Anda di halaman 1dari 12

MEKANISME PERNAPASAN,

PENGENDALIAN DAN KECEPATAN


PERNAPASAN
kelompok 2 :
• Fajar Isnain Suryanto (11)
• Feriska Diana Putri (12)
• Mohammad Imania Ary A (21)
• Muhammad Roni S (24)
• Zamratul Azis Junaidi (36)
Mekanisme pernapasan pada manusia
Proses pernapasan pada manusia dapat terjadi secara sadar maupun
secara tidak sadar. Pernapasan terjadi secara sadar contohnya ketika
kita melakukan latihan pernapasan (yoga). Pernapasan terjadi secara
tidak sadar contohnya terjadi ketika kita tidur.
Tujuan proses pernapasan adalah untuk memperoleh energi. Alat-alat
pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen
dan mengeluarkan udara yang mengadung karbon dioksida dan uap
air.
Pernapasan dibagi menjadi tiga proses dasar pernapasan yaitu:
 Proses pertama adalah inspirasi dan ekspirasi udara antara 
paru-paru dan atmosfer.
 Proses kedua respirasi adalah pertukaran gas antara paru-paru dan
darah.
 Proses ketiga adalah respirasi internal atau respirasi jaringan yang
merupakan pertukaran gas antara darah dengan sel-sel tubuh.
1. Pernapasan Luar dan Dalam
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan
dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pernapasan luar dan
pernapasan dalam.
 Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara
udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler.
 Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara
darah dalam kapiler dengansel-sel tubuh. Energi yang
dihasilkan dari proses respirasi sel dalam hati, jantung, otak,
sebanyak 38 ATP. Selain dalam sel-sel tersebut, energi juga
dihasilkan organ lain sebanyak 36 ATP.
2. Inspirasi dan Ekspirasi

Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Inspirasi adalah proses menghirup udara dan ekspirasi adalah proses
menghembuskan udara.
 Inspirasi terjadi jika otot-otot antartulang rusuk melakukan kontraksi
sehingga tulang dada terangkat ke atas. Saat inspirasi, otot diafragma
berkontraksi sehingga letaknya mendatar, kemudian diafragma akan
mendesak rongga perut, sehingga rongga dada membesar, dengan demikian
maka paru-paru akan membesar, tekanan udara rendah dan udara masuk.
 Ekspirasi terjadi ketika otot antartulang rusuk berelaksasi, yaitu keadaan di
mana tulang rusuk dan tulang dada turun kembali pada kedudukan semula
sehingga rongga dada mengecil. Ekspirasi juga terjadi ketika otot diafragma
berelaksasi kembali, rongga dada mengecil dan paru-paru mengecil. Oleh
karena volume paru-paru berkurang maka tekanan udara dalam paru-paru
bertambah, akibatnya udara keluar.
3. Pernapasan Dada dan Perut

Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia
dapat melakukan dua mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan
perut.
1. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk
(muskulus interkostalis)..
 Mekanisme Pernapasan Dada 
 Fase Inspirasi pernapasan dada
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang
rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam
paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar
masuk ke paru-paru.
 Mekanisme ini mampu memasukan udara pernapasan ke dalam paru-paru sekitar
25% pada pernapasan normal.

 Fase ekspirasi pernapasan dada 


Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru
menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan perut adalah pernapasan yang mekanismenya melibatkan
aktivitas otot-otot membatasi rongga perut dan rongga dada.
 Mekanisme Pernapasan Perut 
 Fase inspirasi pernapasan perut
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung
menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam
paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk.
Mekanisme ini mampu memasukan udara

Pernapasan sekitar 75% pd pernapasa normal.


 Fase ekspirasi pernapasan perut 

otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung


--> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas
dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Pengendalian pernapasan
•Mekanisme
  pernapasan diatur dan dikendalikan oleh sistem saraf pada
medula oblongata, pons Varolii di otak dan serabut aferen nervus vagus dari
reseptor saluran pernapasan dan paru-paru.
Ketika kandungan dalam darah sedikit atau darah banyak mengandung ,
maka pH darah akan berubah.perubahan pH darah tersebut dideteksi oleh
medula oblongata. Selanjutnya medula odlongata mengirimkan impuls ke
otot tulang rusuk atau diafragma untuk berkontraksi lebih kuat,sehingga
volume rongga dada menjadi lebih besar dan napas akan lebih
dalam,akibatnya lebih banyak yg di ikat oleh darah dalam kapiler.
pada saat kita melakukan aktivitas berat,terjadi peningkatan
metabolisme dalam jaringan,terutama pada otot. tubuh banyak
menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi dan terjadi peningkatan
dalam darah. Hal ini menyebabakan pernapasan berjalan lebih cepat dan
pendek,sehingga tubuh akan terengah-engah.
Kecepatan (frekuensi) pernapasan
Faktor yang memengaruhi kecepatan( frekuensi) pernapasan:
• Jenis kelamin
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki.hal ini
disebabkan paru-paru pada laki-laki dewasa sehat rata-rata menampung udar
sekitar 5,7 liter,sedangkan wanita hanya 4,2 liter.
• Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi pernapasan lebih banyak dibanding orang
dewasa,karena sel-sel tubuh sedang mengalami pertumbuhan sehingga
membutuhkan lebih banyak oksigen, sedangkan volume paru-parinya relatif
kecil. Orang yg lebih tua juga memiliki frekuensi pernapasan lebih
banyak,karena kontraksi pernapasan diafragma tidak sebaik pada saat masih
muda,sehingga udara pernapasan yg mampu dihirup berjumlah lebih sedikit.
• Suhu tubuh
Perubahan suhu tubuh berkaitan dgan produksi panas dan pengeluaran panas
yg berlebihan. Selama demam,metabolisme meningkat dan konsumsi
oksigen brtambah.
• Posisi dan aktivitas tubuh
Frekuensi pernapasan pada saat tubuh berdiri lebih banyak daripada posisi duduk.psisi
tubuh berdiri menyebabkan otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menjaga tubuh agar
etap brdiri tegak,sehingga diperlukan energi adan oksigen yg akan berpengaruh pada
peningkatan frekuensi pernapasan.
• Emosi, rasa sakit, dan ketakutan
Hal ini menyebabkan terjadinya impuls yg merangsang pusat pernapasan,sehingga
penghirupan udara semakin kuat.
• Status kesehatan
Adanya penyakit pada sistem mengakibatkan terganggunya pengiriman oksigen
keseluruh tubuh,sehingga berpengaruh pula pada frekuensi pernapasan.
• Ketinggian tempat
Tempat yg tinggi memiliki kadar oksigen yg rendah,sehingga jumlah oksigen yg dihirup
lebih sedikit. Hal ini menyebabkan sesak napas dan peningkatan frekuensi pernapasan .
KESIMPULAN
Pernapasan dibagi menjadi tiga proses dasar pernapasan yaitu:
 Proses pertama adalah inspirasi dan ekspirasi udara antara paru-paru dan
atmosfer.
 Proses kedua respirasi adalah pertukaran gas antara paru-paru dan darah.
 Proses ketiga adalah respirasi internal atau respirasi jaringan yang merupakan
pertukaran gas antara darah dengan sel-sel tubuh.
 Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi
adalah proses menghirup udara dan ekspirasi adalah proses menghembuskan
udara.
 Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya,
manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada
dan pernapasan perut.
 Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh sistem saraf pada medula
oblongata, pons Varolii di otak dan serabut aferen nervus vagus dari reseptor
saluran pernapasan dan paru-paru.
 Frekuensi pernapasan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: jenis kelamin,
umur,suhu tubuh,posisi dan aktivitas tubuh,emosi,rasa sakit,dan ketakutan,status
kesehatan, dan ketinggian tempat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai