KELAS: C
KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH :
MAYA DESSIYANA : 21340138
EEN TRI SEPTI CAHYATI : 21340139
FADHILAH PALENSIA : 21340140
USWATUN HASANAH : 21340141
I KADEK SUNGKAR NUGRAHA : 21340142
SYAKYLA LARASATI : 21340143
CENDA WIRDATUL JANNA : 21340144
ULFAYANI : 21340145
LILIS SURYANI : 21340146
ELSA ENGGRAINI : 21340147
ADELENA NURMELANI AMINY : 21340148
ADE WIRDA REZEKI : 21340149
JAMILA N.P : 21340150
2. Peraturan Pemerintah
PP 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
PP 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
PP 21 Tahun 2013 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kesehatan
Pasal 106
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin
edar.
(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi
persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan.
(3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkan penarikan dari
peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh izin edar, yang
kemudian terbukti tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau
kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Kedua
Izin Edar
Pasal 9
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah memperoleh izin
edar dari Menteri.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bagi sediaan
farmasi yang berupa obat tradisional yang diproduksi oleh perorangan.
Pasal 10
(1) Izin edar sediaan farmasi dan alat kesehatan diberikan atas dasar permohonan secara
tertulis kepada Menteri;
(2) Permohonan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disertai dengan
keterangan dan/atau data mengenai sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
dimohonkan untuk memperoleh izin edar serta contoh sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan izin edar sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Menteri.
Pasal 11
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dimohonkan untuk memperoleh izin edar
diuji dari segi mutu, keamanan, dan kemanfaatan.
HK.02.03/I/769/2014 PEDOMAN PELAYANAN IZIN
EDAR PKRT
1. BAB I (PENDAHULUAN) :
a. Latar belakang : berdasarkan UU No 36 Tahun 2009, Peraturan Menteri Kesehatan No.
1189/Menkes/Per/VIII/2010, Peraturan Menteri Kesehatan No.
1190/Menkes/Per/VIII/2010
b. Izin edar : Penulisan nomor izin edar PKRT adalah sebagai berikut:
PKRT dalam negeri : KEMENKES RI PKD XXXXXXXXXXX
PKRT impor : KEMENKES RI PKL XXXXXXXXXXX
c. Pelayanan izin edar PKRT terdiri dari:
Izin Edar PKRT dan Perpanjangan/Perubahan Izin edar PKRT.
d. Tempat Pelayanan Izin Edar PKRT : pendaftaran izin edar PKRT dilakukan secara
online melalui website dengan alamat http://www.regalkes.depkes.go.id dan proses
selanjutnya dilakukan di Unit Layanan Terpadu Kementerian Kesehatan RI, Gedung
Prof. DR. Sujudi, Lantai 5, Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9, Jakarta Selatan.
e. Konsultasi teknis : Konsultasi di loket 5 Unit Layanan Terpadu jam 09.00 – 14.00 WIB
sesuai jadwal yang telah ditentukan
f. Asisten teknis
g. Waktu dan biaya
2. BAB II (TATA CARA PENDAFTARAN IZIN EDAR PERBEKALAN KESEHATAN
RUMAH TANGGA)
b. Persyaratan Permohonan meliputi : data administrasi (PKRT impor, data PKRT dalam
negeri, formulir AA, Formulir BB, Formulir CC, Formulir DD.
4. BAB IV PERSYARATAN PENDAFTARAN PERPANJANGAN/ PERUBAHAN IZIN
EDAR PKRT
Pasal 12 (1-2)
Bangunan atau ruangan produksi alat
kesehatan dan/atau PKRT tidak
digunakan untuk keperluan lain
selain yang telah ditetapkan pada
sertifikat produksi. Serta bila
digunakan bersama untuk produksi
lainnya harus memiliki izin khusus
fasilitas bersama dari Direktur
Jenderal.
Pasal 14
Peralatan yang digunakan untuk
memproduksi alat kesehatan dan/atau
PKRT harus memenuhi persyaratan
dan selalu dalam keadaan terpelihara
sesuai dengan jenis produknya.
Pasal 15
Peralatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 harus ditata
sedemikian rupa agar tidak
mengganggu proses produksi dan
hanya digunakan untuk tujuan
produksi alat kesehatan dan/atau
PKRT.
PERBEDAAN OBAT DAN PKRT (5)
Pasal 4(2)
Izin Edar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan oleh Menteri.
Pasal 14(1)
Permohonan Izin Edar Alat
Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik
In Vitro, dan PKRT Impor harus
disertai dengan CFS yang dikeluarkan
oleh Instansi yang bertanggung jawab
di bidang kesehatan di negara asal Alat
Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik
In Vitro dan PKRT diproduksi.
PERBEDAAN OBAT DAN PKRT (6)