Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kedokteran Syiah Kuala ISSN: 1412-1026

Volume 17, Number 3, Desember 2017 E-ISSN: 25500112


Pages:168 -173 DOI:https://doi.org/10.24815/jks.v17i3.9155

KARAKTERISTIK DAN OUTCOME PASIEN-PASIEN


PENYAKIT NEUROLOGIS

Imran

Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Unsyiah


Email: imrsps@yahoo.co.id

Abstrak. Penyakit neurologis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan kebijakan khusus dalam
upaya penanganannya sehingga diperlukan data yang lengkap mengenai penyebab, perkembangan dan outcome. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik, diagnosis klinis, hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium, foto Rontgen, CT-scan,
MRI), keadaaan klinis (saat masuk dan keluar rumah sakit), dan outcome pasien yang dirawat inap di ruang saraf RS Zainoel
AbidinBanda Aceh. Ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Sampel penelitian adalah semua pasien yang dirawat
inap di ruang saraf. Data karakteristik sampel dan semua varibel data penelitian ditabulasi menggunakan software data base
rumah sakit. Pasien yang dirawat selama periode penelitian adalah 406 orang terdiri atas 227 (55.9%) pria dan 179 (44.1%)
wanita. Terdapat 20 jenis penyakit secara berurutan yaitu: stroke iskemik, cedera kepala ringan, cedera kepala sedang, cedera
kepala berat, stroke hemoragik, sefalgia, mielopati, vertigo, brain tumor, epilepsi, radikulopati lumbal, Sindroma Guillain Barre,
meningitis, hipertensi emergensi, hidrosefalus, ensefalitis, Transient Ischemic Attack, demensia, meningoensefalitis, trauma
medulla spinalis. Terdapat 2 macam penyakit yang merupakan penyakit-penyakit yang dominan yang menyebabkan pasien
dirawat di ruang saraf secara yaitu 1. Stroke iskemik dan hemoragik, dan 2. Cedera kepala (ringan, sedang, berat). Umumnya
didominasi oleh pasien cedera kepala dan stroke. Berdasarkan outcome klinis pasien yang bertahan hidup sebanyak 385 (94.8)
dan yang meninggal dunia sebanyak 21 (5.2%) orang terdiri atas 7 (1.7%) pasien stroke iskemik, 6 (1.5%) pasien stroke
hemoragik, 3 (0.7%) pasien cedera kepala berat dan masing-masing 1 (0.2%) pasien meningitis, sefalgia, hidrosefalus, dan
ensefalitis. (JKS 2017; 3:168-173)

Kata kunci: data neurobase, penyakit neurologis, outcome, RS Zainoel Abidin.

Abstract.Neurological disease is one of the public health problems that require special policies in the handling effort so that
complete data on causes, developments and outcomes are needed. This study aims to determine the characteristics, clinical
diagnosis, results of investigations (laboratory, X-ray, CT-scan, MRI), clinical conditions (admission and exit the hospital), and
inpatients outcome of the Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh. This is a descriptive observational study. The sample were all
inpatients. The sample characteristic data and all variables of the study data were tabulated using hospital data base software.
Neurologic inpatients during the study period were 406 consisting of 227 (55.9%) men and 179 (44.1%) women. There are 20
types of neurologic diseases patients, sequentially: ischemic stroke, mild head injury, moderate head injury, severe head injury,
hemorrhagic stroke, cephalgia, myelopathy, vertigo, brain tumor, epilepsy, lumbar radiculopathy, Guillain Barre syndrome,
meningitis, emergency hypertension, hydrocephalus, encephalitis, Transient Ischemic Attack, dementia, meningoencephalitis,
spinal cord injury. There are 2 kinds of diseases which are the dominant diseases sequently is ischemic & hemorrhagic stroke,
simple, moderate, and severe head injury. Based on the clinical outcome of survival patients were 385 (94.8) and those who
died as many as 21 (5.2%)consisted of 7 (1.7%) ischemic stroke, 6 (1.5%) hemorrhagic stroke, 3 (0.7%) severe head injuries
and 1 (0.2%) meningitis, cephalgia, hydrocephalus, and encephalitis. (JKS 2017; 3:168-173)
Keywords: neurobase data, neurologic diseases, outcome, Zainoel Abidin Hospital

Pendahuluan dalam memahami berbagai isu yang berkaitan


Sebuah studi yang dilakukan oleh Global Burden dengan gangguan neurologis. Diperlukan data
of Disease sebagai projek kolaboratif yang lengkap mengenai latar belakang penyebab
internasional yang sedang berlangsung antara utama timbulnya gangguan dan sistem
World Health Organization, World Bank dan pengobatan yang berlangsung agar dapat
Harvard School of Public Health merujuk pada membentuk respon kebijakan yang lebih efektif.1
sebuah kesimpulan bahwa gangguan neurologis Menanggapi temuan ini, WHO dan World
sebagai salah masalah kesehatan masyarakat. Federation of Neurology (WFN) baru-baru ini
Bahkan di beberapa negara baik negara-negara berkolaborasi dalam Survei internasional
yang tengah berkembang mau negara modern mengenai gangguan neurologi yang melibatkan
masih memiliki permasalah neurologi bahkan 109 negara dan mencakup lebih dari 90% dari
tanpa disertai kebijakan dalam upaya populasi dunia. Pada program survei ini
penanganannya. Ada beberapa kesenjangan dikumpulkan informasi dari para ahli mengenai

168
Imran Karakteristik dan Outcome Pasien-Pasien Penyekit Neurologis

beberapa aspek penyediaan layanan neurologi di komputer. Sofware base data rumah sakit
seluruh dunia disesuaikan dengan frekuensi dinstallkan terlebih dahulu ke dalam komputer
gangguan neurologis untuk penyediaan layanan kemudian setelah setelah seluruh bagian install-
neurologis di seluruh negara dan daerah. Temuan nya berhasil maka perangkat komputer tersebut
menunjukkan bahwa terdapat banyak sumber baru bisa digunakan.
daya yang jelas tidak memadai untuk pasien
dengan gangguan neurologis di negara-negara Hasil dan Pembahasan
berpenghasilan rendah dan sedang berkembang.2, Sampel penelitian adalah semua pasien rawat
3
inap di Ruang Saraf. Penelitian ini berlangsung
Hasil survei international diperoleh data selama lebih kurang 3 bulan. Jumlah sampel yang
mengenai penyakit-penyakit neurologi yang terkumpul selama periode penelitian dan
paling tinggi prevalensinya atau angka karakteristiknya dapat dilihat pada Tabel 1 di
kejadiannya di seluruh dunia. Terdapat bawah ini.
setidaknya 9 penyakit dengan epidemiologi
tersering hambir di seluruh negara tanpa Tabel 1 di bawah memperlihatkan bahwa selama
mengenal faktor kekuatan ekonomi tiap negara. rentang waktu penelitian lebih kurang 3 bulan
Adapun penyakit dengan etiologi tersering yakni terdapat 406 pasien yang dirawat di ruang saraf
demensia, epilepsi, nyeri kepala, multiple Geulima I RSUDZA Banda Aceh, terdiri atas 227
sklerosis, nyeri yang berhubungan dengan pria (55.9%) dan 179 wanita (44.1%). Terdapat
gangguan neurologi, Parkinson’s disease, stroke, 20 jenis penyakit yang dirawat yaitu 1.Stroke
cedera kepala dan neuroinfeksi.2 Iskemik, 2.Cedera Kepala Ringan, 3.Cedera
Kepala Sedang, 4.Cedera Kepala berat, 5.Stroke
Neuroepidemiologi menjadi salah satu indikator Hemoragik, 6.Sefalgia, 7.Mielopati, 8.Vertigo,
terpenting dalam penyelesaian masalah neurologi 9.BrainTumor, 10.Epilepsi, 11.Radikulopati
dunia tersebut. Berdasar epidemiologi penyakit lumbal, 12.Sindroma Guillain Barre,
pemerintah dapat menilai tingkat pesakitan dan 13.Meningitis, 14.Hipertensi Emergensi,
keberhasilan program kesehatan. Akhirnya 15.Hidrosefalus, 16.Ensefalitis, 17.Transient
diharapkan dapat menciptakan kebijakan- Ischemic Attack, 18.Demensia, 19.Meningo-
kebijakan baru maupun penelitian mengenai ensefalitis, dan 20.Trauma Medulla Spinalis.
pencegahan dan penatalaksaan di bidang Rerata penderita stroke berusia lebih tua,
neurologi.1, 2 sedangkan pasien cedera kepala relatif berusia
muda. Kasus-kasus yang dominan adalah
Metode Penelitian a.Stroke (Iskemik/hemoragik) dan b.Cedera
Penelitian ini merupakan penelitian Kepala (Ringan, Sedang,Berat). Pasien yang
observasional deskriptif, mendata semua dirawat di ruang saraf didominasi oleh laki-laki
penyakit-penyakit bidang neurologi dari pasien- pada hampir semua jenis penyakit. Usia rerata
pasien yang dirawat di ruang saraf Rumah Sakit pasien demensia dan hidrosefalus lebih tinggi
Umum dr Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian daripada penyakit lain tetapi sayangnya masing-
ini dilakukan secara prospektif dan penelitian masing pasien tersebut hanya terdiri atas satu
adalah seluruh pasien yang dirawat inap di ruang orang saja sehingga tidak mewakili populasinya.
saraf Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin Hal ini disebabkan oleh karena demensia ringan
Banda Aceh. Sampel penelitian adalah semua sering tidak terdeteksi di negara berkembang
pasien yang dirawat inap di ruang saraf Juli 2017 karena kesulitan dalam menentukan kriteria
sampai Oktober 2017. Sampel diambil secara kerusakan sosial dan pekerjaan.4 Diperkirakan
consecutive sampling. jumlah orang yang terkena demensia akan
berlipat ganda setiap 20 tahun menjadi 81,1 juta
Karakateristik sampel, yaitu: umur, jenis pada 2040.5 Bila dilihat berdasarkan jenis
kelamin, pekerjaan. Variabel: diagnosis klinis, penyakit dengan sampel yang banyak seperti
hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium, foto stroke dan trauma kepala terlihat bahwa usia
Rontgen, CT-scan/MRI kepala), keadaaan klinis rerata pasien stroke lebih tinggi dari pada
(saat masuk dan keluar rumah sakit), dan penyakit yang lain, sedangkan pasien cedera
outcome. Semua data penelitian yang diperoleh kepala umumnya berusia relatif muda yaitu 31-36
dari rekam medis dan dicatat di dalam sofware tahun. Insiden epilepsi keseluruhan di Eropa dan
base data rumah sakit menggunakan fasilitas
169
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17(3): 167-174, Desember 2017

Amerika Utara berkisar dari 24 dan 53 per hidup.7 WHO mengungkapkan bahwa nyeri
100.000 per tahun.6 persisten dialami berkisar antara 5,3% sampai
Penyakit nyeri kepala ini dialami hampir seluruh 33% penduduk negara berkembang dan maju.8
orang di dunia dan tak jarang dialami seumur

Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian

Persen Kelamin Usia


Jumlah
No Penyakit Tase
(n) Pria Wanita
(%) Rerata SD
(n) (n)
1 Stroke Iskemik 123 30.3 70 53 59.2 12.7
2 Stroke Hemoragik 31 7.6 18 13 58.5 11.6
3 Cedera Kepala Ringan 102 25.1 53 49 31.3 18.8
4 Cedera Kepala Sedang 33 8.1 20 13 30.2 17.8
5 Cedera Kepala Berat 32 7.9 18 14 36.4 24.0
6 Meningitis 4 1.0 3 1 37.5 15.6
7 Brain Tumor 10 2.5 6 4 49.7 13.9
8 Vertigo 13 3.2 5 8 43.6 19.6
9 Mielopati 14 3.4 12 2 47.8 17.4
10 Radikulopati Lumbal 6 1.5 3 3 48.0 13.2
11 Sefalgia 17 4.2 9 8 38.7 18.7
12 Hidrosefalus 1 0.2 1 0 77.0 -
13 Epilepsi 7 1.7 4 3 27.7 11.1
14 Ensefalitis 1 0.2 1 0 27.0 -

15 Transient Ischemic Attack 1 0.2 0 1 56.0 -

16 Demensia 1 0.2 0 1 84.0 -


17 Meningoensefalitis 1 0.2 0 1 54.0 -
18 Hipertensi Emergensi 3 0.7 0 3 50.7 23.9
19 Sindroma Guillain Barre 5 1.2 4 1 35.2 17.2
20 Trauma Medulla Spinalis 1 0.2 0 1 17.0 -

Total 406 100.0 227 179

Berikut ini dibahas tentang kelompok sampel Tabel 2 menunjukkan bahwa usia rerata pasien
pasien yang banyak dirawat di ruang saraf RSUD stroke iskemik dan hemoragik berkisar antara 58-
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yaitu stroke dan 59 (SD 11.6-12.7) tahun. Penderita stroke
cedera kepala. Karakteristik pasien stroke dapat iskemik terdiri atas 70 orang laki-laki (45.5%)
dilihat pada Tabel 2 berikut ini. dan 53 orang wanita (34.4%), sedangkan
penderita stroke hemoragik terdiri atas 18 orang
Tabel 2 Karakteristik pasien stroke laki-laki (11.7%) dan 13 orang wanita (8.4%).
Usia Kelamin
N
Stroke Rera Wani Pada kedua kelompok sampel ini tidak terdapat
o SD p Pria
ta ta perbedaan umur secara bermakna, p=0.777
Iske 12. 70 53 (IK95%: -4.3-5.7).
1 59.2
mik 7 0. (45.5) (34.4)
Hemo 11. 77 18 13 Di negara maju hampir 75%-80% dari total
2 58.5 penderita stroke dikaitkan dengan iskemia otak,
ragik 6 (11.7) (8.4)
88 66 sedangkan 10-15% dari stroke merupakan
Total
(57.2) (42.8)

170
Imran Karakteristik dan Outcome Pasien-Pasien Penyekit Neurologis

intraserebral primer perdarahan (ICH) dan sekitar pada kelompok stroke iskemik dan hemoragik,
5-10% adalah perdarahan subarachnoid (SAH).9 dimana tekanan darah sistolik rerata lebih tinggi
Hampir 50% kasus stroke disebabkan oleh pada kelompok stroke hemoragik (166.4 mmHg)
peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Kasus dari pada stroke iskemik (152.9 mmHg),
stroke terjadi hampir mencapai 25% dari total p=0.022. Perbandingan kadar gula darah sewaktu
laki-laki.10,11 pada pasien stroke iskemik dan hemoragik dapat
Perbedaan tekanan darah rerata pasien stroke dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
iskemik dan hemoragik dapat dilihat pada
Stroke Iskemik; Stroke
Gambar 1 di bawah ini. 191,5 Hemoragik;
166.1
146,4
152.9

P=0,044
88.6 91.0
P=0,022

P=0,456
Gambar 2. Perbandingan kadar gula darah sewaktu
pada pasien stroke iskemik dan hemoragik
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik

Gambar 1. Perbedaan tekanan darah rerata pasien Berikut ini dibahas tentang kasus terbanyak
stroke iskemik dan hemoragik
kedua yaitu cedera kepala. Karakteristik pasien
cedera kepala dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah
Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa terdapat
ini.
perbedaan bermakna tekanan darah sistolik rerata

Tabel 3 Pengelompokan tingkat cedera kepala berdasarkan usia dan jenis kelamin
Usia Kelamin
No Cedera Kepala n %
Rerata SD Pria Wanita
1 Ringan 102 61.4 31.3 18.8 53 (31.7%) 49 (29.3%)
2 Sedang 32 19.3 30.2 17.8 20 (11.9%) 13 (7.8%)
3 Berat 32 19.3 36.4 24.0 18 (10.8%) 14 (8.4%)
166 100.0 91 (54.5%) 76 (45.5%)

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kasus cedera pasien sekarat akibat cedera kepala sebelum
kepala terdiri atas 166 orang dan jenis terbanyak mendapatkan perawatan.11
dirawat di ruang saraf adalah cedera kepala Di Swedia sendiri terdapat 546 kasusper 10.000
ringan (102 orang, 61.4%), diikuti cedera kepala populasi per tahun sementara di Spanyol terjadi
sedang dan berat masing-masing (32 orang, 91 kasus per 100.000 per tahun. Data dari
19.3%). Cedera kepala ringan terdiri atas 53 berbagai belahan dunia secara konsisten
orang pria (31.7%), 49 orang wanita (29.3%), menunjukkan tingkat kejadian puncak pada anak-
cedera kepala sedang terdiri atas 20 orang pria anak, remaja, orang dewasa dan orang tua. Pria
(11.9%) dan 13 orang wanita (7.8%), dan cedera yang terluka 2-3 kali lebih sering dibandingkan
kepala ringan terdiri atas 18 orang pria (10.8%) perempuan. Di Amerika Serikat terjadi 1-2% dari
dan 14 orang wanita (8.4%). Dalam sebuah studi populasi yakni 5.000.000 orang hidup dengan
di Eropa mengenai tingkat kejadian cedara kepala cacat akibat cedera kepala.12
yang dikumpulkan dari 23 laporan data
epidemiologi ditemukan setidaknya terdapat 150- Bakterial meningitis masih menjadi penyebab
300 korban yang mengalami cedera kepala per utama kematian baik remaja, dewasa maupun
100 000 penduduk per tahun. Perkiraan insidensi lansia khususnya pada anak-anak. Terdapat 4-6
cedera kepala di Eropa berkisar 235 kasus per kasus dari 100.000 total populasi yang terkena
100.000 populasi per tahun. Itu termasuk kasus bakterial meningitis di seluruh dunia. Hampir
pasien rawat inap dengan cedera kepala maupun 80% dari total kasus bakterial meningitis di
sebabkan oleh Streptococcus pneumniae dan
171
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17(3): 167-174, Desember 2017

Neisseria meningitidis. Sementara untuk kasus T. Gondii. Hampir 70% dari total pasien yang
neuroinfeksi akibat virus dengan prevelensi mengidap HIV terinfeksi oleh parasit ini. Namum
tertinggi disebabkan oleh viral ensefalitis. untuk angka pasti penderita toxoplasmosis
Terdapat 3,5% -7,4% dari 100.000 populasi dengan manifestasi pada sistem saraf belum
terkena viral ensefalitis dengan varien virus yang ditemukan data yang cukup adekuat.13 Outcome
berbeda. Sementara parasit tersering yang kasus-kasus neurologis yang dirawat di ruang
menyebabkan gangguan fungsi neurologis adalah saraf dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Outcome Pasien-pasien yang dirawat di Ruang Saraf
Outcome
Total
No Penyakit Hidup Meninggal
n (%)
n (%) n (%)
1 Stroke Iskemik 116 (28.6) 7 (1.7) 123 (30.3)
2 Stroke Hemoragik 25 (6.2) 6 (1.5) 31 (7.6)
3 Cedera Kepala Ringan 102 (25.1) 0 102 (25.1)
4 Cedera Kepala Sedang 32 (7.9) 1 (0.2) 33 (8.1)
5 Cedera Kepala Berat 29 (7.1) 3 (0.7) 32 (7.9)
6 Meningitis 3 (0.7) 1 (0.2) 4 (0.9)
7 Brain Tumor 10 (2.5) 0 10 (2.5)
8 Vertigo 13 (3.2) 0 13 (3.2)
9 Mielopati 14 (3.4) 0 14 (3.4)
10 Radikulopati Lumbal 6 (1.5) 0 6 (1.5)
11 Sefalgia 16 (3.9) 1 (0.2) 17 (4.2)
12 Hidrosefalus 0 1 (0.2) 1 (0.2)
13 Epilepsi 7 (1.7) 0 7 (1.7)
14 Ensefalitis 0 1 (0.2) 1 (0.2)
15 Transient Ischemic Attack 1 (0.2) 0 1 (0.2)
16 Demensia 1 (0.2) 0 1 (0.2)
17 Meningoensefalitis 1 (0.2) 0 1 (0.2)
18 Hipertensi Emergensi 3 (0.7) 0 3 (0.7)
19 Sindroma Guillain Barre 5 (1.2) 0 5 (1.2)
20 Trauma Medulla Spinalis 1 (0.2) 0 1 (0.2)
Total 385 (94.8) 21 (5.2) 406 (100)

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa kasus-kasus Kesimpulan


yang dirawat di ruang saraf RSUDZA Banda 1. Pasien yang dirawat di ruang saraf RSUDZA
Aceh yang meninggal dunia sebanyak 21 orang Banda Aceh selama periode penelitian adalah
(5.2%) terdiri atas 7 pasien stroke iskemik 406 orang terdiri atas 227 pria (55.9%) dan
(1.7%), 6 pasien stroke hemoragik (1.5%), 3 179 wanita (44.1%).
pasien cedera kepala berat (0.7%) dan masing- 2. Ada 20 jenis penyakit secara berurutan yaitu:
masing 1 pasien meningitis, sefalgia, hidro- stroke iskemik, cedera kepala ringan, cedera
sefalus, dan ensefalitis (0.2%). kepala sedang, cedera kepala berat, stroke
Kasus stroke perdarahan yang meninggal dalam hemoragik, sefalgia, mielopati, vertigo,
perawatan di ruang saraf ini relatif sedikit 1.5% braintumor, epilepsi, radikulopati lumbal,
dari semua kasus yang dirawat atau 19.3% dari Sindroma Guillain Barre, meningitis,
kasus stroke hemoragik saja. hipertensi emergensi, hidrosefalus, ensefalitis,
Laju endap darah berhubungan dengan outcome Transient Ischemic Attack, demensia,
buruk stroke, terlepas dari tingkat keparahan meningoensefalitis, trauma medulla spinalis.
stroke, demikian juga peningkatan glukosa dan 3. Terdapat 5 macam penyakit yang merupakan
hipokalemia.14 penyakit-penyakit yang dominan yang
Sekuele neurologis sering terjadi pada sejumlah menyebabkan pasien dirawat di ruang saraf
besar pasien setelah mengalami meningitis secara berurutan yaitu a) stroke iskemik, b)
bakterial. Sekuele yang paling sering dilaporkan cedera kepala ringan, c) cedera kepala sedang,
adalah defisit neurologis fokal, gangguan d) cedera kepala berat, dan e) stroke
pendengaran, gangguan kognitif dan epilepsi.15 hemoragik.
4. Pasien yang meninggal dunia sebanyak 21
orang (5.2%) terdiri atas 7 pasien stroke
iskemik (1.7%), 6 pasien stroke hemoragik
172
Imran Karakteristik dan Outcome Pasien-Pasien Penyekit Neurologis

(1.5%), 3 pasien cedera kepala berat (0.7%) 7. Lorenzo G, Zaza K, David K, Hilkka K, Shireen
dan masing-masing 1 pasien meningitis, Q, Krishnamurthy R, Valerie S, Timothy JS, Lars
sefalgia, hidrosefalus, dan ensefalitis (0.2%). JS. Global Burden of Neurological Disorders:
Headache Disorders. World Health Organization
Project. 2011.
Daftar Pustaka
8. Michael B, Harald Breivik, Troels SJ, Willem S,
1. Tarun D, Marco GC, Colin M, Shekhar S. Global
Olaitan S, Rolf-Detlef T. Global Burden of
Burden of Neurological Disorders: Estimates and
Neurological Disorders: Pain associated with
Projection. World Health Organization Project.
neurological disorders. World Health Organization
2011.
Project. 2011.
2. Montalcini RL. Neurological Disorders Public
9. Stroke Association. Stroke Statistic 2013. United
Health Challenges. WHO Library Cataloguing in
Kingdom. 2013.
Publication Data. 2008.
10.Michael B, Harald B, Troels SJ, Willem S, Olaitan
3. Tallawy HN, Farghaly WM, Rageh TA, Shehata
S, Rolf-Detlef T. Global Burden of Neurological
GA, Badry R, Metwally NA. et al. Door-to-door
Disorders: Stroke. World Health Organization
survey of major neurological disorders (project) in
Project. 2011.
Al Quseir City, Red Sea Governorate, Egypt.
11.Segun TD, Denise IC. Traumatic Brain Injury
Department of Neurology, Faculty of Medicine,
(TBI): Definition, Epidemiology,
Assiut University, Assiut, Egypt. 2013
Pathophysiology. 2013.
4. Giuliano, Ettore B, Hanneke B, Jerome EJ, Josemir
12.Armando B, Ignacio P, Franco S. Global Burden
WS, Peter W. Global Burden of Neurological
of Neurological Disorders: Traumatic Brain
Disorders: Dementia. World Health Organization
Injury. World Health Organization Project. 2011.
Project. 2011.
13.Reyna MD, Hector HG, Ashraf K, Marco TM, Luis
5. Amit D, Cleusa, Nori Graham, Bernard I, Martin
CR. Global Burden of Neurological Disorders:
P. Global Burden of Neurological Disorders:
Neuroinfection. World Health Organization
Dementia. World Health Organization Project.
Project. 2011.
2011.
14.Mukarram F, Gottesman RF, Marsh E. Glucose on
6. Giuliano A, Ettore B, Hanneke, Jerome EJ, Sander,
Admission Associated with Post-stroke Outcome.
Peter W. Global Burden of Neurological
J Stroke, 2016.
Disorders: Epilepsy. World Health Organization
15.Lucas MJ. Neurological sequelae of bacterial
Project. 2011.
meningitis. Journal of Infection. 2016:73(1):18-27.

173

Anda mungkin juga menyukai