Anda di halaman 1dari 25

My

Presentatio
n

Sistem gerak
pada
manusia
SISTEM
GERAK
PADA
MANUSIA

Sistem
Sistem
Gerak
Aktif Gerak Pasif
SISTEM GERAK PASIF
 Rangka

 Tulang

 Proses Pembentukan Tulang


 Hubungan Antar Tulang

 Gangguan dan Kelainan pada Tulang


Rangka
Rangka merupakan sekumpulan
tulang-tulang yang menyusun tubuh
manusia dan hewan. Pada manusia
dan hewan vertebrata, rangka biasa
terletak di dalam tubuh yang dibalut
oleh daging dan kulit. Susunan
rangka yang demikian disebut
endoskeleton atau rangka dalam .
Fungsi Rangka
1. Formasi Bentuk Tubuh
2. Formasi Sendi-Sendi
3. Pelekatan Otot-Otot
4. Sebagai Pengungkit
5. Penyokong Berat Badan
6. Proteksi
7. Tempat Pembentukan Sel Darah
8. Fungsi Immunologis
9. Penyimpan Kalsium
Pengelompokan rangka manusia
Macam-
macam
Rangka

Rangka
Rangka
Apendikula
Aksial
r

1. Tengkorak 1. Gelang bahu dan


2. Tulang punggung anggota gerak atas
3. Tulang dinding 2. Gelang panggul dan
rongga dada anggota gerak bawah
TULANG
Merupakan komponen pembentuk
rangka tubuh. Pada umumnya
rangka tubuh manusia disusun oleh
206 tulang. Jumlah tulang tersebut
masih terbilang sedikit
dibandingkan jumlah tulang pada
saat seseorang baru di lahirkan.
Jenis-jenis tulang :
PROSES PEMBENTUKAN TULANG
a. Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama
pada bagian epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan
ikat pembungkus tulang rawan.
b. Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk
sistem Havers. Di tengah sistem harves terdapat saluran Harves yang
banyak mengandung pembulauh darahdan serabut saraf.
c. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang
dan setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat, tulang
akan mengeras
d. Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan daifisis membentuk
daerah antara yang tidak mengalami pengerasan, disebut
cakraipifisis. Berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
e. Bagian cakraepifisis terus mengalami penulangan sehingga bagian ini
menyebabkan tulang memanjang.
f. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang
sehinggs tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi
oleh sumsum tulang.
 Jenis-Jenis
Tulang

Tulang
Pendek

Berdasarkan
Tulang Pipa
Bentuk

Tulang Pipih
 NextFrom Pembagian Tulang Berdasarkan
bentuk..
Tulang Tak
Beraturan
Berdasarkan Matriksnya Berdasarkan Letaknya

Tulang Tulang Axial


kompak/padat

Tulang
Tulang spons/bunga Apendikuler/Extre
karang mitas
Persendian Antar
Tulang

SINARTHROS AMFIARTHR DIARTHROSIS


IS OSIS
1) SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama
sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan
dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada
tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi kaku.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara
terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai
pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan
tulang belakang.
3) DIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi hidup.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara
leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung
tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi
minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas
sendi.
 DIARTHROSIS

Dapat dibedakan Menjadi :


a. Sendi Engsel
b. Sendi pelana/sendi sellaris
c. Sendi Putar
d. Sendi peluru/endartrosis
e. Sendi Geser
f. Sendi Luncur
g. Sendi Gulung
h. Sendi Ovoid
Gangguan dan Kelainan pada Tulang
Gangguan persendian (ankilosis, dislokasi,
terkilir/keseleo, artrisis)
Gangguan fisiologi (hidrocephalus,
mikrocephalus, osteoporosis, rakitis)
Kesalahan sikap (lordosis, kiposis,
skoliosis)
Gangguan mekanis (fisura, fraktura,
memar sendi, dan urai sendi)
Infeksi sendi (artritis eksudatif, artritis
sika, layuh sendi/layuh semu. Nekrosis)
SISTEM GERAK AKTIF

OTOT
Otot-otot merupakan alat gerak
aktif.
KARAKTERISTIK OTOT
 Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot
u/ mengadakan perubahan menjadi lebih
pendek dari ukuran semula atau
berkontraksi.
 Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/
berelaksasi atau memanjang dari ukuran
semula
 Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali
pada ukuran semula setelah berkontraksi
atau ekstensi. Otot yg kembali ke ukuran
KERJA OTOT
 Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya
bersamaan.
mis : otot-otot antar tlg rusuk bekerjasama
mengangkat dan menurunkan tlg rusuk dan
dada.
 Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya
berlawanan.
mis : otot bisep dan trisep ketika
meluruskan dan membengkokan lengan
bawah.
 Arah gerak otot
 Otot-otot yang menimbulkan arah gerak yang berlawanan
disebut otot antagonis. Arah gerakan yang antagonis dapat
berupa:
 ekstensor (meluruskan) x fleksor (membengkokkan)

 abduktor (menjauhi badan) x adduktor (mendekati badan)

 depresor (menurunkan) x elevator (mengangkat)

 supinasi (menengadah) x pronasi (menelungkup)

Contoh otot antagonis adalah otot bisep (otot ber-


origo dua) dan otot trisep (otot ber-origo tiga).
Otot-otot yang bekerjasama untuk menimbulkan
suatu gerak searah disebut otot sinergis. Contoh gerak
sinergis adalah gerak pronasi (menelungkupkan telapak
tangan) yang timbul karena kerjasama otot pronator teres
dan pronator kuadratus
Macam-macam
Otot

Otot Lurik / Otot


Otot Polos Rangka Jantung
MEKANISME GERAK OTOT
Secara makroskopis gumpalan otot memiliki ujung-
ujung otot yang disebut tendon. Di antara dua tendon
terdapat bagian pusat otot yang disebut belli. Bagian
ini memiliki kemampuan berkontraksi. Ujung-ujung
otot melekat pada tulang dengan dua tipe perlekatan,
yaitu origo dan insersio.
a. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-
tulang yang posisinya tetap atau sedikit bergerak
saat otot berkontraksi disebut origo.
b. Ujing otot (tendon) yang melekat pada tulang-
tulang yang mengalami perubahan posisi saat otot
berkontraksi disebut insersio.
Gangguan pada Otot

> Kejang Otot (keram)  karena lelah


> Stiff (kaku leher)
> Tetanus (kejang otot karena toksin
bakteri Clostridium tetani)
> Myasthenia gravis (lemah otot)
 Hernia (otot dinding perut lemah, usus
melorot ke bawah dan masuk ke rongga
perut)
 Hypertrofi (otot membesar karena aktivitas
berlebihan)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h.
127, 204 – 205, 215, 217, 249, 251.
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai
Pustaka, Jakarta. h. 69, 70, 74 – 75, 78, 81, 85 – 86.
Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3 SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit
Yuhistira, Jakarta. h. 47 – 48, 51, 61.
http://biologimediacentre.com/sistem-gerak-pada-manusia-1-tulang
Saktiyono. 2004. Sains : Biologi SMP 2 Untuk Kelas VIII. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta.
h. 63, 74, 78, 80.
www.scribd.com/doc/29426430/MEKANISME-PEMBENTUKAN-TULANG
http://didikz888.wordpress.com/2009/11/06/otot-rangka/
http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html
http://nezfine.wordpress.com/2011/12/16/otot-jantung-miocardium/
Thank You Very
Much
For Attantion

Anda mungkin juga menyukai