Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehidupan merupakan hal yang sangat menakjubkan yang terus di kaji oleh para ilmuan,
baik itu asal usulnya, proses apa saja yang terkait dalamnya dan banyak hal lain yang sampai
sekarang ini belum dapat di pecahkan.Berbicara tentang kehidupan, tentulah kita ketahui bahwa
ada yang bertahan dan ada yang tidak mampu bertahan.Pada makhluk hidup, tentunya setiap
makhluk hidup melakukan sesuatu hal untuk bertahan hidup.

Seperti yang kita ketahui, otot terbagi menjadi 3 jenis yaitu otot lurik, otot jantung, dan
otot halus. Selain otot, di tubuh manusia juga terdapat sendi, sendi dan otot sangat penting dalam
gerak tubuh manusia.

1
1.2 Rumusan masalah

1.Apa saja klasifikasi muskulo bagian otot

2.Apa saja klasifikasi muskulo bagian sendi

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui klasifikasi muskulo bagian otot dan sendi pada manusia.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

Fisiologi Sistem Muskoloskeletal


Muskuloskeletal terdiri dari:
·                     muskulo/ otot
·                     skeletal/ tulang

1.    Muskulo/ Otot
Otot adalah organ yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Semua sel-sel otot
mempunyai kekhususan yaitu berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh
manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh
tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat dibawah permukaan kulit.

1)    Otot Rangka
Otot rangka merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka. Serabut otot sangat
panjang, panjangnya sampai 30 cm berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron
sampai 100 mikron. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
Kontraksi otot rangka sangat cepat, kuat, sebentar dan cepat lelah.

3
Struktur Mikroskopis Otot Rangka

      Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk
silinder yang panjang, disebut myofiber/ serabut otot.
      Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus
ditepinya.
      Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella,
kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
      Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya:ü  yang kasar
terdiri dari protein myosin ü  yang halus terdiri dari protein aktin/ actin.

2)    Otot Polos
Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding
berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem
respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. otot polos adalah
serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral, berukuran kecil berkisar antara 20 mikron
(melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil. kontraksi otot polos kuat
dan lambat. 
Jenis-Jenis Otot Polos
      Otot polos unit ganda, ditemukan pada dindng pembuluh darah besar, pada jalan udara besar
traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil
dan pada otot erektor pili rambut.
      Otot polos unit tunggal (viseral), ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga
atau visera.

4
3)    Otot Jantung
otot jantung merupakan otot lurik, disebut juga otot seran lintang involunter. otot ini
hanya terdapat pada jantung. otot jantung bekerja terus menerus ssetiap saat tanpa henti, tapi otot
jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut. inti otot jantung berada di
tengah, serabut ototnya bercabang dan bersatu dengan serabut disebelahnya, kontraksi otot
jantung otomatis dan ritmis.

d.    Karakteristik Kontraksi Otot

·         Kontraksi Isometrik : panjang otot tetap dan tonus otot meningkat


·         Kontraksi Isotonik : otot memendek dan tonus otot meningkat

e.    Tonus Otot
pada saat keadaan otot tidak digerakkan otot tersebut memang tidak dalam keadaan fleksi
namun terdapat renggangan dalam satuan tertentu antar otot, keadaan renggangan inilah yang
disebut dengan tonus otot (kontraksi yang terus dipertahankan oleh otot).
keadaan tonus otot menurun disebut hipotoni. sedangakan keadaan tonus otot meningkat
disebut hipertoni.
pemeriksaan tonus otot dapat dilakukan dengan cara palpasi dan gerak aktif.

f.     Kelelahan Otot
kelelahan otot adalah otot yang berkontraksi kuat secara terus menerus. penyebab
kelelahan otot adalah : kehabisan cadangan glikogen,  transmisi signal melalui neuromuskular
junction berkurang, gangguan suplai nutrien terutama O2, gangguan aliran darah.

5
g.    Sifat Kerja Otot

1. Fleksi dan Ekstensi


Fleksi merupakan gerak otot fleksor sehingga bagian tubuh menekuk, misalnya menekuknya
lutut dan siku. Sedangkan, ekstensi merupakan gerakan otot ekstensor untuk meluruskan
kembali bagian tubuh yang telah ditekuk, misalnya meluruskan kaki atau siku.

2.Abduksi dan Aduksi


Abduksi adalah gerakan anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh, misalnya merentangkan
tangan hingga sejajar dengan bahu. Sedangkan, aduksi ialah gerakan anggota tubuh
mendekati sumbu tubuh, misalnya menegapkan tangan kembali setelah direntangkan.

3.Pronasi dan Supinasi


Pronasi adalah gerakan memutar telapak tangan dan jari untuk menelungkup. Sedangkan,
supinasi adalah memutar telapak tangan dan jari untuk menengadah.

4.Depresi dan Elevasi


Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi merupakan gerak menurunkan.
Contohnya gerak membuka dan menutup mulut.

5.Inversi dan eversi


Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam tubuh,
sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah luar.

h.    Mekanisme Kerja Otot

6
i.      Remodelling Otot
·         hipertrofi otot disebabkan karena peningkatan filamen aktin dan myosin
·         atrofi otot disebabkan karena penurunan filamen aktin dan myosin

j.      Rigor Mortis
merupakan kontraktur yang terjadi beberapa jam setelah meninggal. penyebabnya adalah
hilangnya semua ATP sehingga menyebabkan gagalnya relaksasi otot. rigor mortis akan hilang
setelah 15-25 jam, bila protein otot sudah mengalami penghancuran akibat proses etolisis oleh
enzim lisosom.
 

3.    Sendi

SENDI adalah: Tempat dimana dua tulang atau lebih saling berhubungan, dimana di
antara tulang-tulang ini dapat terjadi pergerakan atau tidak.
a.    Komponen Penunjang Sendi
·         Ligamen
Jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang
·         Tendon
Jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang
·         Cairan Sinovial
Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang yang terdapat pada bagian kapsul sendi
·         Tulang Rawan Hialin
Jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang yang membentuk persendian. Berguna
untuk menjaga persendian dari benturan keras

7
b.    Klasifikasi Sendi
Berdasarkan jaringan penghubungnya :
1. Sendi fibrosa, adalah suatu persendian, dimana     permukaan tulang yang bersendi
dihubungkan oleh jaringan fibrosa, sehingga kemungkinan geraknya sangat sedikit.
Contoh: Sutura yang menghubungkan tengkorak, Art. Tibio fibularis inferior
2. Sendi kartilagenosa
Terbagi atas :
Sendi kartilaginosa primer
adalah suatu persendiaan yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng atau potongan
rawan hyaline. pada persendiaan ini tidak ada pergerakan yang mungkin dilakukan. Ex :
Persatuan antara epifise dan diafise, Antara iga I dan manubrium sterni
Sendi kartilaginosa sekunder
adalah suatu persendian yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng rawan fibrosa dan
permukaan sendi ini diliputi oleh lapisan rawan hialin yang tipispergerakan yang mungkin
dilakukan           tergantung pada sifat fisik rawan fibrosa. Ex : Art. Intervertebralis, Symphisis
osis pubis

·         Sendi synovial
Adalah suatu persendian yang    mempunyai kemungkinan gerak banyak sekali, karena
terdapatnya diskontinuitet diantara tulang-tulang yang bersendi (terdapatnya rongga sendi).
Ciri-ciri :
 Ujung tulang bersendi dibedakan atas:
 caput artilacularis
 cavitas glenoidales
 Cavum articularis
 rongga yang terdapat di antara ujung-ujung tulang
 Membran synovial

8
rongga sendi yang dibatasi oleh membran synovial yang berjalan dari permukaan sendi yang satu
ke yang lainnya. Disebelah luar membran sinavial dilindungi oleh kapsula sendi (articularis).
Permukaan sendi dilumasi oleh cairan kental: cairan synovial
Derajat pergerakan sendi synovial :
Sinovial dibatasi oleh:
 Bentuk tulang yang membentuk sendi
 Struktur anatomi sekitarnya
 Ligamentum fibrosa yang menghubungkan

Jenis-jenis sendi synovial :


Menurut susunan, permukaan dan pergerakan yang mungkin dilakukan, sendi ini terbagi:
 Sendi Plana = Datar
 permukaan sendi datar atau hampir datar                         sehingga memungkinkan tulang
saling bergeser satu sama lain. pergerkan terbatas, sedikit miring & rotasi. Contoh: art.
Sterno cavicularis, art. Acronio clavicularis
 Sendi Engsel = Ginglimus = Hingo Joint
 sendi ini mirip engsel pada pintu. sumbu gerak tegak lurus pada arah panjang tulang. gerakan
yang bisa dilakukan : Flexio, Ixtensio. contoh: sendi lutut, sendi siku, sendi mata kaki
 Sendi Condyloidea
 sendi ini mempunyai permukaan konver            yang   nyata dan bersendi dengan permukaan
yang konkaf. sumbu gerak dan panjang tulang parallel. gerak yang bisa dilakukan: flexio,
extension, abduksi, adduksi, sedikit rotasi. contoh: art. Metacapo. Phalangea, art.
interphalangea
 Sendi Elipsoidea
 permukaan sendi berbentuk konvex ellips yang sesuai dengan permukaan sendi (konkaf
ellips). contoh: art. Carpalia. gerak yang bisa dilakukan: flexio, extension, abduksio,
adduksio
 Sendi Pasak/Sendi Kisar=pivot art. = rotary art
 terdapat pasak tulang yang dikelilingi oleh cincin ligamentum tulang. sumbu gerak sesuai
panjang tulang. gerak yang bisa dilakukan: rotasio. contoh: art. Atlanto-dentalis, art. Radio
ulnaris sup
 Sendi Pelana = Art. Sellaris = saddle – shaplo
 permukaan sendi berbentuk konkavo-konvex yang saling berlawanan dan mirip pelana kuda.
gerakan yang dapat dilakukan: Flexio/extension, Abduksio/add, Rotasio. contoh : Art.
Carpo-metacacarpa I
  Sendi Peluru = ball and socket = art. Globoidea
 pada sendi ini: kepala sendi berbentuk bola, lekuk sendi berbentuk socket. bentuk sendi ini
memungkinkan pergerakan yang sangat bebas yaitu: flexi, ext, abd, add, rotasi dan
circumdixsi. contoh: sendi bahu, sendi panggul

9
 Berdasarkan hubungan antar tulang (artikulasi) :
· Sinartrosis (sendi mati), Persendian yang tidak dapat digerakkan, misalnya hubungan
antar tulang kepala. Sinartrosis ada dua bagian, yaitu : sinfibrosis dan sikondrosis
· Amfiartrosis, Persendian yang menggerakkan dengan gerakan yang sangat terbatas. Ex:
Hubungan antar tulang rusuk dan tulang belakang
· Diartrosis (sendi gerak), Persendian yang paling bebas gerakannya. Macam-macam sendi
gerak :
  Sendi peluru
  Sendi engsel
  Sendi putar
 Sendi pelana
 Sendi Luncur

c.    Stabilitas Sendi
Tergantung pada:
1)    Bentuk, ukuran dan permukaan sendi. contoh: ball & socket pada sendi panggul
2)    Ligamentum
·         Lig. Fibrosa mencegah pergerakkan sendi yang berlebihan
·         Lig. Elastik mengembalikan ke panjang asalnya setelah teregang
3)    Tonus Otot
merupakan faktor utama mengatur stabilitas
      Persyaratan Sendi:
·         Kapsula dan ligamentum
mendapat banyak suplai saraf sensoris
·         Rawan sendi
mempunyai sedikit ujung saraf

d.    Hokum Hilton
Saraf yang mempersarafi sendi juga mempersarafi otot yang menggerakkan sendi dan
kulit sekitar insertio otot tersebut

10
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Sistem musculoskeletal adalah penunjang bentuk tubuh dan pengurus pergerakan


muskulosketal terdiri atas
 Muskuler/otot:otot,tendon dan ligament
 Skelata/rangka:tulang dan sendi

Otot terdiri dari 3 jenis yaitu:


1.otot rangka

2.otot polos

3.otot jantung

Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan
baik,juga merupakan suatu pengubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang
lainnya,sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian
yang diperantarainya.

11

Anda mungkin juga menyukai