Anda di halaman 1dari 45

Meet The Expert

Laryngopharyngeal Reflux (LPR)

Rahmi Ahmad 1840312457


Frinska Pagita Revi 1740312610
Norma Sartika Yulinar 1840312416
Preseptor :
dr. Sukri Rahman, Sp.THT-KL (K), FICS

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPADA DAN LEHER (THT-KL)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR M DJAMIL PADANG 2019
Bab 1
Pendahuluan
aliran balik isi
jejas pada lambung ke
gejala
laringofaring daerah
laringofaring

Kesalahan dalam
Perbedaan dengan
mendiagnosis
GERD
LPR

Laryngopharyngeal reflux
(LPR)
Ruang dalam laring (cavum laring)
Aditus laryngis
Vestibulum laryngis
Plica vestibularis (pita suara palsu)
Rima vestibuli
Ventriculus laryngis (kantung morgagni)
Plica vocalis (pita suara sejati)
Rima glottidis
Cavitas infraglottica

Inervasi laring : nervus vagus (nervus cranialis


X)  ramus internus dan externus nervus
laryngeus superior dan nervus laryngeus
recurrens

Motorik (kecuali m. cricothyroideus ) Sensoris


n. laryngeus recurrens n. laryngeus internus
n. laryngeus recurrens
• Arteria
• Vena
• Limfe

Pembuluh-pembuluh
larynx
• Jejas pada laringofaring
• Akibat aliran balik isi lambung ke daerah laringofaring
• Gejala suara serak, mendehem, sekret di belakang
hidung, kesulitan dalam proses menelan, batuk setelah
makan/berbaring, tersedak, batuk kronik, dan perasaan
mengganjal di tenggorok

Laryngopharyngeal reflux
(LPR)
Faktor LPR
Faktor fisik
Infeksi
Vocal abuse
Alergi
Merokok
Alcohol abuse dan gaya hidup
Iritasi dari polusi udara
• Gastroesophageal Junction (GEJ)
• Fungsi motorik esofagus dan klirens asam
• Resistensi jaringan mukosa esofagus
• Upper esophageal sphincter (UES)

PATOFISIOLOGI – Adanya gangguan pada:


Refluks Symptom Indeks
Refluks Finding
Score
• Respon dari gejala kebiasaan dan pengobatan secara
empirik
• Observasi endoskopi pada mukosa
• Bukti adanya refluks dengan multichannel impedance dan
studi monitor pH

Penegakan diagnosis Refluks


• Laringitis akut dan laryngitis kronik yang dapat disebabkan infeksi
bakteri,virus dan jamur
• Alergi
• Tumor dapat berupa tumor jinak yaitu laring papiloma,
hemangioma, tumor ganas berupa squamous cel carcinoma, tiroid
carcinoma,
• Trauma dapat berupa vokal abuse, tercekik, inhalasi, intubasi,
radioterapi
• Immunocompromised
• Granulomatous diseases
• Autoimmune diseases

DIFFRENTIAL DIAGNOSIS
Alur Tatalaksana LPR
• Mengurangi: merokok, berat badan dan alkohol
• Perubahan ideal dari jenis dan pola makan: coklat,
makanan berlemak, buah-buahan yang asam, minuman
berkarbonasi, anggur merah, kafein, dan tidak makan 2-3
jam sebelum tidur malam.

Edukasi
BAB 3
Laporan Kasus
Laporan Kasus Identitas Pasien

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Z
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Batang Anai, Padang
Pariaman
Laporan Kasus Anamnesis

ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun datang
RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tanggal 22 Januari 2019
dengan
 
 
Keluhan Utama :
Rasa menganjal di tenggorok sejak 3 bulan yang
lalu.
Laporan Kasus Riwayat Penyakit Sekarang

- Rasa menganjal di tenggorok sejak 3 bulan yang lalu.


Kadang-kadang mendehem dan batuk untuk
menghilangkan rasa mengganjal di tenggorok.
- Keluhan suara serak dirasakan semenjak 3 bulan yang
lalu.
- Pasien tidak merasa sesak napas, tidak mengeluh nyeri
menelan ataupun nyeri tenggorok.
Laporan Kasus Riwayat Penyakit Sekarang

- Pasien sering merasakan nyeri ulu hati tapi tidak menganngu


aktifitas pasien.
- Pasien masih bisa makan dan minum dengan baik.
- Pasien tidak mengeluh pilek maupun nyeri kepala. Berat badan
pasien juga tidak mengalami penurunan
Laporan Kasus

Riwayat penyakit keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan
seperti ini.
 
Laporan Kasus

Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi dan kebiasaan :


- Pasien sekarang tidak bekerja
- Pasien merokok selama 34 tahun. Pasien biasanya mengkonsumsi 1 bungkus
rokok/hari.
- Pasien sudah berhenti merokok lebih kurang 4 tahun.
- Pola makan tidak teratur, senang makanan pedas, suka minum teh.
- Pasien tidak mempunyai kebiasaan berteriak-teriak ataupun berusaha mengeluarkan
suara yang keras.
 
Status Generalis
Laporan Kasus Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis kooperatif
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi nadi : 88 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : afebris
Pemeriksaan Sistemik
Kepala : normochepal
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Wajah : tidak ditemukan kelainan
Thorax : paru dan jantung dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Extremitas : akral hangat dan refilling kapiler <2”
Laporan Kasus Status Lokalis THT : Telinga
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kel kongenital Tidak ada Tidak ada
Daun telinga Trauma Tidak Ada Tidak ada
Radang Tidak Ada Tidak ada
Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tarik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada
Cukup lapang (N) Cukup lapang Cukup lapang
Dinding liang telinga Sempit - -
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak Ada Ada
Sekret/serumen Bau Tidak ada Tidak ada
Warna Kuning Kuning
Jumlah Sedang Sedang
Jenis Lunak Lunak
Membran timpani
Warna Putih mutiara Putih mutiara
Reflek cahaya Ada , arah jam 5 Ada, arah jam 7
Utuh Bulging Tidak ada Tidak ada
Retraksi Tidak ada Tidak ada
Atrofi Tidak ada Tidak ada
Jumlah perforasi - -
Perforasi Jenis - -
Kwadran - -
Pinggir - -
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Fistel Tidak ada Tidak ada
Mastoid Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinne positif Positif
Tes garpu tala Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Schwabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa

Weber Tidak ada lateralisasi


Kesimpulan Normal Normal
Timpanometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Laporan Kasus Status Lokalis THT : Hidung
Pemeriksaan Kelainan Dektra Sinistra
Deformitas Tidak Ada Tidak Ada
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Hidung luar Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Sinus Paranasal Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri Ketok Tidak ada Tidak ada

Rinoskopi Anterior

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra


Vestibulum Vibrise Ada Ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Cukup lapang (N) Cukup lapang Cukup lapang
Cavum nasi Sempit - -
Lapang - -
Lokasi - -
Sekret Jenis - -
Jumlah - -
Bau - -
Konka inferior Ukuran Normal Normal
Warna Tidak Hiperemis Tidak hiperemis
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak Ada Tidak ada
Konka media Ukuran Sulit dinilai Sulit dinilai
Warna Sulit dinilai Sulit dinilai
Permukaan Sulit dinilai Sulit dinilai
Edema Sulit dinilai Sulit dinilai
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Cukup lurus/deviasi Tidak ada Deviasi
Permukaan Licin
Warna Tidak Hiperemis
Septum Spina Tidak ada
Krista Tidak ada
Laporan Kasus Rinoskopi Posterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Koana Cukup lapang (N) Sulit dinilai Sulit dinilai

Sempit Sulit dinilai Sulit dinilai

Lapang Sulit dinilai Sulit dinilai

Mukosa Warna Sulit dinilai Sulit dinilai

Edema Sulit dinilai Sulit dinilai

Jaringan granulasi Sulit dinilai Sulit dinilai

Konka superior Ukuran Sulit dinilai Sulit dinilai

Warna Sulit dinilai Sulit dinilai

Permukaan Sulit dinilai Sulit dinilai

Edema Sulit dinilai Sulit dinilai

Adenoid Ada/ tidak Sulit dinilai Sulit dinilai

Muara tuba eustachius Tertutup sekret Sulit dinilai Sulit dinilai

Massa Lokasi Sulit dinilai Sulit dinilai

Ukuran Sulit dinilai Sulit dinilai

Bentuk Sulit dinilai Sulit dinilai

Permukaan Sulit dinilai Sulit dinilai


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Post nasal drip Ada/ tidak Sulit dinilai Sulit dinilai

Jenis
Laporan Kasus Oral Cavity dan Orofaring
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Simetris/tidak Simetris
Palatum mole + Arkus Faring Warna Hiperemis
Edem Tidak ada
Bercak/eksudat Tidak ada
Dinding faring Warna Merah muda
Permukaan licin
Ukuran T1 T1
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Tenang Tenang
Muara kripti Tidak Melebar Tidak Melebar
Tonsil
Detritus Tidak Ada Tidak Ada
Eksudat Tidak Ada Tidak Ada
Perlengketan dengan
Tidak ada Tidak ada
pilar
Warna Merah muda Merah muda
Peritonsil Edema Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Lokasi Tidak ada
Bentuk -
Tumor Ukuran -
Permukaan -
Konsistensi -
Gigi Karies/Radiks Ada Ada
Kesan -
Warna Putih
Bentuk Simetris
Lidah Deviasi Tidak ada
Massa Tidak ada
Laporan Kasus Pemeriksaan KGB
Pemeriksaan Dekstra Sinistra

Inspeksi Tidak terlihat pembesaran tidak terlihat pembesaran KGB leher,


KGB leher, tanda radang tanda radang (-).
(-).

Palpasi Tidak teraba pembesaran tidakterabapembesaran KGB leher,


KGB leher, nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)

Laringoskopi indirect : kesan epgilotis tenang, arytenoid tenang, plika


vokalis edema,hipertrofi komisura posterior, obliterasi ventricular
Laringoskopi direct : kesan epgilotis tenang, arytenoid tenang, plika vokalis
edema,hipertrofi komisura posterior, obliterasi ventricular
Laporan Kasus Reflux Symptom Index
Dalam 1 bulan terakhir, gejala apa saja yang muncul? 0 = tidak ada gejala
5 = gejala berat

1. Suara serak atau gangguan pada suara. 0. 1 2 3 4 5


2. Sering mendehem 0 1 2 3 4 5
3. Batuk berdahak atau dahak terasa mengalir 0 1 2 3 4 5
dibelakang tenggorok
4. Kesulitan menelan makanan padat, cair, atau 0 1 2 3 4 5
tablet
5. Batuk setelah makan atau berbaring 0 1 2 3 4 5
6. Kesulitan bernapas atau tercekik 0 1 2 3 4 5
7. Batuk yang mengganggu 0 1 2 3 4 5
8. Sensasi mengganjal di tenggorok 0 1 2 3 4 5
9. Rasa panas pada ulu hati, nyeri dada , 0 1 2 3 4 5
kembung, atau perasaan asam lambung naik
ke atas
Total 18
Laporan Kasus Finding Symptom Index

Kondisi Skor

0. 1 2 3 4

1. Edem subglotik Tidak ada Ada

1. Obliterasi ventrikular Parsial Komplit

1. Eritem/ hiperemis Aritenoid saja Difusa

1. Edema plika vokalis Ringan moderate Berat Polipoid

1. Edema laring difusa Ringan Moderate Berat Obstruksi

1. Hipetrofi komisura posterior Ringan Moderate Berat Obstruksi

1. Granuloma/ jaringan granulasi Tidak ada Ada

1. Mukosa endolaring yang tebal Tidak ada Ada

Total 20
Laporan Kasus

Diagnosis : Laringoparingeal Reflux.


 Diagnosis banding: -
Diagnosis
I.
tambahan: -
Non Medikamentosa:
Tatalaksana: - Edukasi makan terakhir -4 jam sebelum berbaring
- Edukasi Perubahan ideal dari makanan meliputi, pembatasan coklat, makanan berlemak,
buah-buahan yang asam, minuman berkarbonasi, anggur merah, kafein, dan makan
tengah malam
- Tinggikan posisi kepala jika ada gejala refluks

II. Medikamentosa
- Lansoprazol 2x1
- Ranitidin 2x1
- Syr antasida

Prognosis
Quo ad vitam: bonam
Quo ad functionam: bonam
DISKUSI
Pria 60 tahun, dengan
diagnosis laryngopharyngeal
reflux.

. Hal ini sesuai dengan


Anamnesis :
- pasien dengan meluhan Koufman dan Survey
rasa mengganjal sejak 3 internasional oleh
bulanyang lalu, American
- kadang- kadang mendehem Bronchoesophagological
dan batuk untuk
Association yang
menghilangkan rasa
mengganjal. memaparkan gejala yang
- Suara serak sejak 3 bulan tersering dari LPR, yaitu
yang lalu mendehem(98%), batuk
- sering merasakan nyeri ulu lama (97%), globus
hati tapi tidak mengganggu
faringeus (95%) dan
aktivitas pasien.
suara serak (95%).
Epitel respiratori bersilia di
laring yang berfungsi : Iritasi cairan refluks
membersihkan mucus dari secara langsung
cabang trakeobronkial menyebabkan terjadinya
batu dan tersedak
Terjadi disfungsi maka silia ini (laringospasme) akibat
akan menyebabkan sensitivitas saraf
pengumpulan mucus. sehingga sensoris laring teransang
terjadi sensai pnd dan akibat inflamasi local
merangsang pengeluaran dahak.

Kombinasi ini menyebabkan : edema plika vokalis, ulkus


kontak, dan granuloma yang menimbulkan gejala LPR. (suara
serak, globus pharyngeus dan nyeri tenggorok). Koufman dkk.
Riwayat merokok : Keadaan ini berhubungan
• 1 bungkus/hari dengan factor hormonal
selama 38 tahun, yang dapat meningkatkan
sudah berhenti produksi asam di lambung.
merokok 4 tahun
yang lalu.
• Pola makan tidak
teratur factor hormonal secara
• Senang makanan langsung menstimulasi sel
pedas parietal dan kelenjar peptic
• Suka minum teh. tanpa intervensi system
saraf.
Pasien berusia 60 tahun

Faktor umur dapat menetukan prognosis.

Karena pada usia diatas 40 tahun, terjadi perubahan mukosa


laring yaitu edema lapisan superfisial pada lamina propria.

Menyebabkan produksi mucus berkurang. Dan terjadi


juga perubahan mukosa epitel vocal fold yang
menjadi lebih tipis, sehingga rentan terpapar zat
asam. m
Refluks simptom indeks dari
Belafsky dkk :
1. Suara serak (4)
2. Mendehem (1) Total RSI : 18.
3. Pnd (1)
4. kesulitan menelan makanan, Skor indeks gejala
cairan atau pil (0) refluks ≥ 13.
5. kesulitan bernapas atau
episode tercekik (0),
sehingga pasien
6. batuk yang menggagu (2), dalam kategori
7. merasa ada sesuatu yang abnormal
lengket di tenggorokan (4)
8. rasa panas atau nyeri dada (4)
Refluks finding reflux
1. Obliteransi ventrikular
komplit (4)
2. Eritema / hiperemia
difusa(4)
3. Edem plika vokalis
moderate (2)
4. Edem larinng difusa
berat (3) Total : 20.
5. Hipertrofi komisura
posterior berat (3),
6. Granuloma / jaringan
granulasi ada (2)
7. mukus endolaring yang
tebal ada (2)
Edukasi :
1.perubahan pola makan meliputi, konsumsi
makan terakhir 4 jam sebelum berbaring,
pembatasan coklat, makanan berlemak,
buah-buahan yang asam, minuman
berkarbonasi, anggur merah, kafein, dan
makan tengah malam.
2.Tinggikan posisi kepala jika ada gejala
refluks. (ford dkk)
Obat PPI mempunyai
efek langsung
terhadap H+, K+,
Consensus
ATPase yang bekerja
Conference Report
Terapi : di sel parietal.
on LPR (1997)
• Lansopra Sehingga ppi dapat
merekomendasikan
zole 2x1 mengeliminasi dan
pemberian PPI
• Ranitidin mengurangi produksi
sehari dua kali dan
2x1 asam dengan cara
pemberian
• Syr mengurangi aktivitas
diteruskan sampai
antasida pepsin dan
enam bulan.
mengurangi
terpaparnya jaringan
oleh produksi asam
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai