Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

TENTANG
“RANGKA DAN SENDI”

OLEH
KELOMPOK 1:

ARRAHMAH KISWA (2030106004)


LISA FITRI MAWARDANI (2030106016)
M. IQBAL YENDRIZAL (2030106021)
NATASYA N (2030106026)
TADRIS BIOLOGI 6A

DOSEN PENGAMPU:
Dr. RINA DELFITA, M.Si

ASISTEN DOSEN:
FARHAN
MELLA SONIA
MELYA RAHMA RESTI

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa
organ lunak. Rangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan
menyediakan untuk kaitan otot. Sistem rangka terdiri dari tulang, sendi, dan tulang
rawan (kartilago). Tulang merupakan pondasi tubuh yang dihubungkan oleh ligamen.
Ligamen adalah jaringan elastis yang terdiri dari serat dan membentuk sendi. Sebuah
tulang terdiri atas beberapa jaringan berbeda yaitu jaringan osteus, tulangrawan
(cartilago), jaringan penghubung, jaringan adiposa, dan jaringan saraf yang tersusun
menjadi satu. Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot
sedangkan otot sebagai alat gerak aktif. Tulang tetap mempunyai peranan penting
karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang (Anfisman, 2023).
Arthrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian. Arthrologi pada
cranium adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian pada cranium. Arthrologi
pada cranium tergolong sendi sinartrosis (sendi yang tidak terjadi pergerakan) dan
sendi diartrosis (sendi yang terjadi pergerakan). Sendi sinartrosis pada cranium
termasuk sendi fibrosa karena persendian tersebut di mana permukaan tulang yang
bersendi dihubungkan oleh jaringan fibrosa dan persendian tersebut disebut dengan
sutura. Sedangkan sendi diartrosis pada cranium termasuk sendi sinovial karena
menghasilkan cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas, sehingga terjadi
pergerakan yang luas (Leni, 2017).

B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakan praktikum ini yaitu mahasiswa mampu memerinci dan
menunjukkan struktur anatomi sistem rangka dan sendi manusia dan fungsinya, serta
asma al husna
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Rangka
Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan
mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya ototrangka,
melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri daritengkorak, tulang
rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu,rangka penopang tulang
pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.Tulang-tulang dalam tubuh
membentuk sistem rangka. Kemudian sistemrangka ini bersama-sama menyusun
kerangka tubuh. Sistem rangkamembentuk dasar dari tubuh manusia. Semua
organ-organ, daging, darah,otot, cair dan udara semua terkandung dalam
tubuh dan memilikikestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang
(Anfisman, 2023).
Sebanyak 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang
ini didukung oleh sumsumtulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di
dalam tubuh.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal,
danbasis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapatpula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidakadanya struktur
penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggalatau gabungan (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain sepertiligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya. Secara garis besar, rangka(skeleton) manusia (Trihapsari, 2009).
Fungsi sistem rangka, yaitu:1. Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi
tubuh 2. Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya 3. Melindungi organ-
organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru 4. Untuk bergerak ketika dikehendaki
otot 5. Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Klasifikasi tulang menurut bentuknya ada lima, yaitu:
1. Ossa longa (tulang panjang/pipa) berfungsi sebagai pengungkit/pengangkatbeban.
Terdapat pada tulang anggota gerak atas atau bawah (the upper andlower
extremities), contoh; os humerus (tulang pangkal lengan), os femur(tulang
paha), os tibia (tulang kering), os ulna (tulang hasta), os metacarpals(tulang
telapak tangan)
2. Ossa brevia (tulang pendek) memiliki bentuk seperti kuboidal (kubus)
yangberfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan melakukan
beberapagerakan terbatas, contoh; os carpalia (tulang pergelangan tangan), os
tarsal(tulang pergelangan kaki).
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih) permukaannya luas biasanya berfungsiuntuk
melindungi organ dan tempat melekatnya otot, contoh; os cranial(tulang
tengkorak), os frontal (tulang dahi), os parietale (tulang ubun-ubun),os occipitale
(tulang kepala belakang), os temporale (tulang pelipis), os costa(tulang iga), os
scapula (tulang bahu)
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan) bentuk, ukuran dan permukaannyabervariasi
dan memiliki daya tahan yang besar terhadap tekanan fungsinyadapat menjaga
bagian dalam tubuh dari berbagai hantaman atau tekanan,contoh; os
sphenoidale (tulang baji), os coxae (tulang paggul), os vertebrae(tulang belakang),
os sacrum (tulang kelangkang), os sphenoid (tulang baji),os nasal (tulang
hidung), os zygomatic (tulang pipi), os mandible (tulangrahang)
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara) berfungsi untuk
meredamgelombang-gelombang kejut yang muncul karena aktivitas,
menyebarkanvitamin dan nutrisi ke bagian tulang yang lain, metabolism
kalsium danproduksi fungsi sel darah merah, contoh; os maxilla (tulang rahang
atas), osethmoidale (tulang tapis).
6. Ossa sesamoid yaitu tulang kecil berbentuk biji. Tulang ini terdapat d
dalamtendon yang menghubungkan tulang-tulang ke otot, contoh; os patella
(tulangtempurung lutut)

Terdapat dua rangka utama, yaitu :


Rangka aksial adalah tulang-tulang yang berada pada bagian tengahsumbu
tubuh yang terdiri dari 80 buah tulang, rangka ini dibagi menjadibeberapa bagian
terdiri atas tulang tengkorak (skull), tulang belakang(vertebra), tulang rusuk
(ribs) dan tulang dada (sternum)
Rangka Apendikular Terdiri dari 126 buah tulang yang akan menyusun bagian
dari tulang- tulang anggota gerak atas, bagian dari tulang-tulang anggota gerak
bawah, bagian dari gelang bawah, dan bagian dari gelang panggung
B. Sendi
Klasifikasi Struktural Persendian
1. Persendian fibrosa tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh
denganjaringan ikat fibrosa.
2. Persendian kartilago tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh denganjaringan
kartilago.
3. Persendian synovial memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan
ligamen artikularyang membungkusnya.
Klasifikasi Fungsional Persendian
a. Sinartrosis (Suture) disebut juga dengan sendi mati, yaitu hubungan antara dua
tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali, strukturnya terdiri atas fibrosa.
Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan
serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang
disebut sutura/suture.
b. Amfiartosis disebut juga dengan sendi kaku, yaitu hubungan antara dua tulang
yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan
kartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk
dengan tulang belakang.
c. Diartosis disebut juga dengan sendi hidup, yaitu hubungan antara dua tulang yang
dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas, terdiri dari struktur synovial.
Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat
rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfungsi sebagai pelumas
sendi. Contohnya yaitu sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel (siku),
sendi putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari). Diartosis dapat
dibedakan menjadi:
1) Sendi engsel yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya
satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna
dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia
dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
2) Sendi putar hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang
berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan
antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os.
Atlas dengan Os. Cranium.
3) Sendi pelana/sendi sellari yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula
dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
4) Sendi kondiloid atau elipsoid yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan;
gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang
yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk
elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
5) Sendi peluru yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke
segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os.
Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
6) Sendi luncur yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan
melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar
(menggeliat). Hubungan ini dapat terjadi pada hubungan antarruas tulang
belakang, persendian antara pergelangan tangan dan tulang pengumpil.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu pelaksanaan praktikum Anatomi Fisiologi Manusia tentang “Sistem
Integumen” ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 2 Mei 2023, pada jam 12.15-
14.55 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Dasar, Gedung L,
lantai 1, Kampus 1 Universitas Mahmud Yunus Batusangkar, Sumatera Barat.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan psada praktikum kali ini yaitu : Torso (alat peraga)
rangka manusia

