Anda di halaman 1dari 22

ALS

Amyotrophic Lateral Sclerosis


PATOLOGI

Apa itu amyotrophic lateral sclerosis
(ALS)?
Amyotrophic lateral sclerosis atau ALS
adalah penyakit sistem saraf di mana sel sel
tertentu (neuron) di dalam otak dan
sumsum tulang mati secara perlahan. Sel ini
mengirimkan pesan dari dalam otak dan
sumsum tulang menuju otot. Masalah otot
ringan muncul pada awalnya,tapi perlahan
lahan orang menjadi lumpuh. Beberapa
orang mengalami ALS selama beberapa
tahun. Pada akhirnya otot akan berhenti
bekerja. Penyakit ini disebut juga penyakit
Lou Gehrig, dinamakan setelah pemain
bisbol terkenal yang meninggal karena ALS.
CONT. . .

Istilah 'motor neuron disease' (MND) diperkenalkan oleh Brain (1962)
setelah melihat adanya hubungan antara PMA , ALS dan PBP yang dilihat
dari variasi klinis terlibatnya upper motor neuron (UMN) dan lower
motor neuron (LMN) serta dari topografi rusaknya anterior horn cells dan
kelemahan otot 3 .Di Inggris, ALS adalah bagian dari MND sedangkan di
Amerika Serikat dan negara-negara yang berbahasa Perancis, istilah ALS
lebih lazim dipakai sebagai nama lain dari MND

KLASIFIKASI
Motor Neuron Disease digolongkan atas : 3
1. Amyotrophic Lateral Sclerosis (80%)
2. Progressive bulbar palsy (10%).
3. Progressive muscular atrophy (8%)
4. Primary lateral sclerosis (2%)
5. Juvenile MND.
6. Monomelic MND.
7. Familial MND.
Seberapa umumkah ALS?

ALSadalah penyakit langka. Penyakit ini umumnya
mempengaruhi lebih banyak pria daripada wanita
pada usia 4060 tahun
Apa saja tanda-tanda dan gejala
amyotrophic lateral sclerosis (ALS)?

ALS sering berawal dari otot salah satu lengan atau kaki yang
melemah, atau berbicara dengan tidak jelas. Kelemahan
perlahan menyebar ke kedua tangan dan kaki dan bagian
tubuh lainnya. Otot punggung dan leher yang melemah
membuat kepala tertunduk lemas.Kehilangan jaringan otot
(atrophy) dan lidah yang berkedut umum terjadi. Otot yang
diperlukan untuk bergerak, berbicara, makan (menelan), dan
bernapas pada akhirnya menjadi lumpuh (paralysis). ALS
tidak mempengaruhi indra (penglihatan, penciuman, perasa,
pendengaran, dan sentuhan), tapi orang mungkin memiliki
masalah mental (seperti aphasia, atau kesulitan menemukan
katakata)
Apa penyebab amyotrophic lateral
sclerosis (ALS)?

Penyebabnya tidak diketahui dan sekitar 90% kasus
terjadi secara sporadis. Pada sekitar 10% orang,
penyakit ini menurun pada anggota keluarga. ALS
tidak menular.
ALS

EPIDEMIOLOGY
1-2/ 100,000
Males > females 2:1
90-95% sporadic
5-10% inherited AD, AR
Onset >40 years
Increase with age
ALS

AETIOLOGY
Unknown
Multifactorial Genetic
Viral
Autoimmune
Neurotoxicity hypothesis
RISK FACTORS
Trauma
Long bone fracture
Manual work
Occupational exposure to toxins; lead;
Solvents
Foods
PATOFISIOLOGI

Otak berkomunikasi dengan bagian tubuh lainnya dengan mengirimkan sinyal melalui
serabut tipis yang disebut dengan serabut saraf. Beberapa bagian bertanggungjawab untuk
fungsi penglihatan, perasaan, dan pendengaran, sedangkan yang lainnya berfungsi untuk
menbantu gerakan otot yang disadari, misalnya berjalan, berbicara, dan makan. Sel saraf yang
berasal dari otak dan menuju ke saraf tulang belakang (medulla spinalis) kemudian ke otot
disebut sistem saraf motorik. Karakteristik ALS adalah memburuknya saraf motorik ini. Pada
akhirnya saraf motorik akan mati sehingga sinyal dari otak tidak dapat melaluinya.
Akibatnya, otak kehilangan kendali pada otot, dan tubuh menjadi mengecil.
Penyebab pasti penurunan fungsi saraf motorik masih merupakan pokok bahasan penelitian
yang intensif. Sejauh ini, lebih dari 90% kasus dianggap tidak berhubungan (sporadis).
Namun sekitar 10%, merupakan kasus familial ALS atau FALS. Pada FALS, lebih dari satu
anggota keluarga, biasanya termasuk orangtua (autosomal dominan), terdiagnosa dengan
kondisi ini. Pasien dengan FALS akan mengalami gejala lebih awal jika dibandingkan dengan
ALS sporadis. Pasien FALS juga beresiko mengalami demensia frontotemporal (penurunan
fungsi otak akibat kerusakan bagian depan otak) karena mutasi gen C9orf72.
Satu dari penelitian awal pada FALS menyatakan bahwa mutasi gen sebagai yang
bertanggungjawab terhadap produksi enzim SOD1 sehingga menyebabkan keracunan pada
enzim.
CONT. . .

Ada beberapa faktor lain yang juga diduga dapat menjadi penyebab
kerusakan sel pada ALS, di antaranya:
Kelebihan glutamat : Glutamat adalah zat kimia yang berperan sebagai
pengirim pesan dari atau ke otak dan saraf. Akan tetapi, apabila terjadi
penumpukan glutamat di sekitar sel saraf dapat menimbulkan kerusakan
pada saraf.
Gangguan sistem imun: Dalam kondisi tertentu, sistem kekebalan tubuh
seseorang justru menyerang sel-sel yang sehat di dalam tubuh dan
menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf.
Gangguan pada mitokondria : Mitokondria merupakan tempat
pembentukan energi di dalam sel. Gangguan dalam pembentuan energi ini
dapat merusak sel-sel saraf, serta mempercepat perburukan penyakit yang
mungkin disebabkan oleh faktor lain.
Stres oksidatif : Kadar radikal bebas yang berlebihan akan menyebabkan
stres oksidatif, dan menyebabkan kerusakan pada berbagai sel tubuh.
PENGOBATAN

MND adalah penyakit yang menakutkan karena
penyakitnya terus berlanjut sedangkan terapinya
belum ada yang efektif disertai adanya beberapa
gejala klinis yang progresif. Belum ada terapi yang
spesifik untuk penyakit MND, yang ada baru berupa
terapi suportif
Dalam praktek sehari-hari beberapa gejala yang sangat mengganggu sering
ditemukan seperti disfagia, tersedak, liur menetes clan disartria Untuk mengatasi
liur menetes penderita dianjurkan menjaga posisi kepalanya sedikit ekstensi, latihan
menutup mulut , mengurangi makanan yang mengandung susu atau mengulum
potongan es. Kalau perlu dapat diberi atropin peroral, amitriptilin atau


piridostigmin. Untuk mengatasi disfagia, penderita dilatih mencari makanan dengan
ujung lidah, meregang lidah, menggigit dengan kuat dan menutup mulut. Makanan
yang lunak tetapi padat lebih baik daripada makanan cair. Karena penderita sulit
menelan cairan, makanan yang dikonsumsinya harus banyak mengandung air.
Mengulum potongan es kadang-kadang dapat membantu penderita agar dapat
menelan dengan lebih baik. Neostigmin atau piridostigmin dapat diberikan bila
perlu . Pemasangan NGT dilakukan bila : (1 Dehidrasi berat ; (2) sering tersedak ; (3)
Pneumonia aspirasi ; (4) Sangat sulit menelan clan (5) Berat badan menurun terus
Agar tidak sering tersedak dianjurkan agar makan perlahan-lahan, setelah
mengunyah tunggu sebentar sebelum menelan makanan, tetap dalam posisi duduk
30 menit setelah makan dan frekuensi makan ditambah tetapi dengan porsi kecil.
Fisioterapi terutama ditujukan untuk melatih sisa-sisa serabut otot yang reinervasi
yang masih dapat dilatih dan untuk otot yang mengalami disuse atrophy pada
penderita yang cacat atau inaktif 6 Pergerakan sendi perlu untuk menghindari
kekakuan sendi dan nyeri. Fisioterapi juga diperlukan karena dapat membantu
mengatasi kekecewaan penderita. Penanganan psikososial ditujukan untuk
membantu stabilitas emosi penderita dan keluarganya begitu mengetahui MND
adalah penyakit yang belum dapat diobati. Penderita harus memperoleh penjelasan
bahwa ia masih dapat hidup normal dengan penyakitnya tersebut dan dapat
mengatasi problem yang muncul.
CONT. . .

Bensimon dkk. melaporkan penggunaan riluzole, suatu zat anti
glutamat, dapat memperlambat perkembangan MND dengan bulbar
onset dan memperpanjang harapan hidup penderita selama 3 bulan
.Riluzole adalah suatu derivat benzothiazole yang menghambat
pelepasan glutamat dari ujung safar presinaptik ; menstabilkan 'sodium
channels' pada keadaan inaktif dan mengantagonis efek glutamat di
postsinaptik melalui mekanisme yang belum diketahui dengan
sempurna.
Penelitian farmakologi klinik ditujukan pada pengembangan obat yang
dapat mempengaruhi fungsi motorik melalui aksi langsung pada UMN
dan LMN, atau secara tidak langsung melalui sirkuit saraf atau jaringan
penyokongnya. Penggunaan TRHdan analog TRH, recombinant insulin-
like growth factorIGF-I) , faktor neurotropik seperti brain -derived
neurotrophic factor (BNDF) dan ciliary neurotrophic factor (CNTF) , bloker
reseptor glutamat seperti dextamorphan ,serta penghambat superoxydase
dysmutase masih dalam penelitian
ALS

TREATMENT
DISEASE MODIFYING DRUGS
Riluzole - decrease glutamate release
- 100 mg / day
- decrease need for tracheostomy 56.8%
- after 18 months vs 50.4% for placebo
- adverse effects; asthma, nausea,
- dizziness, granulocytopenia, increase
- transaminase level
Mecaserin
ALS

TREATMENT
SYMPTOMATIC TREATEMENT
1. SIALOORHEA
Amitriptyline
Benzotropine
Trihexaphenidyl HCL
Transdermal hyoscine (scopalamine)
Propranolol decrease thick mucus production
Physical measures:
Suction machine
Manual assisted coughing techniques
In-Exsufflator cough machine
External beam irradiation to a single parotid gland
ALS

TREATMENT
SYMPTOMATIC TREATEMENT

2. NUTRITION & DYSPHAGIA


Modification of the food & fluid consistency
Coaching by speech pathologist
PEG
ALS

TREATMENT
SYMPTOMATIC TREATEMENT

3. RESPIRATORY INSUFFICIENCY
Non invasive vetillatory support
Respiratory therapist consultation
Ventillatory assisted respiration
ALS

TREATMENT
SYMPTOMATIC TREATEMENT

4. DEPRESSION & ANXIETY


Tricyclic antidepressant
SSRIs
Supportive & family therapy
ALS

TREATMENT
SYMPTOMATIC TREATEMENT

5. ANTI- SPASTISITY
Baclofen
Tizanidine
Diazepam
Dantrolene
Streching-exercise
ALS

TREATMENT
SYMPTOMATIC TREATEMENT

6. FASCICULATION
Lorazepam
Decrease caffeine & nicotine intake
ALS

TREATMENT
SYMPTOMATIC TREATEMENT

7. PAIN
NSAIDs
Anticonvulsant , Tegretol, Phenytoin
Tricyclic antidepressant
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai