DISUSUN OLEH :
Angelika Agustina Tamba
XI MIPA 2
Segala puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat serta
rahmat-Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi baik secara pikiran maupun secara materi, yang
tidak bisa penulis sebutkan satu-satu disini.
Harapan penulis, makalah ini dapat dipergunakan sebagai sarana informasi yang
bermanfaat bagi pembacanya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang
bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya
fungsi organ-organ di dalam tubuh. Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada
manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.
1. Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan
tubuh. Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa
kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat indera
perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan mempunyai
fungsinya seperti berikut:
2
Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan
dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan,
sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
2. Ginjal
3
Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh.
Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari proses
augmentasi adalah urin sesungguhnya.
3. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang dilindungi
oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ pernapasan. Paru-paru
juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan
yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).
4. Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang dilindungi
oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk mengeksresikan getah
empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam
limpa.Selain berfungsi sebagai organ ekskreksi, hati juga berperan sebagai penawar racun,
menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai
kelenjar pencernaan.
4
b) Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut
dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol,
keracunan obat-obatan, infeksi bakteri, serta komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan
organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat,
antara lain gangguan kesadaran, koma, dan bahkan kematian. Pengobatan sirosis hati
ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati sampai transplantasi hati.
5
mengandung garam kalsium (zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau
campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine
tinggi yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati
dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat
dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus
dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat
dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.
e) Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal,
khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar
ke jaringan sekitarnya.
6
4. Gangguan Pada Kulit
a) Jerawat
Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar
minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-
pori kulit. Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit
(sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan
pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo
terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.
b) Simptom
Simptom adalah sejenis penyakit yang disebabkan tungau, disebut scabies, termasuk
penyakit kulit yang sangat menular lewat kontak dengan kulit atau tidur di ranjang yang sama
atau menggunakan handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi. Ruam merah gatal
kulit adalah reaksi alergi terhadap tungau.
c) Eksim
Eksim adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak
meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering
terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik
atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat
mereka berumur diatas 2 tahun.
d) Kanker Kulit
Dari semua jenis kanker, kanker kulit adalah jenis kanker yang paling sering
dijumpai. Paparan terhadap sinar matahari yang berlebihan dapat memicu timbulnya kanker
kulit. Penyakit ini lebih sering menyerang orang dengan kulit berwarna terang yang lebih
sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan tabir
surya atau membatasi lamanya kulit terpapar sinar matahari.
e) Biang Keringat
Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang
tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan
timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat
menyebabkan biang keringat. Biasanya anggota badan yang terserang biang keringat yaitu
daki, leher, punggung, dan dada.
f) Ringworm
Penyebab ringworm dapat menginfeksi kuku dan kulit kepala. Ciri dari infeksi jamur
ini adalah membentuk bekas melinkar di kulit. Penyakit ini dapat dikurangi dengan
7
menggunakan obat jamur. Karena disebabkan oleh jamur, cara yang paling tepat untuk
mencegah penyakit ini dengan menjaga kebersihan diri dan menjaga agar kulit tetap kering
dan tidak lembab.
8
Prinsip : darah pasien dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi
permeabel → ginjal artifisial → transfer toksin dan cairan : air, molekul kecil menembus
dinding, molekul besar (protein) tidak.
9
2.4 GAYA HIDUP SEHAT
Banyak yang dapat kita lakukan untuk hidup secara sehat supaya dapat terhindar dari
berbagai macam penyakit pada sistem ekskresi. Gaya hidup sehat yang dapat kita lakukan
diantaranya:
1. Olah Raga
Untuk menghindari penyakit pada sistem ekskresi dapat dilakukan olah raga secara
rutin dan teratur. Olah raga yang teratur (tidak terlalu berat) akan lebih berdampak positif
bagi tubuh dibandingkan dengan olah raga berat namun tidak teratur. Misalnya, melakukan
jalan santai setiap pagi atau bersepeda 1-2 jam setiap minggu.
2. Mengurangi Makanan yang Berlemak
Makanan berlemak akan menyebabkan kandungan kolesterol dalam darah meningkat.
Untuk itu, sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jangan sampai
berlebihan.
3. Mengonsumsi Air Putih
Mengonsumsi air putih yang cukup, menghidari konsumsi jamu atau herbal yang
tidak jelas, menghidari konsumsi obat-obatan secara sembarangan (tanpa resep dokter)
merupakan hal sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi munculnya
penyakit ekskresi terutama pada ginjal.
4. Berhenti Merokok
Dilihat dari sudut pandang manapun merokok akan selalu merugikan tubuh. Karena
rokok dengan kandungan nikotinnya dalam proses jangka waktu lama akan merusak organ-
organ penting tubuh, baik paru-paru, kulit, jantung maupun ginjal.
5. General Checkup
Gagal ginjal dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical checkup) secara
rutin, termasuk pemeriksaan urin dan darah. Memeriksakan gangguan ginjal seperti kencing
batu, prostat dapat mecegah munculnya gagal ginjal.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem eksresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak
digunakan lagi oleh tubuh dan dikeluarkan bersama urine, keringat maupun pernafasan yang
bersifat racun. Organ ekskresi berfungsi memindahkan zat sisa metabolisme yang tidak
berguna keluar tubuh dan menjaga keseimbangan sel dengan lingkungannya. Organ ekskresi
terdiri dari ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Banyak gangguan sistem ekskresi yang
menyebabkan terganggunya fungsi organ ekskresi. Hal ini disebabkan karena pola hidup
yang kurang sehat sehingga dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ ekskresi. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), berbagai teknologi telah
ditemukan untuk mendeteksi berbagai penyakit. Selain itu, teknologi ini juga dapat
mengobati penyakit atau gangguan tertentu.
.
3.2 SARAN
Kita harus menjaga pola hidup sehat yang baik dan benar sehingga tubuh kita akan
terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu kerja sistem ekskresi tubuh manusia
11
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/organ-organ-sistem-ekskresi-pada-manusia
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-1-sistem-ekskresi-manusia/
http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia-
rangkuman.html
http://tugas-biologi-arifiani.blogspot.com/2013/05/kelainan-teknologi-dan-gaya-
hidup-sehat_7882.html
12