Anda di halaman 1dari 13

PROSES PERGERAKAN TUBUH MANUSIA

KELOMPOK 1

Aas Astriani 202251045

Mutiara Arni Abadi 202351030

Serti Sitanggang 202351035

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
JAKARTA
2023
A. Sitem Gerak
Dalam kehidupan sehari hari salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak.
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian
atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka
impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada
hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat
dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak
yang tersusun dalam sistem gerak.
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat
gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan
bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang
disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakannya
sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein
aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel
dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi)
dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).
Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja,
berlari, berjalan, duduk dan berdiri. Untuk melakukan kegiatan
tersebut tubuh manusia ditunjang dengan adanya rangka. Rangka terdapat di
dalam tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan
bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan
adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi badan seseorang
dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya. Tulang dibantu
dengan adanya otot dan persendian, maa tubuh manusia dapat bergerak. Sebagian besar
pembentukan sel darah juga terjadi di dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan
organ yang mengandung mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
Fungsi kerangka antara lain:
 menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
 melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
 tempat melekatnya otot-otot
 untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
 tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
 memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah

B. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . oto memendek
jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot
sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang
beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari
ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran
semula.
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament
miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun
miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu
otot.
a. Jenis-jenis Otot
Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot
dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
1. Otot lurik (Otot Rangka)

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di
bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang
gelap (anisotrop) danterang (isotrop) yang tersusun berselang-selang.
2. Otot Polos
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot
polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus. Otot polos terdapat
pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan
2. Saluran-saluran pernapasan
3. Pembuluh darah
4. Saluran kencing dan kelamin

3. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja
serabut – serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi
oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut
juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak

b. Fungsi Otot
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi
bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan
berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga
memperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus
yang maksimum. Tonus yang maksimum terus-menerus disebut tetanus.
c. Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan.
Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan
tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang
kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh
otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki
dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian
depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat
pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan
lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan, contohnya adalah:
A. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep
dan otot bisep.
B. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak
tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
C. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk
dan menengadah.
Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

b. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak
tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih
yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu
berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang
rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu
otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup.
Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot
sinergis.
C. Sendi
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan
dua tulang disebut persendian (artikulasi).
Beberapa komponen penunjang sendi :
 Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya
terdapat rongga.
 Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-
serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi
 Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
 Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi
Ada berbagai macam tipe persendian:
1. Sinartrosis
Sinartrtosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat
dibedakan menjadi dua:
a. Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat
fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
b. Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh:
hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
2. Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat
dikelempokkan menjadi:
a. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh:
hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
b. Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
c. Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh:
hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
d. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar.
Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
e. Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi
siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
3. Amfiartosis
Amfiartosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
a. Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
b. Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi
cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
D. Gangguan dan Kelainan Pada Tulang
Gangguan dan kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1. Kesalahan nutrisi, jika kekurangan vitamin D pada anak-anak akan mengakibatkan
pertumbuhan tulang terganggu sehingga kaki dapat membengkok (kaki O dan kaki X)
2. Gangguan karena infeksi, misalnya kuman sifilis, gonorhoe dan TBC dapat merusak
sendi-sendi pada lutut dan pangkal paha, gangguan tersebut antara lain :
a. Atritis eksudatif: peradangan pada sendi yang menyebabkan sendi terinfeksi dan
bernanah.
b. Atritis sika: peradangan pada sendi hingga cairan sendi menjadi kering karena
kehilangan minyak sendi (sinovial)
c. Nekrosis: kerusakan pada selaput tulang (periosteum) hingga bagian tulang mati
dan mengering.
d. Layu sendi: keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya cakra
epifisis tulang rongga gerak.

3. Kesalahan sikap duduk dalam jangka waktu yang lama, dapat mengakibatkan :
a. Skoliosis: kondisi dimana tulang belakang bagian punggung membengkok kekiri
atau ke kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah. Menurut Praanaadika
(2021) Skoliosis adalah kondisi dimana ketidak simetrisan antara bahu kanan dan
bahu kiri, dimana salah satu bahu akan terlihat lebih tinggi ketimbang bahu
sebelahnya, jika lengkung tulang punggung membentuk huruf C dan/atau S,
terlebih sewaktu sudut lengkungan menyentuh lebih dari 10 derajat orang tersebut
dapat di katakana mengidap skoliosis. Gejala, tulang punggung melengkung secara
tidak wajar ke arah samping, bahu atau pinggul kiri dan kanan tidak sama
tingginya kondisi ini umumnya muncul saat usia 9 tahun. nyeri punggung, tingkat
Lelah yang tinggi pada tulang punggung setelah duduk atau berdiri lama dan
skoliosis berat 9 dengan kelengkungan yang menyentuh lebih besar dari 60 derajat
yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
b. Lordosis: kondisi dimana tulang belakang bagian punggung membengkok ke
depan. Ini terjadi bila kita sering duduk membengkok ke depan. Dengan gejala
paling banyak di jumpai adalah munculnya nyeri otot. Nyeri otot terjadi ketika
tulang punggung melengkung secara tidak normal, sehingga menarik otot ke
berbagai arah dan mengakibatkan otot menjadi tertarik dan/atau menegang.
Terlebih ketika saat tulang punggung melengkung ke depan secara berlebihan. Dan
biasanya lordosis mengenai punggung bawah dan leher (Praanaadika, 2021).

c. Kifosis: merupakan kondisi yang berkebalikan dengan kondisi lordosis, dimana


tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang. Adapun kofisis pada
generasi muda yaitu dengan faktor postur tubuh yang buruk saat melakukan
kegiatan sederhana seperti bermain dan atau berkegiatan lainnya. Dengan gejala
yang awam adalah seperti yang ada pada pemaparan di atas yaitu penderita terlihat
lebih membungkuk (Praanaadika, 2021).
4. Gangguan mekanik, terjadi karena jatuh atau terkena benda keras, dapat berakibat:
a. Memar sendi: selaput sendi sobek.
b. Urai sendi: lepasnya tulang persendian.
c. Fraktura (patah tulang): umumnya terjadi pada tulang pipa.
d. Fisura (retak tulang), dapat diperbaiki oleh periosteum dengan membentuk kalus.

E. 3 Obat yang sering di gunakan pada gangguan otot

1. Antispasmodics

Antispasmodics dapat mengurangi kejang otot dengan mengubah konduksi pada


sistem saraf pusat dan dapat merelaksasi otot polos usus sehingga dapat
mengatasi nyeri perut. Obat ini diklasifikasikan menjadi dua jenis utama : relaksan otot
polos seperti alverine dan mebeverine, dan antikolinergik seperti hyoscine. Sebagian
besar antispasmodik hanya berupa obat-obatan farmasi atau obat resep. Obat ini
tersedia dalam berbagai bentuk sediaan seperti tablet, kapsul, sirup, suntikan dan koyo.
Karena antispasmodik dapat menekan gejala dan mengganggu identifikasi penyakit
yang mendasari, antispasmodik tidak boleh dikonsumsi tanpa konsultasi medis.
Penundaan dalam mengobati penyakit yang mendasari dapat mengakibatkan
konsekuensi yang serius. Dianjurkan untuk minum antispasmodik 30 menit sampai satu
jam sebelum makan atau sesuai petunjuk dokter (Rauf et al., 2021).

2. Antispastics

Antispastics adalah salah satu obat yang digunakan untuk pelemas otot dan
berguna untuk membantu mengatasi kejang otot yang terjadi secara terus-menerus.
Spastisitas terjadi ketika otot mengalami kontraksi yang berlebihan dan tidak
terkontrol, sering kali sebagai respons terhadap cedera otak, stroke, atau kondisi
neurologis lainnya. Antispastics bekerja dengan berbagai mekanisme, termasuk
mempengaruhi sistem saraf pusat atau merangsang reseptor pada otot untuk
mengurangi kejang.
Salah satu contoh obat antispastik yang umum digunakan adalah baclofen.
Baclofen bekerja dengan mengurangi aktivitas saraf di dalam otak yang bertanggung
jawab atas pengendalian otot. Ini membantu mengurangi kejang otot dan
meningkatkan mobilitas pada individu yang menderita spastisitas. Baclofen sering
diresepkan untuk mengobati kondisi seperti spastisitas yang disebabkan oleh cedera
tulang belakang, sclerosis multipel, atau kondisi neurologis lainnya. Penting untuk
dicatat bahwa penggunaan antispastics harus sesuai dengan resep dokter dan diawasi
dengan ketat, karena efek sampingnya dapat termasuk kelelahan, pusing, dan masalah
tidur (Tirth, 2012).

3. Orphenadrine

Orphenadrine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan kaku
yang akibat cedera otot. Ini adalah turunan metil dari diphenhydramine (sebuah
antihistamin yang umum digunakan), tetapi mekanisme kerjanya dalam menyebabkan
analgesia dan relaksasi otot rangka belum terdefinisi dengan baik. Orphenadrine
memiliki aktivitas antikolinergik dan dapat bertindak secara sentral pada persepsi nyeri.
Saat ini, Orphenadrine digunakan untuk pengobatan kondisi muskuloskeletal akut yang
menyakitkan dan dapat diberikan secara oral atau parenteral. Orphenadrine tersedia
dalam berbagai bentuk generik sebagai tablet standar dan pelepasan perpanjangan
sebanyak 100 mg. Ini juga tersedia dengan nama-nama komersial seperti Norgesic,
Norflex, Deenar, Banflex, Disipal, dan X-Otag. Dosis yang direkomendasikan adalah
100 mg dua kali sehari. Orphenadrine juga tersedia dalam formulasi parenteral dengan
nama Flexoject dan Myolin. Rekomendasi dosis parenteral adalah 60 mg baik secara
intravena atau intramuskular dua kali sehari. Efek samping yang paling umum adalah
seperti antikolinergik lainnya termasuk kantuk, mulut kering, keringat berlebihan,
kemerahan, kebingungan, dan gangguan visual (Steyn, 2019).

1. Sebutkan 3 penyalit kulit yang pernah sdr alami atau ketahui :


 Herpes : Herpes adalah infeksi virus yang ditandai dengan lesi kulit berisi
cairan, biasanya terjadi di area mulut (herpes oral) atau area genital (herpes
genital). Herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi HSV dapat disebarkan melalui kontak langsung dengan
luka kulit atau cairan tubuh dari individu yang terinfeksi. Faktor risiko termasuk
hubungan seksual tanpa kondom, kontak langsung dengan luka herpes, dan
sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pengobatan herpes biasanya melibatkan
penggunaan antiviral seperti asiklovir, valasiklovir, atau famsiklovir untuk
mengurangi gejala dan frekuensi serangan. Obat tersebut dapat diambil dalam
bentuk tablet atau krim topikal (By & Patrick, 2019).
 Biduran : Biduran adalah kondisi kulit yang ditandai dengan ruam merah yang
gatal dan bengkak, biasanya muncul secara tiba-tiba. Ini disebabkan oleh reaksi
alergi tubuh terhadap makanan tertentu, obat-obatan, gigitan serangga, atau
paparan lingkungan lainnya. Biduran dapat dipicu oleh berbagai faktor,
termasuk alergi makanan seperti kacang, seafood, atau telur, serta faktor
lingkungan seperti panas, dingin, atau paparan bahan kimia tertentu. Pengobatan
untuk biduran biasanya melibatkan antihistamin untuk mengurangi gatal dan
bengkak. Dalam kasus yang parah, kortikosteroid oral atau epinefrin dapat
diberikan (By & Patrick, 2019).
 Jerawat : Jerawat adalah kondisi kulit yang umum, ditandai dengan peradangan
folikel rambut dan kelenjar minyak di kulit. Ini biasanya muncul sebagai
komedo (komedo), jerawat papular, pustular, atau nodular. Jerawat disebabkan
oleh kombinasi faktor termasuk peningkatan produksi minyak oleh kelenjar
sebasea, peradangan, bakteri Propionibacterium acnes, dan penyumbatan folikel
rambut oleh sel-sel kulit mati. Pengobatan jerawat dapat melibatkan penggunaan
produk topikal seperti benzoyl peroxide, asam salisilat, atau retinoid untuk
mengurangi produksi minyak dan mencegah penyumbatan pori-pori. Dalam
kasus yang lebih parah, dokter dapat meresepkan antibiotik oral atau isotretinoin
(By & Patrick, 2019).

2. Apa yang sdr lakukan dengan kelianan kulit tersebut.


 Untuk pertolongan pertama yang saya lakukan minum obat golongan
antihistamin untuk biduran, dan mengoleskan salep golongan antivirus golongan
acyclovir,dan untuk jerawat saya mengoleskan salep benzolac gel dan tahap
selanjutnya
 Untuk memastikan penyakit tersebut biasanya, saya melakukan pemeriksaan
fisik dengan berkonsultasi dokter untuk memastikan alergi kulit jenis apa

3. Apa dasar sdr melakukan tindakan itu ?


 Untuk penyakit kulit Herpes tindakan yang saya lakukan mengoleskan salep
clinovir untuk mengurangi ruas merah serta rasa sakit yang di kulit. Dan
mengkonsumsi obat paracetamol untuk meriang atau untuk mengurangi rasa
sakit
 Untuk penyakit Biduran tindakan yang saya lakukan minum obat golongan
antihistamin untuk meredakan rasa gatal dan mengoleskan salep kortikosteroid
untuk meredakan peradangan dan gatal di kulit
 Untuk penyakit jerawat tindakan yang saya lakukan mengoleskan obat jerawat
golongan benjolac gel untuk mengurangi peradangan,kemerahan dan
mengurangi bakteri pada kulit
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Feri. Sistem Gerak Manusia. http://www.docstoc.com/docs / 25972416/


Sistem-Alat-Gerak (Diakses tanggal 29 Maret 2012)
Zaifbio. Sistem Gerak Manusia. http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/
sistem-gerak-manusia/ (Diakses tanggal 31 Maret 2012)
By, R., & Patrick, C. (2019). Rosacea , Jerawat , herpes : Penyakit Kulit Dewasa
Umum. 1–5.
Praanaadika. (2021). Perancangan Buku Interaktif Tentang Kelainan Tulang Punggung
Sebagai Sarana Edukasi Kepada Anak Usia 5 – 12 Tahun Tugas. In Journal of
Business Theory and Practice (Vol. 10, Issue 2).
http://www.theseus.fi/handle/10024/341553%0Ahttps://jptam.org/index.php/
jptam/article/view/1958%0Ahttp://ejurnal.undana.ac.id/index.php/glory/article/
view/4816%0Ahttps://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/
123456789/23790/17211077 Tarita Syavira Alicia.pdf?sequen
Rauf, A., Akram, M., Semwal, P., Mujawah, A. A. H., Muhammad, N., Riaz, Z., Munir,
N., Piotrovsky, D., Vdovina, I., Bouyahya, A., Adetunji, C. O., Shariati, M. A.,
Almarhoon, Z. M., Mabkhot, Y. N., & Khan, H. (2021). Antispasmodic Potential
of Medicinal Plants: A Comprehensive Review. Oxidative Medicine and Cellular
Longevity, 2021. https://doi.org/10.1155/2021/4889719
Steyn, L. (2019). Focus on: Orphenadrine citrate as a muscle relaxant. South African
Family Practice, 61(3), 6–8. https://doi.org/10.4102/safp.v61i3.4975
Tirth, A. (2012). Oral Health in Older Adults -An Overlooked Issue. Journal of
Gerontology & Geriatric Research, 01(04), 1–4. https://doi.org/10.4172/2167-
7182.1000111

Anda mungkin juga menyukai