PENGLIHATAN
Oleh : Sutrisno
– Otot rectus lateralis : abduksi mata dan Otot rectus medial : adduksi mata
gerakan kesisi mata.
– Otot rectus superior : mengangkat dan adduksi.
– Otot rectus inferior : depresi dan adduksi.
– Otot oblik superior : pergerakan ke lateral dan inferior.
– Otot oblik inferior : pergerakan ke superior dan lateral.
Riwayat Optalmik.
– Kelaianan mata : katarak, gloukoma, ablasio
retina, Penurunan ketajaman penglihatan.
– Rwyt penyakit : gloukoma, DM, HT, trauma
mata, pembedahan mata, kelainan yg
mengganggu ketajaman penglihatan.
– Gejala optalmik : fotofobia, nyeri kepala,
pusing, nyeri okuler/dahi, mata gatal, keluar
air mata, rabas mata.
– Riwayat klg : gloukoma, kebutaan, HT, DM,
katarak, respon pd terapi yg di gunakan.
RMS, Aqiila Yuan.Ema 03/12/20
Riwayat medis yg berkaitan.
– Riwayat psikososial.
psikologis, demografis dan keprihatinan lingkungan rumah.
– Pendekatan gerontologik.
penurunan Fs penglihatan pd lansia.
Pemerikasaan Ketajamann.
– Menggunakan snellen chart.
– Jarak : 6 meter (20 kaki).
– Salah satu mata ditutup.
– Penglihatan Normal : 20/20 (kaki) / 6/6
(meter).
– Bl memakai kacamata : diuji memakai dn
tanpa kacamata.
– Utk PS buta huruf dan anak2 berumur 5 th
kartu snellen yg menampilkan huruf E dg
posisi berbeda.
Light-Sensitive Organ
– The eye is an organ. Behind its visible portions are
a complicated array of delicate mechanisms that
work in unison to transmit an image to the brain.