Anda di halaman 1dari 49

Ilmu Biomedik Dasar

Anatomi dan Fisiologi Sitem


Muskuloskeletal dan
Integumen
Kelompok 4
Dosen pengampu : Ns. Lina Berliana Togatorop, M.Kep
ANGGOTA KELOMPOK

ALIFPAH (2310711002)
IMAN BAGUS PRANOTO (2310711003)
KAYLA HANIIFAH (2310711006)
NURDINDA AZHARI (2310711009)
FITRI RAMAYANI DONGORAN (2310711012)
LUTHFIA NUR FAIZA (2310711019)
TUJUAN

1. Dapat Mengetahui pengertian tulang, otot, sendi, dan ligamen


2. Dapat Mengetahui karakteristik tulang, otot, sendi, dan
ligamen
3. Mengidentifikasi mekanisme kerja organ penyusun sistem
muskoloskeletal
4. Mengetahui Sistem dan mekanisme kulit dalam muskoloskeletal
SISTEM MUSKULOSKELETAL

Muskuloskeletal terdiri atas: Muskuler / Otot : Otot, tendon, dan ligament, Skeletal / Rangka :
Tulang dan sendi. Sistem muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo yang berarti otot dan kata
skeletal yang berarti tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh. Ilmu
yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh adalah myologi. Skeletal atau
Osteo adalah tulang kerangka tubuh, yang terdiri dari tulang dan sendi. Ilmu yang mempelajari
tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh adalah osteologi. Muskulus (muscle) otot
merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik atau gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai respons
tubuh terhadap perubahan lingkungan.

1. Sistem Otot (Muscular System)


a. Otot (Musculus)
Fungsi sistem muskuler atau otot:

Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan
bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap
gaya gravitasi.
Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mepertahankan suhu tubuh normal.
Ciri-ciri sistem muskuler atau otot:

Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan
pemendekan otot.
Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot
saat rileks.
Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau
meregang.
JENIS-JENIS OTOT
Struktur Otot

A) Otot rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
1. Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan
lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
2. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
3. Kontraksinya sangat cepat dan kuat.

Fungsi otot rangka


Menggerakkan bagian-bagian tubuh sebagai satu keseluruhan
Bertanggung jawab terhadap pergerakan volunter dan refleks
Mempertahankan postur dan menghasilkan panas tubuh
1) Otot Rangka Aksial
Penting untuk pernapasan, bicara, ekspresi wajah, postur, dan mengunyah
Otot rangka aksial meliputi: - otot wajah, lidah, dan leher - otot pengunyah - otot kolumna
vertebralis yang terletak di sepanjang tulang belakang
2) Otot Rangka Apendikular
Meliputi:
Otot bahu
Otot rongga abdominopelvis
Otot ekstremitas atas dan bawah
Otot ekstremitas atas digolongkan berdasarkan tulang yang mereka gerakkan
Otot yang menggerakkan lengan digolongkan lebih lanjut menjadi otot yang berawal dari
rangka aksial dan otot yang berawal dari skapula
STRUKTUR OTOT RANGKA
Tersusun atas sel-sel panjang dan besar yang disebut serabut otot
Setiap serabut mempunyai banyak nukleus dan serangkaian struktur fibrosa internal yang
semakin kecil

Struktur Serabut Otot (bekerja dari bagian luar sel sampai ke bagian dalam)
Miosin dan aktin terdapat di dalam kompartemen yang sarkomer.
Saat otot berkontraksi, miosin dan aktin saling tumpang tindih, mengurangi panjang sarkomer
Suatu selubung fibrosa jaringan ikat yang disebut perimisium, mengikat serabut otot menjadi
satu ikat, atau disebut fasikel
Selubung yang lebih kuat, epimisium, mengikat semua fasikel menjadi satu untuk membentuk
keseluruhan otot
Epimisium memanjang melebihi otot untuk menjadi tendon
Perlekatan otot
Sebagian besar otot rangka
melekat ke tulang (baik itu secara
langsung maupun tidak langsung)
Kontraksi
Pertumbuhan otot, Otot
berkembang jika serabut ototnya
mengalami hipertrofi
Pergerakan otot
B) Otot Polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding
tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem
sirkulasi darah.
Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah)
sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
Kontraksinya kuat dan lamban.
Struktur Mikroskopis Otot Polos
Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen
Jenis otot polos
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut
otot distimulasi untuk berkontraksi.
Otot polos unit ganda
Otot polos unit tunggal (viseral)
C) Otot Jantung
Merupakan otot lurik
Disebut juga otot seran lintang involunter
Otot ini hanya terdapat pada jantung
Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
Struktur Mikroskopis Otot Jantung
Mirip dengan otot skelet

Kerja Otot
• Fleksor (bengkok)>< Ekstentor (meluruskan)
• Supinasi(menengadah)>< Pronasi (tertelungkup)
• Defresor(menurunkan)>< Lepator (menaikkan)
• Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
• Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
• Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)
TENDON

Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat


bersifat fleksibel, yang tebuat dari fibrous protein
(kolagen).Tendon berfungsi melekatkan
tulang dengan otot atau otot dengan otot.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon
dibedakan sebagai berikut:

Inersio, merupakan tendon Origo, merupakan tendon yang


1. yang melekat pada tulang yang 2. melekat pada tulang yang tidak berubah
bergerak ketika otot berkontraksi. kedudukannya ketika otot berkontraksi.
SKELETAL TULANG/RANGKA

Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi


Di dalam tubuh kita memiliki
tubuh dan sebagai tempat melekatnya otot-otot yang 206 tulang yang membentuk
menggerakkan kerangka tubuh. Tulang adalah jaringan yang rangka.

terstruktur dengan baik dan mempunyai lima fungsi utama.


3. Melindungi dan 4. Tempat 5. Sebagai jaringan
mempertahankan mengatur dan hemopoietik untuk
alat-alat dalam
1.Membentuk 2. Tempat deposit kalsium, memproduksi sel
(seperti otak,
rangka badan melekat otot sumsum tulang fosfat, darah merah, sel
belakang, jantung, magnesium, dan darah putih, dan
dan paru-paru) garam trombosit
Tulang utama tampak anterior Tulang utama tampak posterior
Struktur Tulang
Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara
material tidak hidup (matriks).
Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang). Jaringan tulang terdiri atas:
Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan
garam mineral. 1. Kompak (sistem harvesian
Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru yaitu matrik dan lacuna,
akan dibentuk.
lamella intersisialis)
Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi
osteosit (sel tulang dewasa). 2. Spongiosa (trabecula yang
Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel mengandung sumsum tulang
perusakan tulang).
dan pembuluh darah)
Secara garis besar, tulang dibagi menjadi enam :

1. Tulang panjang (long bone), yaitu tulang yang


ukuran panjangnya terbesar misalnya femur, tibia,
fibula, ulna, dan humerus.
2. Tulang pendek (short bone), yaitu tulang yang
ukurannya pendek misalnya tulang-tulang karpal.
3. Tulang pipih (flat bone), yaitu tulang yang
ukurannya lebar misalnya tulang parietal, iga,
skapula, dan pelvis.
4. Tulang takberaturan (irregular bone), yaitu tulang
yang ukurannya tak tentu misalnya tulang vertebra.
5. Tulang sesamoid, misalnya tulang patela.
6. Tulang sutura (sutural bone), ada di atap tengkorak.
Pembagian Sistem Skeletal

Appendicular / rangka
Axial/rangka tambahan
aksial
Tulang extremitas superior:
Tengkorak kepala / cranium dan tulang-
Korset pectoralis, terdiri dari scapula
tulang muka (tulang berbentuk segitiga) dan clavicula
Columna vertebralis/batang tulang belakang (tulang berbentuk lengkung).
Costac/tulang-tulang rusuk Lengan atas, mulai dari bahu sampai ke
Sternum / tulang dada siku.
Lengan bawah, mulai dari siku sampai
pergelangan tangan.
Tangan
Tulang extremitas inferior: korset pelvis,
paha, tungkai bawah, kaki.
Axial atau Rangka Aksial

1.Tulang tengkorak
Kepala (tengkorak) terdiri dari 28 tulang yang dibagi menjadi 8 tulang tengkorak (tengkorak), 14
wajah, dan 6 di dalam telinga. Tulang-tulang tengkorak ini memberikan perlindungan pada otak
(Purnomo, 2019).
2. Tulang telinga bagian dalam
Telinga tengah berisi tiga tulang telinga, ujung atas tuba eustasia, dan
jendela bundar (fenestra rotunda) dan jendela oval (fenestra ovales)
yang memisahkan telinga tengah dari telinga dalam.Tiga tulang telinga
tidak berartikulasi dengan tulang tengkorak.Tulang telinga bagian
tengah ini berfungsi menerima dan menstransmisikan impuls suara.