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu
1. Siapkan alat peraga
2. Cuci tangan dengan bersih dan kering
3. Setiap kelompok menggunakan torso yang sudah disediakan untuk diamati
4. Tuliskan keterangan setiap rangka !
5. Mampu menyebutk anatomi dan fisiologi rangka termasuk rangka axial dan
appendicular
6. Rapihkan alat pada tempatsemula
7. Beri keterangan nama tulang setiap rangka yanga ada pada gambar di bawah ini !
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Gambar Keterangan
1. Tempurung kepala
2. Tulang hidung
3. Maxilla
4. Mandibulla
5. Tulang belakang leher

6. Leher
7. Tulang selangka
8. Tulang belikat
9. Sendi bahu
10. Tulang dada
11. Rusuk
12. Rawan rusuk
13. Tulang belakang pinggang

14. Ikat sendi


15. Tulang lengan atas
16. Sendi
17. Tulang hasta
18. Tulang pengupil
19. Tulang pergelngan tangan
20. Tulang telapak tangan
21. Ruas-ruas jari tangan
22. Sendi pangkal paha
23. Tulang usus
24. Tulang kelangkang
25. Tulang ekor
26. Tulang duduk
27. Tulang kemaluan

28. Tulang tempurung lutut


29. Tulang paha
30. Sendi lutut
31. Tulang kering
32. Tulang betis
33. Tarsal/tulang pergelangan kaki
34. Metatarsal/ tulang telapak kaki
35. Palanges/ruas jari kaki

B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada bagian cranial terdapat
beberapa tulang yaitu : Tempurung kepala, tulang hidung, maxilla, mandibulla, tulang
belakang leher. Tulang yang terdapat pada bagian dada yaitu diantaranya : Leher,
tulang selangka, tulang belikat, sendi bahu, tulang dada, rusuk, rawan rusuk, dan
tulang belakang pinggang. Tulang yang terdapat pada anggota gerak atas yaitu : Ikat
sendi, tulang lengan atas, sendi, tulang hasta, tulang pengupil, tulang pergelngan
tangan, tulang telapak tangan, dan ruas-ruas jari tangan. Selanjutnya tulang dan sendi
yang terdapat pada tulang kemaluan yaitu : Sendi pangkal paha, tulang usus, tulang
kelangkang, tulang ekor, tulang duduk, dan tulang kemaluan. Kemudian tulang dan
sendi yang terdapat pada anggota gerak bagian bawah yaitu : Tulang tempurung lutut,
tulang paha, sendi lutut, tulang kering, tulang betis, tarsal/tulang pergelangan kaki,
metatarsal/ tulang telapak kaki, dan palanges/ruas jari kaki
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang) yang
membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama tersusun
dari tulang, rangka di sebagian tempat dilengkapi dengan kartilago. Untuk
kepentingan ilmu pengetahuan, rangka kemudian digolongkan menjadi rangka aksial,
rangka apendikular dan persendian antar tulang (Sloane, 2012:92).
Rangka, khususnya tulang mempunyai fungsi yang penting bagi manusia.
Tulang memberikan bentuk atau topangan pada tubuh, sehingga tubuh manusia
terlihat mempunyai bentuk yang proporsional. Tulang juga memungkinkan untuk
melakukan pergerakan, tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah
persendian dan berfungsi sebagai pengungkit. Jika otot-otot (yang melekat pada
tulang) berkontraksi, maka dapat menghasilkan gerakan. Selain itu, rangka juga
memberikan perlindungan terhadap organ- organ lunak di dalam tubuh. Di dalam
tulang juga terjadi pembentukan sel darah (hematopoisis), sumsum tulang merah yang
ditemukan pada orang dewasa dalam nilang sternum, tulang iga, badan vertebrata,
tulang pipih pada kranium, dan pada bagian ujung tulang panjang merupakan tempat
produksi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit darah. Fungsi lainnya adalah
tempat penyimpanan mineral Matriks tulang tersusun dari sekitar 62% param
anorganik tenitama kalsiam fosfat Kalaum dan fosfor disimpan dalam talang agar bisa
ditarik kembali dan dipakai untuk fungsi-fungsi tubuh, zat tersebut kemudian diganti
melalui nutrisi yang diterima (Iswari, 2006).
Tengkorak tersusun dari 22 tulang: 8 tulang kranial dan 14 tulang. fasial.
Tulang kranium membungkus dan melindungi otak, terdiri dari tulang frontal
(membentuk dahi, langit-langit rongga nasal, dan langit-langit orbita (kantong mata));
tulang parietal (membentuk sisi dan langit-langit kranium): tulang oksipital
(membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium). tulang temporal
(membentuk dasar dan bagian sisi dari kranium); tulang etmoid (struktur penyangga
penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata, tulang ini
terdiri dari 4 bagian yakni lempeng plate kribriform. lempeng perpendikular, massa
lateral, dan konka nasal superior); tulang sfenoid (berbentuk seperti kalelawar dengan
sayap terbentang. Tulang Tulang wajah terdiri dari tulang-tulang nasal: tulang-tulang
palatum: tulang- tulang zigomatik (malar); tulang-tulang maksilar membentuk rahang
atas: tulang lakrimal: tulang vomer: konka nasal inferior (turbinatum), dan mandibula.
Tulang hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak berartikulasi
dengan tulang lain Sinus paranasal, terdiri dari tulang frontal etmoidal, stenoidal dan
maksilar) (Leni, 2017)
Tulang-tulang yang membentuk rangka badan terdiri atas tulang punggung
atau belakang, tulang rusuk, tulang dada, bahu dan panggul. 1) Kelompok tulang
belakang (kolumna vertebralis) . Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan tulang
