Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI

MANUSIA
“SKELETON”

Disusun oleh:
Nama : Afra Taufiqah
NIM : 1414042004
Kelompok : III
Kelas : Pendidikan Biologi
Asisten : Mangngemba Daeng Paropo, S.Pd

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem, diantaranya adalah sistem
rangka, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem
syaraf, sistem penginderaan, sistem otot, dll. Sistem-sistem tersebut saling
terkait antara satu dengan yang lainnya dan berperan dalam menyokong
kehidupan manusia. Akan tetapi dalam ergonomi, sistem yang paling
berpengaruh adalah sistem otot, sistem rangka, dan sistem syaraf. Ketiga
sistem ini sangat berpengaruh dalam ergonomi karena manusia yang
memegang peran sebagai pusat dalam ilmu ergonomi/ person centered
ergonomics.
Salah satu ciri mahluk hidup atau organisme adalah bergerak. Manusia
yang merupakan bagian dari mahluk hidup juga melakukan gerakan dalam
menjalankan aktivitasnya. Dalam melakukan pergerakan, seseorang
membutuhkan tulang dan otot untuk bergerak. Tulang tidak dapat bergerak
sendiri apa bila tidak digerakkan oleh otot. Gerakan adalah hasil interaksi
antar tulang, otot dan persendian tulang. Dari ketiga unsur tersebut
digabungkan menjadi sistem rangka. Kerangka manusia tersusun atas tulang-
tulang baik tulang yang panjang maupun tulang yang pendek. Tulang-tulang
tersebut membentuk rangka dalam (endoskeleton). Endoskeleton terbagi atas
dua bagian yaitu rangka sumbu (aksial) dan rangka anggota apendikular.
Rangka aksial meliputi engkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang
rusuk. Sedangkan rangka anggota meliputi gelang bahu, gelang pinggul
dengan rangka anggota dalam.
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-
struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem
ini meliputi eksoskeleton, dan endoskeleton. Sistem rangka adalah suatu
sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem
rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan
(rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang.
Adapun hal yang melatar belakangi sehingga praktikum ini diadakan
adalah untuk mengetahui lebih jelas mengenai kerangka tubuh pada menusia
beserta bagian-bagiannya.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mengidentifikasi sistem rangka
penyusun tubuh manusia.

C. Manfaat Praktikum
Untuk mengetahui sistem rangka penyusun tubuh manusia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau
gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen,
tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang,
walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Rangka tubuh manusia
dikelompokkan atas dua bagian yaitu skeleton aksial. Terdiri atas sekelompok
tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan
pada organ dikepala, leher dan badan. Tulang tengkorak merupakan tulang yang
menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang
menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. Tulang
tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang
terdapat diantara tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutera
(Ayub, 2008).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau
gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen,
tendon, otot, dan organ lainnya (Irawan, 2013).
Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak
dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Rangka dan otot bekerjasama
maka manusia dapat melompat, berjalan, berlari, dan lain sebagainya (Adhitama,
2015).
Gerak terjadi melauli mekanisme rumit dann melibatkan banyak bagian
tubuh. Terdapat banyak komponen-komponen tubuh yang terlibat dalam gerak,
baik disadari mauoun tidak disadari. Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di
dalam tubuh manusia take pas dari peranan sistem saraf. Gerak biasa rangsangan
akan diterima oleh saraf sensorik dan kemudian disampaikan langsung ke otak.
Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga terjadilah
gerakan. Pada gerak biasa, gerakan itu, diketahui atau dikontrol oleh otak.
Sehingga gerak biasa adalah gerak yang disadari (Wulandari, 2009).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau
gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen,
tendon, otot, dan organ lainnya (Mubin, 2013).
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang
maupun tulang pendek. Fungsinya diantaranya adalah untuk memberikan bentuk
keseluruhan bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya,
melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, dan untuk
bergerak ketika dikehendaki otot serta menghasilkan sel darah di dalam sumsum
tulang. Jenis-jenis tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi : tulang
pipa (Contohnya tulang paha), tulang pendek (Contohnya tulang pergelangan),
tulang pipih (Contohnya tulang bahu), tulang tak beraturan (Contohnya tulang
rahang) (Setiadi, 2007).
Menrut Umadevi (2011) kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama,
yaitu, tulang, tulang rawan terkait dan sendi.
 Tulang: Tulang merupakan bentuk yang sulit dan kaku jaringan ikat. Ini
adalah beruang-ing berat organ tubuh manusia dan bertanggung jawab
untuk hampir semua kekuatan kerangka manusia. Karena ini adalah daerah
penelitian utama, dibahas secara terpisah.
 Kartilago: Cartilage adalah jenis jaringan ikat terdiri dari sel-sel khusus
yang dikenal sebagai kondrosit bersama dengan kolagen atau serat elastis
kuning. Serat dan sel-sel yang tertanam dalam gel perusahaan seperti
matriks kaya mucopolysaccharides. Tulang rawan tidak sesulit dan kaku
seperti tulang. Hal ini jauh lebih fleksibel dan elastis.
Menurut Syarifuddin (2006) tulang diklasifikasikan menurut bentuknya
terbagi atas:
1) Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis
dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam
pergerakan.
2) Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan
berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan kekompakan pada area
yang pergerakannya terbatas.
3) Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi
untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan
memberikan perlindungan.
4) Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur
tulang yang sama dengan tulang pendek.
5) Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi
persendian yang bersendian yang bersambungan dengan kartilago, ligament,
atau tulang lainnya.
Menurut Adhitama (2015) rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua
bagian yaitu:
a. Skeleton aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.
b. Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton aksial.
Menurut Irawan (2013) secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi
menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota
tubuh).
A. Rangka Aksial
1. Tengkorak. Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang
terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat
digerakkan
2. Tulang Belakang. Pada tulang belakang terjadi pelengkungan –
pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan
manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri,
duduk, atau berlari.
3. Hioid. Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara
laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa
otot mulut dan lidah.
4. Tulang dada dan tulang rusuk. Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan
membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di
dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan
tulang belakang.
B. Rangka Apendikuler
1. Tulang Selangka. Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian
depan bahu.
2. Tulang Belikat. Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan
bagian pembentuk bahu.
3. Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta. Tulang pangkal lengan
bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak,
yaitu tangan.
4. Tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum pisiform,
trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal)
terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga
ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
5. Kaki. Tulang apendikuler bagian bawah merupakan alat gerak bagian
bawah). Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang
kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit,
kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat


Hari/tanggal : Selasa/11 April 2017
Waktu : 13.00-15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Timur Lantai 3 Jurusan Biologi
FMIPA
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pulpen
2. Bahan
a. Probandus
b. Kertas
c. Torso

C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengamati torso
3. Menunjukkan bagian-bagian tulang pada torso
4. Menggambar rangka tersebut paada lembar pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Tengkorak Manusia
Gambar Hasil Pengamatan Gambar Pembanding

Sumber: www.pinterest.com
Keterangan :

1 Ost Parietal a Ost Frontal


2 Ost Temporal b Ost Nasal
3 Ost Lacrimal c Ost Maxila
4 Ost Zygomaticum d Ost Mandibula
5 Ost Etmoid
6 Ost Palatum
7 Ost Ramus
8 Ost Mandibula
9 Ost Maxila
2. Tulang Tengkorak Tampak Samping

Gambar Hasil Pengamatan Gambar Pembanding

Sumber: www.pinterest.com

Keterangan :

A Ost Coronal Sutura L Os. Condyle


B Ost Frontal M Ost Mastoid Proces
C Ost Temporal N Ost Eksternal Acoustic Meatus
D Ost Lacrimal O Ost Lamdoid Suture
E Ost Spenoid P Ost Occipital
F Ost Nasal Q Ost Squamosal Sutura
G Ost Maxila R Ost Parietal
H Ost Ramus S Ost Inferior Temporal Line
I Ost Mandibula T Ost Superior Temporal Line
J Ost Zygomaticum U Ost Temporal, Squamus Part
K Ost Zygomaticum Processus
3. Tulang Badan

Gambar Hasil Pengamatan Gambar Pembanding

Sumber:www.pinterest.com
Keterangan :

1 Ost Clavikula 9 Ost Ischium s


2 Ost Scapula 10 Ost Pubi
3 Ost Manubrum 11 Ost Semifis Probis
4 Ost Badan Gladiolus 12 Ost Sacrum
5 Ost Processus Siphoid 13 Ost Costa fluk\ctuantes
6 Ost Costa 14 Ost Costa spuria
7 Ost Vertebra 15 Ost Costa vera
8 Ost Illium 16 Ost Cervical Vertebra
4. Tulang Anggota Gerak Atas
Gambar Hasil Pengamatan Gambar Pembanding

Sumber:www.pinterest.com
Keterangan :
1 Ost Humerus
2 Ost Ulna
3 Ost Radius
4 Ost Carpal
5 Ost Metatarsal
6 Ost Phalanges
5. Tulang Anggota Gerak Bawah
Gambar Hasil Gambar Pembanding
Pengamatan

Sumber:www.pinterest.com
Keterangan :
1 Ost Femur
2 OstPatella
3 Ost Tibia
4 Ost Fibula
5 Ost Tarsal
6 Ost Metatarsal
7 Ost Phalanges
B. Pembahasan
Praktikum unit skeleton dilakukan pengamatan pada torso dan diketahui
bahwa rangka penyusun tubuh manusia terdiri dari dua bagian yakni rangka
aksial dan rangka apendikular. Rangka aksial merupakan sekelompok tulang
yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan
pada organ di kepala, leher dan badan. Sedangkan rangka apendikular
merupakan rangka yang menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang
dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Rangka Aksial
terdiri atas tengkorak, tulang Belakang, hyoid, Tulang dada dan tulang rusuk.
Rangka Apendikuler terdiri atas tulang selangka, tulang belikat, tulang
pangkal lengan, Pengumpil, hasta, tangan dan kaki.
Berdasarkan pengamatan torso, terdapat empat titik pengamatan yakni
kepala, badan, anggota gerak atas, dan anggota gerak bawah. bagian
kepala yang diamati yaitu tulang-tulang penyusun tengkorak yang terdiri atas
ost frontal, ost ethomoidal, ost nasal, ost spenoidal yang terletakdengan tulang
rongga mata, os lacrimal (tulang kelenjar air mata), os zigomaticum (tulang
pipi), os maxilla yang menyusun sebagian dari hidung, os mandibula yang
melekat pada tulang tengkorak bagian temporal, os oxipitalis daerah belakang
dari tengkorak, os temporalis tulang samping kiri kanan kepala berada
didkeat telinga, os parietalis (tulang dahi).
Pengamatan pada tulang badan yang teridiri tulang rusuk dengan ruas-ruas
tulang belakang disusun oleh 33 buah. 33 buah tulang tersebut terbagi atas 5
bagian yaitu: ost Columna cervicalis (7 buah), ost Columna thoracalis (12
buah), ost Columna lumbalis (5 buah), ost Columna sacralis (5 buah), dan ost
Columna coccigialis (4 buah). Tulang pada bagian badan ini sangat penting
karena berfungsi untuk melindungi organ-organ vital atau organ-organ lunak
tubuh manusia.
Tulang penyusun anggota gerak atas terdapat ost humerus termasuk tulang
pipa, ujung atasnya besar, halus. Pada bagian bawah memiliki dua lekukan
merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna, setelah ost radius
dan ost ulna terdapat ost carpal, ost metacarpal dan ost falanges. Sedang pada
tulang penyusun anggota gerak bawah terdiri dari ost femur atau tulang
paha termasuk tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke
lutut, ost patella (tempurung lutut) terletak antara femur dengan tibia.
Di samping ost tibia ada ost tarsal yakni tulang pergelangan kaki, ost
metatarsal yang merupakan tulang telapak kaki dan ost falanges yang
merupakan jari-jari pada kaki.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rangka penyusun tubuh manusia terdiri dari dua bagian yakni rangka
aksial dan rangka apendikular. Rangka aksial merupakan sekelompok tulang
yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan
pada organ di kepala, leher dan badan. Sedangkan rangka apendikular
merupakan rangka yang menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang
dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Rangka Aksial
terdiri atas tengkorak, tulang Belakang, hyoid, tulang dada dan tulang rusuk.
Rangka Apendikuler terdiri atas tulang selangka, tulang belikat, tulang
pangkal lengan, Pengumpil, hasta, tangan dan kaki.

B. Saran
Saran kepada teman-teman praktikan agar memperhatikan betul bagian-
bagian dari sistem rangka yang diamati dan kepada laboranharap agar alat
torso sistem rangka manusia disediakan yang baru karena pada saat kami
praktikum torso yang digunakan ada bagian-bagian yang kurang.
DAFTAR PUSTAKA

Adhitama, Hizkia Yoga. 2015. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Ipa


Interaktif Pada Materi Rangka Dan Otot Manusia Untuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Peserta Didik Smp Kelas Viii. Jurnal Pendidikan.
Diakses pada tanggal 14 April 2017.

Ayub, Reihard.2008. Tulang. Ponorogo: Satu Amal.

Irawan, Albertus B. 2013. Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka


Manusia. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer
FTI UNSA 2013 Vol 2 No 1. Diakses pada tanggal 14 April 2017.

Mubin, nurul M. 2013. Perancangan Media Pembelajaran Interaktif Sistem


Skeletal pada Mata Kuliah Dasar Keperawatan I. Semarang: Universitas
Dian Nuswantoro Semarang. Jurnal Sistem Skeletal Volume 0,1. Diakses
pada tanggal 14 April 2017.

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi, Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.

Umadevi dan Geethalakshmi. 2011. A brief study on human bone anatomy and
bone fractures. IJCES International Journal of Computer Engineering
Science , Volume1 Issue 3,ISSN : 2250:3439. Diakses pada tanggal 14
April 2017.

Wulandarai, Ika Pusita. 2009. PEMBUATAN ALAT UKUR KECEPATAN


RESPON MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT
89S8252. Jurnal Neutrino Vol. 1 No. 2. Diakses pada tanggal 14 April
2017.

Anda mungkin juga menyukai