Disusun Oleh :
J510185128
Pembimbing
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
CASE REPORT
J510185128
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian dalam Pendidikan Profesi Dokter Stase
Ilmu Penyakit THT Fakultas Kedokteran
Telah dipresentasikan, disetujui dan di sahkan oleh bagian Program Pendidikan Profesi
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mengetahui :
Pembimbing :
Dipresentasikan di hadapan :
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. F
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 19 Tahun
Alamat : Grogol, Sukoharjo
Suku bangsa : Jawa
No. RM : 0418***
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Sakit pada telinga kanan
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : CM
Tekanan darah : 120/ 80 mmHg
Frekuensi nadi : 76 ×/menit
Frekuensi nafas : 18 ×/menit
Suhu : 36,3oC
2. Pemeriksaan Sistemik
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Toraks :
Paru :
Inspeksi : Gerakan paru simetris kiri dan kanan
Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas bronkovesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung:
Inspeksi : Iktus tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis 1 jari medial linea midclavikula sinistra SIC V
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Irama jantung, bising jantung tidak ada
Abdomen :
Inspeksi : Perut tidak tampak distended
Palpasi : Hepar dan lien dalam batas normal
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perforasi
Jenis - -
Kuadran Anterior superior -
Pinggir - -
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Mastoid
Fistel Tidak ada Tidak ada
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Hidung
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Kel. Congenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Hidung luar Radang Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Sinus paranasal :
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinoskopi Anterior:
Vibrise Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Vestibulum
Cavum nasi Cukup lapang (N) Cukup lapang Cukup lapang
Sempit - -
Lapang - -
Lokasi - -
Jenis Jernih Jernih
Jumlah - -
Sekret Bau - -
Ukuran - Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Irreguler Licin
Konka inferior Edema - -
Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Konka media Edema - -
Cukup lurus/deviasi Cukup lurus Cukup lurus
Permukaan Licin Licin
Warna Merah muda Merah muda
Spina Tidak ada Tidak ada
Septum Krista Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk - -
Ukuran - -
Permukaan - -
Massa Warna - -
Konsistensi - -
Mudah digoyang - -
Pengaruh - -
vasokonstriktor
Rinoskopi Posterior
Tidak dilakukan
Laringoskopi Indirek
Tidak dilakukan
Pemeriksaan kelenjar getah bening leher
Inspeksi : Tidak terlihat tanda pembesaran kelenjar getah bening
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium Darah :
Pemeriksaan Angka Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12,8 gr/dl 12-16
Hematokrit 39,5 % 37,00-47,00
Leukosit 8,7 103ul 5,0 – 10,0
Trombosit 388 103ul 150 – 300
Eritrosit 4,53 106ul 4,00-5,00
MCV 86,9 Pf 82 – 92
MCH 27,1 Pg 27 -31
MCHC 31,4 % 32 – 37
Eosinofil 0,4 % 0,5 – 5,0
Basofil 0,2 % 0–1
Limfosit 32,3 % 25– 40
Monosit 6,2 % 3–9
Netrofil 61,5 % 50-70
PT 11,3 Detik 9,4-12,5
APTT 31,1 Detik 25,1 - 36,5
SGPT 13 U/L <27
SGOT 16 U/L <35
HbsAg (rapid) Non reaktif Non reaktif
E. DIAGNOSIS KERJA : Otitis Media Supuratif Kronik
G. TERAPI
Non medika mentosa
- Jaga kebersihan telinga, jangan sampai terkena air (air masuk ke telinga)
- Rawat inap untuk segera di operasi
Medikamentosa
- Ear toilet dengan H2O2 3% 2x / hari
- Ofloksasin ear drop 2 x 5 tetes / hari
- Amoxicillin 3 x 500mg
- Tremenza 2 x 1
- Pro Timpanoplasti
H. Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
RESUME
3. Operatif
The American Academy of Ophthalmology and Otolaryngology Subcomittee on
Conversation of Hearing menetapkan definisi timpanoplasti sebagai sebuah prosedur yang
dilakukan untuk eradikasi penyakit pada telinga tengah dan rekonstruksi mekanisme
pendengaran dengan atau tanpa graft pada membran timpani.
BAB III
KESIMPULAN
Pada laporan kasus ini dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
di dapatkan diagnosis akhir berupa otitis media supuratif kronik. Setelah dilakukan
pemeriksaan lalu pasien diberi terapi dan diedukasi untuk dilakukan tindakan timpanoplasti
guna menghindari komplikasi akibat perforasi membran timpani.
DAFTAR PUSTAKA
Abouzied, A., Massoud E., 2010. Sex Differences in Tonsillitis. Dalhausie Medical Journal.
35(1). p:8-10
Amarudin, T., & Christanto, A. (2007). Kajian Manfaat Tonsilektomi. Dalam: Riyanto W.B.,
2007. Cermin Dunia Kedokteran No. 155 (THT). Jakarta
Aritomoyo, D., 1980. Insiden Tonsilitis Akut dan Kronik Pada Klinik THT RSUP Dr.
Kariadi Semarang. Kumpulan Naskah Ilmiah KONAS VI PERHATI, Medan; p: 249-55.
Arsyad, F., 2013.Hubungan Antara Pengetahuan dan Pola Makan dengan Kejadian Tonsilitis
pada Anak Usia Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Minasatene Kab.Pangkep,
2(1). p:2
Ballenger, J.J., 2010. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher.Jilid 1, edisi 22
Jakarta. p:346-352
Lalwani, A.K., 2012. Grading of Tonsillitis In. Current Diagnosis and Treatment in
Otolaryngology – Head and Neck surgery, 2nd Edition.
Soepardi, E.A., Iskandar, N., Bashiruddin, J., dan Restuti, R.D., 2012. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 7. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI.
Udayan, K., Shah, 2014. Tonsillitis and Peritonsillar Abscess Treatment & Management.
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/ 871977-treatment [Accessed
from: 20 May 2015].