Anda di halaman 1dari 13

1.

JUDUL PERCOBAAN
SISTEM RESPIRASI

2. TUJUAN
2.1 Mahasiswa mengetahui kapasitas vital paru-paru pada manusia


3. DASAR TEORI

Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam aktivitas
metabolisme khususnya produksi atau perubahan dari energi kimia yang terikat
dalam materi organik menjadi energi siap pakai (ATP) dalam sel. Hewan
umumnya memiliki organ respirasi yang bermacam-macam tergantung pada
habitat dan pola adaptasinya.Selain itu, tingkata evolusi juga menentukan
macam organ respirasinya.Secara khusus organ respirasii merupakan pertukaran


dan

dari dalam dan luar tubuh.Organ ini pada ujungnya merupakan


suatu bentuk membran yang sangat tipis, sehingga memungkinkan proses difusi
antara lingkungan luar dengan dalam tubuh(Waluyo, Wahyuni, &
Asyiah,2012:29).
Sebagian sel dalam tubuh memperoleh energi dari reaksi kimia yang
melibatkan oksigen dan pembuangan karbon dioksida.Pertukaran gas
pernapasan terjadi antara udara dilingkungan dan darah.Terdapat tiga langkah
dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi, dan difusi.Supaya pertukaran
gas dapat terjadi, organ,saraf,otot pernapasan harus utuh dan sistem saraf pusat
mampu mengatur siklus pernapasan(Fisher,2010).
Fungsi respirasi dan non respirasi dari paru adalah pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida , keseimbangan asam basa, keseimbangan cairan,
keseimbangan suhu tubuh, membantu venous return darah ke atrium kanan
selama fase inspirasi, dan keseimbangan vaso aktri, histamin,serotonin, ECF
dan angiotensin(Rasyid,2009).
Pada ikan alat pernapasannya berupa insang yang terluar berhubungan
dengan air dan yang dalam berhubungan dengan kapiler darah.Disetiap
lembaran insang terdapat filamen yang terdiri dari lapisan tipis.Pada filamen
terdapat kapiler darah sehingga memudahkan pertukaran antara oksigen dan
karbondioksida.Insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala.Sedangkan
pada ikan bertulang belakang insang terdapat pada ruang insang yang ditutupi
oleh penutup insang yang disebut operculum, insang bukan hanya sebagai
ekskresi dan transport garam.Namun adapula ikan yang bernapas dengan
gelembung udara yang menyerupai paru-paru.Perbedaannya terletak pada
ketahanan hidupnya, jika ikan dengan insang hanya bisa bernapas di air, karena
paru dapat bertahan hidup tanpa air, karena kerja insangnya digantikan oleh
gelembung udara(Waluyo,2010:226).
Mekanisme inspirasi pada amphibi adalah sebagai berikut.Otot-otot
perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar,
akibatnya oksigen masuk melalui koane.Setelah itu koane menutup dan otot
rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru
dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.Mekanisme ekspirasi
amphibi adalah sebagai berikut.Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi
sehingga udara dalm paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga
mulut.Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka.Bersamaan dengan
itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya
geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil.Mengecilnya rongga mulut
maka udara yang kaya karbon dioksida keluar(Waluyo,2010:229).
Menurut Jasin (1983), proses respirasi dibedakan dalam 2 macam
yaitu sebagai berikut:
1. Respirasi aerob
Pada respirasi aerob ini terjadi pemecahan dengan menggunakan
oksigen. Dengan demikian proses ini menggunakan pembakaran atau oksidasi.
Energi berlangsung dalam sel mitokondria oksigen yang dibutuhkan diperoleh
dari mulut daun atau stomata. Pada umumnya jika konsentrasi oksigen di dalam
udara menyimpang sedikit dari 20%, pengaruhnya terhadap respirasi tidak
tampak. Hal ini tergantung juga dari jenis makhluk hidupnya. Ada beberapa
jenis tumbuhan yang kegiatan respirasinya menurun bila konsentrasi
oksigen diudara dibawah normal, misalnya bayam, wortel dan beberapa
tumbuhan lainnya.
2. Respirasi anaerob
Proses respirasi ini tidak memerlukan oksigen. Terdapat pada
tumbuhan tingkat rendah, seperti jamur dan bakteri. Proses penguraiannya
disebut fermentasi. Respirasi aerob menggunakan senyawa tertentu selain
glukosa, misalnya asam piruvat asetaldehida, sebagai pengikat hidrogen
membentuk air. Tujuan fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu
mendapatkan energi. Hanya saja energi yang dihasilkan dalam respirasi anaerob
jauh lebih sedikit daripada respirasi aerob. Pada respirasi anaerob asam piruvat
diubah menjadi alkohol. Pernapasan anaerob dapat berlangsung di udara
bebas,tetapi proses ini tidak menggunakan O2 yang tersedia di udara. Pada
respirasi aerob maupun respirasi anaerob asam piruvat hasil proses glikolisis
merupakan substrat.
Faktor yang mempengaruhi aktivitas respirasi yaitu sebagai berikut:
1. Ketersediaan substrak
2. Ketersediaan oksigen
3. Suhu
4. Tipe dan unsur organism(Fatmawati, 2003).
Untuk setiap aktivitas makhluk hidup memerlukan energi yang
diperoleh dari reaksi oksidasi. Biologis dalam sel-sel tubuh. Agar proses ini
berlangsung terus, harus tersedia oksigen, sebab hanya selalu tersimpan dalam
darah atau jaringan dalam jumlah sedikit, sedangkan CO2 harus dibuang. Untuk
kelangsungan setiap sel tubuh dan individu sendiri diperlukan pertukaran gas
yang terus- menerus dari lingkungannya untuk mendapatkan oksigen dan
membuang CO2. Seekor hewan harus memiliki membran pernafasan (Sutarno,
2001).
Perpindahan gas melalui permukaan membran pernafasan masuk dan
keluar sel tubuh secara difusi jika tersedia dalam air, gas itu akan larut dalam
membran yang permukaannya basah dan melewatiya menurut gradient
konsentrasi. Karena itu oksigen dipergunakan oleh sel-sel maka kadarnya dalam
sel dan tubuh akan selalu rendah daripada dalam lingkungan, baik didalam air
maupun diudara tempat hewan itu hidup. Sebaliknya sel-sel memproduksi
CO2karena itu dalam sel dan gas itu terdapat dalm jumlah yang lebih besar
daripada lingkunganya. Sistem pernafasan pada serangga mengenal dua sistem,
yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Digunakan alat atau organ yang
disebut spirakulum (spiracle), juga tabung- tabung trakea dan trakeola. Tekanan
total dari udara sebenarnya merupakan jumlah tekanan gas N2, O2, CO2, dan
gas lainnya. O2 sendiri masuk kedalam jaringan dengan satuu proses tunggal
adanya tekanan udara dalam jaringan. Tekanan O2 dengan demikian harus lebih
besar daripada tekanan udara dalam jaringan (Campbell, 2000).





4. METODE PENELITIAN
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
a. Bak besar
b. Botol besar bervolume 5 liter
c. Pipa plastic (selang)
d. Timbangan berat badan
e. Alat ukur (mit line)

4.1.2 Bahan
a. Air secukupnya

5. Cara Kerja
Membuat skala pada botol besar dari 0-0,25-0,5-0,75-1-1,25-1,5- dan
seterusnya


Menggunakan gelas ukuran untuk membuat skala


Mengisi botol besar lalu dibalik


Memasang pipa plastik


Menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan napas sekuat-kuatnya
lewat mulut yang dihubungkan dengan pipa plastik


Membaca volumenya


Menyuruh probandus melakukan gerak badan dengan cara berlari-lari naik
turun tangga


Menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan napas sekuat-kuatnya
lewat mulut yang dihubungkan dengan pipa plastik



Membandingkan kapasitas vital sebelum dan setelah olahraga



5. HASIL PENGAMATAN
No Probandus umur JK TB BB
Lingkar
dada
Kapasitas vital
Santai Olahraga
1 Wulan 19 P 155 45 80 3750 3750
2 Bayu 19 L 167 44 79 4500 5500
3 Najib 20 L 167 58 89 5000 4750
4 Karim 19 L 163 50 83 4800 4750
5 Loli 19 P 158 52 84 5000 4750

6. PEMBAHASAN
Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang
berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan
karbondioksida melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi
secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem
pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat
dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara
dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah
pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika
tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya,
apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara
(inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan
dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang
rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
b. Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya
melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan
rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni
sebagai berikut.
1. Fase Inspirasi.
Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi
kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase Ekspirasi
Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma
(kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada
mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar
dari paru-paru.
Organ-organ pada sistem respirasi dan fungsinya
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat
kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut
pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang
masuk.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings)
pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat
laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pitasuara
bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara
dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan
karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa
menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
tidak mengakibatkan gangguan kesehatan.
c. Laring
Kotak suara yang menghubungkan faring dengan trakea. Tabung
pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh tiga
kartilago tidak berpasangan (kartilago tiroid, kartilago krikoid ,
dan epiglotis ) dan tiga kartilago berpasangan ( kartilago ariteniod,
kartilago kornikulata, dan kartilago kuneiform)
d. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak
sebagian di leher dansebagian di rongga dada (torak). Dinding
tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan,
dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda- benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
e. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan bronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus
sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak
teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
f. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang
terdapat dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai
ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru-paru
kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru
kanan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju
paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2. Bronkiolus adalah
cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada
ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung
kecil yang dinamakan alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak
adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian
awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet
dan epitel. fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media yang
menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-paru.
g. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi
oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu
paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan
paru-paru kiri (pulmosinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput
bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura
dalam (pleuravisceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga
dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
(pleura parietalis).

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan
pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari
plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat
permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus,
alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti
spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk
pertukaran gas.
Berikut beberapa pengertian mengenai udara dalam paru-paru :
1. Kapasitas vital paru-paru
Adalah volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang
3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi, kapasitas vital adalah jumlah dari
volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi.
2. Udara pernapasan
Adalah udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah mengeluarkan
napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau
1.000 mL.
3. Udara komplementer
Adalah udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah
bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau
1.500 mL.
4. Udara suplementer
Adalah udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc
(cm3) atau 1.500 mL.
Pada praktikum kali ini membahas tentang sistem respirasi pada
manusia. Yang bertujuan untuk mengetahui kapasitas pernapasan paru-paru pada
manusia.Untuk dapat mengetahuinya dilakukan percobaan terhadap probandus.
Probandus dengan masing-masing kelompok ada yang perempuan dan ada yang
laki-laki serta umur yang berbeda-beda pula, para probandus diukur tinggi badan,
berat badan serta lingkar dadanya.setelah itu probandus menarik napas sedalam-
dalamnya dan menghembuskan sekuat-kuatnya lewat mulut yang dihubungkan
dengan pipa plastik kemudian probandus melakukan gerak badan yaitu naik
turun tangga selama 5 menit tanpa henti. Hal ini dilakukan untuk
membandingkan kapasitas vital saat santai dan olahraga.
Sesuai hasil percobaan, data yang diperoleh adalah dari 5 probandus 1
orang kapasitas vitalnya naik dari yang semula diam berkapasitas 4500 setelah
melakukan gerak menjadi 5500, sedangkan 3 probandus lainnya kapasitas
vitalnya turun dari yang semula diam. Dari yang semula 5000 menjadi 4750, dari
yang semula 4800 menjadi 4750, dari yang semula 5000 menjadi 4750. Dan 1
orang probandus kapasitas vitalnya tetap yaitu 3750. Berdasarkan teori kapasitas
vital paru-paru seseorang akan meningkat setelah melakukan aktivitas karena
akan lebih banyak memerlukan energi, dibandingkan dengan seseorang yang
diam kapasitas vital paru-parunya akan lebih rendah karena sedikit memerlukan
energi. Pada data di atas didapatkan beberapa data yang tidak sesuai dengan
teori, hal tersebut dikarenakan kesalahan dari probandus yang kurang
bersungguh-sungguh dalam melakukan gerak/lari, jadi mengakibatkan kapasitas
vitalnya yang seharusnya meningkat menjadi menurun.
Pada percobaan di atas kapasitas paru-paru juga di pengaruhi oleh
beberara faktor , diantaranya:
1. Jenis kelamin
Laki-laki umumnya bernapas lebih pelan dari pada perempuan, ini
dikarenakan volume paru-paru laki-laki lebih besar dari pada
perempuan.Namun kadar oksigen yang dibutuhkan oleh laki-laki lebih besar
dari pada perempuan, itu karena pada umumnya laki-laki lebih banyak
bergerak dari pada perempuan.
2. Umur
Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin rendah frekuensi
pernapasannya.
3. Tinggi badan dan berat badan
Terkadang juga berpengaruh, pada seseorang yang kurang ideal atau
kelebihan berat badan memiliki frekuensi yang lebih lambat dari pada
seseorang yang kurus.
4. Lingkar dada
Semakin besar lingkar dada seseorang maka semakin besar pula
kapasitas paru-parunya.

7. KESIMPULAN

1. Kapasitas pernapasan paru-paru seseorang pada saat melakukan
aktivitas lebih tinggi dari pada saat diam.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan seseorang adalah
jenis kelamin, umur,tinggi dan berat badan serta lingkar dada.

8. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2000. Biologi Jilid 1 Edisi 8. Erlangga: Jakarta.
Fatmawati. 2003. Persiapan SPMB Kemampuan IPA. Bimbingan JILC :
Makssar.
Fisher, Thedi. 2010. Sistem Respirasi. www.doctor.com/29/10/2010/sistem-
respirasi.html. Diakses pada tanggal 15 April 2013.
Kimbal, John W. 1983. Biologi Umum. Erlangga: Jakarta.
Rasyid .2009. Struktur Dan Fungsi Sistem Respirasi. http://wwws.sentra-
edukasi.com. Diakses pada tanggal 16 April 2013.
Sutarno, Nono. 2001. Biologi Umum Lanjutan 1. Pusat Penerbitan Universitas.
Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember:
Universitas Jember
Waluyo,Joko.2010. Biologi umum.Jember: Jember university Press.

Anda mungkin juga menyukai