Abstrak
Otitis media dengan efusi adalah masalah umum yang dihadapi oleh dokter umum, dokter anak, dan ahli THT. Otitis media
dengan efusi (OME) adalah kondisi klinis umum yang berhubungan dengan gangguan pendengaran yang mana adanya cairan
dalam telinga tengah tetapi tidak ada infeksi akut. Otitis media efusi ini lebih besar terkena bagi anak-anak, dimana bisa
ditemukan pada 80% anak prasekolah. Otitis media efusi dapat menyebabkan tertundanya dan rusaknya komunikasi dan
ketrampilan secara signifikan dan juga susahnya seseorang dalam berperilaku dan pendidikannya. Artikel ini meninjau terkait
definisi, beberapa teori etiologi yang tersedia, patofisiologi terjadinya penyakit otitis media efusi dalam tubuh manusia,
epidemiologi atau penyebaran penyakit, diagnosis atau gejala klinis yang ditemukan, komplikasi, dan juga bagaimana
penatalaksanaan pasien dengan otitis media efusi. Pasien otitis media efusi ini sering dating dengan keluhan utama adalah
pendengaran yang berkurang, adanya rasa tersumbat pada telinga. Pada anak-anak karena pendengaran yang berkurang
bisa menyebabkan gangguan berbicara juga. Untuk memastikan bahwa pasien tersebut benar menderita otitis media efusi,
bisa dilakukan dengan pemeriksaan otoskopi, audiometri, dan timpanometri. Sebagian besar otitis media efusi dapat sembuh
secara spontan, namun ada beberapa tatalaksana yang bisa dilakukan misalnya dengan menggunaan steroid, dekongestan,
histamin, atau dengan melakukan pemdebahan. Apabila otitis media efusi yang diderita tidak segera diberi tatalaksana yang
benar, akan terjadi beberapa komplikasi seperti speech delay pada anak, perubahan struktur telinga, gangguan pendengaran
permanen, dan juga tympanosclerosis.
Kata Kunci : Cairan telinga tengah , gangguan pendengaran otitis media efusi
Keywords : Hearing loss, middle ear fluid, otitis media with effusion
Korespondensi: Brigitta Shinta Dewi, alamat Jl. Kopi Robusta No 9, Kec. Rajabasa, Bandar Lampung, hp 082317208751, e-
mail: brigittashinta@gmail.com
Medula | Volume 13 | Nomor 4.1 | Special Edition-Special Sense | Mei 2023 |87
Brigitta Shinta Dewi, Angelica Philia Christy, Nabilla Alsa Sagia, Putu Ristyaning Ayu Sangging, Rani Himayani | Otitis Media Efusi: Etiologi,
Patofisiologi, Patogenesis, Epidemiologi, Diagnosis, Tatalaksana, Komplikasi
Medula | Volume 13 | Nomor 4.1 | Special Edition-Special Sense | Mei 2023 |88
Brigitta Shinta Dewi, Angelica Philia Christy, Nabilla Alsa Sagia, Putu Ristyaning Ayu Sangging, Rani Himayani | Otitis Media Efusi: Etiologi,
Patofisiologi, Patogenesis, Epidemiologi, Diagnosis, Tatalaksana, Komplikasi
pernapasan atas juga diduga menyebabkan terjadi pada infeksi virus. Hal ini diduga menjadi
disfungsi ini. penyebab pathogenesis OME. Mikroba dapat
Teori kedua yang menyebabkan melepaskan endotoksin dan eksotoksin,
terjadinya otitis media efusi adalah ada sebuah keduanya merangsang pelepasan mediator
kondisi dan sindrom yang mempengaruhi proinflamasi. Mediator inflamasi ini
bentuk sepertiga tengah wajah dan pangkal menyebabkan proses inflamasi dan
tenggorok seperti sindrom down dan bibir mengaktifkan imunitas seluler mukosa telinga
sumbing. Anak-anak dengan bibir sumbing tengah. Ligan yang dihasilkan selama proses
dapat mengalami penyisipantensor veli palatini inflamasi telinga tengah adalah TNF- α, IL-1, IL-
yang abnormal di langit-langit lunak yang 6, IL-8, sedangkan imunitas seluler melibatkan
menyebabkan ketidakmampuan untuk makrofag dan neutrofil11..
membuka ET secara memadai selama menelan Teori keempat yang menyebabkan
dan membuka mulut. Keadaan ini sangat terjadinya OME ini adalah infeksi bakteri
berpengaruh terhadap peningkatan risiko sekunder dan subklinis seperti pepsin yang
penyakit otitis media efusi. meningkatkan sekresi musin, sitokin, dan juga
Teori ketiga yang menyebabkan terjadinya otitis bakteri positif yang ditemukan dalam
media efusi adalah sebagai gejala sisa Otitis pemeriksaan Otitis media efusi. Teori terakhir
media akut dimana pada anak-anak OMA, 45% yang juga menyebabkan penyakit otitis media
ditemukan menderita Otitis media efusipada 1 efusi yaitu berhubungan dengan penyakit
bulan setelahnya dan 10% pada 3 bulan gastroesophageal reflux dimana pepsin yang
setelahnya. Hal ini bisa terjadi diperkirakan ada pada efusi telinga tengah berasal dari
bahwa pepsin pada 60% efusi telinga tengah reflux1.
menyebabkan upregulasi gen musin yang Endotoksin adalah komponen utama
menyebabkan peningkatan sekresi musin yang membran luar bakteri gram negatif peran
bisa menjadi tempat berkembang biak bagi penting dalam infeksi Disebabkan oleh bakteri
bakteri saluran pernapasan atas umum. gram negatif. Endotoksin terdeteksi pada
Patofisiologi OME multifactorial meliputi gabungan efusi telinga tengah Sitokin utama
disfungsi tuba Eustachius, reaksi alergi, adalah TNF-α dan IL-1β. Endotoksin juga dapat
disfungsi imun lokal karena adanya bakteri dilepaskan dalam bentuk aktif selama kematian
patogen atau komponen bakteri persisten. mikroba oleh mekanisme imun inang atau
Selama tahun terakhir, beberapa penelitian Pengobatan antibiotik.Endotoksin diidentifikasi
melibatkan neurotransmitter inflamasi, yaitu Efusi telinga tengah pada pasien dengan OME
sitokin proinflamasi, termasuk TNF-α, IL-1β, IL- Efusi kronis dan persisten selanjutnya Omar.
6, dan IL-8. Sitokin ini mengatur proses Endotoksin tidak mudah dihilangkan sistem
molekuler, menye- babkan perubahan patologis pertahanan lokal dan akan mengatasi telinga
di telinga te- ngah pada tahap awal penyakit, tengah, meskipun sudah diberikan Terapi
misalnya: infiltrasi sel inflamasi ke dalam antibiotik yang efektif hingga 3 bulan.
jaringan, sekresi musin yang berlebihan, Endotoksin lebih banyak ditemukan di Adanya
akumulasi pelepasan di telinga tengah5,11. bakteri di telinga tengah patogen. Ini
Latar belakang molekuler patologi OME menunjukkan Endotoksin itu sendiri dengan
masih belum jelas. Bakteri, virus dan reaksi tidak adanya bakteri hidup dapat menyebabkan
alergi telah terlibat sebagai stimulus utama inflamasidan perubahan Studi mengkonfirmasi
untuk otitis media. Beberapa penelitianselama patologi telinga Eksperimen yang dikutip oleh
tahun terakhir menunjukkan bahwa virus dan Krekorian et al. Simrinova sedang mempelajari
bakteri berinteraksi secara signifikan. Pada endotoksin bakteri patogen Haemophilus
infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus, influenzae Klebsiella pneumoniae bisa
telah ditemukanhubungan antara kadar sitokin menyebabkan perubahan Histopatologi telinga
fase akut dan virus nasofaring jumlah jenis, yang sama tengah. Variasi termasuk limfosit T,
jumlah leukosit mulai dari tingkat makrofag dan neutrofil di Mukosa dan
keparahan penyakit telinga tengah. submukosa, edema mesenkim, penebalan
Peningkatan kolonisasi bakteri di nasofaring epitel dengan edema intraseluler hiperplasia
Medula | Volume 13 | Nomor 4.1 | Special Edition-Special Sense | Mei 2023 |89
Brigitta Shinta Dewi, Angelica Philia Christy, Nabilla Alsa Sagia, Putu Ristyaning Ayu Sangging, Rani Himayani | Otitis Media Efusi: Etiologi,
Patofisiologi, Patogenesis, Epidemiologi, Diagnosis, Tatalaksana, Komplikasi
Medula | Volume 13 | Nomor 4.1 | Special Edition-Special Sense | Mei 2023 |90
Brigitta Shinta Dewi, Angelica Philia Christy, Nabilla Alsa Sagia, Putu Ristyaning Ayu Sangging, Rani Himayani | Otitis Media Efusi: Etiologi,
Patofisiologi, Patogenesis, Epidemiologi, Diagnosis, Tatalaksana, Komplikasi
Medula | Volume 13 | Nomor 4.1 | Special Edition-Special Sense | Mei 2023 |91
Brigitta Shinta Dewi, Angelica Philia Christy, Nabilla Alsa Sagia, Putu Ristyaning Ayu Sangging, Rani Himayani | Otitis Media Efusi: Etiologi,
Patofisiologi, Patogenesis, Epidemiologi, Diagnosis, Tatalaksana, Komplikasi
bisa menutupi lubangtuba eustachius dan bisa hasil akhir yang tidak dapat diubah, meskipun
mengganggu fungsinya, sehingga bagi pasien tidak berubah, setiap proses inflamasi yang
otitis media efusi perlu dilakukannya belum selesai akan mengakibatkan cedera
adenoidektomi. Adenoidektomi bertujuan anatomis dan hampir selalu menyebabkan
untuk meningkatkan fungsi tuba eustachius, gangguan fungsional di telinga.
memastikan ventilasi telinga tengah dan juga Tympanosclerosis mempengaruhi membran
menghilangkan cairan. Autoinflasi ditujukan timpani, dalam hal ini disebut sebagai
untuk memasukkan udara ke telinga tengah myringosclerosis3.
melalui tuba eustachius. Udara yang
dimasukkan ini diharapkan bisa menyamakan Ringkasan
tekanan dan memungkinkan cairan. mengalir Otitis Media Efusi (OME) adalah suatu
lebih baik. Tuba eustachius dibuka kembali kondisi di mana terdapat cairan di telinga
dengan menaikkan tekanan di hidung dengan tengah, tetapi tidak ada tanda-tanda infeksi
pernafasan paksa dengan mulut dan hidung akut yang sering terjadi pada anak- anak
yang tertutup. Manfaat jangka panjang dari antara usia 1 sampai 6 tahun. Cairan yang
autoinflasi masih belum bisa dipastikan, namun berada di membrane timpani akan
jangka pendeknya sudah. Manfaat jangka menyebabkan penurunan pendengaran,
pendek seperti biayanya redah dan tidak ada sehingga pasien yang datang biasanya
efek samping yang sangat buruk9. mengeluhkan pendengarannya menurun yang
bisa disertai dengan adanya terasasumbatan
Komplikasi pada telinga, suara terdengarlebih nyaring, dan
Salah satu komplikasi dari otitis media bisa juga terjadi speech delay apabila terjadi
efusi yaitu gangguan pendengaran, meskipun pada anak dan berlangsung lama. Otitis
tidak selalu jelas namun pada anak-anak usia media efusi bisa disebabkan karena disfungsi
dini dapat menimbulkan keadaan seperti tuba eustachius, adanya sindrom yang
speech delay, dan jikakeadaan ini timbul pada memengaruhi bentuk wajah dan pangkal
aqnak usia sekolah maka akan menimbulkan tenggorok, gejala sisa otitis media akut, bisa
masalah dalam proses belajar mengajar, juga karena infeksi bakteri, dan juga
tingkah laku yang kurang mencerminkan anak berhubungan dengan penyakit
seusianya dan sangat mengganggu anak dalam gastroesophageal reflux. Otitis media efusi
meraih prestasi dalam pendidikannya. terjadi karena adanya endotoksin yangmemicu
Gangguan pendengaran umumnya terdapat produksi TNFα dan IL-β yang menyebabkan
pada kedua telinga, apabila volume cairan terjadinya peradangan. Namun, untuk
sedikit, maka gangguan pendengaran akan tatalaksana otitis media efusi ini bisa
minimal4. didapatkan dengan mudah bahkan bisa
Perubahan jangka panjang pada telinga sembuh secara spontan, bisa juga dengan
tengah dan membran timpani dapat terjadi penggunaan obat-obatan sepertisteroid hidung
dengan OME yang persisten, yang dan oral, dekongestan dan antihistamin, atau
mengakibatkan gangguan pendengaran dengan pembedahan, seperti miringotomi,
permanen. Tabung ventilasi digunakan untuk pemberian tabung timpanostomi, dan
mencoba dan mencegah komplikasi jangka adenoktomi.
panjang ini. Namun, bahkan pada pasien yang
dirawat, komplikasi seperti timpanosklerosis Simpulan
dapat terjadi3. Otitis media efusi harus didiagnosis
Tympanosclerosis adalah kondisi dengan tepat sehingga tatalaksana yang akan
abnormal telinga tengah celah di mana ada diberikan ke pasien dapat dilakukandengan baik
endapan berkapur di timpani membran, rongga sesuai dengan perjalanan penyakit ini di tubuh
timpani, rantai tulang pendengaran dan serta menghindarkan risiko penanganan yang
kadang-kadang dalam mastoid. terlambat supaya tidak terjadinya gangguan
Tympanosclerosis merupakan kliniko- anatomi pendengaran yang permanan.
entitas yang juga dapat didefinisikan sebagai
Medula | Volume 13 | Nomor 4.1 | Special Edition-Special Sense | Mei 2023 |92
Brigitta Shinta Dewi, Angelica Philia Christy, Nabilla Alsa Sagia, Putu Ristyaning Ayu Sangging, Rani Himayani | Otitis Media Efusi: Etiologi,
Patofisiologi, Patogenesis, Epidemiologi, Diagnosis, Tatalaksana, Komplikasi
Medula | Volume 13 | Nomor 4.1 | Special Edition-Special Sense | Mei 2023 |93