Anda di halaman 1dari 28

Oleh:

Anastasia E
Bernadina D

TRAKTUS
KORTIKOSPINAL &

MEDULA SPINALIS
Berfungsi sebagai pusat refleks spinal dan
juga sebagai jaras konduksi impuls dari atau ke
otak.
Terdiri dari :
1.Substansia alba (selubung saraf bermielin)
2.Substansia grisea(selubung saraf tak bermielin)

Substansia Alba (WHITE


MATTER)
Berfungsi sebagai jaras konduksi impuls
aferen dan eferen antara berbagai tingkat
medula spinalis dan otak.

SUBSTANSIA
ALBA

KORNU
VENTRALIS

KORNU
DORSALIS

Substansia grisea (GREY


MATTER)
Merupakan tempat integrasi refleks-refleks
spinal
Pada penampang melintang tampak seperti
KORNU
huruf H kapital

DORSALIS

SUBSTANSIA
GRISEA

KORNU
VENTRALIS

KORNU VENTRALIS

Terutama terdiri dari badan sel dan dendrit neuronneuron motorik eferen multipolar dari radiks ventralis
dan saraf spinal.
Biasanya dinamakan JARAS AKHIR, karena setiap
gerakan (baik berasal dari korteks otorik
serebral,basal ganglia, atau yang timbul secara refleks
dari reseptor sensorik) harus diterjemahkan menjadi
suatu kegiatan atau tindakan melalui struktural
tersebut.

KORNU DORSALIS

Mengandung badan sel dan dendrit asal


serabut-serabut sensorik yang akan menuju
tingkat SSP lain sesudah bersinaps dengan
serabut sensorik dari saraf-saraf sensorik

JARAS medula spinalis


1. Traktus Ascendens
2. Traktus Descendens
3. Traktus assosiatif

Traktus desendens medula


spinalis
Jaras desendens dibentuk oleh 3 neuron :
1.

Neuron tingkat pertama


Mempunyai Badan sel di kortex serebri

2.

Neuron tingkat kedua

Neuron internuncial di kolumna grisea anterior


3. Neuron tingkat ketiga
LMN di kolumna grisea anterior,
mempersarafi otot rangka

Traktus desendens (sistem


motorik)
Membawa instruksi motoris (sadar atau bawah sadar)
ke otot skeletal
Mempunyai 7 jaras utama menuju ke medula spinalis:
1. Traktus kortikospinalis
2. Traktus retikulospinalis
3. Traktus tectospinalis
4. Traktus rubrospinalis
5. Traktus vestibulospinalis
6. Traktus olivospinalis
7. Serabut otonomik desendens

Traktus kortikospinalis
o Merupakan jaras yang
berkaitan dengan gerakan
volunter tertentu dan
terlatih, terutama bagian
distal ekstrimitas
o Muncul sebagai sel piramidal
(di lapisan ke -5 kortex
serebri)

Serat traktus
piramidalis berasal
dari:
2/3 gyrus presentralis
1/3 gyrus postsentralis

Pontoserebelaris
transversal

Kerusakan jaras piramidalis


dan ekstrapiramidalis

Kerusakan jaras piramidalis


dan ekstrapiramidalis
a. Lesi kortikal
-

Menyebabkan paresis tangan atau lengan kontralateral

Gerakan volunter halus yang terkena

Terjadi Monoparesis

Lesi kecil di kortex area IV menunjukkan lesi flaccid


dan serangan epilepsi focal yang agak sering

Kerusakan jaras piramidalis


dan ekstrapiramidalis
b. Lesi kapsula interna
-

Terjadi hemiplegia spastik kontralateral karena serat


piramidal dan ekstrapiramidal dekat satu sama lain

Awalnya paralisis bersifat flaccid , lalu setelah berjamjam sampai beberapa hari paralisis bersifat
spastik(karena serat ekstraparamidalis juga terkena)

Kerusakan jaras piramidalis


dan ekstrapiramidalis
c. Lesi pedunkel
- Hemiplegi spastik kontralateral
- Berkaitan dengan paralisis ipsilateral saraf
okulomotorius (Sindrom Weber)

Kerusakan jaras piramidalis


dan ekstrapiramidalis
d. Lesi Pons (Pontoserebelaris transversal)
-

Hemiplegia kontralateral dan mungkin bilateral

Paralisis ipsilateral saraf abdusens(N.IV) dan


trigeminus(N.V)

Saraf Fascialis(N.VII) atau hipoglossus (N.XII)mungkin


tidak kena karena kedua saraf tersebut letaknya
lebih dorsal

Kerusakan jaras piramidalis


dan ekstrapiramidalis
e. Lesi Pyramidal(Traktus pyramidalis)
-

Menghasilkan hemiparesis flaccid kontralateral

Tidak ada hemiplegia, karena yang rusak hanya serat


pyramidal, sedangkan jaras ekstrapyramidal letaknya
lebih dorsal sehingga tetap utuh dalam medula

Kerusakan jaras
piramidalis dan
ekstrapiramidalis

F Lesi Servikal (Traktus


kortikospinalis lateralis)
-

Hemiplegia spastik
ipsilateral, karena traktus
pyramidalis sudah
menyilang

Spastik, karena serat yang


mengalami kerusakan
adalah

ekstrapyramidal dan

pyramidal

Kerusakan jaras piramidalis


dan ekstrapiramidalis
G. Lesi Torakal (Traktus
kortikospinalis lateralis)
-

Monoplegia spastikipsilateral
tungkai

Jika kerusakan bilateral :


kelainan paraplegi

Kerusakan jaras piramidalis


dan ekstrapiramidalis
H.

Lesi Radiks anterior


(Traktus
kortikospinalis
anterior)

Ipsilateral dan flaksid


karenakerusakan
motoneuron bawah
atau perifer

UMN(neuron motorik atas)


Mempunyai badan sel dalam kortex
motorik serebri atau daerah subkortikal
otak dan batang otak , dan serabutserabutnya menghantarkan impuls dari
otak (Traktus kortikobulbar)
Terletak seluruhnya dalam SSP

LMN(neuron motorik
bawah)
Nuron motorik spinalis (atau neuron motorik
kranial) yang mempersarafi otot
Terletak mulai dari SSP(kornu anterior
substansia grisea medula spinalis) dan
mengirimkan serabut-serabutnya untuk
mempersarafi otot-otot
Termasuk bagian dari sistem saraf perifer

Traktus kortikospinalis dikenal juga dengan


nama sebagai Traktus pyramidalis, dan
merupakan traktus decendens yang paling
besar dan paling penting pada manusia. Dalam
hal ini perlu dibedakan dengan pengertian dari
System pyramidale.

System piramidale merupakan suatu susunan seratserat decendens yang mengantarkan impuls-impuls
motorik langsung dari korteks cerebri ke bagian nuclei
motorik didalam batang otak dan medulla spinalis.
Serat-serat pyramidal yang berakhir dibatang otak
dikenal sebagai traktus
kortikobulbaris(corticonuklearis)
Sedangkan yang berakhir didalam medulla spinlais
dikenal sebagaitractus corticospinalis,

Traktus kortikospinalis terdiri atas axon-axon


yang berasal dari sel-sel neuron didalam cortex
cerebri. Serabut traktus kortikospinal timbul
sebagai akson sel-sel piramidal yang terletak
dalam kelima cortex serebri. Sekitar sepertiga
dari serabut yang berasal dari cortex motorik
(area 4), sepertiga kortex motorik sekunder (area
6), sepertiga dari lobus parietalis (area area
3,1,2) sehingga dua pertiga timbul dari gyrus
precentralis. Serta sepertiga timbul dari gyrus
postcentralis

Anda mungkin juga menyukai