Anda di halaman 1dari 7

ILMU BIOMEDIK DASAR

“Sistem Muskuloskeletal”

Oleh :

Ni Wayan Ines Berliana (P07120122071)


Kelas 1.2

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Tahun Ajaran 2022/2023
A. Pengertian Sistem Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal adalah system penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan komponen utama system mukuloskeletal adalah tulang dan jaringan ikat.
Muskuloskeletal terdiri atas:
• Muskuler/otot : otot, tendon dan ligament
• Skeletal/rangka : tulang dan sendi
Fungsi system muskuloskeletal yaitu dengan adanya sistem muskuloskeletal, tubuh dapat bergerak.
Sistem muskuloskeletal juga berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta melindungi
berbagai organ penting.
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
1. MUSKULER
1. Otot
Otot adalah jaringan yang ada di dalam tubuh manusia, berupa alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau individu dapat
bergerak.
Ciri-ciri dari muskuler yaitu :
1. Kontrakstilitas.
2. Eksitabilitas.
3. Ekstensibilitas.
4. Elastisitas.
Adapun fungsi sistem muskuler/otot meliputi hal berikut ini :
1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur.
3. Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas.
Jenis – jenis otot
a. Otot lurik/rangka, Sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh
dan dikendalikan secara sadar. Ciri- ciri otot rangka :
• Memiliki ribuan serabut yang membentuk jaringan otot yang tersusun
rapi.
• Otot lurik berbentuk selindris, panjang dan mempunyai banyak inti sel.
Bergerak dibawah kesadaran (Volunter).
• Mampu bekerja dengan keras dan cepat tetapi gampang lelah.
• Melekat pada rangka badan .
• Cepat dalam berkontraksi (berkerut)Letak Inti sel berada di tepi
(perifer).
• Otot Lurik terdapat pada Otot paha, otot dada, otot betis dan seluruh
rangka badan manusia.
Fungsi otot rangka : Menggerakkan rangka, Mempertahankan postur dan posisi
tubuh, Menyokong jaringan lunak, Mengatur jalannya zat masuk dan keluar,
Mempertahankan temperatur tubuh.
b. Otot Polos, disebut polos karena tidak memiliki lurik. Otot polos adalah otot
yang bekerja secara tidak sadar yang berada hampir di seluruh bagian tubuh.
ciri-ciri otot polos yaitu :
• Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing.
• Bersifat elastis.
• Mempunyai satu inti sel, terletak di tengah sel Otot bekerja di luar
kesadaran.
• Terdapat pada dinding alat-alat tubuh bagian dalam seperti paru-paru,
pembuluh darah, lambung, usus, dan indung telur.
Jenis – jenis otot polos :
• Otot polos multiunit terdiri dari serabut otot polos tegas yang masing-
masing serabutnya bekerja secara independent dan biasanya dilengkapi
dengan satu ujung saraf.
• Otot polos visceral terdiri dari beberapa lembaran atau bundel serta
membrane yang berkontraksi antara satu dengan yang lain di banyak
titik untuk membentuk gap junction atau neksi.
Fungsi otot polos yaitu : Otot polos lebih cenderung bekerja diluar kesadaran,
Membantu pencernaan, Detoksifikasi (pembuangan racun secara alami dari
tubuh), Menjaga keseimbangan elektrolit, Pengaturan tekanan darah,
Pengaturan aliran urin dan Transportasi oksigen untuk jaringan.
c. Otot Jantung, adalah penyusun dinding jantung dan berfungsi sebagai pompa
darah yang menuju ke jantung dan sebaliknya. Hal ini mengakibatkan adanya
sirkulasi darah di dalam tubuh manusia.
Fungsi Otot Jantung : Berfungsi dan berperan penting untuk membantu jantung
dalam memompa darah ke seluruh tubuh, Sel otot jantung membantu kontraksi
sel lainnya, Meremas darah agar darah keluar dari jantung (kontraksi),
Mengeluarkan dan membersihkan zat hasil metabolisme jantung
(Karbondioksida).
Sifat otot jantung;
• Otot jantung memiliki banyak inti sel yang berada di bagian tengah.
• Otot jantung memiliki daerah yang terang dan gelap.
• Bergerak secara tidak sadar dan tidak terkontrol (Involunteer).
• Memiliki serabut bercabang.
• Mempunyai diskus pembatas antar sarkomer (interkalaris).
Jenis – jenis otot jantung :
Berdasarkan gerakannya otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot
sinergis.
a) Otot Antagonis, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya bertolak
belakang/tidak searah, menimbulkan gerak berlawanan.
b) Otot Sinergis, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling
mendukung/bekerjasama, menimbulkan gerakan searah.
1. Tendon
Tendon/urat adalah sekumpulan jaringan ikat berserat kuat yang berfungsi
menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Jaringan ini cukup kuat untuk menahan
tegangan. Jaringan tendon sangat mirip dengan ligamen dan fascia; ketiganya terbuat
dari kolagen.
Fungsi tendon adalah membantu memungkinkan terjadinya pergerakan tubuh dengan
bebas dan fleksibel seperti berlari, melompat, berjalan, mengangkat, menari dan
kegiatan fisik lainnya yang dapat dilakukan tendon.
1. Ligamen
Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dan tulang. Ligamen terdiri
atas serat elastis yang tersusun dari protein. Ligamen adalah pembalut/selubung yang
sangat kuat, yang merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen.
Jaringan ini ada di berbagai bagian tubuh, seperti bahu, lengan, dan lutut Ligamen
membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi. Beberapa tipe ligamen
adalah sebagai berikut :
• Ligamen Tipis, Ligamen pembungkus tulang dan kartilago, ada di siku dan
lutut.
• Ligamen jaringan elastik kuning, Merupakan ligamen yang dipererat oleh
jaringan yang membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu
dengan tulang lengan atas.
Fungsi ligament : Menentukan rentang Gerakan, Perlindungan tulang dan sendi,
dan mempertahankan postur seseorang dengan system proprioseptif. Jenis – jenis
ligamen :
• Ligamen Articular,
• Ligamen Remnant Retal,
• Ligamen Peritoneal,
1. SKELETAL
1. Tulang
Tulang atau kerangka merupakan jaringan tubuh yang kaku dan terdiri atas sel-sel
yang tertanam dalam antar sel keras yang berlimpah. Tulang tersusun dari 2 komponen
yaitu kalsium gosfat dan kolagen.Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak
berdiri. Susunan tulang ialah :
• Tulang kepala/tengkorak.
• Kerangka dada 25 buah.
• Tulang belakang dan pinggul 26 buah.
• Tulang anggota gerak atas 64 buah.
• Tulang anggota gerak bawah 62 buah
Fungsi Tulang :
• Penyediaan situs pelindung untuk jaringan khusus seperti sistem pembentuk
darah (sumsum tulang).
• Mengatur tingkat kalsium dan fosfat dalam cairan tubuh yang beredar.
• Alat gerak pasif.
• Dukungan struktural untuk aksi mekanis jaringan lunak, seperti kontraksi otot
dan perluasan paru-paru.
• Perlindungan organ dan jaringan lunak, seperti pada tengkorak.
• Penunjang dan pemberi bentuk tubuh.
• Tempat pembentukan sel-sel darah.
• Tempat melekatnya otot
Klasifikasi Tulang :
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifatnya
• Tulang rawan/kartilago, Tulang rawan atau kartilago tersusun dari
bakal/pembentuk sel-sel tulang rawan atau kondroblas. Berdasarkan serabut
penyusunnya, tulang rawan dapat kita bagi menjadi tiga jenis yaitu :
• Tulang rawan hyalin
• Tulang rawan elastis
• Tulang rawan fibrosa
• Tulang keras atau osteon atau sejati, Tulang keras sebenarnya merupakan
tulang rawan yang telah mengalami penulangan atau osifikasi. Pada tulang
ini yakni pada matriknya terdapat senyawa yang mampu mengikat fosfor
dan kapur sehingga membuat tulang ini menjadi keras. Tulang keras dapat
dibedakan menjadi dua macam yakni :
• Tulang kompak memiliki matriks yang padat serta rapat. Misalnya
terdapat pada tulang pipa.
• Tulang spons pada matriksnya terdapat rongga-rongga. Misalnya
terdapat pada tulang pendek dan tulang pipih
1. Sendi
Sendi adalah bagian yang menghubungkan tulang dan membantu tubuh bergerak.
Jumlah sendi setiap orang berbeda satu sama lain. Fungsi utama sendi yakni
memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya, juga sebagai poros anggota
gerak. Fungsi sendi bergantung pada sistem muskuloskeletal, terdiri dari tulang, otot
dan persendian. Terdapat tiga jenis hubungan antar tulang yakni :
a. Sinartrosis, Adanya tipe persendian sinartrosis memungkinkan tulang tidak mengalami
gerakan. Ada tiga jenis sinatrosis, yaitu:
• Sinkondrosis
• Sinfibrosis
• Indesmosis
b. Amfiartrosis, Persendian tulang dengan gerakan yang sangat terbatas disebut
amfiartrosis. Amfiartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu sinkondrosis dan
sindesmosis.
a. Diartrosis, kedua ujung tulang tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat
bergerak bebas. Pada jenis persendian diartosis, gerakan yang terjadi banyak dan leluasa. Di antara
kedua tulang tersebut terdapat cairan sinovial sebagai pelumas. Macam-macam diartosis yaitu:
• Sendi peluru, berporos tiga,
• Sendi engsel, berporos satu,
• Sendi gulung (ovoid), berporos dua,
• Sendi putar, berporos satu,
• Sendi pelana, berporos dua,
• Sendi kaku, kedua ujung tulang agak rata, tidak berporos.
C. Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
a) Rheumatoid Athritis.
b) Gout atau asam urat
c) Osteoporosis
Pertanyaan;
1. Apa yang terjadi jika tendon mengalami kerusakan?
2. Jika kita mengangkat benda berat secara terus-menerus terkadang otot akan menjadi
besar, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

Daftar pustaka;
Barakati, Septian Muna. (2014). Makalah Sistem Muskuloskeletal. Dikutip dari
https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-sistem-muskuloskeletal-42374314
Yeni, Laila. (2021) . Sistem Skeletal.Dikutip dari https://id.scribd.com/presentation/512650633/3-
SISTEM-SKELETAL-1
Diniari, Embun Bening. (2018). Mengenal Mekanisme Kerja Otot. Dikutip dari
https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-mengenal-mekanisme-kerja-otot.

Anda mungkin juga menyukai