukous : cairan kental putih seperti air
6. Post nasal drip : lendir atau ingus yang dihasilkan berlebihan
membuatnya mengalir dari hidung ke tenggorokan
7. Livide : perubahan warna menjadi kebiruan disebabkan
hipervaskularisasi.
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. L 25 tahun dengan keluhan telinga kanan mengeluarkan cairan
warna kuning, kental dan berbau busuk terus menerus selama 2
bulan.
2. Pasien mengeluh telinga terasa penuh, berdenging dan
pendengaran menjadi berkurang.
3. Satu tahun yang lalu pasien mengalami keluar cairan yang encer
dan jernih.
4. Riwayat batuk pilek dijumpai. Pasien sejak remaja sering pilek,
bersin-bersin dan hidung tersumbat terutama jika terpapar
debu dan udara dingin.
5. Otoskopi telinga kanan didapati perforasi subtotal, sekret
mukopurulen dan jaringan granulasi.
6. Renoskopi anterior dijumpai discharge seromukous, konka
inferior hopertrofi dan livide pada kedua cavum nasi.
7. Renoskopi posterior didapati pos nassal drip.
III. ANALISA MASALAH
1. Disebabkan oleh infeksi saluran nafas atas dan kontaminasi
pada liang telinga dengan kondisi kronis sehingga sekret
berwarna kuning, kemungkinan infeksi alergi.
2. Kemungkinan karena tidak menggunakan alat pelindung telinga
selama bekerja, terpapar suara yang cukup keras, trauma dalam
bekerja menyebabkan kerusakan pada membran timpani.
3. Kemungkinan serumen yang penuh juga menyebabkan
kerusakan pada membran timpani.
4. Disebabkan oleh infeski, trauma akut.
5. Kemungkinan akibat alergi dan rendahnya imunitas tubuh.
6. Adanya alergi menyebabkan terjadinya livide
7. Kemungkinan karena infeksi hidung dan tenggorokan yang
kronik atau berulang.
IV. KESIMPULAN SEMENTARA
Korteks
pendengaran
Tulang-tulang Skala
(area 39 sampai
pendengaran vestibulum
40) di lobus
temporalis
Otitis Media Supuratif Kronik
(OMSK)
A. Defenisi OMSK
Otitis media supuratif kronik ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus-
menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau
berupa nanah (Djaafar, 2007)
B. Etiologi OMSK
Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak,
jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring
(adenoiditis, tonsillitis, rhinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui
tuba Eustachius. Fungsi tuba Eustachius yang abnormal merupakan faktor
predisposisi yang dijumpai pada anak dengan cleft palate dan down syndrome.
Adanya tuba patulous, menyebabkan refluk isi nasofaring yang merupakan
faktor insiden OMSK yang tinggi di Amerika Serikat.
C. Epidemiologi OMSK
Palpasi : -
Auskultasi : -
Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Audiometri
Untuk melakukan evaluasi ini, observasi berikut bisa
membantu :
Perforasi biasa umumnya menyebabkan tuli konduktif
tidak lebih dari 15- 20 dB
Kerusakan rangkaian tulang-tulang pendengaran
menyebabkan tuli konduktif 30-50 dB apabila disertai
perforasi.
Diskontinuitas rangkaian tulang pendengaran
dibelakang membran yang masih utuh menyebabkan
tuli konduktif 55-65 dB.
Kelemahan diskriminasi tutur yang rendah, tidak peduli
bagaimanapun keadaan hantaran tulang, menunjukan
kerusakan kokhlea parah.
b) Pemeriksaan Radiologi
Proyeksi Schuller
Picture
PENATALAKSANAAN
DAN
EDUKASI
TATALAKSANA
Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau
dengan medikamentosa. Bila sekret yang keluar terus
menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, berupa
larutan H2O2 3% selama 3-5 hari. setelah sekret
berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan
memberikan obat tetes telinga yang mengandung
antiiotika dan kortikosteroid. Secara oral diberikan
antibiotika dari golongan ampisilin, atau erotromisin
(bila pasien alergi terhadap penisilin)
Ada beberapa jenis pembedahan atau teknik
operasi yang dapat dilakukan pada OMSK dengan
mastoiditis kronis, baik tipe aman atau bahaya
mastoidektomi sederhana
mastoidektomi radikal
mastoidektomi radikal dengan modifikasi
miringoplasti
timpanoplasti
pendekatan ganda timpanoplasti
Jenis operasi yang dilakukan tergantug pada luasnya infeksi
atau kolesteatom, sarana yang tersedia serta pengalaman
operator. sesuai dengan luasnya infeksi atau luas kerusakan
yang sudah terjadi, kadang kadang dilakukan kombinasi
dari jenis operasi itu atau modifikasinya.
Edukasi
Jangan mengorek-ngorek telinga
Telinga tidak boleh kemasukan air
Segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas
Konsumsi obat secara teratur
Menjaga higine telinga
Kontrol ke dokter jika keluhan masih ada
Komplikasi
komplikasi di Komplikasi di Komplikasi Komplikasi ke
telinga tengah telinga dalam ekstradural susunan saraf
pusat