Anda di halaman 1dari 14

CORTICOSPINAL & CORTICOBULAR

TRACTS

Ancilla Agra Y.N 030.15.018


Aulia Furqan Sufarnap 030.15.037
JAR AS M OTORI K

Bagian sentral system motorik untuk gerakan volunter tdd:


- Korteks Motorik primer (area 4/ girus presentralis)
- Area korteks di sekitarnya (terutama korteks premotorik, area 6)
- Traktus kortikobulbaris dan traktus kortikospinal (lanjutan
area korteks)
TRAKTUS KORTIKOSPINAL
(TRAKTUS PIRAMIDALIS)

Korteks motoric  berjalan mll subs alba


serebri (korona radiata) kornu posterior
kapsula interna bag sentral pedunculus
serebri (krus serebri) pons Medula
Oblongata (bag anterior) Piramid.
• Terdapat decusatio piramidalis.
• Serabut yang tidak menyilang 
berjalan menuruni medulla
spinalis melalui fasikulus
anterior iipsilateral 
Kortikosipnalis anterior
• Mayoritas serabut traktus
piramidalis menyilang di
decusatio piramidalis 
menuruni medulla spinalis
melalui fasikulus lateralis
kontralateral
TRAKTUS KORTIKOBULBAR
(KORTIKONUCLEARIS)

• Merupakan cabang dari beberapa tr kortikospinal.


• Saat melewati otak tengah beberapa tr kortikospinal bercabang dan
kemudian melakukan perjalanan menuju nuclei saraf kranial motorik yang
terletak lebih dorsal.
LESI PADA JARAS MOTORIK SENTRAL
LESI DI TR KORTIKOSPINAL

Fase Akut

Hipoaktif Kelemaha
reflex tendon n flacid otot

Fase Lanjutan

Hilangnya control inhibisi desendens


sentral pada motor neuron gama

Muscle spindle lebih sensitive


thd regangan

Teraktivasi secara permanen

Tonus spastic, hipereflex, tanda


tr. Piramidalis, klonus
SINDROM PARESIS SPASTIK SENTRAL

• Penurunan kekuatan otot dan gangguan Kontrol motorik halus


• Peningkatan tonus spastik
• Peningkatan reflek regang yang abnormal, dapat disertai klonus
• Hipoaktivitas atau tidak adanya reflek ekteroseptif (refleks abdominal,
refleks plantar, dan refleks kremaster)
• Refleks patologis (Babinski, Oppenheim, Gordon)
LOKASI LESI PADA SISTEM MOTORIK
SENTRAL
• Korteks Seberi
Kelemahan tubuh sisi KONTRALATERAL
Manifestasi yang ditemukan:
- Hemiparesis lebih sering terlihat pada wajah
dan tangan
- Paresis ekstremitas atas bagian distal
- Gangguan fungsional: gangguan control
motoric halus
- Kelemahan tidak total (paresis bukan plegi)
- Flaksid bukan spastik
- Lesi iritatif pada lokasi tsb  kejang fokal
• Lesi di Kapsula interna, ditemukan:
- Hemiplegi spastik kontralateral lesi (sering)
- Gangguan pada tr kortikonuklearis  facial palsy kontralateral dan mungkin disertai oleh
paresis nervus hipoglosus sentral
- Gg nervus kranialis lain tidak terlihat karena nervus kranialis (motoric) mendapat
persarafan bilateral
- Awalnya paresis flaksid, selanjutnya dalam jam-minggu akan berubah menjadi spastic karena
rusaknya jaras ekstrapiramidal.
• Lesi setingkat pedunculus cerebri
- Hemiparesis spastic kontralateral dapat disertai kelumpuhan
n.occulomotorius ipsilateral
• Lesi Pons
- Menyebabkan hemiparesis kontralateral atau mungkin bilateral
- Paresis n.7 dan n.12 sentral jarang terjadi karena lebih dulu berjalan ke arah
dorsal
• Lesi pada piramis medulla oblongata (biasanya akibat tumor)
- Merusak serabut pyramidal karena serabut ekstra berjalan lebih dorsal pada
tingkatan ini
- Hemiparesis flaksid kontralateral dapat terjadi
- Kelemana paresis bukan plegi karena tr. Desenden lain masih baik.
• Lesi traktus piramidalis di medulla spinalis
- Lesi yang mengenai traktus piramidalis pada
level servikal dapat menyebabkan, hemiplegia
spastik ipsilateral (karena sudah terjadi
persilangan). Lesi bilateral menyebabkan
kuadriparesis/ kuadriplegia. (f)
- Lesi Pada traktus piramidalis level torasika (g)
menyebakan, monoplegia ipsilateral spastik pada
ekstremitas bawah. Lesi bilateral menyebabkan
paraplegia.

Anda mungkin juga menyukai