2017
OLEH:
AS’AD AKBAR
C111 14 537
PEMBIMBING :
Dr.dr.Andi Kurnia Bintang, Sp.S(K)., MARS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2017
PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME
Dengan ini sayamenyatakan bahwa seluruh skripsi ini adalah hasil karya saya.
Apabila ada kutipan atau pemakaian dari hasil karya orang lain baik berupa tulisan,
data, gambar atau ilustrasi baik yang telah dipublikasi atau belumdipublikasi, telah
akan menyebabkan sanksi yang berat berupa pembatalan skripsi dan sanksi akademis
yang lain.
AS’AD AKBAR
v
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Desember ,2017
AS’AD AKBAR. C111 14 537
ANDI KURNIA BINTANG
FAKTOR PENCETUS TIMBULNYA NYERI KEPALA PRIMER PADA
MAHASISWA TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017
ABSTRAK
Latar Belakang :. Menurut WHO (2012), sekitar 47% populasi dewasa di dunia setidaknya
pernah mengalami satu kali nyeri kepala dalam satu tahun. Bahkan, penelitian Stovner et al
(2007) menunjukkan bahwa prevalensi nyeri kepala adalah 66%. Berdasarkan penyebabnya
digolongkan nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri
kepala yang tidak jelas kelainan anatomi atau kelainan strukturnya yaitu migrain, nyeri
kepala tipe tegang, nyeri kepala klaster dan nyeri kepala primer lainnya. Nyeri kepala adalah
salah satu keluhan yang paling sering ditemukan dalam dunia kedokteran.
Tujuan: Untuk memperoleh informasi tentang faktor resiko timbulnya nyeri kepala primer
pada mahasiswa tingkat akhir program studi pendidikan dokter fakultas kedokteran
Universitas Hasanuddin
Metode: Penelitian observasional deskriptif dengan desain penelitian potong lintang pada
177 mahasiswa tingkat akhir program studi fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.
Instrumen yang digunakan adalah kuisioner.
Hasil : Nyeri kepala tipe tension merupakan nyeri kepala yang paling banyak dialami
responden, disusul dengan migrain, kemudian klaster. Nyeri kepala migren paling banyak
disebabkan oleh faktor makanan. Nyeri kepala tension paling banyak disebabkan oleh faktor
psikologik, sedangkan nyeri kepala klaster paling banyak disebabkan faktor lama penggunaan
media elektronik.
Kesimpulan: Mahasiswa yang mengalami nyeri kepala primer agar mengurangi konsumsi
makanan yang mengandung MSG, mampu mengatasi stress dan mengatur manajemen waktu
dengan baik serta membatasi jumlah waktu penggunaan gadget.
Kata kunci: Nyeri kepala primer, Faktor makanan, Faktor Psikologik, Faktor media
elektronik.
vi
SKRIPSI
MEDICAL FACULTY
HASANUDDIN UNIVERSITY, MAKASSAR
December ,2017
AS’AD AKBAR. C111 14 537
ANDI KURNIA BINTANG
THE TRIGGER FACTOR OF PRIMARY HEADACHE AT FINAL GRADE
OF THE DOCTORAL EDUCATION PROGRAM OF MEDICAL FACULTY
OF THE UNIVERSITY HASANUDDIN 2017
ABSTRACT
Background :. According to WHO (2012), about 47% of the world's adult population
has experienced at least one headache a year. In fact, the study of Stovner et al (2007)
showed that the prevalence of headache was 66%. Based on the cause is classified
primary headache and secondary headache. Primary headaches are unexplained
headaches of anatomical abnormalities or structural abnormalities of migraine,
tension headache, cluster headache and other primary headaches. Headache is one of
the most common complaints found in medicine.
Objective: To obtain information about risk factors of primary headache incidence at
end-grade students of medical faculty Hasanuddin University
Method: Descriptive observational research with cross sectional study design on 177
final year students of Hasanuddin University faculty of medicine. The instrument
used is questionnaire
Result: Tension type headache is headache most experienced by respondent,
followed by migrein, then cluster. Prevalence of dietary factors as the trigger of the
most primary headache in fast food. In migrein and clusters many occur in the state of
the test, while tension headache occurs in many situations while doing the task.
Prevalence of electronic media factor (duration of use) as the trigger of primary
headache mostly in electronic media usage> 6 hours
Conclusions: Students who experience primary headache in order to reduce the
consumpiotion of foods containing MSG, able to cope with stress and manage time
well and limit the amount of the use gadgets.
Keywords: Primary headache, Food factor, Psychological Factor, Electronic media
factor.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
1. Prof.Dr.dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS selaku Dekan Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
2. Dr.dr. Andi Kurnia Bintang, Sp.S(K)., MARS selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar memberikan pengarahan, bimbingan, saran dan motivasi yang sangat
berharga bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. dr. Audry D.Wuysang, Sp.S, M.Si dan dr. Ashari Bahar, M.Kes, Sp.S, FINS selaku
dosen penguji yang telah memberikan ilmu,saran dan masukan saat pembacaan
proposal.
6. Orang Tua dan keluarga penulis, Mama, Papa, Nenek, Kakek, Tante, Om, Saudara,
Sepupu yang tak henti-hentinya mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis ,
viii
tanpa mama dan papa penulis tidak akan bisa menjadi seperti ini, cinta kasih mama
dan papa selalu menyertai langkah penulis.
7. Ria Andriani sebagai seseorang yang special, sebagai malaikat penolong dan
pelindung, yang selalu ada disetiap waktu selama 4 tahun ini dan semoga selamanya
8. Orang terdekat penulis dan sahabat terdekat penulis anggota grup Mati-Mati Ayam
(Harvan, Alka, Daniel, Geraldi, Hilmy, Shafa, Weni) yang selama ini memberikan
bantuannya walaupun tidak terlihat (doa) kepada penulis.
9. Terima kasih buat doa teman 9 tahun (Mr.Gele!) beranggotakan 28 orang yang
selama ini menjadi motivasi bagi penulis.
Penulis
As’ad Akbar
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………xv
BAB 1. PENDAHULUAN
x
3.3. Kerangka Konsep ..................................................................................26
xi
6.2.2 Faktor Makanan dengan Nyeri kepala Migrain………………………..47
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.6 Distribusi Faktor Media Elektronik dengan Kejadian Nyeri Kepala
Klaster………………………………………………………………..........42
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
6. Biodata Peneliti
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
Nyeri kepala atau headache adalah suatu rasa nyeri atau rasa yang tidak enak
pada daerah kepala, termasuk meliputi daerah wajah dan tengkuk leher (Perdossi,
2013). Nyeri kepala merupakan keluhan yang umum dialami oleh masyarakat.
Menurut WHO (2012), sekitar 47% populasi dewasa di dunia setidaknya pernah
mengalami satu kali nyeri kepala dalam satu tahun. Bahkan, penelitian Stovner et
penyebabnya digolongkan nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Nyeri
kepala primer adalah nyeri kepala yang tidak jelas kelainan anatomi atau kelainan
strukturnya yaitu migrain, nyeri kepala tipe tegang, nyeri kepala klaster dan nyeri
Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa dengan
pada saat ini dan masa yang akan datang. Remaja perlu mendapat perhatian serius
karena remaja termasuk dalam usia sekolah dan usia kerja serta berisiko terhadap
2011).
Nyeri kepala adalah salah satu keluhan yang paling sering ditemukan dalam
dunia kedokteran. Disebabkan karena tekanan psikologi dan terjadi lebih sering
` 1
2
kepala kerap berpengaruh terhadap prestasi akademik dan kualitas hidup serta
makanan lain yang dapat mencetuskan nyeri kepala primer serta beban psikologik
yang berlebih.
dianggap perlu untuk meneliti beberapa faktor yang diduga berhubungan dengan
Ditambah lagi dengan jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang tinggi sehingga
beban belajar pun ikut tinggi, terlepas dari faktor media elektronik yang sering
digunakan.
ini adalah :
tentang faktor resiko timbulnya nyeri kepala primer pada mahasiswa tingkat
hasanudin.
4
kelamin.
Hasanuddin
Hasanuddin.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
lainnya, serta nyeri kepala primer lainnya (Perdossi, 2013). Nyeri kepala
primer umumnya terjadi pada kelompok usia 18-65 tahun (Gorelick et al.,
2014). Nyeri kepala primer lebih sering terjadi pada orang-orang yang
2.1.2 Epidemiologi
kepala adalah 46%, 11% Migren, 42% Tension Type Headache dan 3% untuk
prevelensi penderita nyeri kepala sebagai berikut : Migrain tanpa aura 10%,
Migrain dengan aura 1,8%, Episodic Tension type Headache 31%, Chronic
` 5
6
1. Migraine
7.Nyeri kepala atau nyeri wajah karena kelainan wajah atau struktur
kranial
1. Migrain
Etiologi
Tiredness (Kelelahan)
Ansietas (Kecemasan)
- Pelepasan histamin
8
- Abnormalitas hipotalamus
sebagai berikut :
1. Migrain
2008).
9
menginervasi duramater.
tubuh.
serabut saraf dan kontriksi pembuluh darah pada dasar leher yang
disadari terhadap stress. Tidur dengan letak leher yang tidak benar
1. Migrain
A. Pola serangan
11
Minimal 5 serangan (B - D)
C. Karateristik
Unilateral
Pulsating
D. Disertai :
motorik
1. Lokasi Bilateral
tangga.
D. Tidak didapatkan:
2005).
per hari
fisiknya ditemukan normal. Hanya sebagian kecil saja yang tidak normal.
nyeri kepala, maka hal ini merupakan tanda bahaya (red flags). Adanya
dokter neurolog yang menemukan tanda bahaya (red flags), maka tindakan
2009).
Red Flags
“SNOOP”
S • Seizures (kejang)
abnormal)
O • Onset (onset)
RED FLAGS
Red flags adalah tanda bahaya atau kondisi yang harus diwaspadai.
Beberapa hal yang terkategori sebagai red flags pada kasus nyeri kepala
terangkum dalam bagan Red Flags diatas (Grosberg BM, et.al., 2013).
15
2.1.8 Diagnosis
Kriteria diagnosis:
berikut ini:
Basilar-type migraine
ada salah satu dari fotofobia dan fonofobia. Gejala klinis dapat berupa
nyeri ringan- sedang ± berat, tumpul seperti ditekan atau diikat, tidak
vertigo, dan rasa tidak nyaman pada bagian leher, rahang serta
dengan gejala klinis yang tidak khas pada nyeri kepala otonom
pekerjaan dan stress. Ada hubungan antara sakit kepala dan kebutuhan
memicu serangan nyeri kepala. Pemicu ini bervariasi dari orang ke orang
dan dapat mencakup : gangguan tidur, stress, perubahan cuaca, gula darah
tiramine (kacang fava, keju, produk kedelai, dll), kafein dan alkohol
tidur, bau menyegat, stres otot, cahaya terang, alkohol, pekerjaan yang
(seperti coklat, susu, keju, buah sitrus, anggur merah, pisang, kacang-
penyedap makanan dalam corned beef, sosis, ham, ikan asap (Maudari,
yang berasal dari dekarbosilasi fenilalanin yang terdapat pada coklat dan
beberapa jenis keju. Amina ini dapat menimbulkan serangan migrain bagi
hati dengan ciri sedih, merasa sendirian, rendah diri, putus asa,
basis kranii dan kulit kepala), sehingga timbul rangsangan nyeri kepala.
fonofobia, mual dan muntah pada migrain (Stuart and Sunden 2001).
dipancarkan oleh bentangan luas dari kabel dan teknologi nirkabel yang
perubahan dalam permeabilitas BBB dan gangguan dalam transpor aktif ion
Na+, K+ dan pelepasan ion Ca+ + oleh membran selular (Hamada et al.,
2011). Aktivasi atau phosporilasi dari hsp27 oleh radiasi telepon selular
mudah melewati susunan serabut saraf sehingga dalam waktu singkat akan
menimbulkan gejala berupa nyeri kepala. Jika hal ini berkelanjutan secara
Posisi duduk yang tidak benar khususnya fleksi leher dan sikap
tubuh yang statis juga berhubungan dengan nyeri leher dan nyeri kepala
dimana otot-otot leher juga berperan penting pada patogenesis migren juga
terjadinya nyeri leher atau nyeri bahu dan bahkan keduanya selain itu juga
pemain game komputer, yang merupakan salah satu dari media elektronik.
merasakan nyeri kepala ketika atau sesaaat setelah bermain komputer. Dan
pada 4-5 jam sebanyak 3 orang, pada 5-6 jam sebanyak 9 orang, dan pada >
KERANGKA KONSEP
Pada setiap populasi, tiap individu tersebut dipengaruhi oleh faktor pencetus
Penentuan variabel ini didasarkan pada tinjauan pustaka dan dari pengamatan
24
23
2425
24
25
26
Faktor Makanan
Nyeri Kepala
Primer
Faktor Hormonal
Faktor Cuaca
Rhinitis Alergi
Faktor Cuaca
Gangguan tidur
Stimulasi Indra Tubuh
Keterangan :
: Variabel dependen
Bagan3.3.KerangkaKonsep
25
26
27
1. Jenis Kelamin
Hasil Ukur :
1) Laki-laki
2) Perempuan
2. Suku / Bangsa
Definisi : Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan-
dan umum yang berkaitan dengan asal usul, tempat asal, serta
kebudayaannya.
Hasil Ukur :
1) Bugis
2) Makassar
3) Jawa
4) Melayu
5) Lain-lain
26
27
28
3. Agama
Hasil ukur :
1) Islam
2) Katolik
3) Protestan
4) Hindu
5) Buddha
6) Lain - lain
berdenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah berat dengan aktivitas fisik
yang rutin dan diikuti dengan nausea dan atau fotofobia dan fonofobia.
Hasil ukur :
27
2928
dahului gejala neurologi fokal yang reversibel 5-20 menit dan berlangsung
Hasil ukur :
2) Bila terjadi <2 serangan tidak terdapat aura, terdapat <2 karakteristik
hari, nyeri bilateral, rasa menekan atau mengikat dengan intensitas ringan
atau sedang.
Hasil ukur :
diagnostik
28
3029
secara episodik.
Hasil ukur :
Definisi : Visual Analog Scale (VAS) merupakan alat ukur yang valid
dan di percayai pada pengukuran intensitas nyeri baik kronik maupun akut.
Hasil ukur :
1) Nyeri ringan
2) Nyeri sedang
3) Nyeri berat
29
30
31
8. Faktor makanan
makanan yang mengandung tiramin (seperti coklat, susu, keju, buah sitrus,
mengandung MSG (seperti makanan cepat saji/fast food) dan makanan yang
Hasil Ukur :
1) Coklat
3) Pisang
4) Keju
5) Susu
6) Anggur merah
9. Faktor Psikologik
Hasil ukur :
30
32
1) Kecewa
2) Marah
saraf simpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang
HP, TV, dan Komputer, dimana paparan radiasi EMF dari media elektronik
tersebut dapat menimbulkan nyeri kepala, yang dapat dinilai dari durasi
Hasil ukur :
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
33
32
34
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
kuesioner.
Excel.
Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk narasi yang diperjelas
melakukan penelitian.
diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang
dilakukan.
BAB 5
November 2017 dan didapatkan sampel sejumlah 177 orang. Melalui beberapa
tahapan penelitian mengenai faktor pencetus timbulnya nyeri kepala primer pada
Jenis Kelamin
Laki-laki 67 37.85
Perempuan 110 62.15
Usia
<18 th 2 1.13
19-21 th 135 76.27
>22 th 40 22.60
Suku Bangsa
Bugis 81 45.76
Makassar 32 18.08
Jawa 9 5.08
Melayu 22 12.43
Lain-lain 33 18.64
Agama
Islam 150 84.75
Protestan 13 7.34
Katolik 9 5.08
Hindu 2 1.13
Buddha 3 1.69
Sumber : Hasil Olahan Data Primer
36
37
berdasarkan jenis kelamin, usia, suku bangsa dan agama. Dari 177 mahasiswa
Pada kolom usia dapat dilihat sebagian besar responden berusia 19-21 tahun
yaitu sebanyak 135 orang (76,27%) adapun sisanya yaitu responden yang berusia <18
tahun sebanyak 2 orang (1,33%) dan responden yang berusia >22 tahun sebanyak 40
orang (22,60%).
Pada kolom suku bangsa dapat dilihat sebagian besar responden merupakan
suku bugis yaitu sebanyak 81 orang (45,76%). Adapun yang suku Makassar sebanyak
32 orang (18,08%), suku Jawa 9 orang (5,08%), suku Melayu 22 orang (12,43 %) dan
Pada kolom agama dapat dilihat sebagian besar responden beragam islam
yaitu sebanyak 150 orang (84,75%). Adapun yang beragama Protestan sebanyak 13
orang (7,34%), katolik 9 orang (5,08%), hindu 2 orang (1,13%) dan Buddha 3 orang
(1,69%).
38
Jenis Kelamin
Jenis Nyeri TOTAL
Laki-laki Perempuan
Kepala
NO Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Migrain 23 12.99 53 29.94 76 42.94
2 Tension 32 18.08 48 27.12 80 45.20
3 Klaster 12 6.78 9 5.08 21 11.86
TOTAL 67 37.85 110 62.15 177 100.00
Sumber : Hasil Olahan Data Primer
Dari tabel 5.2 dapat dilihat distribusi nyeri kepala primer berdasarkan jenis
kelamin. Mahasiswa yang mengalami nyeri kepala primer migrain sebanyak 76 orang
(42,94%) yang terdiri dari mahasiswa laki-laki sebanyak 23 orang (12,99%) dan
(11.86%), dimana mahasiswa laki-laki lebih banyak yang mengalami nyeri kepala
FAKTOR PENCETUS
JENIS
Faktor Faktor Faktor Media TOTAL
NYERI
Makanan Psikologik Elektronik
KEPALA
NO Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Migrain 43 56.58 15 19.74 18 23.68 76 100.00
2 Tension 10 12.5 46 57.5 24 30.00 80 100.00
3 Klaster 2 9.53 7 33.33 12 57.14 21 100.00
Sumber : Hasil Olahan Data Primer
Dari tabel 5.3 dapat dilihat distribusi nyeri kepala primer berdasarkan faktor
pencetus yang terdiri dari fakor makanan, faktor psikologik dan faktor media
eletronik. Dari tabel ini dapat dilihat mahasiswa yang mengalami migrain paling
kemudian disusul oleh faktor media elektronik sebanyak 18 orang (23.68%) dan yang
paling sedikit adalah faktor psikologik yaitu sebanyak 15 orang (19.74 %).
Pada tabel ini juga dapat dilihat mahasiswa yang mengalami nyeri kepala tipe
tension paling banyak disebabkan oleh faktor psikologik yaitu sebanyak 46 orang
(57.5%), kemudian disusul faktor media elektronik sebanyak 24 orang (30.00%) dan
yang paling sedikit adalah faktor makanan yaitu sebanyak 10 orang (12.5%).
Faktor pencetus nyeri kepala tipe klaster paling banyak yaitu faktor media
orang (33.33%) dan yang paling sedikit adalah faktor makanan yaitu hanya 2 orang
(9.53%).
40
Tabel 5.4 Distribusi nyeri kepala migrain berdasarkan jenis makanan sebagai faktor
pencetus
Dari tabel 5.4 dapat dilihat distribusi mahasiswa yang mengalami nyeri kepala
migrain karena faktor makanan. Pada penelitian ini, jenis makanan yang paling
banyak menyebabkan migrain pada mahasiswa yaitu makanan cepat saji sebanyak 25
orang (58,14%), kemudian disusul oleh coklat yaitu sebanyak 8 orang (18,60%), keju
sebanyak 5 orang (11,63%), susu dan anggur merah masing-masing 2 orang (4.65%)
Kondisi Psikologik
Tension
Jumlah %
Kecewa 7 15.22
Marah 8 17.39
Saat Mengerjakan tugas 16 34.78
Saat Akan Ujian 15 32.61
TOTAL 46 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer
Dari tabel 5.5 dapat dilihat distribusi nyeri kepala tension berdasarkan faktor
psikologik. Terdapat 46 orang mahasiswa yang mengalami nyeri kepala tension yang
disebabkan oleh faktor psokologik. Pada penelitian ini, kondisi psikologik yang
paling banyak menyebabkan nyeri kepala tension pada mahasiswa yaitu kondisi saat
mengerjakan tugas yaitu sebanyak 16 orang (34,78%), kemudian disusul oleh kondisi
saat akan ujian sebanyak 15 orang (32,61%) kondisi marah sebanyak 8 orang
(17,39%) dan yang paling sedikit yaitu kondisi kecewa yaitu 7 orang (15,22%).
42
Elektronik
Tabel 5.6 Distribusi nyeri kepala klaster berdasarkan faktor media elektronik
Dari tabel 5.6 dapat dilihat distribusi nyeri kepala klaster berdasarkan faktor
media elektronik. Terdapat 12 orang mahasiswa yang mengalami nyeri kepala klaster
karena faktor media elektronik (lama penggunaan gadget). Pada penelitian ini, lama
penggunaan gadget yang paling banyak menyebabkan klaster pada mahasiswa yaitu
>6 jam sebanyak 6 orang (50,00%), kemudian lama penggunaan gadget 5-6 jam dan
3-4 jam masing masing 2 orang (16,67%) dan yang paling sedikit adalah <3 jam dan
Elektronik
Tabel 5.7 Distribusi nyeri kepala primer berdasarkan faktor media elektronik
Dari tabel 5.7, Terdapat 18 orang mahasiswa yang mengalami migrain karena
faktor media elektronik (lama penggunaan gadget). Pada penelitian ini, migrain
paling banyak disebabkan oleh lama penggunaan gadget >6 jam yaitu sebanyak 9
orang (50.00%), kemudian disusul oleh lama penggunaan gadget 4-5 jam dan 5-6 jam
yaitu masing-masing 3 orang (16.67%), lama penggunan gadget <3 jam sebanyak 2
orang (11.11%) dan paling sedikit adalah lama penggunaan gadget 3-4 jam yaitu
penggunaan gadget sebanyak 24 orang. Pada penelitian ini, nyeri kepala tension
paling banyak disebabkan oleh lama penggunaan gadget >6 jam yaitu sebanyak 15
orang (62.5%), disusul oleh lama pengguanaan gadget 4-5 jam yaitu 4 orang
44
(16.66%), lama penggunaan gadget 5-6 jam sebanyak 3 orang (12.5%) dan lama
pengguaan gadget 3-4 jam dan <3 jam masing-masing 1 orang (4.17%).
penggunaan gadget sebanyak 12 orang. Pada penelitian ini, nyeri kepala klaster
paling banyak disebabkan oleh lama penggunaan gadget >6 jam yaitu sebanyak 6
orang (50.00%), kemudian disusul oleh lama penggunaan gadget 5-6 jam sebanyak 3
orang (25.00%) dan yang paling sedikit yaitu lama pengguaan gadget 4-5 jam, 3-4
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan hasil nyeri kepala primer yang paling
banyak dialami responden adalah nyeri kepala tension, kemudian disusul oleh nyeri
kepala migrain dan yang paling sedikit yaitu nyeri kepala klaster. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tandaju 2016 tentang gambaran nyeri kepala
primer pada mahasiswa Unsrat didapatkan hasil, nyeri kepala tension paling banyak
terjadi yaitu 64 %, kemudian nyeri kepala migrain 35% dan nyeri kepala klaster 1%.
Berdasarkan data yang telah di peroleh, didapatkan hasil bahwa nyeri kepala
migrain dan tension lebih banyak terjadi pada responden yang berjenis kelamin
penelitian yang dilakukan pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2011 diperoleh hasil bahwa Prevalensi migrain adalah sebanyak 43 orang
(26,87%) dengan proporsi wanita sebanyak 33 orang (20,62%) dan laki-laki sebanyak
10 orang (6,25%) dan prevalensi tension sebanyak 56,5% dengan proporsi wanita
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa nyeri kepala klaster lebih banyak
terjadi pada responden laki-laki. Hasil ini sejalan dengan teori yang ada yang
mengatakan bahwa prevalensi nyeri kepala klaster lebih banyak terjadi pada laki-laki
dibanding perempuan
45
46
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa nyeri kepala migrain paling
makanan tertentu dapat mencetuskan serangan migrain yaitu makanan yang bersifat
vasodilator (anggur merah, natrium nitrat), vasokonstriktor (keju, coklat) serta zat
tambahan pada makanan (MSG). Hasil penelitian oleh Harjit. J 2014 di universitas
sumatera utara mengatakan bahwa selain faktor hormonal, faktor makanan juga
faktor pencetus terbanyak pada nyeri kepala tension. Hasil ini sejalan dengan
psikologik merupakan faktor pencetus utama pada nyeri kepala tipe tension. Hasil
penelitian ini didukung oleh teori pada buku neurologi Lionel Ginsberg edisi
kedelapan, yang mengatakan bahwa mekanisme terjadinya nyeri kepala tipe tegang
disebabkan oleh kontraksi otot kepala, dimana kontraksi otot kepala dapat dipicu oleh
faktor psikologik.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil nyeri kepala klaster banyak disebabkan
oleh penggunaan media elektronik khususnya lama penggunaan gadget, namun faktor
psikologik juga memiliki proporsi yang cukup banyak sebagai pencetus klaster.
47
Belum ada penelitian spesifik tentang lama penggunaan gadget sebagai faktor
Pada penelitian ini ditemukan gambaran antara makanan dengan nyeri kepala
responden yang gemar makan makanan cepat saji, sehingga makanan cepat saji
diduga merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya nyeri kepala migrain. Hal ini
tekanan dan rasa sakit pada kepala. Penelitian ini sejalan dengan Hasil Penelitian
Adwi Valoka 2017 didapatkan bahwa natrium dan msg yang terkandung dalam
makanan cepat saji (fast food) dapat menimbulkan nyeri kepala dan rasa tegang
dibelakang leher.
Selain MSG, makanan yang mengandung tiramin seperti keju, susu, coklat
dan pisang diduga dapat menimbulkan serangan migrain. Hal ini terbukti dari hasil
penelitian yang di dapatkan pada tabel 5.4, terdapat mahasiswa yang menderita nyeri
kepala migrain setelah mengkonsumsi keju, coklat, susu dan pisang tapi
persentasenya jauh lebih kecil dari makanan cepat saji. Hal ini disebabkan karena
selektif yang timbulnya menyebabkan nyeri kepala. Sebuah studi oleh University of
Pittsburgh telah menunjukkan ada hubungan antara cokelat dan keju terhadap nyeri
kepala. Namun penelitian ini bertolak belakang pada hasil penelitian Indra Riyanto
Dalam penelitian ini didapatkan ada mahasiswa yang nyeri kepala migrain
dibanding jenis makanan yang lain. Menurut studi pada university of California
mengatakan bahwa makanan sebagai salah satu pemicu nyeri kepala tidak selalu
berkontribusi terhadap kejadian nyeri kepala pada semua individu. Namun, dari
berbagai penelitian di dapatkan ada sebagian orang yang mengalami nyeri kepala
primer khusunya migrain setelah mengonsumsi makanan seperti pisang, susu dan
soda.
dalam the journal of head and face pain, mengatakan bahwa anggur merah
merupakan salah satu pemicu serangan migrain jika dikonsumsi dalam jumlah
banyak. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa adanya komponen flavonoid dalam
merah sebagai penyebab anggur merah. Namun, penelitian ini juga mengatakan
bahwa masih kurangnya literatur yang mendukung hasil penelitian ini. Penelitian
49
tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini (pada tabel 5.4) yang di dapatkan hasil ada
Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa keadaan psikologik saat
mengerjakan tugas dan saat akan ujian merupakan faktor terbanyak yang berpengaruh
terhadap timbulnya nyeri kepala tension. Hal ini disebabkan karena pada keadaan saat
akan ujian memicu terjadinya ansietas, sehingga terjadi penurunan turn over serotonin
yang menyebabkan timbulnya serangan nyeri kepala primer khususnya tension. Hasil
ini sejalan dengan penelitian Baumel (2011) yang juga mendapatkan stres akademik
(proses belajar mengajar, karir, manajemen waktu, banyaknya tugas dan kecemasan
saat akan ujian) sebagai faktor yang dapat menimbulkan nyeri kepala primer.
dapat ditemui di berbagai dunia (Nandi et al., 2012). Hasil studi di Iran menyebutkan
bahwa tingkat stress dan ansietas pada tahun pertama mencapai 33%, tingkat kedua
Pada penelitian ini juga ditemukan faktor psikologik seperti keadaan marah
dan kecewa tapi persentasenya jauh lebih kecil dibanding keadaan saat akan ujian dan
saat mengerjakan tugas. Hasil penelitian Cecilia J. Setiawan et all., (2013) tentang
hubungan antara suasana perasaan depresif dalam hal ini perasaan sedih dan kecewa
50
dengan timbulnya nyeri kepala tipe tegang. Pada penelitian yang dilakukan Paola
Perozzo. et all., pada tahun 2005 dengan judul penelitian Anger and emotional
adanya hubungan signifikan antara tingkat kemarahan yang tinggi dengan kejadian
tension headache. Kedua penelitian diatas mendukung hasil yang diperoleh dari
penelitian ini bahwa mahasiswa dapat mengalami nyeri kepala tension saat dalam
Pada penelitian ini didapatkan hasil yaitu lama penggunaan gadget yang
cukup berpengaruh terhadap timbulnya nyeri kepala klaster. Nyeri kepala klaster
paling banyak ditimbulkan oleh lama penggunaan gadget >6 jam. Hal ini berarti
semakin lama durasi penggunaan gadget bisa menimbulkan nyeri kepala klaster.
Sampai saat ini, belum ada penelitian spesifik tentang lama penggunaan gadget yang
mempengaruhi nyeri kepala klaster sehingga belum ada penelitian yang dapat
Dari hasil penelitian ini didapatkan persentase yang tinggi pada penggunaan
media elektronik >6 Jam per hari baik itu mahasiswa yang menderita Migrain,
Tension ataupun Klaster (pada tabel 5.7). Pada penelitian Beck tahun 2010 yang
bahwa 90% orang yang menggunakan computer dan telepon seluler lebih dari 3 jam
51
mengalami nyeri kepala, mata lelah dan nyeri punggung bawah (Beck M., 2010).
Penelitian oleh Madsen et al., mengemukakan bahwa posisi duduk yang tidak benar
khususnya fleksi leher yang tidak benar dan sikap tubuh yang statis juga mempunyai
hubungan yang bermakna dengan nyeri leher dan nyeri kepala. Kontraksi otot leher
dan kepala yang berlebihan atau tegang menyebabkan input nosiseptif yang
kepala. Selain itu, otot-otot leher berperan penting pada patogenesa nyeri kepala jenis
migrain, tension dan klaster yang juga memfasilitasi sensitisasi sentral (Madsen BK
et al., 2015). Selain itu, beberapa stimuli juga berperan sebagai faktor risiko,
diantaranya yaitu suara bising dan getaran. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan Tso pada tahun 2014 menggunakan MRI, didapat bahwa penderita migrain
memiliki konektivitas lebih besar pada korteks visual primer dan auditorial dengan
dorsal Anterior Insula (dAI). Dorsal AI merupakan area yang berpengaruh pada
respon kordinasi nosispetif dan stimuli baik dari luar maupun dalam tubuh (Palm P et
al., 2007).
Pada penelitian ini juga di dapatkan mahasiswa yang lama penggunaan media
elektroniknya rata-rata 3-4 jam per hari memiliki persentase paling sedikit sebagai
pemicu nyeri kepala primer. Hasil ini sejalan dengan penelitian Melke
J.Tumboimbela et all., (2016) dengan judul penelitian Gambaran Nyeri Kepala pada
Ratulangi angkatan 2012 yang hasilnya juga menyatakan bahwa durasi penggunaan
.
BAB 7
7.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai faktor pencetus nyeri kepala primer
2. Jenis nyeri kepala terbanyak adalah tension diikuti nyeri kepala migrain dan paling
3. Jenis nyeri kepala tension paling banyak di derita oleh perempuan, demikian pula
jenis nyeri kepala migrain dan nyeri kepala klaster lebih banyak di derita oleh laki-
laki.
klaster.
5. Jenis makanan terbanyak sebagai faktor pencetus nyeri kepala migrain adalah
53
54
6. Faktor pencetus terbanyak pada nyeri kepala tension adalah faktor psikologis yaitu
8. Faktor penggunaan gadget menjadi faktor pencetus semua jenis nyeri kepala
primer. Durasi penggunaan gadget untuk nyeri kepala tension, migrain dan klaster
7.2 SARAN
1. Untuk responden agar lebih memperhatikan pola konsumsi makanan mereka, baik
dari segi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi maupun dari segi frekuensi.
2. Untuk responden agar lebih bijak mengatur manajemen waktu untuk menghindari
yang diduga sebagai pemicu timbulnya nyeri kepala primer yang tidak dapat diteliti
HubunganantaraGejalaGangguanDepresidanTension-Type
Headache.CikokolTangerang
Chu MK, Im HJ, Ju YS, Yu KH, Ma HI, Kim YJ, et al. 2009.Validity and
Neurol Assoc;27:1-6.
2003;24:S65–S67.
56
57
Davis LE, King ML,Schulz JL.2004. Disorder of pain and headache. In:
201-7
Gorelick PB, Testai FD, Hankey GJ, Wardlaw JM. (eds.). 2014. Hankey’s
Grosberg BM, Friedman BW, Solomon S. 2013. Approach to the Patient with
Hajrit. j.2014 hubungan migrain dengan stress pada mahasiswa usu ; medan.
Hamada AJ, Singh A, Agarwal A. 2011. Cell Phones and their Impact on Male
137.
Yogyakarta.
edition. Cephalalgia;33(9):629-808.
58
393 - 402.
Kelly AM. Specific pain syndromes: Headache. In: Mace S, Ducharme J, Murphy
Butterworth 1993.
http://www.orjd.com/content/3/1/20
Diseases, 3:20.
2005;65(4):580-5.
Madsen BK, Søgaard K, Andersen LL, Skotte JH, Jensen RH. Neck and Shoulder
Jakarta
Marjani, A., Gharavi, A.M., Jahanshahi, M., Vahidirad, A., &Alizadeh, F., 2008.
Nandi, Madhumita, Hazra, Avijit, Sarkar, Sumantra, et al. 2012.Stress and its risk
Noor, HF. 2010. Ekonomi Media. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; pp. 12.
Pract Dec;66(12):1168–77.
Paolo perozz et all,. 2005. Anger and emotional distress in patients with migraine
Ropper AH, Samuels MA.2009. Chapter 44. Spinal Cord.In : Ropper AH, Samuel
MA, eds. Adams and Victor’s principles of Neurology. 9thed. New York;
McGraw-Hill.
Rori AA, Tumboimbela MJ, Kembuan MAHN. 2016. Gambaran nyeri kepala
Saipanish, R., 2003. Stress among Medical Students in a Thai Medical School.
Sjahrir H. Patofisologi nyeri kepala. In: Nyeri kepala dan vertigo : Yogyakarta :
Stovner LJ, Hagen K, Jensen K, Katsarava Z, Lipton R, Scher AI, et al. 2007. The
Stuart and Sunden, 2001, Principle and practice of Psichiatric Masby Year Book :
St louise.2005
62
Valenty Krymchantowski, MD, MSci, PhD dalamthe journal of head and face
pain 2014
Yafet tandaju et all. 2016. Gambaran nyeri kepala primer pada mahasiswa
e-clinic
Yuliarti.Nurheti.2007. AwasBahayaDibaliklezatnyaMakanan.Yogyakarta
PenerbitAndi
63
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 2. Rekomendasi Persetujuan Etik
Lampiran 3. Penjelasan Kepada Calon responden Tentang Penelitian Yang Akan Dilakukan
Selamat pagi/siang teman-teman
Pada saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai Faktor Pencetus Timbulnya Nyeri Kepala
Primer Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin 2017.
Saya membutuhkan waktu dan kesediaan teman-teman kurang lebih 20 menit untuk mengisi
kuisioner dan saya wawancara. Jawaban teman-teman akan dirahasiakan dan tidak akan
dipublikasikan. Hanya peneliti yang akan mengetahui informasi yang teman-teman berikan.Saya
sangat berharap teman-teman mengisi kuisioner dan menjawab pertanyaan dengan jawaban
jujur,karena jawaban jujur yang teman-teman berikan akan sangat membantu dan sangat kami
harapkan. Selain itu, penelitian ini bersifat sukarela, dimana tidak ada paksaan untuk menjadi subjek
penelitian. Teman-teman memiliki hak untuk tidak mengikuti penelitian ini apabila teman-teman
tidak berkenan. . Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasaih.
Lampiran 4. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan(Inform Consent)
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
Nama :
NIM :
Umur :
Jenis Kelamin : L / P
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai penelitian ini, saya menyatakan bersedia secara
sukarela tanpa paksaan untuk menjadi responden penelitian ini dan menaati semua prosedur yang
akan dilakukan pada penelitian ini. Saya mengerti bahwa prosedur penelitian terhadap saya tidak
akan menyebabkan hal-hal yang merugikan bagi saya.
Makassar, …………………… 2017
Responden
(……………………)
Saksi 1: Saksi 2:
(………..………….) (………………..….)
Lampiran 5. Lembar Kuesioner Penelitian
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM. 10, Makassar 90245
Contact person dr.Agussalim Bukhari,Ph.D,Sp.GK (HP. 081241850858), email: agussalimbukhari@ yahoo.com
Nama :
NIM :
Umur :
Jenis Kelamin : L / P
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai penelitian ini, saya menyatakan bersedia secara
sukarela tanpa paksaan untuk menjadi responden penelitian ini dan menaati semua prosedur yang
akan dilakukan pada penelitian ini. Saya mengerti bahwa prosedur penelitian terhadap saya tidak
akan menyebabkan hal-hal yang merugikan bagi saya.
Makassar, …………………… 2017
RResponden
k
espondenk
(((....................................)
(……………………)
Saksi 1: Saksi 2:
(………………..….) (………..………….)
No. Pertanyaan
Berilah ceklis () pada kotak ( ) yang telah disediakan sesuai dengan jawaban anda.
1. Berasal dari suku manakah anda ?
Jawab:
Bugis Makassar Jawa Melayu Lain-lain
2. Apakah agama anda ?
Jawab :
Islam Katolik Protestan Hindu Buddha Lain-lain
9. Dari skala 0-10, dimana 0 adalah tidak nyeri sama sekali dan 10 adalah nyeri yang sangat
hebat namun masih dapat anda bayangkan, berapakah skala yang anda rasa tepat untuk
mendeskripsikan derajat nyeri kepala anda ?
Jawab:
1- 4 Nyeri Ringan
5- 6 Nyeri Sedang
7-10 Nyeri Berat
10. Berdasarkan Pengalaman nyeri kepala anda, apakah makanan dibawah yang paling sering
menyebabkan nyeri kepala yang anda alami ?
Jawab :
Coklat Anggur Merah
Pisang Makanan Cepat Saji
Susu Keju
11. Berdasarkan Pengalaman nyeri kepala anda, apakah keadaan psikologis dibawah yang
paling sering menyebabkan nyeri kepala yang anda alami ?
Jawab :
Marah Saat Mengerjakan Tugas
Kecewa Saat Akan Ujian
12. Berapa total jam dalam sehari anda menggunakan media elektronik/gadget =
Jawab :
<3 Jam/hari 3-4 Jam/hari 4-5 Jam/hari
5-6 Jam/hari >6 Jam/hari
13. Dari ketiga faktor diatas(Faktpr makanan, faktor psikologik, faktor media elektronik)
manakah faktor yang paling berpengaruh terhadap timbulnya nyeri kepala anda?
Faktor Makanan Faktor Psikologik Faktpr Media Elektronik
* NB
Bila jawaban pada nomor 4, Nyeri di sekitar mata atau pelipis, lanjutkan mengisi
kuisioner klaster.
Bila jawaban pada nomor 5, Nyeri kepala pada satu sisi, lanjutkan mengisi Kuesioner
Migrain
Bila jawaban pada nomor 6, Nyeri terasa mengikat/tertekan, lanjut mengisi Kuisioner
Tension
BIODATA PENULIS
Data Pribadi:
Ayah : Wiraswasta
Hasanuddin
Riwayat Organisasi
BIODATA PENULIS
Data Pribadi:
Ayah : Wiraswasta
Hasanuddin
Riwayat Organisasi