ANATOMI
MUSCULOSKELETAL
pengertian
Sistem Musculoskeletal adalah penunjang bentuk
tubuh dan pengurus pergerakan.
ciri-ciri
otot lurik
a. Otot Lurik/Rangka : 1. Melekat pada rangka
Otot yang menempel pada tubuh manusia atau
rangka tubuh dan hewan.
digunakan untuk 2. Cepat dalam berkontraksi
pergerakan. Otot ini 3. Letak inti sel berada di
memiliki pigmen mioglobin tepi.
dan mendemonasi tubuh 4. Otot lurik terdapat di otot
vertebrata, termasuk paha, otot dada, otot
manusia.Otot lurik juga betis dan seluruh rangka
disebut dengan otot rangka tubuh manusia.
karena melekat pada tulang 5. Berbentuk silindris
rangka, sehingga ketika
berkontraksi menyebabkan
tulang bergerak.
Struktur Mikroskopis Otot rangka
TULANG
• lapisam terluar/ kuit tulang
disebut poriestum
• tulang bersifat padat
• bagian dalam tulang disebut
sumsum tulang
• sumsum kuning bertugas
mnyimpan lemak
• sumsum merah berfungsi
memproduksi darah
Sel penyusun tulang
penjelasan
Osteoblast (pembentukan tulang) :
Menghasilkan jaringan osteosid dan
mengeksresikan fosfatase dalam
pengendapan kalsium dan fosfat ke
dalam matrix tulang
Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang
bertindak sebagai lintasan untuk
pertukaran kimiawi melalui tulang yang
padat
Osteoclast (penghancuran tulang) :
sel-sel yang dapat mengabsorbsi
mineral dan matrix tulang. Sel- sel ini
menghasilkan enzym proteolitik yang
memecah matrix menjadi mineral
tulang, tulang kalsium fosfat terlepas
kedalam darah.
Fisiologi
Sistem Rangka,
Sistem Persendian,
Jararingan Penyokong
SISTEM RANGKA
Sistem rangka manusia merupakan
rangkaian dari tulang-tulang yang
sistem rangka manusia juga bisa berfungsi
berfungsi menompang tegak tubuh dan
sebagai mempertahankan bobot tubuh,
melindungi organ-organ penting dalam
membentuk tubuh, tempat menyimpan
tubuh.
mineral,menyimpan energi kimia,
memproduksi sel darah merah dan tempat
melekatnya otot.
Sistem Rangka Tersusun Dari Beberapa Bagian :
BAGIAN TUKANG TENGKORAK
Tersusun dari tulang bagian kepala dan tulang bagian wajah yang memiliki fungsi melindungi
otak, membentuk muka, tempat melekatnya otot-otot muka.
ikatan suatu rangsangan datang pada sel otot maka sel otot tersebut
menyebutkan dengan mengubah sitoplasma sel. Sel-sel otot akan
memendekan dirinya dalam arah tertentu.
Gerak FLEKSI
Gerak EKSTENSI
Tulang merupakan jaringan ikat penyokong yang tergolong jaringan ikat dasar.
Tulang mempunyai struktur yang dapat dibedakan menjadi substansia spongiosa (tulang
berongga) dan substansia kompak (tulang padat).
Tulang padat sebagian terdiri dari substansia interseluler yang mengapur disebut matriks
tulang . matriks tulang ini nampak sebagai lembaran – lembaran lamella setebal 3 – 7
mikron. Didalam tulang padat terdapat dua macam saluran pembuluh darah yang masing
– masing berbeda, yaitu: kanalis havers dan kanalis Volkman.
Tulang – tulang (substansia spongiosa) juga tersusun oleh lamella, tetapi tidak embentuk
sistem havers. Sel – sel tulangnya mendapat nutrisi dari endosteum.
JARINGAN TULANG RAWAN (KARTILAGO)
Terdiri atas kumpulan sel – sel yang sangat banyak. Pada
jaringan jenis ini dapat mengeluarkan matriks atau dikenal
dengan zat sela yang disebut kondrin. Jenis jaringan
tulang rawan yaitu kartilago hialin, kartilago elastis dan
S STRENGTHS kartilago fibrosa.
WEAKNESS
JARINGAN DARAH & GETAH BENING
SWOT T Jaringan ini sering kali dianggap sebagai salah satu
W THREATS
jaringan penguat. Jaringan ini terdiri atas kumpulan sel – sel
darah yang terendam di dalam cairan yang disebut matriks
JARINGAN LEMAK
O
OPPORTUNITIES
Persendian sinovial
Diartrosis
adalah persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antara tulang – tulang yang bersendi.
Sebagian besar persendian tubuh manusia adalah diartrosis.
Sinartrosis
adalah persendian yang tidak memungkinkan adanya gerak sama sekali antara dua tulang yang
bersambungan . oleh karena itu sinartrosis disebut sendi mati
FUNGSI
PERTUMBUHAN
& METABOLISME
TULANG
fungsi pertumbuhan tulang
Fungsi mekanik, sebagai penyokong tubuh dan tempat melekat
jaringan otot untuk pergerakan. Dalam sistem gerak, otot dikenal
sebagai alat gerak aktif, sedangkan tulang dan rangka sebagai
sistem gerak pasif
secara Hitogenesis
tulang pipih terbentuk melalui osifikasi
intramembranosa,sedangkan tulang
panjang melalui osifikasi endokondral.
LIGAMEN
adalah jaringan ikat yang berfungsi untuk membentuk persendian dan mencegah berubahnya
posisi tulang (dislokasi)
lanjutan....
Tulang rawan hialin (kartilagi hialin)
adalah jaringan tulang rawan yang mentupi kedua ujung tulang dan berguna untuk menjaga
benturan.
Cairan sinovial
adalah cairan pelumas pada kepsula sendi.
jenis persendian
1. Persendian Fibrosa
1
terbagi menjadi
Symphisis
Tulang rawan yang
mengisi rongga sendi
berupa cakram tulang
rawan fibrosa yang tipis.
3. Sendi Synovial
sendi ini tersusun dari :
60%
46%
85%
3. Ligament Peritoneal
Ligament yang terbentuk di dalam serta di sekitar lapisan membrane dari rongga perut. Ligament
peritoneal mengelilingi sejumlah pembuluh darah di rongga perut termasuk pembuluh darah portal pada
hati serta berperan penting pada sistem reproduksi wanita. Contoh dari ligament ini adalah :
1. Ligament hepatoduodenal.
2. Ligament uterus.
4. Ligament Aksesorium
Ligament berfungsi untuk memperkuat ligament lain (pembantu). Contohnya ligament yang ada di tulang
belakang yang bisa memberikan stabilitas tulang atau tulang rawan.
Struktur Ligamen
Fungsi dari tendon ialah membantu agar dapat melakukan suatu gerakan dengan
lebih mudah, leluasa, efektif, dan juga efisien.
Pada ketika berlangsungnya suatu gerakan, maka pada tendon ini akan mulai untuk
menyesuaikan terhadap perubahan yang terjadi pada posisi tulang dengan otot
sehingga gerakan yang dilakukan bisa dengan secara sempurna.
Namun selain itu kegunaan tendon erat kaitanya dengan adanya kontraksi (yakni
pemendekan) dan juga relaksasi (yakni pemanjangan ) otot. Dimana pada ketika
otot mulai mengalami kontraksi, maka tendon akan mentrasmisikan energi yang
diperoleh dari kontraksi tersebut kedalam tulang dan sendi, dan begitu juga pada
saat berlangsungnya realaksasi otot, tendon juga akan melakukan penyesuaian
kondisinya.
STRUKTUR TENDON
Pada setiap struktur dari dalam tubuh bisa dibedakan menjadi 4 tipe dasar jaringan yakni:
1. Jaringan Epitel, Dimana pada jaringan ini mencakup pada struktur yang melapisi pada bagian
permukaan tubuh.
2. Jaringan otot, yakni suatu jaringan yang dapat menghasilkan suatu gaya dan juga gerakan.
3. Jaringan saraf, yakni suatu jaringan yang sangat berfungsi untuk dapat mendeteksi adanya
perubahan pada tubuh dan kemudian menyampaikan impuls (atau rangsangan/pesan).
4. Jaringan ikat, yakni merupakan suatu jaringan yang sangat berfungsi untuk dapat melindungi dan
juga memberikan dukungan terhadap organ dan juga berbagai jaringan lainnya.
jaringan penyusun tendon
Serat kolegen ialah merupakan struktur yang paling utama pada tendon.
kolagen 01
Dimana pada serat ini bentuk yang begitu sangat kuat, elastis atau fleksibel,
dan juga mampu dalam menahan dari adanya kerusakan akibat suatu tarikan
atau tegangan.
endomisium Serat kolegen ialah merupakan struktur yang paling utama pada tendon. Dimana
pada serat ini bentuk yang begitu sangat kuat, elastis atau fleksibel, dan juga
mampu dalam menahan dari adanya kerusakan akibat suatu tarikan atau tegangan.
fasia dalam
Dimana ada lapisan ini memegang otot bersama, sehingga dapat
memungkinkan agar dapat melakukan suatu gerakan dengan secara bebas
pada otot dan juga menyediakan suplai darah .Kemudian pada kolagen fasia
dalam yang menghubungkan kolagen dari lapisan otot yang sebelumnya .
ROM
RANGE OF MOTION (ROM)
Disebut juga: lingkup gerak sendi (LGS) , rentang pergerakan sendi (RPS).
pengertian ROM
Evaluasi dimulai dengan mewawancarai subjek dan mengamati kembali data-data yang telah ada untuk
mendapatkan gambaran akurat dari gejala yang ada, kemampuan fungsional, pekerjaan dan aktivitas rekreasi,
juga riwayat medis.
Kemudian dilanjutkan dengan observasi pada tubuh untuk memeriksa kontur jaringan lunak dan kondisi kulit.
Palpasi dilakukan untuk mengetahui temperatur kulit dan tingkat kelainan dari jaringan lunak dan mengetahui
lokasi dari struktur anatomi yang mengalami gejala nyeri. Pengukuran antropometri seperti panjang tungkai,
lingkar anggota tubuh, dan massa tubuh juga dilakukan.
Gerakan sendi secara aktif yang dilakukan subjek selama evaluasi membuat fisioterapis dapat melihat bila ada
gerakan abnormal yang terjadi dan juga mendapatkan informasi lain tentang gerakan yang dilakukan oleh subjek.
Apabila terlihat adanya gerakan aktif yang abnormal, maka fisioterapis melanjutkan ke pemeriksaan gerak sendi
secara pasif untuk mengetahui penyebab keterbatasan sendi dan untuk mengetahui endfeel. Goniometri digunakan
untuk mengukur dan mendata kemampuan gerakan sendi aktif dan pasif.
Data dari goniometri dihubungkan
dengan data-data lainnya dapat
dijadikan dasar untuk
Dua sistem pencatatan yang lainnya yaitu sistem 180 - 0 derajat yang diukur pada posisi anatomis, ROM dimulai dari
180 derajat dan bergerak menuju 0 derajat. Sistem 360 derajat juga diukur pada posisi anatomis, gerakan fleksi dan
abduksi dimulai pada 180 derajat dan bergerak menuju 0 derajat, gerakan ekstensi dan adduksi dimulai pada 180
derajat dan bergerak menuju 360 derajat. Kedua sistem pencatatan tersebut lebih sulit dimengerti dibandingkan
sistem pencatatan 0 - 180 derajat dan juga kedua sistem pencatatan tersebut jarang digunakan.
End Feel
Pada pemeriksaan ROM pasif struktur unik pada tiap sendi dapat
terasa, beberapa sendi ROM nya dibatasi oleh kapsul sendi, ada juga
yang dibatasi oleh ligamen, batasan gerak normal yang lainnya adalah
oleh ketegangan otot, benturan permukaan sendi dan jaringan lunak.
Tipe setiap struktur yang membatasi ROM mempunyai karakteristik
rasa yang dapat terasa dengan pemeriksaan sendi pasif. Rasa yang bisa
di rasakan oleh seseorang yang melakukan pemeriksaan pada akhir
ROM pasif tersebut dinamakan end feel. Untuk mengembangkan
kemampuan dalam menentukan karakter dari end feel diperlukan
latihan dan sensitifitas. Menentukan end feel harus dilakukan secara
perlahan dan teliti untuk merasakan akhir dari gerakan sendi dan untuk
membedakan antara normal end feel dan abnormal end feel.
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Nilai normal rom
Thoracic spine
Active-resistive (ARROM)
• Latihan ROM resistif adalah ketika Anda secara aktif melakukan latihan dan Anda memiliki seseorang yang
menolak gerakan yang Anda lakukan.
• Jenis ROM ini dilakukan ketika pelatih memberikan perlawanan pada bagian tubuh saat atlet
menggerakkannya. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang jenis ROM ini melalui bagian Kekuatan Otot.
BODYALIGNMENT
Pengertian bodyalignment
susunan geometric bagian- Faktor yang mempengaruhi
bagiantubuh dalam
hubungannya dengan bagian-
bodyalignment
bagian tubuhyang lain. Body 1.Gravity
alignmen baik akan Gravity adalah atraksi timbal balik antara tubuh
meningkatkankeseimbangan dan bumi.Pusat gravity: titikpusat seluruh massa
yang optimal dan fungsi tubuh dari suatu objek.The line of gravity: imaginary
yangmaksimal, baik dalam garisvertical melalui pusat gravity suatu.
2.Postural reflek dan Apposing Muscles Group.
posisi berdiri, duduk, maupun
Action dari otot postural yang terus menerus
tidur. menyokong seseorang padaposisi tegak melawan
gravity. Adapun factor- factor lain yang
mempengaruhi body alignment, diantaranya :
a. Status kesehatan
b. Nutrisic. Emosid.
c. Faktor sociale.
d. Gaya hidup (life style)
Prinsip body alignment :
• Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewati dan base of support.
• The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendahkestabilan dan
keseimbangan lebih besar.
• Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebihbanyak digunakan
untuk mempertahankan keseimbangan.
• The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignmentbaik akan
menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.
• Perubaan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamananotot-otot.
• Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkanrasa nyeri
kelelahan otot dan kontraktur.
• Karena struktur enatomi individu berbeda maka intervensikeperawatan harus secara
individual dan sesuai dengan kebutuhanindividu tersebut.
• Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuanotot dan ligament
ketika body alignment jelek baik secara temporalmaupun penggunaan yang kurang hati-
hati.