3. Tulang hyoid
Tulang hyoid ini tidak memiliki artikulasi dengan tulang tengkorak
lainnya, tergantung di bawah lidah antara laring dan mandibula. Ini
berfungsi sebagai titik perlekatan untuk sejumlah otot leher dan
lidah sehingga dapat membantu proses menelan.
4. Columna vertebralis/batang tulang
belakang

Tulang belakang adalah susunan tulang yang berjumlah 33


tulang yang disebut juga sebagai tulang belakang yang
disatukan oleh ligamen dan otot, dengan diskus intervetebralis
dalam bentuk tulang rawan (terutama air dan protein) di
antara tulang. Tulang kolomna spinalis/vertebralis/tulang
belakang berfungsi untuk mempertahankan, pada posisi tubuh
yang tegak, pada posisi otak di atas pusat gravitasi tubuh
5. Tulang kerangka dada

Kerangka dada terdiri dari tulang dada (sternum), tulang iga


(kosta), dan vertebea torakalis. Tulang iga dibagi menjadi 3
macam yaitu Iga sejati (tulang costa vera) yang berjumlah 7
berhubungan langsung dengan tulang dada organ persendian,
Iga tak sejati ( tulang costa spuria ) yang berjumlah 3
berhubungan dengan tulang dada perantaraan tulang rawan
dari tulang iga sejati ke 7, Iga melayang (tulang costa fluitantes)
yang berjumlah 2 tidak berhubungan dengan tulang dada.
Berfungsi sebagai pelindung organ-organ yang berada pada
bagian dada yaitu paru-paru dan jantung.
Tulang appendicular atau rangka tambahan

1. Tulang extremitas superior

Tulang ekstremitas atas terdiri


dari humerus, radius, ulna,
karpal, metacarpal dan
falangus.
2. Tulang Panggul (pelvis)

Selain berfungsi sebagai penghubung antara badan


dan anggota bawah pelvis ini berfungsi
menyanggah berat tubuh bersama dengan kolumna
vertebra dan melindungi bagian dalam rongga
pelvis. Panggul (pelvis) pria dan wanita memiliki
perbedaan, pada wanita tulang panggul (pelvis)
lebih lebar hal ini digunakan saat untuk melahirkan.
Tulan pelvis wanita secara proporsional lebih luas
dan lebih rata dan miringkan kedepan ke tingkat
yang lebih besar.
3. Tulang extremitas inferior

Tulang ekstremitas bawah


terdiri atas femur, tibia,
fibula, patella, tarsal,
metatarsal dan falangus.
Sel Penyusun Tulang
Tulang tersusun oleh sel osteoblast, osteosit, dan osteoclast.

1. Osteoblast, merupakan sel tulang muda yang menghasilkan jaringan osteosit dan
mengkresikan fosfatase dalam pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam matriks
tulang.
2. Osteosit, yaitu sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk
pertukaran kimiawi melaui tulang yang padat.
3. Osteoclast, yaitu sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan matriks tulang.
LIGAMEN

b. Ligamen
Ligamen adalah pita, tali atau jaringan ikat fibrosa yang padat, kuat dan
berserat. Ligamen merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas
kolagen. Ligamen membungkus/mengikat tulang dengan tulang yang lainnya.

Beberapa tipe ligamen :


1) Ligamen Tipis
2) Ligamen jaringan elastik kuning.
Sendi dan Ligamen pada gelang bahu

Gelang bahu memiliki dua sendi, satu di kedua ujung Tiga ligamen yang bertanggung jawab
klavikula, yang dikenal sebagai sendi acromioklavikula atas artikulasi Sc
(AC) dan sternoklavikular (SC).
1,Ligamentum sternoklavikularis,
Gerakan pada sambungan SC sedikit ke semua arah dan 2.ligamentun anterior, superior,
jenis rotasi yang meluncur. Sambungan menerima dan posterior.
kestabilannya baik dari susunan tulangnya, karena ujung
sternum klavikula terletak pada takik (cekungan) klavikula 2 Ligamen sisa yang membantu
manubrium sternum , dan dari susunan ligamen yang menstabilkan artikulasi SC:
mengikat klavikula dan sternum bersama sama. 1.ligamentum kosto-
klavikularis, dan
2. ligamentum interkavikularis.
Persendian Acromioclavicularis
Pada persendian AC, ligamentum acromioclavicularis
berfungsi sebagai kapsul sendi, yang mengikat
bersama sama dan benar-benar mengelilingi ujung
lateral klavikula dan prosesus akromialis scapula
Dua ligamen berjalan di antara prosesus koracoideus
skapula dan permukaan inferior klavikula.
Kedua ligamen;
1. konoideum
2.trapesium, keduanya sering disebut sebagai ligamen
tunggal, Gambar: lokasi persendian
3. ligamentum coracoclavicularis. Acromioclavicularis
Ligamen pada Sendi Bahu
Sendi bahu adalah artikulasi antara kepala Ligamen Skapula
humerus dan fossa glenoidalis skapula.
Meskipun ligamen sebagai pengikat tulang
Ligamen sendi bahu meliputi tiga kapsuler, untuk membentuk artikulasi, beberapa ligamen
1. ligamentum glenohumerale : (superior, berjalan dari satu aspek tulang ke aspek lain
inferior, dan tengah), dari tulang yang sama, melayani beberapa
2. ligamentum korako-humerales. fungsi selain membentuk sendi. Empat ligamen
semacam itu menonjol pada skapula
1.Ligamentum skapula transversal
siperior,
2. Ligamentum skapula transversa inferior
3. Ligamentum koraco acromialis
4. labium glenoidalis (labrum glenoid)
Sendi dan Ligamen pada gelang bahu

Gelang bahu memiliki dua sendi, satu di kedua ujung


klavikula, yang dikenal sebagai sendi acromioklavikula (AC)
dan sternoklavikular (SC).

Gerakan pada sambungan SC sedikit ke semua arah dan jenis rotasi yang
meluncur. Sambungan menerima kestabilannya baik dari susunan tulangnya,
karena ujung sternum klavikula terletak pada takik (cekungan) klavikula
manubrium sternum , dan dari susunan ligamen yang mengikat klavikula dan
sternum bersama sama.
Tiga ligamen yang bertanggung
jawab atas artikulasi Sc
1, Ligamentum Ligamen pada humerus
sternoklavikularis,
Pada permukaan anterior ujung proksimal
2.ligamentun anterior,
humerus, dua struktur dibahas: tuberositas
superior, dan posterior.
semakin besar. Juga disebutkan adalah sulkus
2. Ligamen sisa yang membantu intertubercularis terbentuk antara struktur ini.
menstabilkan artikulasi SC: Melintasi alur intertuberkularis adalah ligamen
1.ligamentum kosto-klavikularis, dan yang dikenal sebagai ligamen humerus transverse.
2. ligamentum interkavikularis. Ligamen ini memiliki satu fungsi: untuk menahan
tendon pada kaput yang panjang otot biceps
brachii.
SENDI

Sendi (artikulatio) adalah tempat dimana dua tulang atau lebih bergabung
bersama, sehingga memudahkan terjadinya gerakan. Dapat pula
memungkinkan fleksibilitas dan pergerakan.
Sendi dapat digolongkan berdasarkan fungsi (seberapa luas gerakannya):
1. Synarthrosis (suture). Disebut juga dengan sendi mati
2. Amphiarthrosis. Disebut juga dengan sendi kaku
3. Diarthrosis. Biasa disebut sendi hidup/gerak

a.
SENDI

Diartosis dapat dibedakan menjadi :


a. Sendi engsel
b. Sendi putar
c. Sendi Pelana/sendi sellarid
d. Sendi kondiloid atau sendi gulung
e. Sendi peluru
f. Sendi luncur/geser
g. Sendi poros
SENDI

KEKUATAN SENDI DI TENTUKAN OLEH BEBERAPA FAKTOR, YAITU :

• Pada tingkat lebih rendah, struktur lain (pembuluh darah, syaraf, kulit)
yang melintasi sendi juga berkontribusi terhadap kekuatan sendi
• Kekuatan, jumlah, dan posisi anatomi ligamen juga menentukan
kekuatan sendi, seperti halnya jumlah dan kekuatan otot dan tendon
yang melintasi sendi.
• Struktur fisik tulang berkontribusi pada kekuatan persendian.
SENDI

SENDI-SENDI DI TUBUH MANUSIA


Sendi bahu
Sendi bahu (glenohumeral) diklasifikasikan sebagai sendi triaksial karena
mampu bergerak di ketiga bidang kardinal: fleksi (gerakan anterior lengan)
dan ekstensi (kembali dari fleksi) pada bidang sagital
mengenai sumbu horizontal frontal, abduksi (gerakan menjauhi garis tengah
tubuh)
SENDI

SENDI-SENDI DI TUBUH MANUSIA


Sendi Pergelangan Tangan
Sendi pergelangan tangan juga disebut sebagai sendi radiokarpal banyak sendi yang
Membentuk struktur yang dikenal sebagai pergelangan tangan. Ada sendi antara
tulang lengan bawah dan barisan proksimal karpal (radiokarpal), sendi antara
proksimal dan bagian distal carpalia (midcarpals), Dan sambungan antara barisan
karpal bagian distal dengan lima tulang Metacarpal tangan (carpo-metacarpals).
Selain sendi pergelangan tangan Ini, ada sendi antara tulang karpal di setiap baris
(intercarpal).
SISTEM INTEGUMEN
A. Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh.
Kulit merupakan organ esensial dan vital. Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu :

1. Lapisan Epidermis (Kutikel) yaitu lapisan paling Luar.


A. Stratum korneum (lapisan tanduk)
B. Stratum lusidum
C. Stratum granulosum (lapisan keratohialin) Terdapat Empat Jenis Sel :
D. Stratum spinosum (lapis taju) 1. Keratinosit
2. Melanosit
C. Startum basale (lapis basal, lapis benih).
3. Markel
4. Langerhans
2. Lapisan Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit dan merupakan kulit yang sebenarnya dan tersusun atas
jaringan ikat, terutama jaringan fibrosa dan elastis. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis dan di
sebelah bawah berbatasan dengan subkutan. Dermis terdiri dari dua lapisan :
a. Pars papilare (stratum papilaris)
b. Pars retikulare (stratum retkularis)

Lapisan Subkutis kelanjutan dari dermis yang terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak. Sel-sel lemak ini
berbentuk bulat dengan intinya terdesak kepinggir. Lapisan lemak ini disebut penikulus adipose yang berfungsi
sebagai cadangan makanan. Bagian lain yang terdapat pada lapisan subkutis adalah:
a. Ujung-ujung saraf tepi
b. Pembuluh darah
c. Getah bening
3. Hipodermis merupakan zona transisional diantara kulit dan jaringan adiposa di bawahnya. Mengandung sel
lemak demikian juga jaringan ikat putih dan kuning. Kumparan dari sejumlah gldula sebasea atau porium
tergantung vena dan limfatika. Baik saraf bermielin maupun tidak bermielin ditemukan dalam kulit yang berisi
organ akhir dan banyak serat saraf. Organ ini memberi respin sensasi panas, dingin nyeri, gatal dan raba ringan.
4. Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera) tersusun atas saluran berbentuk melingkar dan mengandung banyak
pembuluh darah. Ada dua macam kelenjar keringat yaitu:
1. Kelenjar Ekrin
2. Kelenjar Apokrin
5. Kelenjar Sebaseus atau Kelenjar Minyak Kelenjar sebaseus terdapat di seluruh bagian tubuh dan paling
banyak terdapat di bagian muka, kepala, dan bagian kulit yang berambut. Kelenjar sebaseus tersusun atas
kantung-kantung yang memiliki jaringan epitel di sekelilingnya.
B. RAMBUT

Rambut dan bulu kulit terdapat di seluruh permukaan kulit, kecuali telapak tangan dan
telapak kaki. Rambut terbentuk dari epitel dan sel tanduk yang mengalami modifikasi yang
timbul dalam struktur yang kompleks, yaitu folikel yang terletak dalam lapisan dermis
yang lebih dalam. Ada dua Macam jenis Rambut :
1. Rambut lanugo
2. Rambut terminal
Sifat dari rambut sehat dan normal adalah:
Berkilat
Elastis
Tidak mudah patah
Dapat menyerap air
C. KUKU

Kuku terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu dengan kuat. Dasar kuku
terdiri dari sel prickle yang mengalami modifikasi pada kuku melekat dengan kuat, kuku
memperoleh warna dari darah dan sebagian dari pigmen dalam epidermis terutama melanin.

Bagian-bagian dari kuku yaitu :


1. Nail vood (akar kuku)
2. Badan kuku
3. Ujung kuku
4. Nail grove (sisi kuku)
5. Epinilium (kulit tipis)
6. Hiponiklum
FUNGSI KULIT

Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu:


1. Fungsi proteksi
6. Fungsi pengaturan suhu tubuh
a. Gangguan Fisik misalnya:
8. Fungsi pembentukan vitamin D
1. Tekanan
9. Fungsi keratinisasi
2. Gesekan
Keratinosis
3. Tarikan Sel langerhans
b. Gangguan Kimiawi Sel Melanosit
2. Proteksi rangsangan kimia
3. Fuungsi absorbsi
4. Fungsi ekskresi
5. Fungsi persepsi
Pengaturan Suhu Tubuh

Suhu tubuh tergantung pada keseimbangan antara panas yang dihasilkan dengan panas
yang dilepaskan. Suhu normal berkisar anatara 36°C dan 37 C (umunya 36,5-C). Pusat
pengendalian suhu tubuh terdapat di hipotalamus. Hipotalamus, melalui saraf autonom,
dapat mengendalikan atau mengatur suhu tubuh dan mengimbangi produksi panas dan
pelepasan panas.
1. Produksi panas
2. Pelepasan panas

Proses pelepasan panas dari kulit tubuh :


1. Penguapan keringat
2. Radiasi
3. Konduksi
4. Konveksi
KESIMPULAN

Sistem muskuloskeletal adalah sistem tubuh yang menjaga postur dan gerakan.
Bagian utama dari sistem muskuloskeletal adalah jaringan ikat, yang meliputi tulang,
ligamen, tendon, ligamen, tendon, ligamen, sinovium dan jaringan khusus yang
menghubungkan struktur tersebut.
Kulit merupakan organ tubuh terluar yang menutupi dan melindungi permukaan
tubuh. Kulit merupakan organ yang sangat penting. Luas kulit orang dewasa adalah 1,5
㎡ dan beratnya 15% dari berat badan. Penampakan dan letak kulit halus, tebal, kendur
dan elastis pada kelopak mata, bibir dan kulup, serta tebal. , kulit kasar di kelopak mata.
Telapak kaki, telapak tangan orang dewasa, kulit wajah yang tipis, kulit halus pada leher
dan badan, serta rambut, kulit kepala yang kasar.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Lyndon saputra. (2014). organ sistem visual nursing muskuloskletal ( s. ke. fatma alimudin m (ed.)). binarupa aksara.
Ns. Arif Muttaqin, S. K. (2008). asuhan keperawatan klien gangguan sistem muskuloskletal ( pamilih eko Karyuni (ed.)). buku
kedokteran EGC.
Kalangi, & Sonny, J. R. (2013). Histofisiologi Kulit. Bagaian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado. Jurnal Biomedik (JBM), 5(3), 12–20.
Rahim, O. I. S., Wangko, S., & Kalangi, S. J. R. (2013). Mekanisme Kerja Sel Langerhans Sebagai Sel Penyaji Antigen. Jurnal
Biomedik (Jbm), 3(3), 137–143. https://doi.org/10.35790/jbm.3.3.2011.870
主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散
Theodoridis, T., & Kraemer, J. (n.d.). No
構造分析 Title.
Sari, M. J. A. (2021). Modul Pembelajaran Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Pendidikan Biologi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 157.
Dr. Eddy Purnomo, M. K. (2019). ANATOMI FUNGSIONAL.
Pramesti, A. R. (2017). Anatomi dan Fisiologi Integumen (Kulit). ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga, 071211533039,
22–72.

Anda mungkin juga menyukai