Anda di halaman 1dari 12

BIOLOGI XI

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Secara umum, fungsi rangka manusia adalah:


 Memberi bentuk dan postur tubuh – susunan rangka yang dimiliki oleh seseorang akan
menentukan apakah postur badannya tinggi atau pendek.
 Pelindung bagian organ lunak – dalam tubuh banyak organ lunak yang sangat penting seperti
jantung, paru-paru, bagian bagian otak manusia dan sebagainya.
 Sebagai tumpuan berat badan manusia
 Tempat pelekatan otot lurik
 Alat untuk bergerak – susunan tulang, sendi, dan mekanisme kerja otot memungkinkan manusia
untuk dapat bergerak.
 Tempat produksi jenis-jenis sel darah dan sel imun – tulang menjadi tempat penghasil sel darah
merah, sel darah putih, dan keping keping darah. Selain itu tulang menjadi tempat dihasilkannya sel sel
imunitas tubuh.
 Penyimpanan mineral dan energi – tulang berfungsi sebagai gudang penyimpanan mineral
seperti kalsium dan fosfor yang banyak membantu fungsi otot lurik, polos, dan jantung.

Tubuh manusia terdiri dari


206 tulang yang bentuk dan
fungsinya sangat beragam.
Tulang-tulang dalam tubuh
saling berhubungan satu
sama lain dengan
membentuk persendian pada
manusia

1. SUSUNAN TULANG
a. Tulang tengkorak
BIOLOGI XI

b. Tulang badan
BIOLOGI XI
BIOLOGI XI

2. MACAM – MACAM BENTUK TULANG


Tulang dibedakan menjadi 3 macam jika didasarkan kepada bentuknya, yaitu:
a. Tulang Pipa
Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa. contoh tulang
pipa adalah tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.
b. Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan tulang
rusuk.
c. Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang,
tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi
sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putiH
Jenis-jenis Tulang
Bedasarkan kepada jenisnya, tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:
a. Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan. Tulang ini bersifat lentur
karena terdapat ruang pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur dan zat
perekat. Diantara contoh tulang rawan adalah ujung tulang rusuk, hidung, telinga, trakea, laring,
bronkus, dan di antara ruas-ruas tulang belakang.
b. Tulang Keras
Seperti namanya, tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras daripada
tulang rawan. Jenis tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang). Terdapat banyak
zat kapur diantara sel tulang keras dengan sedikit zat perekat. itulah yang membuat jenis tulang
ini menjadi keras. Di dalam tulang keras kita dapat menjumpai saluran havers. di dalam saluran
havers ini terdapat pembuluh-pembuluh darah. Diantara contoh tulang keras adalah: tulang
kering, tulang lengan, dan tulang selangka.

3. HUBUNGAN ANTAR TULANG (ARTIKULASI)


Hubungan antar tulang disebut juga persendian (sendi). Persendian adalah tempat antara tulang-tulang
atau antara tulang dan tulang rawan. Untuk memungkinkan adanya pergerakan, diperlukan adanya sendi.
BIOLOGI XI

Sendi dibentuk pada kartilago di daerah sendi. Pada persendian terdapat cairan pelumas yang disebut
cairan sinovial. Tulang-tulang disatukan dengan jaringan ikat yang lentur dengan adanya sendi, sehingga
terbentuklah rangka dan gerakangerakan tulang. Secara fungsional, persendian dibagi menjadi tiga, yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis
a. sinartrosis
Persendian sinartrosis sama sekali tidak dapat digerakkan. Hal ini disebabkan tidak adanya celah sendi.
Berdasarkan jaringan yang menghubungkannya, sinartrosis dibedakan menjadi sinartrosis sinfibrosis dan
sinartrosis sinkondrosis. Sinartosis sinfibrosis dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Persendian ini
terdapat pada tulang tengkorak. Lekukan pada tulang tengkorak disebut sutura. Adapun sinartrosis
sinkondrosis dihubungkan oleh tulang rawan, misalnya hubungan tulang rusuk dan tulang dada.

(a) Sinartosis sinfibrosis pada tengkorak dan 


(b) sinartrosis sinkondrosis pada hubungan tulang rusuk dan tulang dada

b. Amfiartrosis. adalah persendian di mana gerakan yang terjadi amat terbatas. Misalnya hubungan
antartulang rusuk dengan ruas-ruas tulang belakang. Tulang- tulang tersebut dapat menimbulkan
gerakan pada saat kita bernapas.
c. Diartrosis. adalah hubungan antara dua tulang untuk memudahkan terjadinya gerakan. Hubungan
tulang ini biasanya disebut sendi atau persendian. Kedua ujung tulang tersebut dilapisi tulang rawan yang
menghasilkan minyak sinovial untuk memudahkan gerakan.
Macam-macam diartrosis
Macam-macam diartrosis atau sendi antara lain:
 Sendi peluru atau endartrosisi
Dalam sendi peluru kedua ujung tulang membentuk bongkol sendi dan lekuk sendi yang sesuai. Gerakan
yang dihasilkan paling bebas dibandingkan dengan sendi-sendi yang lain.

Contoh: hubungan tulang antara lengan atas dengan gelang bahu, dan antara tulang paha dengan
gelang panggul.

 Sendi engsel
Kedua tulang berbentuk seperti engsel daun pintu. Berporos satu sehingga gerakannya hanya kedua
arah.

Contoh: hubungan tulang antara lengan atas dan lengan bawah (siku), pada lutut, dan pada ruas-ruas
jari.

 Sendi putar
Ujung tulang yang satu mengitari ujung tulang yang lain, berporos satu
BIOLOGI XI

Contoh: hubungan antara tulang leher nomor 1 (tulang atlas) dengan tulang leher nomor 2 (pemutar), dan
antara tulang hasta dan tulang pengumpil

 Sendi pelana
Kedua ujug tulang berbentuk pelana dengan d ua poros, sehingga gerakannya lebih bebas

Contoh: hubungan antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.

 Sendi geser atau sendi kejat atau sendi kaku


Permukaan kedua ujung tulang rata tanpa poros, gerakan hanya berupa geseran. Contoh: hubungan
tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki

4. Kelainan Pada Tulang


A) Pada tulang
1. Kiposis / Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke depan
yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok
2. Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke
belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang.
3. Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke samping
baik kiri atau kanan yang membuat penderita bungkuk ke samping.
4. Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala
penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
5.Osteomalacia
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan
vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh
6.Rickets
Rickets sering dialami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita rickets
abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak mengonsumsi susu
berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.
7.OsteomyelitisInfeksi ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacteremia  yang menyebar dan
mengurangi kekuatan tulang.
B) Pada sendi
1. Keseleo / Terkilir / Sprained
Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa, dipaksakan
atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak
pada bagian yang keseleo.
2. Dislokasi / Dislocation
Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari kedudukan awal.
3. Artritis / Arthritis
Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan posisi tulang.
Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
4. Ankilosis / Ankylosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi dan menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di mana ujung-
ujung antar tulang serasa bersatu
BIOLOGI XI

RANGKA HEWAN

1. Rangka ikan
Karakteristik Rangka
Beberapa ikan yang habitatnya di air tawar maupun di air laut memiliki bentuk tubuh
yang unik, sebagian besar berwujud mirip torpedo. Ada juga yang mengatakan bentuk
tubuh ikan berbentuk streamline. Ternyata bentuk ikan yang mirip torpedo (streamline)
tersebut memudahkan ikan dalam melakukan maneuver berbelok ke kanan dan ke kiri
lebih cepat dan praktis saat berada di air tanpa mengalami hambatan atau gesekan
dengan air.
Pada saat ikan bergerak di dalam air, terdapat gelembung – gelembung udara yang
naik ke permukaan air. Maksud dan tujuan ikan melakukan ini yaitu agar ikan
memudahkan ikan mengatur saat ikan ingin naik ke permukaan air atau saat menyelam
ke dasar sungai atau laut.
Selain itu bentuk rangka tulang ikan dan otot-otot ikan yang praktis dan efisien sangat
berguna saat ikan ingin bergerak ke depan dengan lincah

2. RANGKA BURUNG

Cara bergerak hewan yang ada di udara berbeda dengan cara bergerak hewan yang ada di dalam air.
Hewan udara contohnya yaitu burung. Burung dapat terbang bebas di udara karena memiliki sayap dan
rangka tulang yang mendukung. Setiap burung memiliki cara terbang yang berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Pada umumnya bentuk tubuh burung – burung memiliki bentuk tubuh yang unik.
Burung – burung dapat terbang karena bentuk tubuhnya memiliki gaya angkat yang lebih besar, sehingga
dapat melepaskan dari dari pengaruh gaya gravitasi bumi.

Karakteristik Rangka
Bentuk sayap burung memiliki susunan rangka yang kuat namun ringan. Selain itu burung juga diperkuat
oleh tulang dada dan otot – otot yang solid dan kekar saat menahan terpaan angin yang kencang pada
waktu sedang terbang di udara. Kontruksinya tulang sayap yang kuat dan ringan memberikan gaya
angkat yang cukup besar bagi burung saat akan terbang.
BIOLOGI XI

Bentuk sayap burung seperti airfoil. Bentuk ini menyebabkan udara yang mengalir di bawah sayap
burung mengalir lebih lambat daripada udara yang mengalir di atas sayap burung. Pada waktu burung
akan terbang yaitu dengan mengepakkan sayapnya, maka udara akan mengalir ke bagian bawah yang
menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara atau terbang

3. Rangka Amphibi

Contoh dari Amphibia yaitu kodok atau katak. Kontruksi tulang katak yaitu terdiri dari tulang badan, tulang
anggota gerak dan tulang tengkorak (tulang kepala).Amfibi memiliki sendi baik itu di lutut, bahu, siku,
pinggul, pergelangan kaki dan tangan. Sendi ini memudahkan hewan amfibi seperti katak untuk
melompat.

Karakteristik Rangka
Selain itu bentuk tulang kepala katak berukuran kecil dan hanya memiliki sedikit tulang. Hal ini
menyebabkan tulang kepala katak sangat ringan namun kuat. Selain itu postur badan katak juga ditopang
oleh tulang belakang yang dapat menahan berat tubuh bagian belakang dan bagian depan katak. Katak
memiki kaki yang sangat panjang dan otot-otot yang kekar dan solid. Agar katak mudah saat berenang,
kaki katak memiliki selaput renang. Selaput renang ini sangat berguna bagi katak saat sedang berenang
di dalam air. Dengan adanya selaput renang, katak dapat bergerak lincah di dalam air.

4) Sistem Gerak Reptil

Hewan yang termasuk dalam kategori reptil yaitu kadal, kura-kura, ular, buaya, dan sebagainya.
Contohnya ular. Ular bergerak dengan cara merayap atau melata baik di atas tanah, air maupun pada
saat berenang di air.

Karakteristik Rangka
Bentuk tulang ular yaitu terdiri dari tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang ekor. Pada tulang badan,
terdiri dari ratusan buah ruas-ruas tulang belakang. Sedangkan pada tulang rusuk ular terhubung dengan
tulang belakang dibalut dengan otot-otot yang lentur dan kuat. Dengan bentuk tubuh dan banyaknya
ruas-ruas tulang belakang inilah yang menyebabkan ular bergerak dengan cara meliuk-liukan badannya
ke kanan dan ke kiri dengan cepat

Sistem Gerak Mamalia


BIOLOGI XI

Contoh dari hewan mamalia yaitu banteng, paus, kucing, anjing, sapi, kerbau, dan sebagainya. Mamalia
hidup di berbagai jenis habitat, ada yang hidup di air, di darat dan di udara. Salah satu contoh mamalia
yang hidup di darah yaitu kuda.

Karakteristik Rangka
Kuda memiliki tulang-tulang kokoh dan kuat untuk menopang tubuhnya. Otot-ototnya yang elastis dan
kuat yang terhubung dengan tulang-tulangnya, menyebabkan kuda dapat berlari sangat kencang
dibandingkan mamalia yang lain. (Baca: Sistem Pernapasan Hewan Vertebrata dan Penjelasannya)

Pada saat kuda bergerak, maka kaki kuda paling belakang memberikan dorongan agar kuda dapat maju
ke arah depan. Kencang atau lambatnya kuda berlari tergantung pada kuat atau lemahnya saat kaki
belakang memberikan gerakan pada kaki belakangnya
BIOLOGI XI
BIOLOGI XI
BIOLOGI XI

Anda mungkin juga menyukai