Anda di halaman 1dari 27

BODY ALIGNMENT (POSTUR TUBUH)

Lia Retno Sari, S.Kep.Ns

Definisi
Body alignment ( Postur tubuh ) merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan dengan bagian tubuh yang lain.

Bagian yang dipelajari pada Body Alignment ( Postur tubuh ) :


I. Persendian II. Tendon III. Ligamen IV. Otot

I. SENDI
Sendi adalah hubungan atau pertemuan dua buah tulang atau lebih yang memungkinkan pergerakkan satu sama lain maupun yang tidak dapat bergerak satu sama lain.
Sendi juga disebut dengan istilah ARTIKULASI

Berdasarkan keleluasaan dalam bergerak, terdapat tiga jenis persendian pada manusia, yaitu :

1. Sinartrosis 2. Amfiartrosis
3. Diartrosis

1. SINARTROSIS
Sinartrosis adalah sendi yang tidak bisa digerakkan.

Dikatakan tidak bisa digerakkan karena diantara tulang yang saling berhubungan terdapat jaringan padat berupa jaringan ikat.

Contoh : Hubungan antar tulang yang membentuk tengkorak kepala adalah artikulasi yang rapat dan tidak memungkinkan pergerakan sama sekali.

2. AMFIARTROSIS

Amfiartrosis adalah sendi yang memungkinkan pergerakan terbatas Hubungan antartulang belakang (vertebrata) termasuk contoh persendian amfiartrosis.

3. DIARTROSIS Kedua ujung tulang pada persendian diartrosis dihubungkan oleh jaringan ikat longgar sehingga tulang-tulang dalam persendian tersebut dapat bergerak dengan leluasa. Antara jaringan ikat longgar dan tulangtulang yang membentuk persendian terdapat ruang yang berisi cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas.

Jenis jenis Diartrosis:


A.

Sendi Peluru
Sendi peluru mampu melakukan gerakan ke banyak arah Sendi ini merupakan sendi yang paling bebas melakukan gerakan. Contohnya, sendi gelang bahu dan sendi gelang panggul

NEXT ....
B. Sendi Putar
Sendi

putar mampu melakukan gerakan berputar yang bertumpu pada satu sumbu Contohnya: 1. Sendi yang menghubungkan tulang atlas dan tulang tengkorak 2. Tulang pengumpil dengan tulang hasta.

NEXT ....
c. Sendi Engsel

Sendi engsel mampu melakukan gerakan satu arah, mirip engsel pintu. Contohnya, pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari.

d. Sendi Elipsoid

Mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru. Contohnya: hubungan antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan

NEXT ....
e. Sendi Pelana

Sendi pelana memungkinkan pergerakan mirip pelana dengan penunggang kuda. Misalnya, sendi yang dibentuk oleh tulang-tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan

f. Sendi Luncur
Sendi luncur adalah hubungan antar tulang yang kedua ujung tulangnya sedikit rata sehingga terjadi gerakan menggeser. Contohnya, persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, serta antartulang selangka.

II. TENDON
Tendon adalah ikatan jaringan fibrosa (jaringan ikat) yang padat/keras, berwarna putih mengkilat dan merupakan ujung dari otot dan menempel pada tulang.

Tendon merupakan penghubung antara tulang dengan otot.

NEXT

Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:

1. Origo : merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
2. Insersio: merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.

III. LIGAMEN

Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri atas jaringan ikat, kenyal, berwarna putih mengkilat dan fleksibel.
Ligamen mengikat sendi menjadi satu dan menghubungkan tulang dengan vertilago.

IV. OTOT

Otot merupakan kelompok jaringan terbesar dalam tubuh dan membentuk sekitar separuh berat tubuh.
Kekuatan dan ukuran otot di pengaruhi oleh latihan, gizi, jenis kelamin dan genetika.

OTOT MEMILIKI 3 KARAKTER, YAITU:


a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan. b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula. c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

JENIS JENIS OTOT

Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Otot lurik ( Otot Rangka ) 2. Otot polos ( Otot Viseral ) 3. Otot jantung.

SIFAT KERJA OTOT DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU :

A. Antagonis

Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Contohnya adalah: 1. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), 2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) 3. Depresor (ke bawah) dan adduktor (ke atas), 4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup)

B. SINERGIS
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama sama dengan tujuan yang sama.

Jadi, otot-otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.

Misalnya, otot otot antartulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup.

Apabila keempat bagian ini (sendi, tendon, ligamen, otot) digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk, berdiri, dan berbaring yang benar.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BODY ALIGMENT

1. Status kesehatan 2. Nutrisi

3. Emosi
4. Faktor sosial 5. Gaya hidup (life style) 6. Perilaku dan nilai-nilai

PENGKAJIAN
Kriteria mengkaji alignment pada saat berdiri:
Perawat harus memandang pasien dari anterior, lateral, dan posterior sehingga posisi yang tidak dialami/biasa atau kaku dapat dihindari.

Kriteria mengkaji alignment pada saat duduk :


Untuk mengkaji alignment pada saat duduk perawat memandang pasien dari arah lateral, pada pasien orang dewasa alignment pada saat duduk kepala dan panggul sama dengan posisi berdiri.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko cedera b/d standing alignment dan sitting alignment yang jelek. 2. Ganguan mobilitas fisik b/d kontraktur. 3. Nyeri b/d cedera fisik.

PERENCANAAN

Tujuan:

1. Mempertahankan body alignment yang baik 2. Padaindividu yang mempunyai body alignment yang jelek: a. Memperbaiki body alignment pada tingkat yang optimal b. Mencegah kontraktur, memperluas ekspansi dada serta mencegah terjadinya komplikasi akibat body alignment yang jelek.

EVALUASI

Body alignment dapat dengan mudah diobservasi dengan cara: 1. Berdiri didepan pasien untuk mengevaluasi frontal plane pada saat berdiri dan duduk. 2. Berdiri secara lateral untuk memandang sagital plane. 3.Menanyakan kepada pasien apakah merasa nyaman dengan posisi yang diambil

TUGAS!!!
Carilah jenis-jenis kelainan postur yang terjadi pada tubuh! (minimal 5 macam) Jelaskan (deskripsi, penyebab dan penatalaksanaan)!

Anda mungkin juga menyukai