Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR TETAP ( PROTAP )

Pungsi Asites dengan IV Cateter


RSU Dr. SOEDARSO
PONTIANAK

No. Dokumen :

Revisi :

01

01

Hal : 3 . 1

Tgl. Terbit :

Ditetapkan Tgl : ..

3 Januari 2005

Direktur

PELAYANAN
MEDIK
ILMU PENYAKIT DALAM

Dr. H. MUHAMAD SUBUH, MPPM


Pembina Tingkat I
NIP. 140226373

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Yaitu suatu tindakan invasive untuk mengeluarkan sejumlah cairan


dari rongga abdomen / perut dengan menusukkan IV cateter no. 14
di dinding abdomen, pada kasus asites yang disebabkan oleh
sirosis hepatis, kistoma ovarii, sindroma nefrotik, gagal ginjal
kronik, tumor intraabdomen, malnutrisi dll.
Menurunkan distensi dinding abdomen untuk mengurangi keluhan
rasa penuh di perut dan atau sesak nafas.

Apabila indikasi terpenuhi pungsi asites dilakukan secepat


mungkin, karena tindakan ini dapat dikerjakan dengan mudah,
murah, cepat dan aman.
1. Persiapan pasien
- penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
- penandatanganan informed concernt.
- posisi telentang atau menyesuaikan keadaan pasien.
2. Persiapan alat

- IV cateter no. 14
: 1 set
- Pehacain
: 2 ampul
- Disposible syringe 1 cc, 20 cc : @ 1 buah
- Infus set
: 1 set
- Kapas alcohol secukupnya
- Betadine / Alkohol secukupnya
- Kassa steril dan plester secukupnya.
- Handscoen steril no. 7 atau lebih : 1 pasang
- Doek lobang steril : 1 lembar
- Bengkok / neerbecken / ember : 1 buah
3. Pelaksanaan
a. Pemasangan
- tentukan daerah dinding abdomen yang akan dilakukan
pungsi ( biasanya didaerah hipokondrium kanan / kiri atau
dibawah umbilicus )
- pasang handscoen
- desinfektan dengan betadine dan alcohol pada daerah
pungsi
- pasang doek lobang steril
- infiltrasi 2 ampul pehacain pada daerah pungsi sambil
dicoba aspirasi cairan asites
- Tusukkan IV cateter no.14 pada daerah pungsi kemudian
cabut trocard, Apabila cairan asites tidak mengalir, pasang
trocard kembali dan posisi IV cateter diperbaiki. Bila
berhasil berarti cairan asites mengalir keluar lepaskan doek
lobang, selanjutnya IV cateter disambung dengan infus set
yang telah dipersiapkan dan difixasi pada dinding
abdomen agar tidak tercabut serta cairan ditampung pada
ember yang sudah tersedia.
- Apabila tiba-tiba aliran cairan macet maka posisi IV cateter
dapat diperbaiki dengan mengembalikan trocard pada
posisinya..
- Untuk mempercepat pengeluaran cairan dapat dilakukan
aspirasi dengan menggunakan disposable syringe 20 cc
melalui IV cateter lansung.
- Pada akhir tindakan dihitung jumlah semua cairan yang
keluar.
b. Pencabutan
- Bila jumlah cairan yang keluar dianggap sudah cukup atau
ada keluhan mendesak dari pasien maka pungsi harus
dihentikan dengan mencabut IV cateter lansung setelah

fixasinya dilepaskan.
- Oleskan betadine secukupnya kemudian rapatkan lobang
bekas pungsi lalu difixasi dengan plester.
- Tutup dengan kassa steril dan plester.
IV. Pengobatan
- Berikan antibiotika dan analgetika secukupnya
- Pengobatan pokok terhadap penyakit primernya tetap
diteruskan.

UNIT TERKAIT

Patologi anatomi dan patologi klinik

Anda mungkin juga menyukai