Anda di halaman 1dari 52

Corpus Alienum Telinga

Dwi Asrini, Fitria Akbar Syani, Fadhil Naufal


Ammar, Andy Yusuf
Pendahuluan
• Benda asing pada meatus akustikus eksternus merupakan
kasus yang sering terjadi dan terkadang menjadi kasus yang
sulit ditangani.
• Benda asing pada telinga diklasifikasikan menjadi benda hidup
dan benda mati. lipatan kertas dan peluru mainan.
• Didapatkan perhiasan merupakan persentase terbesar dari
benda asing yang ditemukan di telinga (39,4%) , benda asing
yang paling sering ditemui pada kelompok 2 sampai 8 tahun.
• Benda asing sering terjebak di dalam liang telinga dikarenakan
terdapat dua area sempit secara anatomis
Definisi
• Benda asing (endogen,
eksogen)yang dalam keadaan
normal tidak ada.

• Faktor
Kesengajaan
Etiologi • Faktor
Kecerobohan
Jenis Benda Asing

Air

Cotton Bud

Benda-benda Kecil

Serangga
Epidemiologi

• Insidennya mencapai 11% untuk semua kasus benda


asing termasuk di hidung dan tenggorok.
• Insiden lebih besar ditemukan pada individu yang
berusia < 8 tahun dengan insiden puncak pada usia 3
tahun.
• Rasio perempuan dan laki-laki 1,14 : 1,00.
Etiologi

• Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak


balita.
• Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang
dewasa sewaktu menggunakan alat alat
Berikut beberapa benda asing yang sering masuk ke
telinga:
• Air
• Cotton Bud
• Benda-benda kecil
• Serangga
Etiopatogenesis

• Benda asing yang masuk ke liang telinga dapat


berupa benda mati organik dan non organik, atau
benda hidup.
• Keinginan untuk mengeksplorasi rongga-rongga
tubuh (orifisium) terutama pada anak.
• Sementara pada dewasa biasanya disebabkan karena
kecelakaan/ ketidaksengajaan.
Patofisiologi

Laserasi Kulit
Benda Asing Perasaan dan Gangguan
Masuk Tersumbat Membran Pendengaran
Timpani
Manifestasi Klinis

• Merasa tidak enak ditelinga


• Tersumbat
• Pendengaran terganggu
• Rasa nyeri telinga / otalgia
Penatalaksanaan
• Ekstraksi benda asing :
 Benda asing hidup  matikan dulu dengan rivanol atau
lidokain 2% selama 10 menit  irigasi air bersih atau
ambil dengan pinset
 Benda mati :
 Permukaan bulat dan besar  pengait serumen (hook)
 Kecil  cunam atau pengait
 Permukaan lunak  forsep aligator
Ekstraksi
Mekanis Irigasi

Suction
Komplikasi

Perforasi membran
timpani

Trauma liang
telinga, membran
timpani, tulang-
tulang pendengaran
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
• Nama : Tn. H
• Umur : 25 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• MR : 00.99.87.62
• Alamat : Padang
• Suku Bangsa : Minang
Anamnesis

Seorang pasien laki-laki berumur 25 tahun datang ke


IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 23
November 2017 dengan:

Keluhan Utama
• Tertinggal cotton bud di telinga kiri sejak ± 2 jam
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Tertinggal cotton bud di telinga kiri sejak ± 2 jam
sebelum masuk rumah sakit.
• Awalnya pasien mengorek telinga dengan cotton bud,
tiba-tiba kapas tertinggal di dalam telinga. Pasien
kemudian berobat ke RSUP Dr. M. Djamil Padang.
• Nyeri pada telinga kiri tidak ada.
• Telinga kiri terasa penuh ada.
• Rasa tidak nyaman pada telinga kiri ada.
• Riwayat keluar darah dari telinga tidak ada.
• Riwayat keluar cairan dari telinga tidak ada.
• Penurunan pendengaran tidak ada.
• Telinga berdenging tidak ada.
• Usaha mengeluarkan benda asing tidak ada.
• Demam, batuk, pilek tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini


sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga

• Tidak ada anggota keluarga yang menderita


keluhan yang sama seperti pasien

Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan


Kebiasaan
• Pasien belum bekerja.
• Pasien memiliki kebiasaan mengorek telinga baik
dengan cotton bud maupun dengan benda lain
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

• Keadaan Umum : Sakit sedang


• Kesadaran : CMC
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Frekeuensi Nadi : 84 x/menit
• Suhu Tubuh : 36,8° C
• Pernafasan : 22 x/menit
Pemeriksaan Sistemik
Kepala : Normochepal, rambut hitam
Mata
• Konjungtiva : Tidak anemis
• Sklera : Tidak ikterik

Toraks
• Jantung
Inspeksi : ictus tidak terlihat
Palpasi : ictus kordis teraba 2 jari medial
LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,
bising tidak ada
• Paru
Inspeksi : simetris kiri-kanan statis dan
dinamis
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-

Abdomen
Inspeksi : tidak tampak membuncit
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal

Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik


Status Lokalis THT

1. Telinga
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kel kongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Daun telinga Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan
Tidak ada Tidak ada
tragus
Tampak
Cukup lapang Cukup lapang cotton bud di
(N) (N) 2/3 medial
Dinding liang liang telinga
telinga Sempit - -
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Serumen Warna Tidak ada Tidak ada
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Jenis Tidak ada Tidak ada
Membran timpani
Putih
Warna Sulit dinilai
mengkilat
Reflek cahaya (+) arah jam 5 Sulit dinilai
Utuh
Bulging Tidak ada Sulit dinilai
Retraksi Tidak ada Sulit dinilai
Atrofi Tidak ada Sulit dinilai
Jumlah
Tidak ada Sulit dinilai
perforasi
Perforasi Jenis Tidak ada Sulit dinilai
Kwadran Tidak ada Sulit dinilai
Pinggir Tidak ada Sulit dinilai
Mastoid Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinne (+) (+)
Sama dengan Sama dengan
Schwabach
pemeriksa pemeriksa
Tes garpu tala
Weber Tidak ada lateralisasi
Telinga Telinga
Kesimpulan
Normal Normal
Tidak Tidak
Audiometri
dilakukan dilakukan
Tidak Tidak
Timpanometri
dilakukan dilakukan
2. Hidung
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Kelainan
Tidak ada Tidak ada
Kongenital
Hidung Luar
Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Sinus
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Paranasal
Nyeri Ketok Tidak ada Tidak ada
Rinoskopi Anterior
Vibrise Ada Ada
Vestibulum
Radang Tidak ada Tidak ada
Normal / Cukup Lapang Cukup Lapang
Cukup Lapang
Kavum Nasi
Sempit - -
Lapang - -
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Jenis Tidak ada Tidak ada
Sekret
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Konka Inferior
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Konka Media
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Cukup Lurus / Cukup lurus Cukup lurus
Deviasi
Septum Permukaan Licin Licin
Warna Merah muda Merah muda
Spina Tidak ada Tidak ada
Krista Tidak ada Tidak ada
Septum Abses Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk Tidak ada Tidak ada
Ukuran Tidak ada Tidak ada
Permukaan Tidak ada Tidak ada
Warna Tidak ada Tidak ada
Massa
Konsistensi Tidak ada Tidak ada
Mudah Tidak ada Tidak ada
Digoyang
Pengaruh Tidak ada Tidak ada
Vasokonstriktor
3. Rinoskopi Posterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Cukup Lapang Cukup lapang Cukup lapang
/ Normal
Koana
Sempit - -
Massa - -
Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Mukosa
Jaringan Tidak ada Tidak ada
Granulasi
Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Konka Inferior
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Adenoid Ada / Tidak Tidak ada Tidak ada
Tertutup Tidak Tidak
Muara Tuba Sekret
Eustachius Edema Tidak ada Tidak ada
Mukosa
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Ukuran Tidak ada Tidak ada
Massa
Bentuk Tidak ada Tidak ada
Permukaan Tidak ada Tidak ada
Post Nasal Ada / Tidak Tidak ada Tidak ada
Drip Jenis Tidak ada Tidak ada
4. Oral Cavity dan Orofaring
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Trismus Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Uvula
Bifida Tidak ada Tidak ada
Simetris / Simetris Simetris
Tidak
Palatum Molle Warna Merah muda Merah muda
+ Arkus Faring Edema Tidak ada Tidak ada
Bercak / Tidak ada Tidak ada
Eksudat
Warna Merah muda Merah muda
Dinding Faring
Permukaan Licin Licin
Ukuran T1 T1
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Rata Rata
Tonsil
Muara Kripti Tidak melebar Tidak melebar
Detritus Tidak ada Tidak ada
Eksudat Tidak ada Tidak ada
Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Peritonsil
Abses Tidak ada Tidak ada
Perlengketan Tidak ada Tidak ada
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk Tidak ada Tidak ada
Tumor Ukuran Tidak ada Tidak ada
Permukaan Tidak ada Tidak ada
Konsistensi Tidak ada Tidak ada
Karies / Tidak ada Tidak ada
Gigi Radiks
Kesan Hygiene mulut cukup baik
Warna Merah muda Merah muda
Bentuk Normal Normal
Lidah
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
5. Laringoskopi Indirek
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Bentuk Kubah
Warna Merah muda
Edema Tidak ada
Epiglotis
Pinggir Rata / Rata
Tidak
Massa Tidak ada
Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Aritenoid
Massa Tidak ada Tidak ada
Gerakan Simetris Simetris
Warna Merah muda Merah muda
Ventrikular
Edema Tidak ada Tidak ada
band
Massa Tidak ada Tidak ada
Warna Merah muda Merah muda
Gerakan Simetris Simetris
Plika Vokalis
Pinggir Medial Rata Rata
Massa Tidak ada Tidak ada
Sinus Massa Tidak ada Tidak ada
Pirimiformis Sekret Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Valekulae Sekret / Tidak ada Tidak ada
Jenisnya
Cotton bud yang berhasil dikeluarkan setelah ekstraksi
corpus alienum
• Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar
getah bening leher.
Resume
• Anamnesis
Seorang pasien laki-laki berumur
25 tahun datang ke IGD RSUP Dr. Awalnya pasien mengorek telinga
M. Djamil Padang pada tanggal 23- dengan cotton bud, tiba-tiba kapas
11-2017 dengan keluhan utama tertinggal di dalam telinga. Pasien
tertinggal cotton bud di telinga kiri kemudian berobat ke RSUP Dr. M.
sejak ± 2 jam sebelum masuk Djamil Padang.
rumah sakit.

Nyeri pada telinga kiri (-). Telinga


kiri terasa penuh (+). Rasa tidak Usaha mengeluarkan benda asing
nyaman pada telinga kiri (+). (-). Demam, batuk, pilek (-). Pasien
Riwayat keluar darah dari telinga (- memiliki kebiasaan mengorek
). Riwayat keluar cairan dari telinga telinga baik dengan cotton bud
(-). Penurunan pendengaran (-). maupun dengan benda lain.
Telinga berdenging (-).
• Pemeriksaan Fisik

Telinga :
AD: Liang telinga lapang, membran timpani
utuh, refleks cahaya (+)
AS: Liang telinga tampak cotton bud di 2/3
medial liang telinga

Hidung KNDS:
kavum nasi lapang/lapang, konka inferior
eutrofi/eutrofi, konka media eutrofi/eutrofi,
sekret -/-

Tenggorok :
arkus faring simetris, uvula di tengah, tonsil
T1-T1 tenang, dinding posterior faring tenang
Diagnosis Utama
• Corpus alienum “cotton bud” et liang telinga AS

Diagnosis Tambahan
• Tidak ada

Diagnosis Banding
• Tidak ada

Pemeriksaan Anjuran
• Tidak ada
Terapi
• Ekstraksi corpus alienum  berhasil.
• Evaluasi liang teling AS  liang telinga lapang,
benda asing (-), laserasi (-), ekskoriasi (-),
membran timpani utuh, refleks cahaya (+).

Terapi Anjuran
• Tidak ada
Prognosis
• Quo ad Vitam : Bonam
• Quo ad Sanam : Bonam
Edukasi ke Pasien
• Hilangkan kebiasaan mengorek-ngorek telinga
sendiri baik dengan cotton bud maupun
dengan benda lain.
• Ketika ada benda asing masuk, jangan ada
tindakan yang dilakukan sendiri oleh pasien
atau keluarga. Segera dibawa ke pusat
layanan kesehatan terdekat.
• Setelah tindakan, apabila ada tanda-tanda
inflamasi seperti nyeri, kemerahan pada
telinga atau ada sekret yang keluar dari
telinga segera kembali ke dokter.
Diskusi
Seorang pasien Anamnesis :
laki-laki ketika pasien
mengorek telinga Corpus alienum
berumur 25 (benda asing)
kiri dengan cotton
tahun datang ke bud, tiba-tiba adalah benda yang
IGD RSUP Dr. M. kapas tertinggal di berasal dari luar
Djamil Padang dalam telinga kiri tubuh atau dari
pada tanggal 23 dalam tubuh, yang
November 2017 Pemeriksaan fisik : dalam keadaan
dengan Tampak cotton bud di normal tidak ada.
2/3 medial liang dapat berupa
diagnosa corpus
telinga kiri. benda hidup
alienum “cotton
maupun benda
bud” et liang mati
telinga AS
Pada pasien tidak
Dilihat dari etiologinya
dilakukan pemeriksaan
kasus ini disebabkan
penunjang karena
oleh kecerobohan dan
benda asing dapat
kebiasaan pasien
ditemukan ketika
mengorek telinga
pemeriksaan inspeksi
dengan cotton bud
telinga
Tatalaksana pada pasien berupa ekstraksi
mekanis, dimana dilakukan pengeluaran benda
asing dengan menggunakan forsep buaya

Tatalaksana Cotton bud Cotton bud


corpus alienum merupakan merupakan
dapat benda yang benda anorganik
menggunakan dapat menyerap yang tidak rapuh,
beberapa teknik, air yang sehingga
yaitu melalui merupakan ekstraksi
teknik ekstraksi kontraindikasi mekanis
mekanis, irigasi, untuk dilakukan merupakan
dan suction irigasi pilihan terbaik
Setelah dilakukan ekstraksi mekanis

Edukasi pada pasien


Menghilangkan
kebiasaan
mengorek-
Evaluasi pada ngorek telinga
liang telinga sendiri dan
didapatkan apabila setelah
liang telinga Pasien
tindakan ada
diperbolehkan
lapang, tidak tanda-tanda
pulang dan
ada benda inflamasi
tidak
asing lain, tidak seperti nyeri,
memerlukan
ada laserasi kemerahan
obat
dan ekskoriasi, pada telinga
dan membran atau ada sekret
timpani utuh yang keluar dari
telinga segera
kembali ke
dokter
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai