Anda di halaman 1dari 9

Bed Site Teaching

Faringitis Akut

Oleh :

R. Adhika Putra S 12100118065


Siti Fauziyyah Utami 12100118113
Nurryamanda Nafiani 12100118154

Preseptor :

dr. Fadjar Nawawi., Sp.THT-KL.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS AL-ISLAM BANDUNG
2019
LAPORAN KASUS

Keterangan Umum
Nama :K
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 7 tahun
Alamat : Bojongsoang
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Tanggal pemeriksaan : 2 Januari 2019

Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri menelan
Anamnesis Khusus :
Pasien datang ke poliklinik THT RS Muhammadiyah Bandung dengan keluhan nyeri
tenggorokan dan nyeri menelan 8 hari SMRS. Keluhan dirasakan terus menerus dan semakin
sakit apabila pasien menelan. Keluhan diawali dengan adanya demam 4 hari sebelum keluhan
pada tenggorokan dirasakan. Demam berlangsung selama 8 hari dan dirasakan terus menerus
tanpa adanya periode bebas demam. Demam muncul setelah pasien berenang 2 hari sebelum
keluhan demam dirasakan. Demam dirasakan turun setelah pasien meminum paracetamol,
namun muncul kembali beberapa jam kemudian. Keluhan pada tenggorokan baru pertama
kali dirasakan oleh pasien.
Keluhan disertai dengan adanya hidung yang berair, bersin-bersin, dan sakit telinga
kanan dan kiri yang muncul bersamaan dengan keluhan pada tenggorokan. Keluhan juga
disertai dengan munculnya benjolan kecil pada leher pasien 1 hari setelah demam dirasakan.
Benjolan awalnya tidak dirasakan terlalu mengganggu sampai pasien merasa sakit karena
benjolan pecah dan keluar nanah. Keluhan benjolan baru pertama kali dirasakan oleh pasien.
Pasien juga mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 kg dalam 2 minggu terakhir.
Keluhan tidak disertai adanya nyeri ulu hati, mual, dan muntah.
Keluhan pernah diobati sebelumnya dengan menggunakan amoxicillin, ambroxol, dan
paracetamol (22 Desember 2019) saat demam muncul, namun keluhan demam dirasakan
tidak membaik. Kemudian pasien berobat ke dokter dan mendapat tambahan obat cetirizine
(25 Desember 2018), namun keluhan masih dirasa tidak membaik. Orang tua pasien
memutuskan untuk berobat kembali dan diberi obat tambahan yaitu acyclovir (26 Desember
2018), namun keluhan tidak juga membaik. Kemudian pasien berobat kembali (28 Desember
2018) dan antibiotik diganti menjadi cefixime, sejak saat itu keluhan dirasakan membaik.
Pasien memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan jenis sulfa yang sudah diketahui
sejak pasien berusia 2 tahun. Pasien pernah dirawat di rumah sakit karena DBD dan typhus
pada tahun 2016. Pasien juga memiliki riwayat kejang saat masih balita. Orang tua pasien
mengaku kakak pasien mengalami keluhan yang sama yaitu nyeri tenggorokan dan demam
sebelum keluhan pasien muncul, namun langsung membaik saat diberi paracetamol. Orang
tua pasien juga mengaku adik pasien memiliki riwayat alergi terhadap makanan oat.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Kurang
BB : 17 kg
Tanda Vital
 Nadi : 90 kali/menit, regular, equal, dan isi cukup
 Suhu : 36,8°C
 Pernapasan : 18 kali/menit

Status Generalis
 Kepala : Normocephal, Rambut tidak mudah rontok
 Mata : Cekung (-/-), Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
 Thorax : Bentuk dan gerak simetri, Retraksi dinding dada (-)
 Cor : BJ murni regular, Murmur (-), Gallop (-)
 Pulmo : VBS kiri = kanan, Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
 Abdomen :
Datar lembut, H/L tidak teraba, Bising usus (+)
Normal, NT (-), NL (-), PP (-), PS (-)
 Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), Sianosis (-/-)
 Neurologis: refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-)
Status Lokalis : Telinga
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Preaurikula Kelainan Kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang (hiperemis, edema) Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Fistula Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Aurikula Kelainan Kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Retroaurikula Edema Tidak ada Tidak ada
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fistula Tidak ada Tidak ada
Fluktuasi Tidak ada Tidak ada
Canalis Akustikus Kelainan Kongenital Tidak ada Tidak ada
Eksterna Kulit Tenang Tenang
Edema Tidak ada Tidak ada
Serumen Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada Tidak ada
Jaringan granulasi Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Membrana
Timpani Warna Putih keabuan Putih keabuan
Intak Intak Intak
Refleks cahaya + +
Gambar

Status Lokalis : Hidung

Pemeriksaan Nasal

Dekstra Sinistra

Keadaan Warna, bentuk Hiperemis (-), Hiperemis (-),


Luar bentuk simetris bentuk simetris

Rhinoskopi Mukosa Tenang Tenang


Anterior
Sekret Tidak ada Tidak ada

Krusta Tidak ada Tidak ada

Concha Eutrofi Eutrofi


Inferior

Septum Tidak ada Deviasi


Deviasi

Polip/Tumor Tidak ada Tidak ada

Pasase udara Normal Normal


Status Lokalis : Rongga Mulut

Bagian Kelainan Keterangan

Mulut Mukosa mulut Tenang


Lidah Bersih, basah, gerakan normal ke segala arah
Palatum molle Tenang
Gigi geligi Caries (-)
Uvula Tidak ada deviasi
Halitosis Tidak ada
Tonsil Mukosa Hiperemis (+/+)
Besar T3/T2
Kripta Melebar (+/+)
Detritus (-/-)
Perlengketan (-/-)

Faring Mukosa Hiperemis


Granula Tidak ada
Post nasal drip Tidak ada
Status Lokalis : Maksilofasial

Bagian Kelainan

Bentuk Simetris

Parese N. kranialis Tidak ada

Inspeksi sinus maksila dan frontalis Tidak membengkak

Tes palpasi dan perkusi di wajah Negatif (tidak nyeri)


(sinus maksila/sinus frontalis)

Allergic shiner Tidak ada

Allergic salute Tidak ada

Allergic crease Tidak ada

Status Lokalis : Leher

Bagian Kelainan

Kaku kuduk Tidak ada

KGB Tidak ada pembesaran

Tiroid Tidak ada pembesaran

Massa/benjolan Tidak ada


Resume
Anak K, 7 tahun laki-laki
CC : Disfagia
AC : Rhinorrhea, bersin-bersin, otalgia dextra dan sinistra, dan terdapat vesicel serta krusta
pada regio anterior cervical pasien
Riwayat pengobatan : Amoxicillin, ambroxol, paracetamol, acyclovir, cetirizine, cefixime
Alergi obat golongan Sulfa

Pemeriksaan Fisik :
Tonsil
Mukosa : Hiperemis +/+
Besar : T3/T2
Kripta : Melebar +/+

Faring
Mukosa : Hiperemis

Diagnosis Banding
 Faringitis Akut
 Tonsilitis Akut
 Tonsilofaringitis Akut

Diagnosis Kerja
Faringitis Akut

Usulan Pemeriksaan
 Hematologi Rutin: Hb, Ht, leukosit, trombosit, eritrosit
 Swab tenggorok

Usulan Tatalaksana
Non medikamentosa
 Isitirahat yang cukup
 Minum yang cukup
 Diet makanan lunak, buah dan sayur
 Hindari makanan pedas, gorengan, dan minuman dingin

Medikamentosa
 Antibiotik : Amoxicillin syr 25-50 mg/kgBB 3x1 selama 7 hari
 Antipiretik dan analgetik oral : Paracetamol 10 mg/kgBB per kali 5 hari, prn

Prognosis
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai