Anda di halaman 1dari 97

ANATOMI OSTEOLOGI,

OSTEOKINEMATIKA, MUSCLE
ARTHROKINEMATIK
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
UNIV AISIYIYAH YOGYAKARTA
2019
DOA BELAJAR
 Bismillahirrohmaanirrohiim

Asyhadu anlaa ilaaha illalloh


wa asyhadu anna Muhammadan rasuululloh

Rodliitu billaahi robbaa


wa bil-islaami diinaa
wa bi Muhammadin nabiyyaw wa rosuulaa

Robbii zidni ‘ilmaa


warzuqnii fahmaa
Aamiin....
Osteologi
 Ilmu yang mempelajari tentang tulang.
 Macam jenis tulang
Arthrologi
 Ilmu yang mempelajari tentang sendi.
 Bentuk dan jenis sendi
MACAM – MACAM GERAKAN DASAR

Gerakan yang terjadi pada extremitas dikelompokan 2 macam : OSTEOKINEMATIKA dan


ARTHROKINEMATIKA.

- Osteokinematika.
Adalah gerakan yang terjadi diantara kedua tulang. Ini meliputi ;
1. SWING ( suatu gerakan ayunan sehingga terjadi perubahan sudut
diantara axis panjang tulang – tulang pembentuknya.
2. SPIN / CONJUNCTION ROTASI ( suatu gerakan dimana tulang
bergerak tetapi axis mekanik sendi tidak bergerak.
ARTHROKINEMATIKA.

Adalah gerakan yang terjadi pada permukaan sendi ( gerak intra artikuler ) gerakan ini juga
disebut JOINT PLAY MOVEMENT. Ini meliputi :
1. ROLL ( gerakan dimana perubahan jarak titik kontak pada satupermukaan sendi sama
besarnya dengan perubahan jarak titik kontak permukaan sendi lawanya.
2. SLIDE ( gerakan dimana hanya ada satu titik yang selalu kontak dengan titik – titik yang
selalu berubah pada permukaan sendi lawanya.
Arah gerak roll selalu searah dengan gerak tulang, sedangkan arah gerak slide ditentukan
oleh bentuk permukaan sendi tulang – tulang pembentuknya.
HUKUM CONCAF DAN CONVEK

Untuk itu berlaku :

a. Apabila permukaan sendi konvek bergerak pada


permukaan sendi konkaf, gerak rolling berlawanan
dengan arah gerak slide.
b. Apabila permukaan sendi konkaf bergerak
pada permukaan sendi konvek, gerak rolling dan
slide searah.
ADA 2 TYPE DASAR GERAKAN TULANG :

1.Rotasi : gerakan tulang berputar


pada satu axis.
2.Translasi : gerakan menurut garis
lurus.
TRANSLASI TULANG DIBAGI

Joint play movement yang termasuk gerak translasi meliputi :


a. Traksi : gerakan translasi tulang arahnya tegak lurus dan
menjauhi bidang terapi, serta tejadi peregangan permukaan sendi.
b. Kompressi : gerakan translasi tegak lurus dan kearah bidang
terapi, serta kedua permukaan sendi saling mendekati / menekan.
c. Gliding : gerakan translasi yang terjadi paralel / sejajar dengan
bidang terapi dan menimbulkan luncuran antara kedua permukaan
sendi. Dalam melakukan gliding selalu diikuti traksi grade I.
Slide / gliding murni hanya terjadi pada
permukaan sendi datar dan sendi lengkung
yang congruent.
Sendi pada manusia tidak ada yang benar
– benar datar dan congruent.
Arah rolling : searah dengan gerakan
tulang, baik permukaan sendi konkaf –
konvek.
POSISI SENDI

Posisi sendi sangat penting artinya pada saat pemeriksaan dan penanganan dengan
manual terapi, kita mengenal 3 posisi sendi :
1. Close packed position ( CPP )
Adalah suatu posisi dimana kedua permukaan sendi dalam keadaan merapat / kompressi
yang maximal, keadaan ini terjadi pada posisi akhir suatu gerakan. Merapatnya
persendiaan tadi disebabkan karena menegangnya kapsul sendi dan ligamen. Pada posisi
ini tidak mungkin suatu persendian dilakukan mobilisasi. Contoh : Artic radiocarpea : max
dorsi fleksi, elbow joint : max ekstensi.
2. Maximally lose packed Position ( MLPP ).
Adalah kedua permukaan sendi dalam keadaan melonggar maximal, kapsul sendi dan
ligement begitu pula. Pada MLPP inilah biasa dilakukan pmeriksaan dan penangganan
manual terapi.
3. Loose packed position ( LPP ).
Adalah posisi sendi diluar CPP dan MLPP, pada posisi ini biasanya dilakukan terapi.
BIDANG GERAK

Ada 3 buah :
1. Bidang sagital ( ex : fleksi – ekstensi )
2. Bidang frontal. ( ex: abduksi – adduksi )
3. Bidang tranversal. (ex : exo – endoratasi ).
Osteokinematika
 Osteokinematic
• Analisis gerak sendi dilihat dr
gerak tulangnya
• Jenis gerak

 Bidang gerak & sumbu gerak


Arthrokinematic Roll-slide
 Arthrokinematic Roll-
slide
• Analisis gerak dg memandang
gerak antar pemukaan sendinya
• Traction-Compression;
• Translation.
• Spin.
Articultio humeri
Struktur penyusun

• Clavikula
• Scapula
• Humeri
• costa
• Sternum
• vertebral
• thoracal
arthrologi

1. Glenohumeral joint
2. Acromionclavicular joint
3. Sternoclavikular joint
4. Scapulothoracal joint
5. Intervertebral joint
6. Costovertebral dan costosternal joint
7. suprahumeral joint.
Sendi elbow

• Elbow complex merupakan permukaan sendi distal dan proksimal sebagai


stabilisator.
• Berfungsi untuk memperpendek atau memperpanjang jarak dan
menyesuaikan posisi, sehingga tangan dapat dalam berbagai posisi
fungsional dalam jarak terukur.
Osteologi

• Os humeri
• Os ulna
• Os radial
Anatomi
osteokinematika

• Terdiri atas
• humero ulnar joint
• humero radial joint
• proximal radio ulnar joint.
Gerak elbow

GERAK ACTIVE FLEKSI SIKU


• Tiga otot fleksor siku utama adalah:
• M. Biceps brachii (n musculocutaneus, C5 C6) Penggerak utama fleksi siku dan supinasi. M.
Brachialis (n musculocutaneus, C5 C6)
• M. Bracioradialis (n. radialis, C5 C6)
• Fungsi fleksi siku pada posisi radioulnar netral.
GERAK ACTIVE EKSTENSI SIKU
• M. Triceps brachii. (n. radialis, C7 C8).
• M. Anconeus (n. radialis, C7 C8)
PRONASI DAN SUPINASI
OTOT
Berdasarkan Bentuknya otot
 Otot pipih
 Bentuk pipih , gepeng dan datar
 Otot kipas
 Bentuk melebar seperti kipas
 Otot fusifrom
 Bentuk seperti bendel yang mempunyau dua ujung.
STRUKTUR OTOT
 Bagian masa otot:

 Struktut mikroskopik otot

 Pembagian otot
BAGIAN MASA OTOT
1. Origo adalah tempat lekat otot pada tulang yang relatif diam sewaktu kontraksi
otot
2. Insertio adalah tempat lekat otot pada tulang lain yang relatif banyak berpindah
saat kontraksi
3. Tendo adalah jaringan ikat yang kuat melekat pada tulang berfungsi sebagai tali
penarik pada pergerakan.
4. Ligamentum adalah jaringan ikat sebagai penghubung tulang maupun sendi-
sendi
5. Kartilago tulang rawan
Struktur mikroskopik otot
 Setiap serabut otot terdiri atas 2 jenis mio filamen,:
1. Miofilamen tebal dibentuk oleh protein miosin
2. Miofilamen tipis di bentuk oleh proein aktin

 Jaringan ikat yang berhubungan dengan jaringan ikat :


1. Endomesium
Jaringan ikat yang mengelilingi setiap serat otot (sel)
2. Perimesium
Mengelilingi semua semua fasikulus untuk membentuk otot lengkap.
3. Tendon
Perpanjangan betuk tali dari tiga lapisan sebelumnya.
4. Aponeurosis
Perpanjangan pipih dan melebar dari tiga pelapis otot fx sama dengan tendon.
5. Fasia
Sebagai pelapis struktur terdekat seperti: pembuluh darah, saraf, dan dinding tubuh
6. Fasia superfisial (lapisan sub cutan)
Terdapat langsung di bawah kulit.
Pembagian Otot
 Jenis otot :
1. Otot rangka (Otot Lurik)
- Menempel pada tulang dan menggerakkan tubuh (otot sadar ) kontraksinya
dapat dikendalikan secara sadar.
1. Otot Jantung
- Otot yang bertanggung jawab atas kontraksinya berirama jantung (tidak sadar).
Otot menghasilkan rangsangan sendiri untuk berkontraksi.
1. Otot polos
- Melapisi dinding organ –organ berongga. Ex: pembuluh darah, saluran
pencernaan. Pergerakan lambat dan tidak sadar.
Otot Menurut Pekerjaannya

1. Otot Synergis: 7. Otot pronator


2. Otot antagonis 8. Otot endorotasi
3. Otot aduktor 9.Otot eksorotasi
4. Otot abduktor 10. Otot eksentrik
5. Otot fleksi 11. Otot konsentrik
6. Otot ekstensor
Otot Menurut Pekerjaannya
1. Otot sinergis :
Otot yang dalam pekerjaannnya bekerja secara bersama-sama
2. Otot antagonist
Otot yang dalam pekerjaannya secara berlawanan
3. Otot adduktor
Otot yang menggerakkan anggota ke jurusan tubuh (mendekati) tubuh
4. Otot abduktor
Otot yang bekerja anggota menjauhi tubuh
5. Otot fleksor
Otot yang bekerja membengkokkan sendi tulang meliputi sendi
6. Otot ekstensor
Otot yang bekerja meluruskan kembali sendi tulang pada kedudukan semula.
Otot Menurut Pekerjaannya

7. Otot pronator: dimana keadaan ulna dan radial dalam keadaan menyilang
menutup.
8. Otot supinator: dimana keadaan ulna dan radial dalam keadaan menyilang
membuka
9. Otot endorotasi: gerakan kerja otot memutar kedalam
10. Otot eksorotasi: gerakan kerja otot memutar keluar
11. Otot Eksentrik: memanjangkan otot
12. Otot konsentrik: memendekken otot
Jaringan
Jaringan
Anatomi Fisiologi
• Skeletal

• Cardiac

• Smooth
Otot
 Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn protein tubuh
& ½-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh
istirahat
 Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi
pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya
aktivitas otot
Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi  panas
3 Tipe Jaringan Otot

37 anat_muskuloskeletal/ikun/2007
Struktur Otot Rangka
 Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa (tdk
elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.

anat_muskuloskeletal/ikun/2007
TENDON

38
 OTOT SKELETAL
 Tingkat Organisasi Otot rangka
Microanatomy of Skeletal Muscle

sel otot =
serabut otot
yg mengandung
myofibril
Bentuk Kerjasama otot
1. Agonis : kelompok otot yang bekerja dalam arah yang sama dalam
menghasilkan suatu gerakan , penggerak utama.
2. Antagonis : kelompok otot yang bekerja nya melawan arah agonis dengan
maksud mengontrol arah gerakan agonis.
3. Sinergis : kelompok otot yang bekerja sama dengan agonis dengan maksud
memberi arah gerakan agonis.
Tipe kontraksi otot:
1. Isotonik : kontraksi otot dengan beban konstan dari awal sampai akhir gerakan
( tensian tetap/sama, terjadi perubahan panjang otot)
2. Isometrik dan static kontraksi: kontraksi otot dimana atidak terjadi perubahan
panjang otot (panjang tetap beban dapat berubah)
Berdasarkan banyaknya sendi yang di lewati
1. Otot mono artycular : melewati satu sendi
2. Otot poly arti kular : melewati lebih dari satu sendi.
Sifat –sifat fisiologis otot
• Exitability: suatu kemampuan ot0t untuk menerima rangsang
• Contraktility: kemampuan otot yang memendek dan menebal dengan tujuan
menggerakkan /membuat gerak.
• Conductivity: kemampuan otot untuk meneruskan rangsang keseluruh sel.
• Elasticity : kemampuan otot untuk yang bisa kembali ke ukuran semula setelah
mengalami penguluran.
• Extenbility : suatu kemampuan otot untuk dapan diulur tanpa rusak.
Massa yang berhubungan dengan uraian otot
 Tendon : merupaka tali putih yang berserat , terdiri dari jaringan fibrous
berwarna putih yang saling berhubungan sejajar.
 Aponeurosis: merupakan tendon yang berbentuk tipis merata dan melebar.
 Fascia : merupakan lembaran tipis dari jaringan fibrous yang menutupi hampir
sebagian besar tubuh.
Sistem skelety pada tubuh manusia
 Skeleton capitis/cranium:
 Skeleton extremitas superior/cranialis/upper extremitas. (rangka anggota gerak
atas)
 Skeleton extremitas inferior/caudalis/lower extremitas. (rangka anggota gerak
bawah)
 Skeleton trunci/trunk: rangka batang tubuh.
Tipe serabut otot
• Otot tipe I • Otot tipe II
1. White muscle
1. Red muscle 2. Otot berwarna lebih pucat
2. Bewarna lebih gelap dari otot 3. Durasi kontraksi lebih pendek
lain. 4. Otot gastrocnemius, otot-otot
3. Durasi kontraksi panjang tangan . Dll.
4. Otot –otot postural, otot 5. Fungsi sebagi mobilizer
soleus dan otot –otot 6. Metabolisme
punggung panjang anaerop/glycolitik.
5. Fungsi stabilizer 7. Patology : weakness (lemah),
6. Metabolisme aerob/oksidatif atrophy.(pengecilan otot)
7. Patologi : tegang (thigh ness,
kontaktur
Miologi
Miologi
Miologi
Miology
Anatomi sendi wrist
Osteologi
Pendahuluan

• Wrist-Hand and Finger tersusun


• Kesatuan fungsi yang kompleks
• Terminal fungsi sebagai organ komunikator, sensor maupun motor
• ROM luas dan bervariasi
• Mudah cidera.
Susunan

• Terdiri atas 28 tulang.


• 30 sendi,
• 19 otot intrinsich dan 20 extrinsich.
• Dalam aktifitas ditunjang stabilitas dan dasar gerakan bahu dan siku.
Osteokinematika

1. DISTAL RADIOULNAR JOINT


2. RADIOCARPAL JOINT
3. INTERCARPAL JOINT
4. CARPOMETACARPAL JOINT (CMC) I
5. CMC II – III – IV – V.
6. METACARPOPHALANGEAL (MCP) JOINT I–II–III–IV–V.
7. PROXIMAL & DISTAL INTERPHALANGEAL (PIP & DIP)
Sekia Terima Kasih
Gerakan Sendi ?
PELVIS
Koksa dan Hip
Struktur tulang pembentuk pelvis

• Ilium - Pubis – Ischium.


• Sacrum – Coccygeus
• Merupakan satu rantai tertutup.
Kinesiologi

• Sacrum berhubungan dg kolumna vertebralis sbg lumbosacral joint dan


berhubungan dengan pelvis sbg sacroiliac joint,
• Coccygeus berhubungan dg sacrum sebagai sacrococcygea.
• Antar pelvis kiri-kanan dihubungkan symphisis pubis
• Berhubungan dg anggota gerak bawah sbg hip joint.
Pergerakan

• Hubungan antara lumbale-pelvis-hip merupakan satuan fungsi kompleks,


dmn dalam fungsi gerak tubuh,
• Ambulasi dan gerak anggota bawah selalu terjadi secara bersama.
• Pada gerak fleksi lumbale posisi berdiri selalu diikuti gerak sacroiliaca dan
hip secara proporsional.
• Demikian pula gerak fleksi panggul ataupun berjalan, gerak panggul diikuti
gerak sacro iliac dan lumbale.
ANATOMI SENDI KNEE
Osteologi

• Knee joint merupakan perantara Ankle and Foot dengan Hip, berfungsi
sebagai stabilizator dan penggerak.
• Terdiri struktur susunan tulang :
• Femur
• Patella
• Tibia
• Fibula
Osteokinematika

• Terdiri atas :
• Tibiofemoral joint,
• Patello femoral joint
• Proximal tibio fibular joint.
Pengantar

• Ankle and Foot


• Distal ektremitas bawah
• Berfungsi sebagai
• Stabilizator
• Penggerak
Osteologi

• Tulang pembentuk kaki adalah sbb :


• Os talus paling atas
• Os calcaneus, paling belakang
• Os navicularis, medial
• Os cuboideus, lateral
• Ossa cuneiforme lateral – middle – medial,
• Ossa metatarsalia 5 buah dan
• Ossa palangea 14 buah.
Anatomy ankle joint
Osteokinematika

• Terdiri atas
• Distal TibioFibular joint,
• Ankle joint / TaloCrural joint,
• SubTalar / Talo calcaneal joint,
• Inter Tarsal joint,
• Tarso Metatarsal joint,
• Metatarso Phalangeal joint,
• Proximal- dan Distal- Interphalangeal joints.
Anatomi Upper Ankle Joint
Sub Bagian

• Fore foot:
• ossa metatarsalia dan ossa phalangea.
• Mid foot :
• os navicularis, os cuboid dan ossa cuneiforme
• Rear foot:
• os talus dan calcaneus.(Subtalar joint/Talo calcaneal joint)
Fungsi utama ankle and foot

• Membentuk dasar penyangga


• Berfungsi sebagai peredam kejut
• Berfungsi sebagai penyesuai mobilitas
• Membentuk pengungkit kaku
Sekian terima kasih
BELAJAR SENDI
 Artrologi adalah: suatu ilmu yang mempelajari tentang
sendi ,
 sedangkan sendi sendiri hubungan antara dua tulang/lebih
Menurut Susunan jaringan yang di
bentuk :
1. Synarthrosis/Synarthrodial/ fibrous joint
2. Amphiartrosis /ampiarthodial/cartilaginous joint
3. Diarthrosis/ diarthrodial/synovium joint
Synarthrosis/Synarthrodial/ fibrous
joint
Meliputi :
semua persendian yang permukaan tulang yang
bersangkutan saling kontak dan di hubungkan dengan
jaringan ikat yang kuat;
Pada persendian ini tidak terjadi gerakan.
Macam synarthrosis
a. Sutura/synostosis
Bagian tepi yang berdampingan pada suatu tulang yang datar.
Contoh: artioculatio antar tulang-tulang kepala
b. Schindylesis
Bagian suatu tepi tulang yang berbentuk keping tipis, masuk kedalam celah yang ada
pada tulang lain.
contoh: articulatio antara tulang atas os maxilaris dengan os palatum
c. Gomphosis
Bagian sutu tonjolan tulang masuk kedalam suatu kantong yang di bentuk oleh
tulang lain
Contoh: tertananmnya gigi pada geraham
d. Synchondrosis
a. Terdapat pada tulang-tulang manusia sebelum mencapai usia pertumbuhan
maksimal, dimana ada perbatasan tulang yang berupa tulang rawan yang nantinya
akan berubah menjadi tulang keras setelah orang mencapai batas usia pertumbuhan.
Amphiartrosis /ampiarthodial/cartilaginous joint

 Meliputi semua persendian yang penghubung antara tulang-


tulang pembentuknya adalah tulang rawan , campuran antara
tulang rawan dan jaringan ikat, serta ligamentum.
 Pada persendian ini sedikit terjadi gerakan.
Macam Amphiartrosis
a. Synphisis/ hyaline-joint
Bagian penghubung adalah tulang rawan.
Contoh: Articulatio antarcorpus vertebra
b. Fibro-cartilaginous- joint
Bagaian penghubungnya berupa tulang rawan yang bercampur
dengan jaringan ikat.
Contoh: articulatio sacroiliaca
c. Syndesmosis:
Bagian ini penghubungnya berupa ligamentum interosseus.
Contoh: articulatio tibio fibularis.
Diarthrosis/ diarthrodial/synovium joint

 Meliputi semua semua persendian yang susunan


pembentuknya paling komplit.
 Banyak terdapat pada tubuh manusia, gerakannya paling
luas.
Susunan sendi :
a. Tulang pembentuk persendiaan di lapisi fibro cartilago.
b. Kapsul sendi yang terdiri dari : stratum fibrosum di bagaian luar yang
berfungsi sebagai penguat sendi, stratum sinovial di bagian dalam
yang berfungsi sebagai pelicn sendi karena menghasilkan cairan sendi
c. Beberapa ligamen yang terletak di luar kapsul sendi yang berfungsi
sebagai peguat sendi.
d. Cavum sendi bagian yang terdapat di dalam kapsusl sendi yang
berupa ruangan.
e. Terdapat bantalan diantara ke dua tulang yang membentuk
persendian.
f. Bursa sendi suatu kantong yang berisi cairan, berfungsi juga sebagai
bantalan.
Macam Diarthrosis
a. Uni –axial joint
b. Bi – axial joint
c. Poli –axial joint
Uni –axial joint
 Meliputi semua yang beraksis gerakan tunggal.
a. Ginglymus/Hinge-joint/Sendi engsel
Mempunyai axis gerakan tranversal, bentuk dataran sendi sedemikian
pas sehingga hanya bisa terjadi satu pasang gerakan yaitu kedepan dan
belakang.
Contoh : articulatio interphalangeal
b. Trocoides/pivot-joint/sendi putar
a. Sendi mempunyai axia longitudinal, bentuk dataran sendi merupakan
suatu poros yang berputar terhadap suatu lingkaran /sebaliknya.
b. Dimana lingkaran itu terbentuk sebagian oleh tulang dan sebagian oleh
ligament/keseluruhannya tulang gerakan terbatas pada rotasi.
c. Contoh ; articulatio atlanto epistropei ( os vert cervical I dan II)
Bi – axial joint

 Semua persendian yang beraksis 2 gerakan:


Macam:
a. Ellipsoides/Condyloid joint/sendi bonggol.
b. Mempunyai dua axis gerakan horisontal yang saling
membentuk sudut. Kepala sendi cekung berbentuk
elipsoid dengan sumbu panjang dan sumbu pendek misal :
articulatio radio carpea
c. Sellaris/trochea joint/saddle joint/sendi pelana
d. Permukaan sendi adalah Koncaf dan Konvek /sebaliknya.
Tak ada gerakan rotasi.
e. Contoh: articulatio carpometacarpal 1(ibu jari)
Poli –axial joint

 Meliputi semua persendian yang beraksis lebih dari dua:


Macam :
a. Enartrosis /ball-and socket-joint/gluboid-joint/sendi peluru.
Tulang bagia distal bisa bergerak mengelilingi beberapa axis yang
mempunyai satu pusat, terbentuk oleh kepala sendi yang bulat masuk
kedalam seperti kavum (mangkuk).
Contoh: Aticulatio coxsae, articulatio humeri
b. Arthrodia/plane joint/gliding joint/sendi luncur.
Terdapat dataran sendi yang hampir datar /sedikit konkav yang
bertmu dengan dataran sendi yang hampir datar sedikit konveks
dipertahankan oleh ligamentum /tonjolan yang dekat sendi itu.
contoh : articulatio inter tarsalia.
Hukum konkav dan konveks
a. Apabila permukaan sendi kovek bertemu dengan
permukaan sendi konkaf maka roll dan gliding terjadi
berlawanan arah.
b. Apabila permukaan sendi koncaf bertemu dengan
permukaan sendi konvek maka roll dan slide bergerak se-
arah.
SEKIAN TERIMA KASIH
DOA PENUTUP MAJELIS
 Subhaanakallohumma
wabihamdika
asyhadu anlaa illaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika

Anda mungkin juga menyukai