2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang Telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah ini guna memenuhi tugas dari mata kuliah Sitohistoteknologi dengan judul
“HISTOLOGI ORGAN & SISTEM EKSKRESI (PEMBUANGAN ZAT SISA)”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
Bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
Sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh Karena itu, Kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik Yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini Dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia Pendidikan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Bab II Pembahasan........................................................................................ 2
A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Histologi adalah cabang ilmu biologi yang memepelajari tentang struktur
sel dan jaringan secara detail menggunakan mikroskop. Kegiatan histologi yang
dilakukan kesedian jaringan yang dipotong tipis dan dilihat dibawah mikroskop
cahaya melalui proses transluminasi, yaitu berkas cahaya akan menembus
jaringan (Soesilawati, 2020).
Sistem ekskresi adalah sistem dengan tugas untuk mengolah zat sisa
metabolisme dan racun, lalu membuangnya dari dalam tubuh. Sebab, zat-zat
sisa dalam racun tersebut dapat mengakibatkan masalah kesehatan apabila tidak
dibuang dari dalam tubuh. Pada sistem ekskresi manusia, terdapat sejumlah
organ yang bekerja untuk tujuan tersebut. Organ-organ tersebut adalah kulit,
paru-paru, hati dan ginjal. Masing-masing organ memiliki fungsi serta cara
kerja yang berbeda-beda untuk menyingkirkan zat sisa metabolisme dan racun
dari dalam tubuh (Pulranadi, dkk. 2021).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada manusia?
2. Apakah nama organ-organ beserta fungsinya pada sistem ekskresi?
3. Apa sajakah gangguan atau kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi?
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada manusia
2. Dapat mengetahui organ-organ beserta fungsinya pada sistem ekskresi
3. Dapat mengetahui gangguan atau kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Organ-Organ sistem ekskresi
Alat ekskresi merupakan alat atau organ tubuh manusia yang dapat
mengeluarkan zat hasil metabolisme dari dalam tubuh. Alat ekskresi terdiri dari:
1. Ginjal
3
b. Tubulus kontortus proksimal
Tubulus kontortus proksimal dilapisi oleh sel-sel selapis kuboid atau
silindris. Sel-sel ini memiliki sitoplasma asidofilik yang disebabkan oleh
adanya mitokondria Panjang dalam jumlah besar, apeks sel memiliki
banyak mikrovili dengan 4cabies kira-kira satu μm yang membentuk suatu
brush border (Junqueira & Carneriro, 2019).
c. Lengkung henle
Lengkung henle merupakan struktur yang berbentuk lengkungan
yang terdiri atas ruas tebal desenden, ruas tipis desenden, ruas tipis asenden
dan ruas tebal asenden. Lumen ruas nefron ini lebar karena dindingnya
terdiri atas sel epitel gepeng yang intinya hanya sedikit menonjol ke dalam
lumen (Junqueira & Carneriro, 2019).
D. Tubulus kontortus distal
Tubulus kontortus distal merupakan bagian terakhir dari nefron yang
dilapisi oleh sel epitel selapis kuboid. Sel-sel tubulus distal lebih gepeng dan
lebih kecil dibandingkan dengan tubulus proksimal, maka tampak lebih
banyak sel dan inti pada tubulus distal (Junqueira & Carneriro, 2019).
e. Tubulus koligentes
Tubulus koligentes dilapisi epitel sel kuboid dan bergaris tengah
lebih kurang 40 μm, sewaktu tubulus masuk lebih dalam ke dalam medulla,
sel-selnya meninggi sampai menjadi sel silindris (Junqueira & Carneriro,
2019).
Gambar 3. Nefron.
4
Beberapa fungsi ginjal, yaitu:
1. Menyaring dan Membuang Limbah
Salah satu fungsi ginjal adalah membuang racun, kadar garam
berlebih, air dan mineral yang berlebih, serta limbah yang mengandung
nitrogen (urea). Darah dapat mengalirkan semua limbah ini menuju ginjal
untuk dibuang. Limbah tersebut diubah menjadi urin yang terkumpul di
panggul ginjal yang akhirnya keluar dari tubuh. Tanpa ginjal, limbah dan
racun dapat menumpuk di dalam darah dan menimbulkan gangguan
Kesehatan.
2. Mengendalikan Keseimbangan Air
Fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui adalah mengendalikan
dan memantau keseimbangan air dalam tubuh. Melalui organ ini, seluruh
jaringan tubuh dipastikan menerima air agar dapat bekerja dengan baik.
Ginjal dapat bereaksi terhadap terjadinya perubahan kadar air dalam
tubuh. Ginjal mampu menahan air saat tubuh membutuhkannya, sehingga
tubuh tidak mengalami dehidrasi.
3. Mengatur Sel Darah Merah
Fungsi ginjal lainnya yang perlu diketahui adalah mengatur sel darah
merah. Peredaran darah membutuhkan oksigen. Saat tubuh tidak
mendapatkan oksigen yang cukup, maka ginjal akan mengeluarkan
hormon eritropoietin. Hormon tersebut dapat merangsang produksi sel
darah merah lebih banyak, agar tubuh mendapatkan oksigen lebih banyak.
Jika sel darah merah atau kadar oksigen sudah normal, hormon tersebut
berhenti diproduksi.
4. Mengatur Tekanan Darah dan Kadar Garam
Mengatur tekanan darah dan kadar garam dalam darah juga merupakan
fungsi ginjal yang tak kalah penting. Ginjal akan memproduksi enzim
renin sebagai prosesnya. Ketika menyaring darah, aliran dan tekanan
darah yang stabil dibutuhkan oleh ginjal.
5
2. Kulit
Merupakan benteng pertahanan tubuh yang utama karena berada dilapisan
tubuh paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan.
a. Epidermis (lapisan kulit ari): Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit
b. Dermis (Lapisan Kulit Jangat): lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan
epidermis
c. Jaringan ikat bawah kulit: Jaringan ini banyak mengandung lemak yang
berguna sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh, dan melindungi
tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
Fungsi kulit yang paling utama adalah melindungi tubuh bagian dalam, seperti
tulang, organ, otot, sendi, saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat tubuh, selain
itu juga sebagai pelindung alami tubuh dari paparan radiasi, zat beracun, serta
beragam virus, bakteri, jamur, dan parasite penyebab infeksi.
6
3. Hati
Sebagai alat ekskresi hati mengeluarkan empedu. Sekitar 0,5 liter empedu
dikeluarkan setiap hari. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah
yang telah tua. Hati manusia memiliki struktur dan fungsi yang sangat penting
dalam tubuh, hal ini ditinjau hati sebagai sistem ekskresi pada manusia. Hati
terdiri atas dua bagian, yaitu belahan hati kanan (lobus kanan) dan belahan hati
kiri (lobus kiri).
Beberapa fungsi dari organ hati lainnya yaitu untuk melawan infeksi,
memproses makanan yang telah diserap dari usus, memproduksi getah empedu,
menghasilkan senyawa yang berfungsi penting dalam sistem pencernaan
makanan, dan menyimpan bahan-bahan kimiawi penting.
7
4. Paru-Paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri.
Paru-paru dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian
yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga
gelambir, sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir.
8
c. Batu Ginjal; penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garan
kalsium, fosfat, atau asam urat urine di dalam rongga ginjal, salauran
ginjal atau di dalam kandung kemih.
d. gagal ginjal; suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara
perlahan hingga ginjal tak mampu lagi berfungsi dan menyebabkan
penimbunan limbah metabolisme di dalam darah.
e. Albuminuria; adalah penyakit yang ditandai oleh adanya molekul
albumin dan protein lain dalam urine.
f. Hematuria dan nefritis ; penyakit yang ditandai adanya sel darah
merah dalam urine.
2. Penyakit pada kulit
a. Kanker kulit, yaitu penyakit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet
b. Psioriasis yaitu penyakit dengan gejala antara lain kulit kemerahan
dan bersisik
c. Skabies yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit insekta yang
sangat kecil
d. Jerawat, yaitu gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar
minyak
e. Eksim yaitu penyakit kulit yang disebabkan kulit menjadi kering,
kemerah-merahan dan bersisik.
3. Penyakit pada hati
a. Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel hati.
b. Sirosis; penyakit hati kronis dan menyebabkan guratan pada hati
sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
9
4. Penyakit pada paru-paru
a. TBC yaitusuatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Micobacterium tuberculosis
b. Asma atau sesak napas yaitu kelainan karena penyumbatan saluran
pernapasan
c. Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang salah satunya
disebabkan oleh kebiasaan merokok.
d. Empisema, yaitu penyakit pembengkakan paru-paru karena
pembuluh darah dalam paru-paru terisi udara.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekskresi merupakan proses pengeluaran hasil sisa metobisme yang
tidak berguna lagi di dalam tubuh
2. Alat ekskresi terdiri dari ; hati, ginjal, paru-paru dan kulit
3. Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia yaitu :
a. Penyakit pada ginjal; Diabetes Melitus (kencing manis), Diabetes
insipidus, batu ginjal, gagal ginjal, albuminuria, hematuria dan
nefritis.
b. Penyakit pada hati; hepatitis, sirosis
c. Penyakit pada paru-paru; TBC, asma, kanker paru-paru dan
empisema
d. Penyakit pada kulit; kanker kulit, psioriasis, skabies, jerawat dan
eksim.
B. Saran
Dari uraian di atas penulis berharap agar kita bisa memahami betapa
pentingnya sistem Ekskresi pada manusia. Dengan adanya makalah ini dapat
memberikan manfaat yang banyak bagi kita semua.
11
DAFTAR PUSTAKA
Eroschenko VP.2010. Atlas histologi difiore dengan kolerasi fungsional edisi 11.
Jakata :EGC.hlm:324-6, 331,342.
Junaidi, dkk. 2018. Potensi Silymarin (Hepamax) sebagai Suplemen dan Terapi
Penunjang pada Gangguan Liver. Jurnal Farmaka, Vol. 6 No. 1
Junqueira,L.C, dan carneniro,J. 2019. Histologi dasar (basic histology). Edisi III alih
Bahasa adji dharma. Jakarta : kedokteran EGC.hal 255
Kusuma Rismawati. 2020. Buku Biologi
Mayori R, dkk. 2013. Pengaruh Pemberian Rhodamin B terhadap Struktur
Histologi Ginjal Mencit Putih (Mus Musculus L.) Jurnal Biologi
Universitas Andalas, Vol. 2 No. 1
Pulranadi, dkk. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran Struktur Pernapasan
dan Ekskresi Manusia. Jurnal Karmapati, Vol. 10 No 2
Shodiqin, S.A. 2022. Sistem Ekskresi Manusia dan Upaya Menjaga Kesehatan.
Soesilawati Pratiwi. 2020. Buku Histologi Kedokteran Dasar ; Erlangga
Universitas.
12