Anda di halaman 1dari 37

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia dengan judul

”Mengukur Volume Dan Kapasitas Paru-Paru” yang disusun oleh:

nama : Asih Luklu Susiati

NIM : 1614042014

kelas : Pendidikan Biologi. B

kelompok : I (Satu)

telah diperiksakan oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan telah

diterima.

Makassar, Maret 2019

Koordinator Asisten Asisten

Alamsyah, S.Pd Nurkhalisha


NIM. 1514441002

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Dr. Drs. A. Mushawwir Taiyeb, M.Kes


NIP. 19640416 198803 1 002
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan Praktikum.................................................................................................... 2
C. Manfaat Praktikum.................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTKA ........................................................................................... 4
BAB III METODE PRAKTIKUM ................................................................................... 12
A. Waktu dan Tempat .................................................Error! Bookmark not defined.
B. Alat dan Bahan .......................................................Error! Bookmark not defined.
C. Prosedur kerja ........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Pengamatan...................................................Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan........................................................................................................... 16
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 18
B. Saran ..................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………...........……… 19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri dari makhluk hidup ialah bernapas atau melakukan respirasi.

Respirasi adalah proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organisme

hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan

karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan karena tidak dibutuhkan lagi oleh

tubuh. Setiap makhluk hidup melakukan pernapaasan untuk memperoleh oksigen

O2 yang digunakan untuk pembakaran zat makanan didalam sel-sel tubuh. Pada

makhluk hidup ia memiliki alat pernapasan yang berbeda-beda baik itu pada

tumbuhan, hewan, dan manusia.

Tumbuhan melakukan respirasi melalui proses fotosintesis, pada hewan ini

pun terbagi lagi menjadi beberapa yaitu bernapas menggunakan kulit, insang, dan

paru-paru. Pada manusia ia hanya menggunakan paru-paru saja. Seperti yang

diketahui bahwa paru-paru merupakan salah satu irgan penting yang sangat

dibutuhkan oleh manusia untuk proses berlangsungnya hidupnya. Karena udara

yang masuk dan dikeluarkan semuanya berasal dari paru-paru.

Pernapasan merupakan proses mengambil oksigen dari udara dan

mengantarkannya ke jaringan. Oksigen ini digunakan untuk proses oksidasi

glukosa, sehingga keluarg atau menghasilkan energi dalam ikatan fosfat (ATP).

Pernapasan terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu aerob dan anaerob. Aerob ialah

membutuhkan oksigen sebagai oksidator zat makanan untuk menghasilkan energi


sedangkan anaerob tidak membutuhkan oksigen dari udara sebagai oksidatornya.

Jika oksigen kurang atau tidak ada, jaringan dapat bernapas secara anaerobis.

Mekanisme sistem pernapasan manusia terdiri menjadi pernapasan dada dan

pernapasan perut. Dimana pernapasan dada otot yang berperan penting adalah otot

antar tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut ini otot yang berperan aktif adalah

otot diafragma. Mekanisme pernapasan tersebut keduanya mesti memperhatikan

volume dan kapasitas dari paru-paru itu juga. Karena masing-masing orang

memiliki kapasitas dan volume paru-paru yang tidak sama. Secara gari besar

voleme udara pernapasan terdiri atas volume tydal, volume cadangan inspirasi,

volume cadangan ekspirasi, kapasitas inspirasi dan kapasitas vital. Dengan

mengetahui kapasitas vital, kita dapat mengetahui fungsi dari paru-paru atau

keadaan saluran pernapasan. Adapula faktor yang mempengaruhi kapasitas vital

antara lain bentuk tubuh, umur, dan jenis klamin serta posisi badan saat

pengukuran. Dengan melakukan penguukuran volume dan kapasitas paru-paru ini

kita dapat mengetahui apakah sistem pernapasan kita baik atau tidak. Berdasarkan

hal tersebut maka pentingnya dilakukan praktikum ini.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dalam melakukan praktikum ini yaitu “untuk mengetahui

volume pernapasan probandus pria dan wanita berdasarkan aktivitas yang

dilakukan”
C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat yang didapatklan dalam praktikum ini yaitu mahasiswa

mampu mengetahui volume pernapasan probandus pria dan wanita berdasarkan

aktivitas yang dilakukan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Teiyeb,dkk (2019) Volume udara yang keluar masuk paru-paru pada

waktu gerakan pernapasan dapat diukur dengan menggunakan spirometer. Yang

dapat diukur langsung adalah

1. Volume tidal

2. Volume cadangan inspirasi

3. Volume cadangan ekspirasi

4. Kapasitas inspirasi

5. Kapasitas vital

Paru ada dua buah: kanan dan kiri yang terletak didalam rongga dada dan

memiliki tugas pokok sebagai pertukaran gas. Pernapasan terdiri dari berbagai

macam antara lain pernapasan dada, pernapasan perut, pernapasan jaringan dan

pernapasan paru-paru. Oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu

bernapas dimana oksigen masuk melalui trakea sampai ke alveoli berhubungan

dengan darah dalam kapiler pulmonary, alveoli memisahkan oksigen dari darah,

oksigen menembus membran, diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung

dan dari jantung dipompakan ke seluruh tubuh (Khasan dkk, 2012).

Dengan mengetahui kapasitas vital, kita dapat mengetahui fungsi paru-paru

atau keadaan saluran pernapasan. Besar kapasitas vital tergantung pada bentuk

badan, umur,jenis kelamin, dan posisi pada saat pengukuran. Berdasarkan tinggi

badan dan umur seseorang dapat ditaksir besar kapasitas vitalnya, dimana lelaki
lebih besar dari pada wanita. Selain itu sering diukur timed vital capacity, yakni

volume kapasitas vital yang dikeluarkan sekuat-kuatnya dan secepatnya dalam

waktu tertentu. Biasanya waktu pengukuran satu atau setengah detik, dengan

membandingkan besar volume dengan kapasitas vital yang dapat diketahui ada

tidaknya gangguan pernapasan. Volume pernapasan yang sulit untuk diukur

secara langsung yaitu volume residu (taiyeb dkk, 2019).

Kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 liter dibandingkan pada wanita

yaitu 3,1 liter. Sampai pada usia pubertas daya tahan kardiorespirasi antara anak

perempuan dan laki-laki tidak berbeda tetapi setelah usia tersebut nilai pada

wanita lebih rendah 15-25% dari pria. Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh

perbedaan kekuatan otot maksimal, luas permukaan tubuh, komposisi tubuh,

kekuatan otot, jumlah hemoglobin dan elastisitas paru (Meita, 2012).

Kondisi fisik yang berhubungan dengan kapasitas aerobik dan anaerobik itulah

yang berperan aktif dalam sepakbola. Dengan kapasitas aerobik yang harus

dimiliki tentunya berhubungan langsung dengan daya tahan paru dan jantung

sebagai salah satu komponen kesegaran jasmani. Paru-paru merupakan sebuah alat

tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung (alveoli). Alveoli

terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih

kurang 90 m2, pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk dalam

darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Sedangkan banyaknya gelembung paru-

paru kurang lebih 700.000.000 buah (Khasan dkk, 2012).


Menurut Harahap& Endah (2012) Spirometri paling sering digunakan untuk

menilai fungsi paru. Pada spirometri, dapat dinilai 4 volume paru dan 4 kapasitas

paru :

a. Volume paru:

1. Volume tidal, yaitu jumlah udara yang masuk ke dalam dan ke luar dari paru

pada pernapasan biasa.

2. Volume cadangan inspirasi, yaitu jumlah udara yang masih dapat masuk ke

dalam paru pada inspirasi maksimal setelah inspirasi biasa.

3. Volume cadangan ekspirasi, yaitu jumlah udara yang dikeluarkan secara aktif

dari dalam paru setelah ekspirasi biasa.

4. Volume residu yaitu jumlah udara yang tersisa dalam paru setelah ekspirasi

maksimal.

b. Kapasitas paru:

1. Kapasitas paru total, yaitu jumlah total udara dalam paru setelah inspirasi

maksimal.

2. Kapasitas vital, yaitu jumlah udara yang dapat diekspirasi maksimal setelah

inspirasi maksimal.

3. Kapasitas inspirasi, yaitu jumla udara maksimal yang dapat masuk ke dalam

paru setelah akhir ekspirasi biasa.


4. Kapasitas residu fungsional, yaitu jumlah udara dalam paru pada akhir ekspirasi

biasa

Fungsi paru dapat menjadi tidak maksimal oleh karena faktor dari luar tubuh

atau faktor ekstrinsik yang meliputi kandungan komponen fisik udara, komponen

kimiawi dan faktor dari dalam tubuh penderita itu sendiri atau instrinsik. Akibat

penumpukan debu yang tinggi di paru dapat menyebabkan kelainan dan kerusakan

paru. Penyakit akibat penumpukan debu pada paru disebut pneumoconiosis. Salah

satu bentuk kelainan paru yang bersifat menetap adalah berkurangnya elastisitas

paru, yang ditandai dengan penurunan pada kapasitas vital paru (Meita, 2012).

Pengukuran volume dan kapasitas paru maksimal dapat dilakukan dengan

menggunakan vital capacity meter (VCM) dan kapasitas pernapasan maksimal

(KPM). Keduanya merupakan unsur penting untuk pengukuran volume paru.

KPM adalah kemampuan sesseorang untuk melakukan pernapasan yang cepat per

menit. Perkiraan volume paru-paru ideal menurut Pusat Kesegaran Jasmani dan

Reaksi Depdikbud 1996 ialah pada perempuan 2.500-4.500ml BTPS, dan laki-laki

ialah 3.000-6.100 ml BTPS (Fenanlampir & Muhammad, 2015)

Volume udara yang msuk dan keluar dari paru-paru yang tetap berada dalamm

paru-paru mempunyai arti penting secara fisiologis. Gerakan masuk dan keluar

udara ini harus sedemikian normal sehingga pertukaran oksigen dan karbon

dioksida dapat terjadi secara adekuat antara udara alveolar dan darah kapiler

pulmonal. Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah udara yang masuk dan

keluar dari paru-paru. Kapasitas paru-paru bervariasi sesuai dengan ukuran dan

usia seseorang. Makin tinggi individu makin besar paru-parunya jika


dibandingkan dengan individu yang lebih pendek. Makin tua kapasitas paru-paru

kita juga menurun karena paru-paru kehilangan daya elastisitasnya dan otot-otot

pernapasan menjadi kurang efesien (Asih & Christantie, 2003).

Kapasitas vital paru pada seseorang nilainya tidak sama, tergantung dari

kemampuan paru dalam menampung udara secara maksimal. Kapasitas paru pada

orang terlatih akan berbeda dengan kapasitas paru orang biasa atau yang tidak

terlatih, karena kebiasaan olahraga dapat meningkatkan kapasitas vital paru.

Orang yang memilki kapasitas vital paru yang baik maka dalam berolahraga tidak

mudah merasakan lelah yang berarti. Kapasitas aerobik dipengaruhi juga oleh

denyut nadi dan kapasitas vital paru. Karena semakin rendah denyut nadi

seseorang akan semakin baik kapasitas aerobiknya. Demikian juga dengan

kapasitas vital paru, semakin tinggi kapasitas paru seseorang maka akan semakin

baik pula kapasitas aerobik orang tersebut. (Khasan dkk, 2012).

Body plethysmograph merupakan metode lain untuk mengukur volume paru

menggunakan prinsip hukum Boyle; yaitu bila massa gas ditekan pada suhu

konstan maka tekanan (P) dan volume (V) adalah tetap. Prinsip ini diaplikasikan

pada paru subjek yang duduk dalam plethysmograph. Udara dalam jumlah besar

di dalam kotak tertutup rapat seperti kotak telepon umum dengan subjek duduk di

dalamnya. Subjek membuat usaha napas melawan saluran udara yang tertutup

sehingga volume paru meningkat, kemudian tekanan saluran napas menurun dan

tekanan dalam kotak meningkat bersamaan dengan penurunan volume gas

(Harahap & Endah, 2012).


Riwayat penyakit paru merupakan faktor yang dianggap sebagai akibat

timbulnya gangguan pernapasan, karena penyakit yang di derita seseorang akan

mempengaruhi kondisi kesehatan dalam lingkungan kerja. Apabila seseorang

pernah atau sementara menderita penyakit sistem pernafasan, maka akan

meningkatkan resiko timbulnya penyakit sistem pernapasan jika terpapar debu.

Asma merupakan penyakit gangguan inflamasi kronis saluran pernafasan yang

dihubungkan dengan hiperresponsif, keterbatasan aliran udara yang reversible dan

gejala pernafasan. Sesuatu yang dapat memicu serangan asma ini sangat bervariasi

antara satu individu dengan individu yang lain dan dari satu waktu ke waktu yang

lain. Beberapa hal diantaranya adalah allergen, polusi udara, infeksi saluran nafas,

kecapaian, perubahan cuaca, makanan, obat atau ekspresi emosi yang berlebihan

(Meita, 2012).

Uji fungsi paru adalah istilah umum maneuver yang menggunakan peralatan

sederhana untuk mengukur fungsi paru. Uji fungsi paru meliputi spirometri

sederhana, pengukuran volume paru formal, kapasitas difusi karbon monoksida

(CO) dan gas darah arteri. Uji fungsi paru digunakan untuk mengukur dan

merekam 4 komponen paru yaitu saluran napas (besar dan kecil), parenkim paru

(alveoli, interstitial), pembuluh darah paru dan mekanisme pemompaan. Berbagai

penyakit dapat berdampak pada komponen tersebut (Harahap & Endah, 2012).

Pengukuran arterial blood gases (pengambilan darah dari pembuluh arteri)

menunjukkan seberapa banyak oksigen yang keluar melalui arteri dan pulse

oxymetri adalah pengukuran sederhana dengan meminta pasien menghirup napas


dan menghembusskannya dengan balon. Mengukur kapasitas paru-paru,dan

memeriksa fungsi intersitial paru-paru. Intersitium adalah jaringan sel yang

menjadi pendukung utama bagi jantung dan memudahkan pertukaran oksigen dan

karbondioksida ketika kita bernapas (Winck, dkk, 2016).


BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Selasa , 16 April 2019

Waktu : Pukul 9.10-10.50 WITA

Tempat : Laboratorium Zoologi jurusan Biologi FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah:

1. Alat

a. spirometer

2. Bahan

a. Air

b. Probandus

c. Kapas

d. Alkohol

C. Prosedur Kerja

1. Spirometer di isi dengan air sampai batas yang ditentukan.

2. Membersihkan mulut pipa tiup dengan meggunakan alkohol.

3. Kontrol semua perlengkapan spirometer, terutama penampungan udara.

4. Jika akan di ukur volume tidal, kerjakan pernafaan seperti biasa


5. Jika yang diukur volume cadangan inspirasi, lakukan inspirasi kuat dan

masukkan ekspirasi normal, yang terukur adalah cadangan inspirasi dan volume

tydal.

6. Jika yang diukur adalah cadangan ekspirasi, lakukan ekspirasi normal lalu

ekspirasi kuat.

7. Jika yang di ukur kapasitas inspirasi, lakukan inspirasi sekuat-kuatnya dan udara

ekspirasi normal.

8. Mengukur kapasitas vital dilakukan dengan melaksanakan inspirasi sekuat-

kuatnya dan diikuti ekspirasi sekuat-kuatnya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Uji Volume Dan Kapasitas Paru-paru
Volume
Ca
Nama U Posisi
L/ d. Cad. Kap.
No Proban mu Tubu Kap.
P Tidal Ins Ekspir Inspir
dus r h Vital
pir asi asi
asi
Nur Berdir
1 P 21 0,2 0,6 0,8 0,8 1,3
Afni i
Andi
Berdir
2 Nur P 20 0,5 2 1,5 1,5 2,2
i
Safitri
Raid
Berdir
3 Mahdi L 20 1,0 0,7 0,5 0,5 2,0
i
Arma
Sri Har
Berdir
4 Wulan P 21 1,5 1,2 1,0 1,0 2,0
i
Suci
Husnai Berdir
5 P 20 0,6 0,5 0,6 0,6 1,0
ni i
Sri Berdir
6 P 20 1,0 1,0 1,0 1,0 0,5
Rejeki i
A. Pembahasan

Praktikum yang dilakukan pada unit ini yang bertujuan untuk mengetahui volume dan

kapasitas paru-paru. Dimana dilakukan percobaan ini dengan melakukan pengukuran

cadangan inspirasi,volume tydal, cadangan ekspresi, kapasitas inspirasi dan kapasitas

vital. Berdasarkan alat dan bahan yang digunakan, praktikan melakukan langkah

demi langkah. Salah satu ciri dari makhluk hidup itu iadalah bernapas.pernapasamn

ini dapat kita ukur melalui spiro meter, hal ini sesuai dengan teori Menurut

Teiyeb,dkk (2019) Volume udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu gerakan

pernapasan dapat diukur dengan menggunakan spirometer. Yang dapat diukur

langsung adalah

1. Volume tidal

2. Volume cadangan inspirasi

3. Volume cadangan ekspirasi

4. Kapasitas inspirasi

5. Kapasitas vital

Volume total paru-paru manusia kurang lebih 4500ml yang merupakan hasil

jumlah dari kapasitas vital dan volume residu. Kapasitas vital merupakan volume

udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin juga, kurang lebih 3500 ml.

Volume cadangan inspirasi yang kurang lebih 500 ml, volume cadangan inspirasi

yang merupakan volume udara yang masih dapar dimasukkan secara maksimal

setelah bernapas biasa yang besarnya kurang lebih 1500 ml dan cadangan ekspirasi

yang merupakan volume yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
menghembuskan napas biasa kurang lebih 1500 ml. Dan untuk volume residu ialah

udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas sekitar 100 ml,

sehingga apabila di totalkan semua paru-paru kita dapat menampung kurang lebih

4500 ml.

Berdasarkan hasil pengamatan ini diperoleh kapasitas paru-paru setiap

perwakilam anggota kelompok itu berbeda-beda. Hal ini dikarenakan probandus yang

digunakan ialah perempuan dan lelaki, serta faktor umur,tinggi badan dan berat badan

menjadi salah satu faktornya.. Dari hasil data yang di peroleh pada probandus yang

berumur lebih tua dari pada yang lain, jumlah volume tydal,cadangan inspirasi,

cadangan ekspirasi, kapasitas inspirasi, dan kapasitasnya lebih tinggi dari pada yang

berumur muda. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya usia maka semakin

banyak suplai udara yang dibuthkan. Pada probandus lain nilai dari masing-masing

volume hampir sama karena berada pada sekisaran umur yang sama. Tetapi untuk

perbandingan antara laki-laki dan perempuan, nilai dari setiap volume yang di ukur

,laki-laki lebih banyak di bandingkan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jenis

kelamin juga mempengaruhi dalam volume dan kapasitas paru-paru.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktikum yang kita lakukan kali ini dapat disimpulkan bahwa kapasitas paru-

paru adalah udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan

inspirasi semaksimal mungkin juga, yang di mana paru-paru dapat menampung

sebanyak 4500 ml di dalam tubuh kita,

Adapula faktor yang mempengaruhi volume dan kapasitas paru-paru ini ialah

umur, jenis klamin, berat badan, dan tinggi badan. Dimana umur jika semakin tua

maka semakin besar volume dan kapasitas yang di hasilkan, begitupula sebaliknya

dengan jenis klamin dimana laki-laki lebih banyak volume dan kapasitas paru-

parunya dibandingnkan dengan perempuan.

B. Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan harus belajar sebelumnya

agar paham apa yang akan dilakukan saat praktikum berlangsung, dan mengikuti

arahan dari asisten .


DAFTAR PUSTAKA

Wallace, Daniel. 2007. The Lupus Book. Yogyakarta: Oxford University Press

Fenanlampir, Albertus., Muhammad, Muhyi Faruq. 2015.Tes Dan Pengukuran


Dalam Olahraga.Yogyakarta : CV. Andi Offset

Asih, N,G,Y., Christantie, Effendy. 2003. Keperawatan Medikal Bedah Klien


Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : EGC.

Harahap, Fachrial., Endah, Aryastuti. 2012. Uji Fungsi Paru-paru. Jurnal Kesehatan
Masyarakat CDK-192/ vol. 39 no. 4

Meita, Audia Candra. 2012. Hubungan Paparan Debu Dengan Kapasitas Vital Paru
Pada Pekerja Penyapu Pasar Johar Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Volume 1, Nomor 2

Khasan, Nafis Ali., Tri Rustiadi., Mohammad, Annas. 2012. Korelasi Denyut Nadi
Istirahat Dan Kapasitas Vital Paru Terhadap Kapasitas Aerobik. Journal
of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (4)

Taiyeb. M ., Andi. A ., Irma. S. I . 2019. Penuntun Anatomi Dan Fisiologi Manusia.


Makassar:Universitas Negeri Makassar

Winck, A,D., Joao,P,H,F., Soares,R,B., Silva, J,S., Christiale,T,W., Letiane,B,Z.


2016. Effects of obesity on lung volume and capacity in children and
adolescents: a systematic review. Rev Paul Pediatr. 2016;34(4):510---517.

Anda mungkin juga menyukai