Anda di halaman 1dari 18

Pengertian rangka Rangka (skelet) adalah 

susunan tulang-tulang yang berkesinambungan tidak


dapat dilihat dari luar tubuh karena ditutupi oleh daging (otot) yang berperan dalam melindungi
organ dalam tubuh yang lunak. Jumlah tulang pembentuk rangka pada manusia lebih kurang 206
ruas tulang. Rangkaian tulang-tulang inilah yang membuat manusia dapat berdiri tegak.

gambar 1 rangka pada manusia

Fungsi rangka

Selain sebagai penunjang tubuh manusia untuk berdiri tegak, rangka memiliki beberapa peran
penting lainnya, yakni sebagai berikut :

1. Memberi bentuk pada tubuh.

2. Tempat perlekatan daging (otot) dan jaringan.

3. Tempat penyimpanan mineral (terutama fosfor dan kalsium) dan energi.

4. Tempat pembentukan sel darah merah (erosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah
(trombosit).

5. Sebagai alat gerak pasif

Sebagai alat gerak pasif artinya adalah rangkaian tulang ini tidak bergerak, melainkan gerakan
dapat terjadi jika adanya kontraksi atau relaksasi dari otot yang melekat pada tulang.

6. Melindungi organ-organ vital tubuh, antara lain seperti :

a. Jantung, paru-paru dilindungi oleh tulang rusuk (costae) dan tulang dada (cranium).

b. Otak dilindungi oleh tulang kepala (cranium)

anonim,2016.pengertian fungsi macam tulang rangka

http://www.materibelajar.id/2016/09/pengertian-fungsi-macam-tulang-rangka.html#
Klasifikasi tulang rangka

A. Rangka Aksial

Rangka aksial yang kita sebut juga dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulang-tulang yang
membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah: 1). Tulang tengkorak 2). Tulang hioid 3). Tulang
belakang (vertebrae) 4). Tulang dada (sternum) 5). Tulang rusuk (costa)

1). Tulang tengkorak

Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, organ pendengaran dan organ penglihatan.
Hubungan antartulang yang terdapat pada tempurung kepala termasuk jenis suture, yaitu tidak
ada gerak.

2) Tulang hioid

Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Terletak di antara laring dan
mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otat mulut dan lidah. Jumlah
tulang hioid hanya 1 pada setiap manusia.

3) Tulang belakang (vertebrae)

Tulang belakang atau yang disebut dengan vertebrae (baca: vertebre) ber fungsi menyangga
berat tubuh. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan
gerakan, misalnya berdiri, duduk atau berlari. Tulang belakang terdiri dari beberapa bagian..

4) Tulang dada (sternum) dan Tulang rusuk (costa) 

Tulang dada (sternum)dan tulang rusuk (costa) bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi
organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk(costa)
juga berhubungan dengan tulang belakang (vertebrae).

B.Rangka Apendikuler

Rangka apendikuler merupakan rangka yang menyusun alat gerak. Rangka apendikuler terdiri
atas bahu, tulang-tulang tangan, telapak tangan, panggul, tungkai, dan telapak kaki. Secara
umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki.

1). Tulang selangka (Klavikula)

Tulang selangka (Klavikula) merupakan tulang leher membentuk bagian depan bahu.

2). Tulang belikat (Skapula)

Tulang belikat (skapula) terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
3). Tulang panggul (Koksa)

Setiap makhluk vertebrata memiliki jumlah tulang panggul (Koksa) 2. 1 bagian terdapat pada
bagian kiri dan 1 bagiannya lagi pada bagian kanan. Tulang panggul membentuk tulang gelang
panggul yang berfungsi untuk menahan berat tubuh. Sewaktu lahir setiap tulang panggul (Koksa)
sebetulnya terdiri dari 3 tulang yaitu ileum, ischium, dan pubis. Namun, setelah dewasa ketiga
tulang ini bersatu menjadi tulang panggul (koksa).

4). Tulang pangkal lengan (Humerus), hasta (Ulna), Pengumpil (Radius)

Tulang pangkal lengan (Humerus) bersama dengan tulang pengumpil (Radius) dan tulang hasta
(Ulna) menyusun lengan atas dan lengan bawah.

5). Tangan dan kaki

Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari. Jari
tangan terdiri dari tiga ruas kecuali ibu jari yang hanya mempunyai dua ruas. Telapak kaki
manusia melengkung dan tidak kaku sehingga berfungsi sebagai pegas ketika berjalan

https://www.academia.edu/6251422/Klasifikasi_Tulang_Rangka_pada_Manusia

diakses 26 maret 2019

Osifikasi

Rangka manusia terbentuk pada awal bulan ketiga atau akhir bulan kedua sebagai tulang rawan
yang berasal dari jaringan ikat embrional (mesenkim), yang selanjutnya mengalami penulangan
atau osifikasi, dengan urutan sebagai berikut: Tulang rawan pada embrio banyak mengandung
osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis serta pada jaringan
ikat pembungkus tulang rawan.

Osteoblas kemudian akan membentuk osteosit, (sel-sel tulang keras), yang tersusun melingkar
membentuk suatu sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers, yang banyak
mengandung pembuluh darah serta serabut saraf.
gambar 2 osifikasi dan pertumbuhan tulang pipi

keterangan gambar Gambar proses penulangan pada tulang panjang. (a) Tulang rawan
mengandung Osteoblas; (b) sampai dengan (c) Perubahan osteoblas à Osteosit, (d) dan (e) Mulai
terjadi penulangan (pusat osifikasi kedua) pada epifis dan terbentuk cakra epifisis, (f)
Penulangan selesai, (g) terbentuknya cakra sepifisis.

Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang, dan setelah mendapatkan
tambahan senyawa Ca dan P, maka tulang akan mengeras. Terjadinya penulangn pada bagian
epifisis dan diafisis akan menyebabkan terbentuknya daerah antara yang tidak mengalami
penulangan yang disebut cakra epifisis, dan berupa tulang rawan yang banyak
mengandung osteoblas.

Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan, sehingga bagian inilah yang dapat
menyebabkan tulang tumbuh memanjang. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang
merombak sel-sel tulang yang telah terbentuk, sehingga terbentuk rongga yang berisi sumsum
tulang.

https://usaha321.net/proses-pembentukan-tulang-pada-manusia-osifikasi.html

Persendian

Sendi atau persendian adalah hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain.
Berdasarkan jaringan penyambungnya dan pergerakkannya, jenis-jenis sendi dibagi menjadi 3
yaitu:

1. Sinartrosis

Sendi sinartosis adalah suatu hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan atau mempunyai
gerakan yang minimal, sesuai dengan jaringan penghubungnnya. Macam-macam sendi sinartosis
yakni:
a. Sinfibrosis adalah hubungan antar tulang dengan jaringan sabut-sabut kolagen dan jaringan
ikat diantaranya, sehingga tidak dapat digerakkan. Contoh sendi sinfibrosis adalah sutura-sutura
di tengkorak maupun tulang koksa (coxae).

gambar 3 Gambar sutura pada tengkorak.

b. Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang dengan jaringan tulang rawan diantaranya, atau
adanya diskus. Contoh sendi sinkondrosis adalah tulang-tulang vertebrae, antara tulang dada
dengan tulang rusuk/iga.

2. Diartrosis

Sendi diartosis adalah suatu hubungan tulang yang dapat digerakkan dengan bebas, umumnya
diliputi oleh suatu selaput (capsula sinovia) dan diantaranya terdapat cairan sinovia. Berdasarkan
sumbu yang ada dan arah gerakkannya dibedakan menjadi

a. Sendi engsel adalah suatu hubungan antar tulang yang memiliki satu sumbu sehingga hanya
bergerak kesatu arah. Fungsi sendi engsel terdapat pada sendi siku dan sendi lutut.

gambar 4 Gambar sendi engsel


b. Sendi peluru adalah jenis sendi ini merupakan hubungan antar pulang yang memiliki oagian
cekung dan bagian bulat, ada dua sumbu, sehingga bergerak meluncur ketiga arah. Fungsi sendi
peluru terdapat pada sendi gelang bahu dan sendi gelang panggul (sendi coxae).

Gambar 5 sendi peluru

c. Sendi putar adalah persendian yang memiliki sumbu yang lebih dari dua, sehingga seolah-olah
dapat berutar, bergerak bebas. Fungsi sendi putar terdapat pada sendi antara vertebra servikalis
1-2 dan tulang dasar tengkorak.

Gambar 6 tulang belakang ruas pertama (axis)

d. Sendi pelana adalah sendi yang mempunyai gerakkan yang menggeser saja, seperti kalau
menduduki pelana kuda. Fungsi sendi pelana terdapat pada persendian antar tulang pergelangan
tangan maupun kaki.
gambar 7. Gambar sendi pelana

3. Amfiartrosis

Amfiartrosis (sendi kaku) adalah hubungan antar tulang yang hanya sangat sedikit
memungkinkan adanya gerakan. Contoh sendi Amfiartrosis yakni persendian yang terdapat pada
tulang-tulang pergelangan tangan, persendian tulang pergelangan kaki, serta persendian ruas-ruas
tulang belakang.

Selain itu, jenis-jenis persendian juga dapat dibedakan berdasarkan gerakannya, yakni:

1.Sendi kaku adalah sendi yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan yang menghasilkan
gerakan terabatas dan bersifat kaku. Contoh sendi kaku adalah gerakan pada pergelangan tangan
dan pergelangan kaki.

2.Sendi mati adalah sendi yang tidak adanya gerakan. Contoh sendi mati adalah sutura yang
menghubungkan antar tulang pada tengkorak.

3. Sendi gerak adalah sendi yang gerakannya secara bebas. Contoh sendi gerak adalah pada
sendi diartosis seperti yang telah dijelaskan di atas.

anonim.2016. macam-macam sendi pada manusia dan gambar.

http://www.generasibiologi.com/2016/10/macam-macam-sendi-pada-manusia-dan-
gambarnya.html

Ganguan pada tulang

Tulang pada manusia sering mengalami gangguan baik gangguan tulang sejak lahir, karena
makanan yang kita konsumsi, posisi tubuh yang salah, terkena penyakit, kecelakaann, dan
lainnya.

1. Gangguan Tulang karena Kebiasaan Posisi Tubuh Yang Salah


Kebiasaan yang tidak baik akan memengaruhi pertumbuhan tubuh. Sikap tubuh yang salah
ketika duduk, berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat menyebabkan
gangguan pada tulang belakang/punggung sebagai berikut.

a. Skoliosis

Skoliosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke kiri atau ke
kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah. Skoliosis juga dapat terjadi jika seseorang
sering membebani salah satu sisi tulang belakang dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-
tahun.

b. Lordosis

Lordosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang. Hal
itu dapat terjadi, jika kita sering duduk di kursi dengan meja yang terlalu tinggi.

c. Kifosis

Kifosis merupakan kondisi yang berkebalikan dengan lordosis. Kifosis, yaitu tulang belakang
bagian dorsal perut membengkok ke depan. Hal itu dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang
terlalu membungkuk.

Gambar 8 Gangguan pada tulang karena salah kebiasaan

2. Gangguan Tulang Karena Penyakit

a. Polio

Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama kelamaan tulangnya akan mengecil.
Penyakit polio dapat dicegah dengan vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui
mulut pada saat anak berusia di bawah lima tahun.

b. Layuh Semu
Layuh semu terjadi akibat terinfeksi penyakit sifilis pada anak semasa dalam kandungan akibat
tertular oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis, akibat tulang tulang anggora gerak pada bayi
atau anak menjadi layuh atau tidak bertenaga.

c. Rakhitis

Rakitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang.


Penyakit ini timbul karena penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang
menderita penyakit rakhitis memiliki tulang yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena
tidak dapat menahan berat tubuh.

d. Kaku Sendi

Kaku sendi merupakan cacat pada persendian dimana sendi tidak dapat digerakkan. Penyakit ini
disebabkan karena persendian terinfeksi penyakit sifilis atau gonorhoe sehingga minyak sendi
menjadi kering dan tidak dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan.
Kaku sendi biasanya ini terjadi pada orang dewasa.

e. Kanker Tulang

Virus juga dapat merusakkan pertumbuhan sel sel tulang yang tidak terkendali, sehingga di
beberapa tempat pada tulang dapat tumbuh benjolan benjolan yang dapat berpindah pindah dan
timbul rasa sakit. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

f. TBC Tulang

TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tuberculosis yang sehingga
membuat tulang menjadi rusak.

g. Osteoporosis

Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak
atau patah. Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab
osteoporosis adalah tubuh kekurangan zat kapur (kalsium).

h. Rikets

Rikets merupakan kelainan tulang pada anak yang disebabkan defisiensi vitamin D. Tulang ini
biasanya lunak dan jika berjalan maka tulang akan melengkung.

i. Osteomalasia

Osteomalasia adalah kelainan tulang kerena defisiensi vitamin D pada orang dewasa. Tulang
yang kekurangan fosfor dan kalsium sehingga menjadi lunak. Osteomalasia kebanyakan diderita
oleh wanita yang kurang makan padi-padian, susu, jarang terkena sinar matahari, dan sering
melahirkan.
j. Steoporosis atau osteopenia

Kelainan tulang yang kebanyakan diderita oleh orang tengah baya atau tua yang sudah
menopause. Kelainan ini berupa menurunnya kerja sel osteoblas sebagai akibat penurunan
produksi hormon estrogen. Tulang akhirnya menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini dapat
diatasi dengan banyak minum susu yang mengandung kalsium.

k. Artritis

Artritis merupakan gangguan tulang yang berupa peradangan pada sendi yang disebabkan
keseleo, infeksi, dan luka sendi.

l. Mikrosefalus

Mikrosefalus merupakan kelainan akibat pertumbuhan tulang-tulang tengkorak yang terhambat


karena kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak pada waktu bayi, sehingga
ukuran kepala kecil (ukurannya tidak proporsional). Akibat lebih lanjut biasanya berpengaruh
pada perkembangan mental.

3. Gangguan Atau Kelainan Tulang Oleh Faktor Keturunan

Suatu sifat keturunan pada orang tua yang bersifat menurun akan diwariskan kepada
keturunannya, sifat itu disebut gen. Misalnya, kelainan bentuk tulang punggung yang dialami
orang tua yang disebabkan oleh gen, maka akan diwariskan kepada keturunannya.

4. Gangguan Atau Kelainan Tulang Yang Disebabkan Oleh Makanan

Pertumbuhan tulang tulang sangat tergantung dari makanan yang kita makan setiap hari.
Makanan yang kita makan harus mengandung zat zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tulang. Misalnya, mengandung zat kapur, fosfor, dan vitamin D.

5. Gangguan Atau Kelainan Tulang Karena Kecelakaan

a. Fraktura, jika terjadi patah tulang karena kecelakaan.

b. Fisura, jika tulang mengalami retak.

c. Urai Sendi, jika terjadi pergeseram sendi karena selaput sendi sobek.

d. Kalus, jika tulang yang patah akibat kecelakaan, kemudian timbul gelembung pada bagian
sambungan tulang, tempat sambungan tulang yang menggelembung setelah sembuh.

e. Patah tulang tertutup, jika tulang yang patah tidak sampai merobek kulit.

f. Patah tulang terbuka, jika tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat ke luar.
Gambar 9. Macam-macam Patah Tulang

Macam-macam Kelainan dan Gangguan pada Persendian

Gangguan persendian ada beberapa macam, yaitu dislokasi, terkilir, ankilosis, dan artritis.

1) Dislokasi

Dislokasiterjadi apabila sendi bergeser dari kedudukan semula karena ligamentum (jaringan
penggantung) sobek atau tertarik.

2) Terkilir

Terkilir disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan sehingga ligamentum
menjadi tertarik, tetapi sendi tidak mengalami pergeseran posisi. Terkilir menyebabkan rasa sakit
yang cukup hebat dan mengalami pembengkakan.

3) Ankilosis

Ankilosisadalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah kedua
tulang itu menyatu.

4) Artritis

Artritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi disertai dengan rasa sakit dan kadang-kadang
posisi tulang mengalami perubahan.

Cara Memelihara Kesehatan Tulang

Untuk memelihara kesehatan tulang, banyak hal yang dapat kamu lakukan, misalnya sebagai
berikut.
a. Menghindarkan cidera tulang dari kegiatan-kegiatan sehari-hari

Dalam melakukan kegiatan sehari-hari harus hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan yang dapat
menyebabkan cidera tulang.

b. Makan makanan yang banyak mengandung kalsium dan fosfor

Makanan yang mengandung kalsium dan fosfor, banyak terdapat pada ikan laut, udang, dan
kacang-kacangan. Kalsium dan fosfor dapat meningkatkan ketahanan tulang.

c. Minum susu

Pada umumnya susu mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tubuh, misalnya kalsium
dan fosfor. Dengan minum susu secara teratur diharapkan dapat menghindarkan tulang dari
kelainan yang disebut osteoporosis.

Cara dan Proses Penyembuhan Patah tulang

Dapatkah tulang patah disambung? Tulang yang patah dapat disambung kembali, tetapi tulang
harus diluruskan dan tidak boleh digerakkan. Tulang yang patah serius harus disisipkan pen dari
logam antikarat. Berikut ini gambaran perbaikan patah tulang.

gambar 10 Proses penyembuhan patah tulang

a. Gumpalan darah mengumpul pada daerah tulang yang patah.

b.Fibrolas masuk ke gumpalan darah.

c. Kalsium didepositkan ke kalus sehingga kedua ujung tulang yang patah menyatu kembali.

d. Kedua ujung tulang telah menyatu kembali.


anonim.2015.macam-macam penuayakit gangguan dan kelainan pada tulang dan persendian
serta pencegahannya.

https://www.berpendidikan.com/2015/11/macam-macam-penyakit-gangguan-dan-kelainan-pada-
tulang-dan-persendian-serta-pencegahannya.html

Pengertian otot:

adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. kontraksi otot
digunakan untuk memindahkan bagian&bagian tubuh dan substansi dalam tubuh. Jaringan otot
tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut
disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena
molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Tubuh
manusia dibentuk oleh 640 otot rangka yang berbeda. Ujung-ujung otot melekat pada rangka
atau tulang-tulang pembentuk rangka. Ujung-ujung otot yang melekat pada tulang disebut tendon
atau urat otot. Tendon bersifat kuat, kenyal serta disusun oleh jaringan ikat. Tendon yang
melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio, sedangkan tendon yang melekat pada tulang
yang tidak bergerak disebut origo.

https://www.academia.edu/10960153/Makalah_tentang_otot_pada_manusia

http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/SISTEM-OTOT1.pdf

Struktur dan fungsi otot rangka

Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Otot memiliki struktur dan komponen
tersendiri seperti :
Gambar STRUKTUR DAN KOMPONEN OTOT

 Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna putih yang
menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat-urat ini berupa serabut-serabut simpai
yang putih, berkilap, tidak elastic. Aponeuroses adalah lembaran-lembaran datar atau
simpai dari jaringan fibrus dengan maksud untuk nenuat kelompok-kelompok otot dan
adakalanya menggandengkan sebuah oto dengan bagian yang menggerakkannya.

 Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar yang
membungkus dan menghimpun otot menjadi satu. Setiap fasciculus dipisahkan oleh
jaringan ikat perimysium. Di dalam pascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
Di antara endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi dalam
perbaikan jaringan otot yang rusak. Dalam bagian-bagian tertentu, seperti dalam telapak
tangan, fascia ini sangat padat dan kuat. Contohnya adalah fascia Palmaris dan fascia
plantaris.

 Sarcolemma (membrane sel/serat otot) dan sarcoplasma, yang merupakan unit structural


jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang 1-40 mm yang melapisi
suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. besar dan jumlah jaringan terutama
jaringan elastic, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia. Setial 1 serat otot
dilapisi oleh jaringan elastic tipis yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yang
berisi materi semicair disebut sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam unit
fungsional otot berdiameter 0,001 mm yang disebut myofibril.

 Miofibril, merupakan serat-serat yang terdapat dalam otot. Di bawah mikroskop,


miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan. Pita gelap (thick
filament) dibentuk oleh myosin. Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin
& tropomiosin)

 Miofilamen, merupakan benang-benang/filament halus yang merasal dari myofibril.


Terbagi atas dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat pada otot polos) dan
miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot kardiak dan pada otot lurik.

 Sarkoplasma, merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana myofibril
dan miofilamen berada.

FUNGSI OTOT

Otot dalam sistem organ manusia sangat mendukung proses pergerakannya. Selain dari paaitu,
berikut fungsi lainnya:

Menghasilkan gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi otot yang menempel pada rangka
dapat mengggerakkan rangka
Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan posisi kepala saat
membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan lain sebagianya.

Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh, misalnya menelan, buang air
besar maupun kecil semua hal tersebut dipengaruhi oleh otot rangka yang menyelaputinya.

Menyokong jaringan lunak, menggerakkan organ-organ dalam tubuh seperti usus, jantung dan
sistem tubuh lainnya.

Mempertahankan suhu tubuh, kontraksi rangka memerlukan energidan menghasilkan panas


untuk mempertahankan suhu normal bagi tubuh.

https://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Struktur-Jenis-dan-Fungsi-Otot-adalah.html

Mekanisme Kontraksi Otot

Gerakan-gerakan pada hewan dan manusia merupakan hasil dari kontraksi otot. Kontraksi otot
akan terjadi jika ada rangsangan. Namun, untuk menggerakkan otot biasanya diperlukan suatu
rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan pertama akan diperkuat oleh rangsangan
kedua, dan rangsangan kedua diperkuat oleh rangsangan ketiga, begitu seterusnya.

Dalam sistem mekanisme kerja otot, komponen yang berperan dalam kontraksi otot adalah dua
set filamen, yaitu filamen aktin yan tipis dan filamen miosin yang tebal. Kedua jenis filamen
tersebut menyusun sebuah serabut otot. Setiap serabut otot diatur sebagai ikatan unit kontraktil
yang disebut sarkomer.  Apa yang terjadi ketika otot berkontraksi? Ketika otot berkontraksi,
aktin dan miosin bertautan dan saling menggelincir satu sama lain. Akibatnya zona H dan pita
Imemendek, sehingga sarkomer pun juga memendek.

Keterangan:

Zona H = daerah terang pada sarkomer yang hanya mengandung aktin.


pita I = daerah terang di antara dua sarkomer.

pita A = daerah gelap pada sarkomer yang mengandung aktin dan miosin.

Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yang
terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk miogen yang merangsang pembentukan
aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot berkontraksi sehingga otot yang melekat pada tulang
bergerak. Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang cukup,
otot akan berelaksasi sempurna di antara 2 kontraksi. Namun jika jarak rangsang singkat, otot
tidak berelaksasi melainkan akan berkontraksi maksimum atau disebut tonus. Jika otot terus-
menerus berkontraksi, disebut tetanus.

Sumber Energi Otot

Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan oleh darah,
sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP (adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. ATP
terurai menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP
(adenosin monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi. Energi-
energi ini semua digunakan untuk kontraksi otot.

Pemecahan zat-zat akan menghasilkan energi untuk kontraksi otot berlangsung dalam keadaan
anaerob sehingga fase kontraksi disebut juga fase anaerob.

Energi yang membentuk ATP berasal dari penguraian gula otot atau glikogen yang tidak larut.
Glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen (pembentuk asam laktat) dan diubah menjadi glukosa
(gula darah) + asam laktat. Glukosa akan dioksidasi menghasilkan energi dan melepaskan CO2
dan H2O.

Secara singkat proses penguraian glikogen sebagai berikut:

Proses penguraian glikogen terjadi pada saat otot dalam keadaan relaksasi. Pada saat relaksasi
diperlukan oksigen sehingga disebutfase aerob.

Asam laktat atau asam susu merupakan hasil samping penguraian laktasidogen. Penimbunan
asam laktat di dalam otot dapat mengakibatkan pegal dan linu atau menyebabkan kelelahan otot.
Penguraian asam laktat memerlukan banyak oksigen.

https://www.perpusku.com/2016/10/mekanisme-kontraksi-otot-dan-sumber-energi.html

Gangguan pada otot


Tahukah kita jika 40 persen dari bobot tubuh kita disumbang oleh otot? Otot-otot tersebut
bertanggung jawab menjaga dan mengubah postur tubuh, gerak tubuh, serta gerakan organ
dalam, seperti detak jantung dan gerakan peristaltik saluran pencernaan. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa otot. Gangguan pada otot sekecil apa pun pasti
akan berdampak dan memengaruhi kehidupan sehari-hari kita.

Berikut beberapa gangguan pada otot yang perlu Anda waspadai.

1. Distrofi Otot

Distrofi otot atau muscular dystrophy (MD) merupakan sekelompok gangguan pada otot yang
membuat otot melemah. Kondisi yang diwariskan secara turun-menurun dari orang tua ke anak
ini, disebabkan oleh mutasi dalam gen yang berperan untuk menjalani fungsi dan pembentukan
struktur otot. MD akan menjadi parah seiring dengan berjalannya waktu. Beberapa jenis MD
bahkan memengaruhi jantung atau otot-otot yang digunakan untuk bernapas, hingga dapat
mengancam nyawa. Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan MD. Terapi
atau pengobatan yang ada hanya ditujukan untuk membantu meringankan gejala penyakit, cacat
fisik, dan masalah yang mungkin berkembang.

2. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson terjadi ketika sel-sel saraf di otak tidak menghasilkan cukup dopamin.
Penyakit ini menyebabkan gangguan pada otot yang berhubungan dengan gerakan tubuh. Gejala
penyakit Parkinson antara lain berupa tremor pada tangan, lengan, kaki, rahang atau wajah,
anggota gerak kaku, tubuh gontai dan tidak seimbang. Gejala akan terus memburuk hingga
membuat penderitanya kesulitan berjalan, berbicara, atau melakukan tugas-tugas sederhana.
Penyakit Parkinson biasanya terjadi sekitar usia 60 tahun, dan belum ada obat untuk
menyembuhkan penyakit ini.

3. Fibromyalgia

Fibromyalgia merupakan kondisi jangka panjang yang menyebabkan rasa sakit di bagian tubuh
tertentu. Gejalanya meliputi nyeri, gangguan pada otot seperti otot kaku, merasa sangat lelah,
sakit kepala, sulit tidur, masalah pada memori dan konsentrasi, hingga sakit perut dan kembung.
Penyebab fibromyalgia tidak diketahui secara pasti, namun diduga disebabkan oleh kelainan
pada bahan kimia tertentu (neurotransmitter) di otak, perubahan dalam cara sistem saraf pusat
memroses pesan nyeri di seluruh tubuh, kelainan genetik, stres fisik atau emosional, atau infeksi.
Penyakit ini pun belum ada obatnya.

4. Keseleo

Keseleo bisa terjadi ketika otot tertarik atau terpuntir baik dalam waktu singkat secara tiba-tiba,
maupun berlangsung secara perlahan dan terakumulasi sedikit demi sedikit. Gangguan pada otot
yang satu ini sering terjadi ketika berolahraga, ditandai rasa nyeri pada lokasi yang keseleo,
bengkak, dan otot sulit digerakkan.
5. Kram

Kram merupakan gangguan otot yang paling sering terjadi dan berlangsung selama beberapa
detik hingga menit. Penyebabnya bisa karena otot terlalu sering digunakan, dehidrasi, gangguan
sirkulasi darah pada otot, kurangnya asupan mineral dalam tubuh, hingga masalah kesehatan
tertentu seperti gangguan saraf.

6. Tendinitis

Tendinitis atau radang tendon terjadi ketika tendon, jaringan fleksibel yang menghubungkan otot
ke tulang, bengkak parah. Gangguan otot ini biasanya terjadi di pergelangan tangan, pergelangan
kaki, siku, bahu, atau lutut.

7. Atrofi Otot

Anda jarang bergerak? Hati-hati terserang atrofi otot. Gangguan otot ini terjadi ketika massa otot
menurun atau hilang. Penyebabnya bisa karena tidak bergerak dalam waktu yang cukup lama,
bisa juga karena menderita cedera atau penyakit saraf yang menyebabkan kelumpuhan.

8. Miositis

Miositis merupakan radang otot yang disebabkan oleh cedera, infeksi, atau penyakit autoimun.
Ciri-cirinya meliputi otot menjadi lemah, ruam kulit, merasa lelah ketika berdiri atau berjalan,
mudah jatuh atau tersandung, juga sulit bernapas atau menelan.

https://www.timesindonesia.co.id/read/189968/20181116/142433/penyebab-gangguan-pada-otot-
yang-pelru-diwaspadai/

Anda mungkin juga menyukai