Disusun Oleh :
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunia penulis telah dapat menyelesaikan
makalah ini yang nerjudul “OTITIS MEDIA AKUT” tepat waktu dalam penyusunan makalah
ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan makalah ini tidak lain berbat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otitis media akut (OMA) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
adanya inflamasi yang terdapat pada sebagian atau seluruh mukosa telinga
bagian tengah, tuba eustachii dan sel-sel mastoid yang terletak di belakang
membran timpani. Peradangan yang terjadi bersifat akut pada anak-anak akan
mengeluhkan sakit telinga, telinga berdengung, keluar cairan keruh dari telinga
dan dapat disertai demam. Penderita OMA pada anak sangat berhubungan
dengan kejadian penyakit infeksi saluran pernapasan atas akut (ISPA). Penyakit
ISPA pada anak dan dapat menyebabkan peningkatan kejadian OMA pada anak
(Priyono et al., 2011). Otitis media akut stadium perforasi memiliki komplikasi
yang tersering yaitu mastoiditis. Kejadian mastoiditis yang kronis akan menjadi
masalah bagi anak yaitu adanya penurunan pendengaran, pada anak yang
semua penduduk di seluruh wilayah Indonesia akan terbebas dari kejadian tuli
(PGPKT, 2017).
B. Rumusan Masalah
2. Sebutkan Klasifikasi?
6. Sebutkan Diagnosis?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
peradangan pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dan singkat
(dalam waktu kurang dari 3 minggu) yang disertai dengan gejala lokal dan
B. Klasifikasi
a. Stadium Oklusi
b. Stadium Hiperemis
c. Stadium Supurasi
d. Stadium Perforasi
Pada stadium ini terjadi ruptur membran timpani sehingga
e. Stadium Resolusi
tidak ada lagi. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman
a. Stadium kataralis
b. Stadium eksudasi
c. Stadium supurasi
d. Stadium penyembuhan
e. Stadium komplikasi.
C. Etiologi
2007)
D. Patofisiologi
(Kershner, 2007)
Makin sering anak-anak terserang ISPA, makin besar
c. demam
d. kehilangan pendengaran
e. tinitus
1. Nyeri
2. demam
3. malaise
4. nyeri kepala
7. pada bayi sering kali mudah marah, bangun di tengah malam sambil
F. Diagnosis
khas adalah panas yang tinggi, anak gelisah dan sukar tidur, diare,
otoskop biasa.
berat dan tidak berat. OMA berat apabila terdapat otalgia sedang
sampai berat, atau demam dengan suhu lebih atau sama dengan
tidak berat apabila terdapat otalgia ringan dan demam dengan suhu
kurang dari 39oC oral atau 39,5oC rektal, atau tidak demam
tekanan negatif ditelinga tengah hilang. Untuk ini diberikan obat tetes
d. Stadium Perforasi: sering terlihat sekret banyak yang keluar dan kadang
H. Pertimbangan Keperawatan
dibelakang telinga dengan anak pada posisi miring ke telinga yang tidak
sakit dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi edema serta tekanan
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang tersering yaitu mastoiditis. Kejadian mastoiditis yang kronis akan menjadi
masalah bagi anak yaitu adanya penurunan pendengaran, pada anak yang
semua penduduk di seluruh wilayah Indonesia akan terbebas dari kejadian tuli .
proses peradangan pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dan singkat
(dalam waktu kurang dari 3 minggu) yang disertai dengan gejala lokal dan
sistemik.
DAFTAR PUSTAKA
Djaafar, Z. A., Helmi, & Restuti, R. D. (2007). Kelainan Telinga Tengah. Dalam:
Soepardi, E.A., Iskandar, N., Bashirrudin, J., Restuti, R.D., Buku Ajar
http://emedicine.medscape.com/article/859316-overview. [Diakses 14
September 2015]