Anda di halaman 1dari 32

By.

christ
Definisi

 Suatu penyakit infeksi yg terjadi pada


tulang.
infeksi yg mengenai tulang, lebih sulit
disembuhkan daripada infeksi yg terjadi pada
jar lunak karena terbatasnya asupan darah,
respon jar terhadap infeksi, tingginya tek jar,
dan pembentukan tulang baru disekeliling jar
tulang mati (involukrum)
Lanjutan….
 Osteomielitis Primer
Penyebarannya secara hematogen dimana
mikroorganisme berasal dari focus ditempat lain
dan beredar melalui sirkulasi darah.
 Osteomielitis Sekunder (Osteomielitis
Perkontinuitatum)
Terjadi akibat penyebaran kuman dari
sekitarnya akibat dari bisul, luka fraktur dan
sebagainya
Lanjutan….

 Pasien yang beresiko tinggi mengalami


Osteomielitis adalah mereka yang nutrisinya
buruk, lansia, atau penderita diabetes
mellitus
Osteomielitis
Etiologi

• Penyebaran infeksi jar lunak disebabkan


penyebaran hematogen, misl:
infeksi saluran napas atas,gigi terinfeksi,
ulkus dekubitus.
• Kontaminasi langsung dari tulang, misl:
fraktur terbuka, pembedahan tulang.
• Staphylococcus aureus,Proteus,Pseudomonas
dan Escerichia coli.
Manifestasi

 Nyeri
 Bengkak
 Demam tinggi
 Denyut nadi cepat
 Pengeluaran pus
patofisiologi

 Staphylococcus aureus merupakan penyebab


70% sampai 80% infeksi tulang. Organisme
patogenik lainnya yang sering dijumpai pada
Osteomielitis meliputi : Proteus,
Pseudomonas, dan Escerichia Coli. Terdapat
peningkatan insiden infeksi resistensi
penisilin, nosokomial, gram negative dan
anaerobik
Lanjutan…

 Awitan Osteomielitis setelah pembedahan


ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan pertama
(akut fulminan – stadium 1) dan sering
berhubungan dengan penumpukan
hematoma atau infeksi superficial
 Infeksi awitan lambat (stadium 2) terjadi
antara 4 sampai 24 bulan setelah
pembedahan
Lanjutan….

 Osteomielitis awitan lama (stadium 3)


biasanya akibat penyebaran hematogen dan
terjadi 2 tahun atau lebih setelah
pembedahan
 Respon inisial terhadap infeksi adalah salah
satu dari inflamasi, peningkatan vaskularisasi,
dan edema.
Lanjutan….

 Setelah 2 atau 3 hari, trombosis pada


pembuluh darah terjadi pada tempat
tersebut, mengakibatkan iskemia dan
nefrosis tulang sehubungan dengan
peningkatan tekanan jaringan dan medula
 Infeksi kemudian berkembang ke kavitas
medularis dan ke bawah periosteum dan
dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi
di sekitarnya
Lanjutan….

 Abses yang terbentuk dalam dindingnya


terbentuk daerah jaringan mati (sequestrum)
tidak mudah mencair dan mengalir keluar.
Rongga tidak dapat mengempis dan
menyembuh, seperti yang terjadi pada
jaringan lunak
Lanjutan….

 Terjadi pertumbuhan tulang baru


(involukrum) dan mengelilingi sequestrum.
Jadi meskipun tampak terjadi proses
penyembuhan, namun sequestrum infeksius
kronis yang ada tetap rentan mengeluarkan
abses kambuhan sepanjang hidup pasien.
Pemeriksaan Diagnostik

 Pemeriksaan darah
 Pemeriksaan titer antibodi – anti
staphylococcus
 Pemeriksaan feses
 Pemeriksaan Biopsi tulang.
 Pemeriksaan radiologis
Pencegahan

 Penanganan infeksi dapat menurunkan angka


penyebaran hematogen
 Penanganan infeksi jar lunak dapat
mengontrol erosi tulang
 Lingkungan operasi dan teknik operasi dapat
menurunkan insiden osteomielitis
 Pemberian antibiotik profilaksis pada pasien
pembedahan
 Teknik perawatan luka pascaoperasi aseptik
Pengkajian

 Riwayat keperawatan
Identifikasi awitan gejala akut : nyeri akut,
pembengkakan, eritema, demam atau
keluarnya pus dari sinus disertai nyeri,
pembengkakan dan demam

Kaji faktor resiko : Lansia, DM, terapi


kortikosteroid jangka panjang, cedera, infeksi
dan riwayat bedah ortopedi sebelumnya
Lanjutan….

Hal-hal yang dikaji meliputi umur, pernah


tidaknya trauma, luka terbuka, tindakan
operasi khususnya operasi tulang, dan terapi
radiasi. Faktor-faktor tersebut adalah sumber
potensial terjadinya infeksi
Diagnosa Keperawatan

 Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan


pembengkakan.
 Gangguan mobilisasi fisik berhubungan
dengan nyeri, alat imobilisasi dan
keterbatasan menahan beban berat badan.
 Resiko terhadap perluasan infeksi
berhubungan dengan pembentukan abses
tulang.
Lanjutan….

 Kurang pengetahuan tentang program


pengobatan
Intervensi

1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan


pembengkakan
- Kaji tingkat dan intensitas nyeri
- Lakukan imobilisasi dengan bidai untuk
mengurangi nyeri dan spasme otot
- Tinggikan ekstremitas yg nyeri
- Pantau status neurovaskuler yg terkena
- Ajarkan teknik relaksasi
Lanjutan….

- kolaborasi dalam pemberian analgetik


sesuai dg program
Lanjutan….

2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan


dengan nyeri, alat imobilisasi dan
keterbatasan menahan beban berat badan
- Lakukan imobilisasi dg menggunakan
bidai
- Jelaskan penggunaan alat bantu jika akan
melakukan aktivitas
- Jelaskan pada pasien pentingnya
pembatasan aktivitas
Lanjutan….

- Anjurkan partisipasi aktif dalam


kehidupan sehari –hari sesuai
kemampuan
Lanjutan….
3. Resiko terhadap perluasan infeksi berhubungan
dengan pembentukan abses tulang
- Pantau tanda vital
- Lakukan teknik perawatan luka pascaoperasi
aseptik
- Pantau adanya tanda-tanda penyebaran infeksi
- Pantau respon pasien terhadap terapi
antibiotik
- pantau hasil pemeriksaan leukosit
Lanjutan….
4. Kurang pengetahuan tentang program
pengobatan
- Jelaskan tentang penyakitnya
- Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
program pengobatan yg diberikan
- Jelaskan pentingnya diet protein seimbang,
serta vit C dan D
- Jelaskan pentingnya imobilisasi dan cara
penggunaan alat bantu
Lanjutan….

- Ajarka cara perawatan luka steril dan


teknik kompres hangat
- Pasien diminta untuk melakukan
observasi dan melaporkan jika terjadi
peningkatan suhu, keluarnya pus, bau
dan bertambahnya inflamasi
- Jelaskan waktu untuk kontrol kembali ke
rumah sakit.
Evaluasi

1. Mengalami peredaan nyeri


- Melaporkan berkurangnya nyeri
- Tidak mengalami nyeri tekan ditempat
terjadinya infeksi
- Tidak mengalami nyeri jika bergerak
Lanjutan….

2. Meningkatkan mobilitas fisik


- Berpartisipasi dlm aktivitas perawatan diri
- Mempertahankan fungsi penuh
ekstremitas yg sehat
- Memperlihatkan penggunaan alat
imobilisasi dan alat bantu dg aman
Lanjutan….

3. Tidak ada penyebaran infeksi


- menggunakan antibiotik sesuai resep
- Suhu badan normal
- Tidak ada pembengkakan
- Tidak ada pus
- Jumlah leukosit dan LED kembali normal
Lanjutan….

4. Mematuhi rencana terapeutik


- Melindungi tulang yg lemah
- Memperlihatkan perawatan luka yg lemah
- Melaporkan jika ada masalah segera
- Makan diet seimbang
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai