Anda di halaman 1dari 30

Trauma Medulla Spinalis

Ns. Anisa

TULANG BELAKANG TERDIRI DARI


7 ruas tulang servikal

12 ruas tulang torakal


5 ruas tulang lumbal 5 ruas tulang sakral 4 tulang koksigis

FUNGSI TULANG BELAKANG


Tempat melekatnya otot-otot batang tubuh

Melindungi medulla spinalis


Memungkinkan batang tubuh untuk bergerak Menunjang batang tubuh secara keseluruhan

DEFINISI
Trauma yang terjadi pada jaringan medula

spinalis yang dapat menyebabkan fraktur atau pergeseran satu atau lebih tulang vertebra atau kerusakan jaringan medula spinalis lainnya termasuk akar-akar saraf yang berada sepanjang medula spinalis sehingga mengakibatkan defisit neurologi.

ETIOLOGI
Kecelakaan lalu lintas

Injury atau jatuh dari ketinggian


Kecelakaan sebab olah raga Luka jejas, tajam, tembak pada daerah

vertebra

TANDA DAN GEJALA


Tanda spinal shock (pemotongan komplit

ransangan), meliputi:
Flaccid paralisis dibawah batas luka hilangnya sensasi dibawah batas luka hilangnya reflek-reflek spinal dibawah batas luka hilangnya tonus vaso motor (Hipotensi) Tidak ada keringat dibawah batas luka, inkontinensia urine

dan retensi feses berlangsung lama hiperreflek/paralisis spastic

TANDA DAN GEJALA


Pemotongan sebagian rangsangan
Tidak simetrisnya flaccid paralisis
Tidak simetrisnya hilangnya reflek dibawah batas luka Beberapa sensasi tetap utuh dibawah batas luka Vasomotor menurun Menurunnya blader atau bowe Keluarnya keringat satu sisi tubuh

TANDA DAN GEJALA


Sindroma cidera medula spinalis sebagian Anterior Paralisis dibawah batas luka (trauma) Hilangnya sensasi nyeri dan temperatur dibawah batas luka sensasi sentuhan, pergerakan, posisi dan vibrasi tetap Central Kelemahan motorik ekstermitas atas lebih besar dari ekstermitas

bawah
Sindroma brown sequard Terjadi akibat trauma pada bagian anteror dan posterior pada

satu sisi
Ipsilateral paralisis dibawah trauma Ipsilateral hilangnya sentuhan, vibrasi, proprioseption dibawah

trauma
Kontralateral hilangnya sensasi nyeri dan temperatur dibawah

KOMPLIKASI
Autonomic Dysreflexia
terjadi adanya lesi diatas T6 dan Cervical
Bradikardia, hipertensi paroksimal, berkeringat banyak, sakit

kepala berat, goose flesh, nasal stuffness

Fungsi Seksual
Impotensi, menurunnya sensasi dan kesulitan ejakulasi, pada wanita kenikmatan seksual berubah

PENATALAKSANAAN MEDIS
Cidera pada cervikal
Immobilisasi sederhana
Traksi skeletal Pembedahan untuk spinaldekompresi

Cidera pada thoracal dan lumbal


Immobilisasi pada lokasi fraktur
Hiperekstensi dan branching Bed-rest

Obat: adrenal corticosteroid untuk mencegah dan

mengurangi edema medspin.

Tata Laksana

< 50% tinggi vertebra anterior: konservatif, korset > 50%: operasi

What Should I do??!

Fiksasi Leher

Empat Orang Penolong

Dua Orang Penolong

PENGKAJIAN
Data subyektif Pengetahuan pasien tentang penyakit (cedera dan akibat dari gangguan

neurologis)
Informasi tentang kejadian cidera, bagaimana sampai terjadi Adanya dyspnea Sensasi yang tidak biasannya (parasthesia) Riwayat hilangnya kesadaran Tidak adanya sensasi gangguan sensorik Data Obyektif Tingkat Kesadaran (Sadar/tidak sadar), GCS, pupil Status respirasi (Bervariasi) Orientasi tempat, waktu dan orang Sikap tubuh pasien, kekuatan motorik TTV (TD, Temp, Nadi), Integritas kuli Distensi bowel dan bladder

PENGKAJIAN
Pemeriksaan Diagnostik
Spinal X-ray: melihat fraktur / pergeseran vertebra
Myelogram: Lokasi obstuksi aliran CSF Spinal CT Scan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan napas inefektif b.d paralisis otot, edema medspin Gangguan pola nafas B.d paralisis otot, edema medspin,

gangguan funsgi diafragma


Gangguan perfusi jaringan b.d paralisis otot, edema medspin,

penekanan massa
Resiko Injury b.d tidak stabilnya columna vertebralis Gangguan eliminasi bowel/bladder b.d paralisis otot

bowel/bladder, immobilisasi, menurunnya kontrol sphinter


Gangguan mobilisasi fisik b.d kelemahan/kelumpuhan, defisit

neurologis

RENCANA PERAWATAN
1.

Bersihan jalan napas inefektif b.d paralisis otot, edema medspin Tujuan: Bersihan jalan napas efektif Kriteria : auskultasi paru suara normal, tidak ada ronkhi, tidak ada skret Intervensi: - Kaji kemampuan pasien untuk mempertahankan patensi jalan nafas - Pertahankan jalan nafas dengan mengatur posisi, penghisapan skret (suction) - Monitor kecepatan, irama, kedalaman nafas - Lakukan auskultasi pasru untuk menetapkan adekuatnya udara yang masuk dan bunyi ventilasi - Anjurkan pasien latihan nafas efektif dan batuk dalam - Monitor analisa gas darah - Bila perlu berikan obat-obat mukolitik sesuai program

RENPRA LANJUTAN
Resiko Injury b.d tidak stabilnya columna vertebralis

Tujuan: Tidak terjadi injury dan tidak ada gangguan neurologi Kriteria: Tidak mengalami peningkatan defisit neurologi, terlindung bila perlu menggunakan alat bantu Intervensi keperawatan: - Pertahankan leher dalam keadaan ekstensi untuk mencegah cidera medula spinalis - Pertahankan hiperekstensi dengan menggunakan penyangga leher - Laporkan dengan segera pada tim medis adanya tanda hilangnya sensori dan motorik - Pasang penghalang tempat tidur - Pend-kes kepada pasien dan keluarga tentang kondisi pasien sehingga pasien dan keluarga dapat beradaptasi dengan kondisi penyakitnya - Kolaborasi: Pemeriksaan lab darah, endoskopi untuk melihat adanya perdarahan gastik

RENPRA LANJUTAN

Perubahan pola eliminasi urin b.d tidak ada kemampuan

untuk mengontrol sphinter/sensasi untuk berkemih Tujuan: pasien terpenuhi kebutuhan eliminasi urine dan bebas dari infeksi - Monitor intake output - Kaji bau, profil, jumlah urine yang keluar - Anjurkan pasien intake cairan 2 3l/mnt jika tidak ada kontra indikasi - Palpasi bladder secara hati-hati - Observasi adanya tanda-tanda infeksi pada saluran kemih - Kolaborasi: pasang Dower kateter- obs aliran urine - Lakukan pemeriksaan urin analisa, kultur bila perlu

Anda mungkin juga menyukai