NIM : 1614042014
kelompok : I (Satu)
telah diperiksakan oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan telah
diterima.
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan Praktikum.................................................................................................... 2
C. Manfaat Praktikum.................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTKA ........................................................................................... 4
BAB III METODE PRAKTIKUM ................................................................................... 12
A. Waktu dan Tempat .................................................Error! Bookmark not defined.
B. Alat dan Bahan .......................................................Error! Bookmark not defined.
C. Prosedur kerja ........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Pengamatan...................................................Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan........................................................................................................... 16
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 18
B. Saran ..................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………...........……… 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri dari makhluk hidup ialah bernapas atau melakukan respirasi.
Respirasi adalah proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organisme
karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan karena tidak dibutuhkan lagi oleh
O2 yang digunakan untuk pembakaran zat makanan didalam sel-sel tubuh. Pada
makhluk hidup ia memiliki alat pernapasan yang berbeda-beda baik itu pada
pun terbagi lagi menjadi beberapa yaitu bernapas menggunakan kulit, insang, dan
diketahui bahwa paru-paru merupakan salah satu irgan penting yang sangat
glukosa, sehingga keluarg atau menghasilkan energi dalam ikatan fosfat (ATP).
Pernapasan terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu aerob dan anaerob. Aerob ialah
Jika oksigen kurang atau tidak ada, jaringan dapat bernapas secara anaerobis.
pernapasan perut. Dimana pernapasan dada otot yang berperan penting adalah otot
antar tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut ini otot yang berperan aktif adalah
volume dan kapasitas dari paru-paru itu juga. Karena masing-masing orang
memiliki kapasitas dan volume paru-paru yang tidak sama. Secara gari besar
voleme udara pernapasan terdiri atas volume tydal, volume cadangan inspirasi,
mengetahui kapasitas vital, kita dapat mengetahui fungsi dari paru-paru atau
antara lain bentuk tubuh, umur, dan jenis klamin serta posisi badan saat
kita dapat mengetahui apakah sistem pernapasan kita baik atau tidak. Berdasarkan
B. Tujuan Praktikum
dilakukan”
C. Manfaat Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Teiyeb,dkk (2019) Volume udara yang keluar masuk paru-paru pada
1. Volume tidal
4. Kapasitas inspirasi
5. Kapasitas vital
Paru ada dua buah: kanan dan kiri yang terletak didalam rongga dada dan
memiliki tugas pokok sebagai pertukaran gas. Pernapasan terdiri dari berbagai
macam antara lain pernapasan dada, pernapasan perut, pernapasan jaringan dan
pernapasan paru-paru. Oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu
dengan darah dalam kapiler pulmonary, alveoli memisahkan oksigen dari darah,
oksigen menembus membran, diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung
atau keadaan saluran pernapasan. Besar kapasitas vital tergantung pada bentuk
badan, umur,jenis kelamin, dan posisi pada saat pengukuran. Berdasarkan tinggi
badan dan umur seseorang dapat ditaksir besar kapasitas vitalnya, dimana lelaki
lebih besar dari pada wanita. Selain itu sering diukur timed vital capacity, yakni
waktu tertentu. Biasanya waktu pengukuran satu atau setengah detik, dengan
membandingkan besar volume dengan kapasitas vital yang dapat diketahui ada
Kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 liter dibandingkan pada wanita
yaitu 3,1 liter. Sampai pada usia pubertas daya tahan kardiorespirasi antara anak
perempuan dan laki-laki tidak berbeda tetapi setelah usia tersebut nilai pada
wanita lebih rendah 15-25% dari pria. Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh
Kondisi fisik yang berhubungan dengan kapasitas aerobik dan anaerobik itulah
yang berperan aktif dalam sepakbola. Dengan kapasitas aerobik yang harus
dimiliki tentunya berhubungan langsung dengan daya tahan paru dan jantung
sebagai salah satu komponen kesegaran jasmani. Paru-paru merupakan sebuah alat
terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih
kurang 90 m2, pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk dalam
darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Sedangkan banyaknya gelembung paru-
menilai fungsi paru. Pada spirometri, dapat dinilai 4 volume paru dan 4 kapasitas
paru :
a. Volume paru:
1. Volume tidal, yaitu jumlah udara yang masuk ke dalam dan ke luar dari paru
2. Volume cadangan inspirasi, yaitu jumlah udara yang masih dapat masuk ke
3. Volume cadangan ekspirasi, yaitu jumlah udara yang dikeluarkan secara aktif
4. Volume residu yaitu jumlah udara yang tersisa dalam paru setelah ekspirasi
maksimal.
b. Kapasitas paru:
1. Kapasitas paru total, yaitu jumlah total udara dalam paru setelah inspirasi
maksimal.
2. Kapasitas vital, yaitu jumlah udara yang dapat diekspirasi maksimal setelah
inspirasi maksimal.
3. Kapasitas inspirasi, yaitu jumla udara maksimal yang dapat masuk ke dalam
biasa
Fungsi paru dapat menjadi tidak maksimal oleh karena faktor dari luar tubuh
atau faktor ekstrinsik yang meliputi kandungan komponen fisik udara, komponen
kimiawi dan faktor dari dalam tubuh penderita itu sendiri atau instrinsik. Akibat
penumpukan debu yang tinggi di paru dapat menyebabkan kelainan dan kerusakan
paru. Penyakit akibat penumpukan debu pada paru disebut pneumoconiosis. Salah
satu bentuk kelainan paru yang bersifat menetap adalah berkurangnya elastisitas
paru, yang ditandai dengan penurunan pada kapasitas vital paru (Meita, 2012).
KPM adalah kemampuan sesseorang untuk melakukan pernapasan yang cepat per
menit. Perkiraan volume paru-paru ideal menurut Pusat Kesegaran Jasmani dan
Reaksi Depdikbud 1996 ialah pada perempuan 2.500-4.500ml BTPS, dan laki-laki
Volume udara yang msuk dan keluar dari paru-paru yang tetap berada dalamm
paru-paru mempunyai arti penting secara fisiologis. Gerakan masuk dan keluar
udara ini harus sedemikian normal sehingga pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dapat terjadi secara adekuat antara udara alveolar dan darah kapiler
pulmonal. Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah udara yang masuk dan
keluar dari paru-paru. Kapasitas paru-paru bervariasi sesuai dengan ukuran dan
kita juga menurun karena paru-paru kehilangan daya elastisitasnya dan otot-otot
Kapasitas vital paru pada seseorang nilainya tidak sama, tergantung dari
kemampuan paru dalam menampung udara secara maksimal. Kapasitas paru pada
orang terlatih akan berbeda dengan kapasitas paru orang biasa atau yang tidak
Orang yang memilki kapasitas vital paru yang baik maka dalam berolahraga tidak
mudah merasakan lelah yang berarti. Kapasitas aerobik dipengaruhi juga oleh
denyut nadi dan kapasitas vital paru. Karena semakin rendah denyut nadi
kapasitas vital paru, semakin tinggi kapasitas paru seseorang maka akan semakin
menggunakan prinsip hukum Boyle; yaitu bila massa gas ditekan pada suhu
konstan maka tekanan (P) dan volume (V) adalah tetap. Prinsip ini diaplikasikan
pada paru subjek yang duduk dalam plethysmograph. Udara dalam jumlah besar
di dalam kotak tertutup rapat seperti kotak telepon umum dengan subjek duduk di
dalamnya. Subjek membuat usaha napas melawan saluran udara yang tertutup
sehingga volume paru meningkat, kemudian tekanan saluran napas menurun dan
gejala pernafasan. Sesuatu yang dapat memicu serangan asma ini sangat bervariasi
antara satu individu dengan individu yang lain dan dari satu waktu ke waktu yang
lain. Beberapa hal diantaranya adalah allergen, polusi udara, infeksi saluran nafas,
kecapaian, perubahan cuaca, makanan, obat atau ekspresi emosi yang berlebihan
(Meita, 2012).
Uji fungsi paru adalah istilah umum maneuver yang menggunakan peralatan
sederhana untuk mengukur fungsi paru. Uji fungsi paru meliputi spirometri
(CO) dan gas darah arteri. Uji fungsi paru digunakan untuk mengukur dan
merekam 4 komponen paru yaitu saluran napas (besar dan kecil), parenkim paru
penyakit dapat berdampak pada komponen tersebut (Harahap & Endah, 2012).
menunjukkan seberapa banyak oksigen yang keluar melalui arteri dan pulse
menjadi pendukung utama bagi jantung dan memudahkan pertukaran oksigen dan
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah:
1. Alat
a. spirometer
2. Bahan
a. Air
b. Probandus
c. Kapas
d. Alkohol
C. Prosedur Kerja
masukkan ekspirasi normal, yang terukur adalah cadangan inspirasi dan volume
tydal.
6. Jika yang diukur adalah cadangan ekspirasi, lakukan ekspirasi normal lalu
ekspirasi kuat.
7. Jika yang di ukur kapasitas inspirasi, lakukan inspirasi sekuat-kuatnya dan udara
ekspirasi normal.
A. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Uji Volume Dan Kapasitas Paru-paru
Volume
Ca
Nama U Posisi
L/ d. Cad. Kap.
No Proban mu Tubu Kap.
P Tidal Ins Ekspir Inspir
dus r h Vital
pir asi asi
asi
Nur Berdir
1 P 21 0,2 0,6 0,8 0,8 1,3
Afni i
Andi
Berdir
2 Nur P 20 0,5 2 1,5 1,5 2,2
i
Safitri
Raid
Berdir
3 Mahdi L 20 1,0 0,7 0,5 0,5 2,0
i
Arma
Sri Har
Berdir
4 Wulan P 21 1,5 1,2 1,0 1,0 2,0
i
Suci
Husnai Berdir
5 P 20 0,6 0,5 0,6 0,6 1,0
ni i
Sri Berdir
6 P 20 1,0 1,0 1,0 1,0 0,5
Rejeki i
A. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan pada unit ini yang bertujuan untuk mengetahui volume dan
vital. Berdasarkan alat dan bahan yang digunakan, praktikan melakukan langkah
demi langkah. Salah satu ciri dari makhluk hidup itu iadalah bernapas.pernapasamn
ini dapat kita ukur melalui spiro meter, hal ini sesuai dengan teori Menurut
Teiyeb,dkk (2019) Volume udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu gerakan
langsung adalah
1. Volume tidal
4. Kapasitas inspirasi
5. Kapasitas vital
Volume total paru-paru manusia kurang lebih 4500ml yang merupakan hasil
jumlah dari kapasitas vital dan volume residu. Kapasitas vital merupakan volume
udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin juga, kurang lebih 3500 ml.
Volume cadangan inspirasi yang kurang lebih 500 ml, volume cadangan inspirasi
yang merupakan volume udara yang masih dapar dimasukkan secara maksimal
setelah bernapas biasa yang besarnya kurang lebih 1500 ml dan cadangan ekspirasi
yang merupakan volume yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
menghembuskan napas biasa kurang lebih 1500 ml. Dan untuk volume residu ialah
udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas sekitar 100 ml,
sehingga apabila di totalkan semua paru-paru kita dapat menampung kurang lebih
4500 ml.
perwakilam anggota kelompok itu berbeda-beda. Hal ini dikarenakan probandus yang
digunakan ialah perempuan dan lelaki, serta faktor umur,tinggi badan dan berat badan
menjadi salah satu faktornya.. Dari hasil data yang di peroleh pada probandus yang
berumur lebih tua dari pada yang lain, jumlah volume tydal,cadangan inspirasi,
cadangan ekspirasi, kapasitas inspirasi, dan kapasitasnya lebih tinggi dari pada yang
berumur muda. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya usia maka semakin
banyak suplai udara yang dibuthkan. Pada probandus lain nilai dari masing-masing
volume hampir sama karena berada pada sekisaran umur yang sama. Tetapi untuk
perbandingan antara laki-laki dan perempuan, nilai dari setiap volume yang di ukur
,laki-laki lebih banyak di bandingkan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jenis
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktikum yang kita lakukan kali ini dapat disimpulkan bahwa kapasitas paru-
paru adalah udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan
Adapula faktor yang mempengaruhi volume dan kapasitas paru-paru ini ialah
umur, jenis klamin, berat badan, dan tinggi badan. Dimana umur jika semakin tua
maka semakin besar volume dan kapasitas yang di hasilkan, begitupula sebaliknya
dengan jenis klamin dimana laki-laki lebih banyak volume dan kapasitas paru-
B. Saran
agar paham apa yang akan dilakukan saat praktikum berlangsung, dan mengikuti
Wallace, Daniel. 2007. The Lupus Book. Yogyakarta: Oxford University Press
Harahap, Fachrial., Endah, Aryastuti. 2012. Uji Fungsi Paru-paru. Jurnal Kesehatan
Masyarakat CDK-192/ vol. 39 no. 4
Meita, Audia Candra. 2012. Hubungan Paparan Debu Dengan Kapasitas Vital Paru
Pada Pekerja Penyapu Pasar Johar Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Volume 1, Nomor 2
Khasan, Nafis Ali., Tri Rustiadi., Mohammad, Annas. 2012. Korelasi Denyut Nadi
Istirahat Dan Kapasitas Vital Paru Terhadap Kapasitas Aerobik. Journal
of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (4)