Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

ACARA I

SISTEM RANGKA

Dosen Pembimbing :

Juli Rochimijati Wuliandari, S.Si, M.Si.

Disusun Oleh :

Hani Rahmawati (1901070006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020
ACARA I

SISTEM RANGKA

A. Tujuan :
1. Menjelaskan nama tulang penyusun sistem rangka pada manusia
2. Menjelaskan bentuk-bentuk tulang penyusun sistem rangka
3. Menjelaskan macam-macam sendi yang terbentuk dalam sistem rangka

B. Dasar Teori
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh stuktur-
struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi.
Sistem ini meliputi eksoskeleton, dan endoskeleton. Eksoskeleton secara
embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja, atau keduanya.
Sedangkan endoskeleton secara embriologis berasal dari jaringan
subdermal, yaitu endoskeleton tulang, endoskeleton rawan dan korda.
Eksoskeleton umumnya dijumpai pada hewan invertebrate. Pada
vertebrata lebih dikenal sebagai dermal skeleton. Endoskeleton umumnya
dijumpai pada hewan vertevrata. Sistem rangka adalah suatu sistem organ
yang memberikan duungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka
umumnya dibagi menjadi tiga tipe : eksternal, internal, dan basis cairan
(rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang (Nature, 2012).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi
menjadi tiga tipe : eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik),
walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara
terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligament, tendon, otot,
dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang,
walaupun jumlah ini dapat bervariasi antar individu. Rangka tubuh
manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu skeleton aksial. Terdiri atas
sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ dikepala, leher, dan badan. Tulang
tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat
belas tulang yang menyusun bagian wajah. Tulang tengkorak bagian
kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat
diantara tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutera
(Ayub, 2008).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi
menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik),
walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara
terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot,
dan organ lainnya (Irawan, 2013).
Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut
tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Rangka dan otot
bekerjasama maka manusia dapat melompat, berjalan, berlari, dan lain
sebagainya (Adhitama, 2015).
Gerak tadi terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak
bagian tubuh. Terdapat banyak komponen-komponen tubuh yang terlibat
dalam gerak, baik disadari maupun tidak disadari. Seluruh mekanisme
gerak yang terjadi di dalam tubuh manusia tak lepas dari peranan sistem
saraf. Gerak rangsangan akan diterima oleh saraf sensosrik dan kemudian
disampaikan langsung ke otak. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah
ke saraf motoric sehingga terjadilah gerakan. Pada gerak biasa, gerakan itu
diketahui atau dikontrol oleh otak. Sehingga gerak biasa adalah gerak yang
disadari (Wulandari, 2009).
Menurut (Syarifuddin, 2006) tulang diklasifikasikan menurut
bentuknya terbagi atas :
1. Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari
diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan
berperan dalam pergerakan.
2. Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya
ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan
kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas
3. Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang
berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk
perlekatan otot dan memberikan perlindungan
4. Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan
struktur tulang yang sama dengan tulang pendek
5. Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi
persendian yang bersendian yang bersambungan dengan kartolago,
ligament, atau tulang lainnya.
Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak,
capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris (olfactory, optic,
auditory) dan skeleton viceralis, yang merupakan bagian pembentuk
tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme. Tengkorak
(tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh
karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada
tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palantina. Chondrichthyes
memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau, dan kapsul
optic tergabung menjadi satu. Eksoskeleton ostracodermi mempunyai
kesamaan dengan dentin pada kulit Elasmolbrachii yang merupakan
mantel keras seperti email pada gigi verterata. Di bawah lapisan tersebut
terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan dibawahnya lagi terdapat
tulang padat. Kartolago palate quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang
rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Ikan hiu dan
ikan pari, rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen
hiomandibula dari lengkung ke 2 (Gunarso, 1979).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi
menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik),
walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara
terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot,
dan organ lainnya (Mubin, 2013).
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang
panjang maupun tulang pendek. Fungsinya diantaranya adalah untuk
memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh
tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak,
jantung, dan paru-paru, dan untuk bergerak ketika dikehendaki otot serta
menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Jenis-jenis tulang
dikelompokkan menurut bentuknya menjadi : tulang pipa (Contohnya
tulang paha), tulang pendek (Contohnya tulang pergelangan), tulang pipih
(Contohnya tulang bahu), tulang tak beraturan (Contohnya tulang rahang)
(Setiadi, 2007).
Menurut Umadevi (2011) kerangka manusia terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu, tulang, tulang rawan terkait dan sendi.
 Tulang: Tulang merupakan bentuk yang sulit dan kaku jaringan ikat. Ini
adalah beruang-ing berat organ tubuh manusia dan bertanggung jawab
untuk hampir semua kekuatan kerangka manusia. Karena ini adalah daerah
penelitian utama, dibahas secara terpisah.
 Kartilago: Cartilage adalah jenis jaringan ikat terdiri dari sel-sel khusus
yang dikenal sebagai kondrosit bersama dengan kolagen atau serat elastis
kuning. Serat dan sel-sel yang tertanam dalam gel perusahaan seperti
matriks kaya mucopolysaccharides. Tulang rawan tidak sesulit dan kaku
seperti tulang. Hal ini jauh lebih fleksibel dan elastis.
Menurut Adhitama (2015) rangka tubuh manusia dikelompokkan
atas dua bagian yaitu :
a. Skeleton aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher, dan badan.
b.Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang-tulang yang merupakan tambahan dari skeleton
aksial.
Menurut Irawan (2013) secara garis besar, rangka manusia dibagi
menjadi dua yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler
(anggota tubuh).
a. Rangka aksial :
1. Tengkorak, yang berfungsi untuk melindungi otak
2. Tulang belakang, berfungsi untuk menyangga berat dan
memungkinkan mausia melakukan berbagai jenis posisi dan
gerakan.
3. Hiodid, berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut
dan lidah
4. Tulang dada dan tulang rusuk
b.Rangka apendikuler :
1. Tulang selangka
2. Tulang belikat
3. Tulang pangkal lengan
4. Tangan dan kaki
C. Alat dan Bahan
Alat :
a. Pulpen
b.Pensil
c. Penghapus
d.Penggaris
e. Pensil warna
f. Hvs
g.Torso/ model kerangka manusia
h.Atlas anatomi tubuh manusia
Bahan :
1.Rangka manusia
2.Tulang panggul, terdiri dari :
a. Vertebra cercicalis V ; dilihat dari superior
b. Vertebra cervicalis VII ; dilihat dari superior
c. Vertebrae cervicales II-VII ; dilihat dari ventral
d. Vertebrae cervicales I-VII ; dilihat dari dorsolateral
3.Ekstremitas atas, terdiri dari :
a. Sendi bahu, Articulatio humeri ; dilihat dari ventral
b. Sendi bahu, Articulatio humeri ; dilihat dari lateral
4.Rangka kaki, terdiri dari :
a. Rangka kaki, Ossa pedis ; dilihat dari proksimal
b. Rangka kaki, Ossa pedis ; dilihat dari plantar
5.Ekstremitas bawah, terdiri dari :
a. Rangka gelang panggul dan ekstremitas bawah ; dilihat dari
anterior
6.Ekstremitas atas, terdiri dari :
a. Tulang-tulang tangan, Ossa manus ; dilihat dari palmar
b. Tulang-tulang tangan, Ossa manus ; dilihat dari dorsal
7.Ekstremitas atas, Membrum superius ; gambaran menyeluruh, tulang
dan sendi
8.Rangka dada, Cavea thoracis, dan gelang bahu kiri, Cingulum pectoral
9.Tulang-tulang tengkorak tampak depan
10. Tulang-tulang tengkorak, Ossa cranil ; tampak samping
11. Tulang punggung, terdiri dari :
a. Tulang punggung, Columna vertebralis ; dilihat dari ventral
b. Tulang punggung, Columna vertebralis ; dilihat dari dorsal
c. Tulang punggung, Columna vertebralis ; dilihat dari kiri
D. Cara Kerja :
1.Amati torso/ model kerangka manusia dengan seksama, cocokkan
masing-masing bagian atlas anatomi manusia yang ada
2.Gambarlah model kerangka manusia lengkap dalam posisi anatomis
(tampak depan dan samping), kerangka kepala (tampak depan dan
samping), tulang dada dan rusuk, gelang bahu (tulang selangka dan
belikat), gelang panggul (os sacrum, os ilium, dan os pubis), tulang
belakang tampak samping, tulang atlas, tulang aksis, tulang anggot gerak
atas (humerus, radius, ulna, karpalia dextra lengkap), dan tulang anggota
gerak bawah (fermur, tibia, tarsalia dextra lengkap)
3.Deskripsikan gambar yang telah dibuat meliputi nama tulang dan jenis
tulangnya
4.Buatlah daftar jenis gerakan dan persendian yang terdapat pada rangka
manusia.
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Praktikum pada acara 1 dalam fisiologi hewan adalah melakukan
pengamatan pada torso dan diketahui bahwa rangka penyusun tubuh
manusia terdiri dari dua bagian yaitu rangka aksial dan rangka
apendikular. Rangka aksial merupakan sekelompok tulang yang menyusun
porors tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di
kepala, leher dan badan. Sedangkan rangka apendikular merupakan rangka
yang menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas
rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Rangka aksial terdiri atas
tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk. Rangka
apendikuler terdiri atas tulang selangka, tulang belikat, tulang pangkal
lengan, pengumpil, hasta, tangan dan kaki.
Pada pengamatan pertama adalah mengamati rangka manusia.Oleh
karena itu saya akan menjabarkan tulang-tulang penyusun pada sistem
tubuh manusia. Yang diamati adalah tulang-tulang penyusun tempurung
kepala, tulang penyusun anggota badan, tulang belakang, ekstremitas
superior, dan ekstremitas inferior. Pada tulang tengkorak terdiri atas os
frontal, os ethomoidal, os nasal, os spenoidal yaitu berdekatan dengan
tulang rongga mata, seperti tulang baji, palatinum (tulang langit-langit), os
lacrimal yaitu sekat tulang pipi atau tulang kelenjar air mata, os
zigomaticum yaitu tulang pipi, os maxilla yaitu menyusun sebagaian dari
hidung, os mandibula yaitu menempel pada tulang tengkorak bagian
temporal, os oxipeta yaitu daerah belakang dari tengkorak, os temporal
yaitu tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga, bagian os pariental
yaitu tulang dahi dan bagian ethmoid yaitu tulang yang menyusun rongga
hidung.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya melindungi
jantung dan paru-paru dari goncangan, melindungi lambung, limpa dan
ginjal, dan membantu pernapasan. Ruas-ruas tulang belakang disusun oleh
33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. Ke 33 buah tuang tersebut
terbagi atas 5 bagian yaitu : Columna cervicalis (7 buah), Columna
thoracalis (12 buah), Columna lumbalis (5 buah), Columna sacralis (5
buah), dan Columna coccigialis (4 buah).
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada,
pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk.
Bersama-sama dengan tulang rusuk, tulang dada memberikan
perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari
kerusakan. Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu : tulang hulu, tulang
badan, dan tulang taju pedang.
Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan
melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang
besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna, os carpal/
pergelangan tangan tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan
oleh ligamen, os metacarpal/ telapak tangan. Tersusun atas lima buah
tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan,
sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari
(phalanges), os phalanges/ (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang.
Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya
tersusun atas 2 buah, distal phalanges, medial phalanges, proksimal
phalanges, prosessus stiloideus ulna, tuberositas radi, dan trochlea humeri.
Sedangkan pada ekstremitas inferior terdiri atas os femur/ tulang
paha yaitu termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang
panggul sampai ke lutut. os patella/ tempurung lutut terletak antara femur
dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut. os
tibia dan os fibula/tulang kering dan tulang betis. Ukuran tulang kering
lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan
beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya
beberapa otot. Os tarsal/tulang pergelangan kaki, termasuk tulang pendek,
dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. Os
metatarsal/tulang telapak kaki. Os phalanges/tulang jari-jari tangan, os
calcaneus, os maleolus lateral, dan maleolus medial.
Pengamatan pada tengkorak. Tengkorak tersusun atas tulang
kranial dan tulang wajah. Tulang kranial tersebut meliputi:
1. Os frontal
Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior,
berbatasan dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada tulang
frontal ini terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis,
yang terhubung dengan rongga hidung.
2. Os temporal
Terdapat dua tulang temporal di setiap sisi lateral tengkorak. Antara
tulang temporal dan tulang parietal dibatasi oleh sutura skuamosa.
Persambungan antara tulang temporal dan tulang zigomatikum disebut
sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu terdapat prosesus mastoid
(suatu penonjolan di belakang saluran telinga) dan meatus akustikus
eksternus (liang telinga).
3. Tulang parietal
Terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain melalui
sutura sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang
parietal dan tulang temporal.
4. Tulang oksipital
Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang
tengkorak. Antara tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh
sutura lambdoid. Di dasar tulang oksipital terdapat foramen magnum,
suatu foramen yang menghubungkan otak dan medula spinalis. Di sisi
foramen magnum terdapat condyles, suatu penonjolan yang
menghubungkan oksipital dengan tulang atlas (C1).
5. Os mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi
dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar.
6. Os maksilla merupakan tulang rahang atas. Maksilla meliputi antara
lain prosesus palatin yang membentuk bagian anterior palatum dan
prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.
7. Os nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung
dan berbatasan dengan tulang maksila.
8. Os lacrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang
ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal
sebagai saluran air mata.
9. Os zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan
tulang frontal, temporal dan maksila.
10. Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior
palatum.
11. Tulang sphenoid
Tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-
parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang
sphenoid dibagi menjadi greater wing dan lesser wing. Kanalis optikus
dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga sella
turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu
sinus yang membuka ke rongga hidung).
12. Tulang ethmoid
Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang
nasal dan lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista
galli (proyeksi superior untuk perlekatan meninges), cribriform plate
(dasar crista galli, dengan foramen olfaktori yang melewatkan nervus
olfaktori), dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid, yang
membuka ke rongga hidung.

Pada pengamatan ini, tulang eksrimitas atas terdiri atas bagian-


bagian yaitu scapula yang merupakan tulang yang terletak disebelah
posterior ujung kostal dan berbetuk pipih seperti segitiga. Ulna
merupakan tulang tulang yang terletak disis medial pada posisi anatomis.
Carpal yang terdiri dari 8 tulang pendek yang berartukulasi dengan ujung
distal ulna dan radius serta dengan ujung proksimal dari tulang
metacarpal. Metacarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat dipergelangan
tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal
tulang-tulang carpal. Phalanges merupakan tulang-tulang jari. Radius
yang merupakan tulang lengan bawah yang terletak disisi lateral pada
posisi anatomis. Humerus yang merupakan tulang panjang pada lengan
atas yang berhubungan dengan akapula melalui fossa glenoid.

Tulang eksrimitas bawah adalah tulang yang membantu


pergerakan dengan cara memberikan sesuatu yang kuat dan tegaar pada
otot untuk bekerja melawannya. Tulang eksrimitas bawah terdiri atas
femur yang merupakan tulang betis. Patella merupakan tulang yang
terdapat di persendian lutut. Fibula merupakan merupakan tulang tungkai
bawah yang letaknya lebih lateral dibandingkan dengan tibia. Tarsal yang
merupakan bagian 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan
tibia. Metatarsal yang merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan
tarsal di proksimal dan dengan tulang phalanges di distal. Phalanges
yang merupakan tulang jari-jari kaki. Tibia merupakan tulang tungkai
bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Pelvis yang
merupakan sepasang tulang panggul yang merupakan tulang pipi.

Penyusun anggota gerak dibagi menjadi atas (lengan) dan


bawah(kaki). Lengan disusun oleh tulang lengan atas, hasta, pengumpil,
pergelangan tangan, dan jari-jari tangan. Sedangkan kaki disusun oleh
tulang tulang paha berjumlah 1 pasang, betis dan kering berjumlah 1
pasang, pergelangan kaki berjumlah 1 pasang, telapak kaki berjumlah 1
pasang, dan jari-jari kaki berjumlah 5 pasang atau 10 jari (dalam satu
rangka manusia lengkap).
G. Kesimpulan
Rangka penyusun tubuh manusia terdiri dari dua bagian yakni
rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka aksial merupakan
sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.
Sedangkan rangka apendikular merupakan rangka yang menyusun alat
gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan
rangka bagian bawah. Rangka Aksial terdiri atas tengkorak, tulang
Belakang, hyoid, tulang dada dan tulang rusuk. Rangka Apendikuler
terdiri atas tulang selangka, tulang belikat, tulang pangkal lengan,
Pengumpil, hasta, tangan dan kaki.
Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka
aksial) dan rangka anggota (rangka appendikular). Rangka aksial meliputi
tengkorak (kranium), tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk
(kosta), dan tulang dada (sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu
(gelang pektoral) dengan rangka anggota depan, dan gelang pinggul
(gelang pelvik) dengan rangka anggota belakang. Pada rangka tengkorak
terdiri atas tengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah.
Tulang kranial tersebut meliputi tulang frontal, tulang parietal, tulang
oksipital, tulang sphenoid, dan tulang ethmoid, sedangkan pada tulang
wajah terdiri atas tulang mandibula, tulang maksilla, tulang nasal, tulang
zigomatikum, tulang palatin, dan tulang vomer. Pada rangka dada terdiri
atas tulang scapula, tulang klavikula, tulang sternum, dan tulang-tulang
kostal.
DAFTAR PUSTAKA

Adhitama, Hizkia Yoga. 2015. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Ipa


Interaktif Pada Materi Rangka Dan Otot Manusia Untuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Peserta Didik Smp Kelas Viii. Jurnal Pendidikan.
Diakses pada tanggal 14 April 2017.

Ayub, Reihard.2008. Tulang. Ponorogo: Satu Amal.

Gunarso, Wisnu. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga, 1979.

Irawan, Albertus B. 2013. Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka


Manusia. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer
FTI UNSA 2013 Vol 2 No 1. Diakses pada tanggal 14 April 2017.

Mubin, nurul M. 2013. Perancangan Media Pembelajaran Interaktif Sistem


Skeletal pada Mata Kuliah Dasar Keperawatan I. Semarang: Universitas
Dian Nuswantoro Semarang. Jurnal Sistem Skeletal Volume 0,1. Diakses
pada tanggal 14 April 2017.

Nature, 2012. Laporan Fiswan Sistem Rangka. NatureLovers.


http://natureloversbiomuli. \blogspot.com/2012/05/laporan-fiswan-sistem-
rangka.html, (2013).

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi, Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.

Umadevi dan Geethalakshmi. 2011. A brief study on human bone anatomy and
bone fractures. IJCES International Journal of Computer Engineering
Science , Volume1 Issue 3,ISSN : 2250:3439. Diakses pada tanggal 10
Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai