Otitis media awalnya dimulai sebagai proses peradangan setelah infeksi saluran
pernafasan atas virus yang melibatkan mukosa hidung, nasofaring, dan tuba eusthacia.
Ruang anatomi yang sempit membuat edema yang disebabkan oleh proses inflamasi
menghalangi bagian eustachia dan mengakibatkan penurunan ventilasi. Hal ini
menyebabkan kaskade kejadian seperti peningkatan tekanan negatif di telinga tengah
dan penumpukan sekresi mukosa yang meningkatkan kolonisasi organisme bakteri dan
virus di telinga tengah. Pertumbuhan mikroba di telinga tengah ini kemudian
membentuk nanah yang di tunjukan sebagai tanda-tanda klinis Otitis Media Akut (OMA)
(Danishyar & Ashurst, 2017)
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis otitis mediatergantung pada stadium penyakit dan umur pasien:
Biasanya gejala awal berupa sakit telinga tengah yang berat dan menetap.
Biasa tergantung gangguan pendengaran yang bersifat sementara.
Pada anak kecil dan bayi dapat mual, muntah, diare, dan demam sampai 39,5° C, gelisah, susah tidur
diare, kejang, memegang telinga yang sakit.
Gendang telinga mengalami peradangan yang menonjol.
Keluar cairan yang awalnya mengandung darah lalu berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya
berupa nanah (jika gendang telinga robek).
Membran timpani merah, sering menonjol tanpa tonjolan tulang yang dapat dilihat.
Keluhan nyeri telinga (otalgia), atau rewel dan menarik-narik telinga pada anak yang belum dapat
bicara.
Anoreksia (Kapita selekta kedokteran, 1999). Menurut MM. Carr.
PEMERIKSAN PENUNJANG
Wassalam…