berjumlah 33 ruas. Pada manusia, tulang belakang terbagi atas lima bagian, yaitu: 7
ruas tulang leher (vertebra servikal), 12 ruas tulang punggung (vertebra torakalis),
ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis), 5 ruas tulang kelangkang (vertebra sakralis),
dan 4 ruas tulang ekor (vertebra koksigeus). Ruas-ruas tulang belakang membentuk
sumbu tubuh yang tidak lurus. Jika dilihat dari samping, tulang belakang berbentuk
melengkung. Lengkungan ini berfungsi untuk menunjang keseimbangan badan. Ruas
tulang belakang saling berhubungan melalui saluran di tengah setiap ruas. Saluran
tersebut melindungi sumsum tulang belakang yang terdapat di dalam sepanjang tulang
belakang. 2) Kelompok tulang dada. Tulang dada merupakan tempat melekatnya
tulang rusuk bagian depan. Bentuk tulang dada pipih, panjang kurang lebih 15 cm,
dan terletak di bagian tengah dada. Tulang dada mempunyai bagian yang terdiri atas:
Bagian hulu. Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang selangka, sedangkan
bagian badan merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk. Bagian badan
dan bagian taju pedang. 3) Kelompok tulang rusuk. Jumlah tulang rusuk dua belas
pasang. terdiri atas tiga jenis tulang, yaitu: Tulang rusuk sejati (costa vera).
Berjumlah tujuh pasang dan melekat pada tulang punggung dan tulang dada, tulang
rusuk palsu (costa spuria) berjumlah tiga pasang dengan bagian melekat pada tulang
punggung, sedangkan bagian depan melekat pada tulang rusuk di atasnya, tulang
rusuk layang (costa fluctuantes). Berjumlah dua pasang dengan bagian belakang
melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang. Antara tulang
dada, tulang punggung, dan tulang rusuk terbentuk rongga dada yang merupakan
ruang bagi jantung dan paru-paru. Dengan demikian, tulang dada, tulang rusuk, dan
tulang punggung berfungsi melindungi jantung dan paru-paru. 4) Kelompok tulang
bahu, gelang bahu terletak di kanan dan kiri tubuh, maing-masing tersusun
atas tulang selangka dan tulang belikat. Tiap tulang selangka terletak di sebelah
depan dan masing-masing menghubungkan gelang kanan dan kiri dengan tulang dada.
Tulang belikat terletak di sebelah belakang dan berhubungan dengan tulang rusuk.
Tulang belikat berbentuk segitiga pipih serta mempunyai tonjolan yang disebut paruh
gagak. 5) Kelompok gelang panggul. Gelang panggul tersusun atas: tulang ilium atau
tulang usus (2 buah), tulang kemaluan (1 buah), tulang duduk (2 buah). Ketiga tulang
terebut bergabung menjadi satu (Iswari, 2006).
Tulang anggota gerak atas terdiri yaitu tangan, dan gerak bawah yaitu kaki.
Anggota gerak atas berhubungan dengan gelang bahu. Tulang anggota gerak atas
tersusun atas: Tulang lengan atas (humerus) berjumlah 2 buah, tulang lengan bawah,
terdiri atas 2 buah tulang hasta (ulna) dan 2 buah tulang pengumpil (radius), tulang
pergelangan tangan (metakarpal) berjumlah 2 x 8 buah, tulang telapak tangan (karpal)
berjumlah 2 x 5 buah, dan tulang ruas-ruas jari tangan (phalanges) berjumlah 2 x 14
buah. Tiap jari 3 ruas, kecuali ibu jari 2 ruas. Tulang lengan atas merupakan tulang
anggota gerak atas yang paling panjang dan paling besar (Prasetyo, 2012).
Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang
panggul. Anggota gerak bawah tersusun atas: tulang paha (femur) berjumlah 2 buah,
tulang tempurung lutut (patela) berjumlah 2 buah, tulang kering (tibia) berjumlah 2
buah, tulang betis (fibula) berjumlah 2 buah, tulang pergelangan kaki (metakarpal)
berjumlah 2 x 7 buah, tulang telapak kaki (karpal) berjumlah 2 x 5 buah, Tulang ruas-
ruas jari kaki (phalanges) berjumlah 2 x 14 buah. Tiap jari 3 ruas, kecuali ibu jari
yang hanya 2 ruas. Adapun fungsi dari tulang yaitu: Menggambarkan bentuk tubuh,
perlindungan organ tubuh yang lunak, tempat melekatnya otot, sebagai alat gerak
pasif, menghasilkan sel-sel darah, dan tempat penimbunan mineral seperti; calsium
dan posfor (Trihapsari, 2009).
Persendian atau artikulasi merupakan hubungan antar tulang-tulang yang
membentuk sistem gerak pada manusia. Persendian berperan penting dalam proses
gerak yang dilakukan oleh manusia. Gerakan antara tulang yang satu dengan tulang
yang lainnya pada persendian di ikat oleh jaringan yang disebut ligamen. Gerakan
pada persendian dilapisi oleh minyak sendi, jika minyak sendi pada tulang habis maka
gerakan pada persendian akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Jenis-jenis
persendian pada manusia: 1) Sendi kaku merupakan persendian yang tersusun dari
ujung ujung tulang rawan dan menghasilkan sedikit gerakan yang bersifat kaku.
Contoh gerakan pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki. 2) Sendi mati
merupakan persendian yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan. Contoh
hubungan antar tulang yang membentuk tengkorak. 3) Sendi gerak merupakan
persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan secara bebas (Restu, 2019).
Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al-Waliyy.
Asmaul Husna Al-Waliyy memiliki arti Yang Maha Melindungi. Al Waliyy berasal
dari kata "Waliya" yang berarti dekat. Akar kata Al-Waliyy dalam bahasa Arab klasik
memiliki beberapa arti lain seperti akrab, teman dekat, penolong, pelindung, penjaga
(yang biasa) bertugas, membuat orang beralih ke majikan, pemilik atau tuannya.
Asmaul Husna Al-Waliyy secara sederhana memiliki makna bahwa Allah SWT
merupakan satu-satunya Zat yang melindungi dan mencintai makhluk-Nya. Dalam hal
ini seperti yang kita ketahui bahwa rangka berfungsi untuk melindungi organ-organ
lunak yang ada dalam tubuh, dapat disimpulkan bahwa asmaul husna yang berkaitan
dengan rangka yaitu Al-Waliyy
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial) dan rangka
anggota (rangka appendikular). Rangka aksial meliputi tengkorak (kranium),
tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk (kosta), dan tulang dada
(sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang pektoral) dengan rangka
anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvik) dengan rangka anggota
belakang.
2. Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial) dan rangka
anggota (rangka appendikular). Rangka aksial meliputi tengkorak (kranium),
tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk (kosta), dan tulang dada
(sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang pektoral) dengan rangka
anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvik) dengan rangka anggota
belakang.
3. Persendian adalah Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot
dan persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini
memungkinkan kita dapat duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan
lainnya dalam kehidupan sehari-hari.Jenis-jenis gerak pada persendian dibedakan
menjadi yaitu gerak inverse dan gerak eversi, gerak pronasi dan gerak supinasi,
gerak elevasi dan gerak depresi, gerak adduksi dan gerak abduksi, gerak fleksi dan
gerak ekstensi.
4. Asmaul husna yang berkaitan dengan materi praktikum ini yaitu Al-Waliyy secara
sederhana memiliki makna bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Zat yang
melindungi dan mencintai makhluk-Nya. Dalam hal ini seperti yang kita ketahui
bahwa rangka berfungsi untuk melindungi organ-organ lunak yang ada dalam
tubuh, dapat disimpulkan bahwa asmaul husna yang berkaitan dengan rangka
yaitu Al-Waliyy
B. Saran
Adapun saran pada dalam pelaksanaan praktikum sitem integumen ini yaitu kurang
nya waktu dalam pelaksanaan praktikum sehingga tidak bisa membuat keterangan
gambar dengan tepat. Serta kurang nya torso yang digunakan untuk pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anfisman, T. (2023). MODUL PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.


Batusangkar .

Iswari, Parama. 2006. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Universitas Airlangga
Press.

Leni, A. S. (2017). MODUL PRAKTIKUM SISTEM MUSKULOSKELETAL. STIKES


„AISYIYAH SURAKARTA.

Prasetyo, Tyo. 2012. (diakses melalui: www.prasetyo.wordpress.com pada pada hari Senin, 8
April 2023).

Restu, Ardi. 2009. (diakses melalui: www.restuardi.com pada pada hari Senin, 8 April 2023).

Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Trihapsari, Enita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Densitas Mineral Tulang. Depok:
Universitas Indonesia Press.
EVALUASI
1. Tuliskan jenis tulang yang terlibat ketika kita tersenyum beserta fungsinya
Ketika kita tersenyum, ada beberapa jenis tulang yang terlibat, antara lain:
Tulang wajah (facial bones), seperti tulang pipi (zygomatic bone) dan tulang rahang
(maxilla), berfungsi untuk menopang otot-otot wajah yang berperan dalam ekspresi
wajah kita saat tersenyum. Tulang tengkorak (skull bones), seperti tulang dahi (frontal
bone) dan tulang rahang atas (maxilla), membentuk struktur wajah dan mulut yang
membuat kita dapat tersenyum dengan baik. Tulang leher (cervical vertebrae), yang
terdiri dari 7 tulang belakang, membentuk tulang leher dan memungkinkan kepala kita
untuk bergerak dan melihat dengan leluasa saat kita tersenyum. Fungsi tulang-tulang
ini sangat penting untuk membuat kita bisa tersenyum dengan baik dan alami. Selain
itu, otot-otot yang terhubung dengan tulang-tulang ini juga membantu mengangkat
bibir, menaikkan sudut mulut, dan menutup mata saat tersenyum.
2. Tuliskan sendi yang terlibat jika seseorang melempar sebuah bola basket kearah ring
basket
Saat seseorang melempar bola basket ke arah ring basket, ada beberapa sendi yang
terlibat dalam gerakan tersebut, antara lain:
a) Sendi bahu (shoulder joint): Sendi ini memungkinkan gerakan lengan atas,
termasuk ketika seseorang mengayunkan lengan ke belakang untuk
mempersiapkan lemparan, dan mengayunkan lengan ke depan saat melempar bola
basket.
b) Sendi siku (elbow joint): Sendi ini memungkinkan gerakan lengan bawah,
termasuk ketika seseorang membengkokkan lengan untuk mempersiapkan
lemparan, dan meluruskan lengan saat melempar bola basket.
c) Sendi pergelangan tangan (wrist joint): Sendi ini memungkinkan gerakan
pergelangan tangan, termasuk ketika seseorang menekan bola basket dengan
telapak tangan dan mengarahkannya ke arah ring basket saat melempar.
Semua sendi ini harus bekerja sama secara sinergis untuk menghasilkan gerakan yang
koordinatif dan efektif saat melempar bola basket ke arah ring basket.
3. Tuliskan penyakit yang umum ditemukan terkait dengan sistem rangka dan sendi dan
apa penyebabnya
Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang umum ditemukan terkait dengan sistem
rangka dan sendi, serta beberapa penyebabnya:
a) Osteoarthritis: Merupakan jenis arthritis yang paling umum terjadi. Penyakit ini
terjadi ketika tulang rawan pada persendian menjadi rusak dan menipis, sehingga
tulang pada persendian bersentuhan satu sama lain. Penyebabnya bisa karena
penuaan, cedera, dan faktor genetik.
b) Rheumatoid arthritis: Merupakan jenis arthritis yang disebabkan oleh gangguan
sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peradangan pada persendian. Penyakit
ini menyebabkan kerusakan pada tulang dan jaringan ikat pada persendian, dan
bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada persendian.
c) Skoliosis: Merupakan kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan tulang
belakang membungkuk ke samping. Penyebabnya belum diketahui secara pasti,
namun bisa karena faktor genetik atau masalah pada otot atau saraf tulang
belakang.
d) Osteoporosis: Merupakan kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Penyebabnya bisa karena penuaan, faktor genetik, kurangnya aktivitas fisik, dan
kekurangan kalsium dan vitamin D
e) Tendinitis: Merupakan peradangan pada tendon yang menghubungkan otot
dengan tulang. Penyebabnya bisa karena cedera berulang, kelebihan beban, atau
gerakan yang berulang-ulang.
f) Bursitis: Merupakan peradangan pada bursa, yaitu kantung kecil yang berisi
cairan yang melindungi persendian dari gesekan dengan jaringan lainnya.
Penyebabnya bisa karena cedera atau kelebihan beban.
g) Fraktur: Merupakan patah tulang akibat cedera atau trauma. Penyebabnya bisa
karena kecelakaan, jatuh, atau olahraga yang berisiko tinggi.
Penyakit-penyakit tersebut dapat diobati dengan berbagai macam terapi, mulai dari
obat-obatan hingga terapi fisik. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga pola
hidup sehat, melakukan olahraga teratur, dan menghindari cedera atau kelebihan
beban pada tulang dan sendi.
4. Tuliskan minimal satu asma ul husna terkait dengan materi
Asmaul husna yang berkaitan dengan materi praktikum ini yaitu Al-Waliyy secara
sederhana memiliki makna bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Zat yang
melindungi dan mencintai makhluk-Nya. Dalam hal ini seperti yang kita ketahui
bahwa rangka berfungsi untuk melindungi organ-organ lunak yang ada dalam tubuh,
dapat disimpulkan bahwa asmaul husna yang berkaitan dengan rangka yaitu Al-
Waliyy
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai