Faringitis Akut
Oleh :
Preseptor :
Keterangan Umum
Nama :K
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 7 tahun
Alamat : Bojongsoang
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Tanggal pemeriksaan : 2 Januari 2019
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri menelan
Anamnesis Khusus :
Pasien datang ke poliklinik THT RS Muhammadiyah Bandung dengan keluhan nyeri
tenggorokan dan nyeri menelan 8 hari SMRS. Keluhan dirasakan terus menerus dan semakin
sakit apabila pasien menelan. Keluhan diawali dengan adanya demam 4 hari sebelum keluhan
pada tenggorokan dirasakan. Demam berlangsung selama 8 hari dan dirasakan terus menerus
tanpa adanya periode bebas demam. Demam muncul setelah pasien berenang 2 hari sebelum
keluhan demam dirasakan. Demam dirasakan turun setelah pasien meminum paracetamol,
namun muncul kembali beberapa jam kemudian. Keluhan pada tenggorokan baru pertama
kali dirasakan oleh pasien.
Keluhan disertai dengan adanya hidung yang berair, bersin-bersin, dan sakit telinga
kanan dan kiri yang muncul bersamaan dengan keluhan pada tenggorokan. Keluhan juga
disertai dengan munculnya benjolan kecil pada leher pasien 1 hari setelah demam dirasakan.
Benjolan awalnya tidak dirasakan terlalu mengganggu sampai pasien merasa sakit karena
benjolan pecah dan keluar nanah. Keluhan benjolan baru pertama kali dirasakan oleh pasien.
Pasien juga mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 kg dalam 2 minggu terakhir.
Keluhan tidak disertai adanya nyeri ulu hati, mual, dan muntah.
Keluhan pernah diobati sebelumnya dengan menggunakan amoxicillin, ambroxol, dan
paracetamol (22 Desember 2019) saat demam muncul, namun keluhan demam dirasakan
tidak membaik. Kemudian pasien berobat ke dokter dan mendapat tambahan obat cetirizine
(25 Desember 2018), namun keluhan masih dirasa tidak membaik. Orang tua pasien
memutuskan untuk berobat kembali dan diberi obat tambahan yaitu acyclovir (26 Desember
2018), namun keluhan tidak juga membaik. Kemudian pasien berobat kembali (28 Desember
2018) dan antibiotik diganti menjadi cefixime, sejak saat itu keluhan dirasakan membaik.
Pasien memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan jenis sulfa yang sudah diketahui
sejak pasien berusia 2 tahun. Pasien pernah dirawat di rumah sakit karena DBD dan typhus
pada tahun 2016. Pasien juga memiliki riwayat kejang saat masih balita. Orang tua pasien
mengaku kakak pasien mengalami keluhan yang sama yaitu nyeri tenggorokan dan demam
sebelum keluhan pasien muncul, namun langsung membaik saat diberi paracetamol. Orang
tua pasien juga mengaku adik pasien memiliki riwayat alergi terhadap makanan oat.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Kurang
BB : 17 kg
Tanda Vital
Nadi : 90 kali/menit, regular, equal, dan isi cukup
Suhu : 36,8°C
Pernapasan : 18 kali/menit
Status Generalis
Kepala : Normocephal, Rambut tidak mudah rontok
Mata : Cekung (-/-), Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Thorax : Bentuk dan gerak simetri, Retraksi dinding dada (-)
Cor : BJ murni regular, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : VBS kiri = kanan, Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen :
Datar lembut, H/L tidak teraba, Bising usus (+)
Normal, NT (-), NL (-), PP (-), PS (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), Sianosis (-/-)
Neurologis: refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-)
Status Lokalis : Telinga
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Preaurikula Kelainan Kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang (hiperemis, edema) Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Fistula Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Aurikula Kelainan Kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Retroaurikula Edema Tidak ada Tidak ada
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fistula Tidak ada Tidak ada
Fluktuasi Tidak ada Tidak ada
Canalis Akustikus Kelainan Kongenital Tidak ada Tidak ada
Eksterna Kulit Tenang Tenang
Edema Tidak ada Tidak ada
Serumen Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada Tidak ada
Jaringan granulasi Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Membrana
Timpani Warna Putih keabuan Putih keabuan
Intak Intak Intak
Refleks cahaya + +
Gambar
Pemeriksaan Nasal
Dekstra Sinistra
Bagian Kelainan
Bentuk Simetris
Bagian Kelainan
Pemeriksaan Fisik :
Tonsil
Mukosa : Hiperemis +/+
Besar : T3/T2
Kripta : Melebar +/+
Faring
Mukosa : Hiperemis
Diagnosis Banding
Faringitis Akut
Tonsilitis Akut
Tonsilofaringitis Akut
Diagnosis Kerja
Faringitis Akut
Usulan Pemeriksaan
Hematologi Rutin: Hb, Ht, leukosit, trombosit, eritrosit
Swab tenggorok
Usulan Tatalaksana
Non medikamentosa
Isitirahat yang cukup
Minum yang cukup
Diet makanan lunak, buah dan sayur
Hindari makanan pedas, gorengan, dan minuman dingin
Medikamentosa
Antibiotik : Amoxicillin syr 25-50 mg/kgBB 3x1 selama 7 hari
Antipiretik dan analgetik oral : Paracetamol 10 mg/kgBB per kali 5 hari, prn
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam